Walaupun selama ini Ibu Dian tidak begitu mengenal Mila, tetapi jika di lihat dari penampilannya , dia lebih menyukai Mila. Karena Mila termasuk wanita sosialita, jadi selalu memperhatikan penampilan. Selama ini Ibu Dian tidak menyukai Jelita , karena menurutnya penampilan Jelita biasa-biasa saja. Berbeda dengan Mila yang selalu tampil cantik dan seksi.
" Baiklah, pernikahan ini akan tetap di laksanakan, tetapi pengantin wanita di ganti," ucap Pak Surya pada akhirnya.
" Tapi ,Pa . Aku hanya ingin menikah dengan Jelita,"bisik Dion
" Kamu harus menikah dengan Mila . Kalau kamu tidak setuju menikah dengannya , maka Papa tidak akan memberikan warisan Papa padamu," ancam Pak Surya.
" Dion , tidak usah sedih. Kamu itu memang lebih pantas menikah dengan Mila dari pada Jelita. Kamu lihat saja penampilan Mila dan Jelita. Penampilan mereka sangat jauh berbeda. Aku sangat menyayangi putriku Mila , jadi aku mohon jangan sakiti hatinya," ucap Pak Andi sambil menepuk bahu Dion.
" Iya ,Om," sahut Dion menunduk.
Melihat semua itu , hati Jelita semakin sakit, tetapi wanita itu memilih diam. Sudah bukan haknya lagi untuk berbicara. Apa pun yag akan dia ucapkan pasti akan selalu salah. Itulah kehidupannya dari dulu.
" Tidakkah Papa tahu betapa besar luka di hatiku ini ? Dan bahkan tidak ada yang empati padaku," pikir Jelita sambil menghapus air matanya.
" Aku akan meminta Pak Penghulu untuk menunggu sebentar. Mila, sebaiknya kamu segera bersiap," ujar Mama Riska.
" Jelita , sebaiknya kamu tetap berada di sini, dan jangan kemana-mana. Kamu harus menyaksikan pernikahan adikmu. Dan jangan membuat Papa malu," ucap Pak Andi dengan wajah merah padam.
Jelita hanya diam saja , dia tidak menjawab ucapan Papanya sama sekali.
" Pa, aku senang banget , karena akhirnya Dion menikah dengan Mila. Dion memang lebih cocok menikah dengan Mila dari pada Jelita," kata Ibu Dian sambil tersenyum senang.
" Tentu mereka cocok. Pria brengs*k dengan wanita murah*n memang sangat cocok bersama," balas Pak Surya
Sebagai seorang Ayah, dia begitu kecewa pada Dion. Pak Surya bisa melihat begitu banyak kebaikan dari diri Jelita, tetapi sayang putranya sudah di butakan oleh nafsu.
" Kenapa Papa bicara seperti itu sih pada putra kita ? Memangnya apa menariknya dari Jelita itu ? Sampai Papa membela gadis itu terus ? " tanya Ibu Dian dengan wajah yang terlihat begitu kesal.
" Nanti juga kamu akan tahu sendiri apa menariknya Jelita ." Pak Surya berlalu setelah mengatakan semua itu.
Dion tidak ambil pusing dengan ucapan Papanya .
" Mungkin apa yang di katakan oleh Om Surya memang benar . Jelita dan Mila memang berbeda . Mila selalu tampil seksi , sedangkan Jelita selalu tampil tertutup," pikir Dion sambil menatap Jelita yang sedang melamun.
Mama Riska meminta Pak Penghulu untuk menunggu sebentar lagi. Dia juga meminta maaf kepada para tamu karena sudah lama menunggu. Semua dekorasi dengan nama Jelita di ubah menjadi Mila .
Tidak menunggu begitu lama, pengantin wanita akhirnya keluar. Karena semua sudah di atur, jadi mereka tidak perlu menunggu begitu lama. Semua tamu saling berbisik sambil menatap Mila.
Jelita yang masih duduk di sana , hanya bisa menunduk. Lili merasa kasihan pada sahabatnya itu.
" Jelita, lebih baik kita pergi dari sini. Kalau kamu tetap disini , maka hatimu pasti akan bertambah sakit melihat semua ini," saran Lili sambil menggenggam tangan sahabatnya.
" Tidak Li, aku akan tetap berada di sini. Kalau aku pergi ,maka Papa pasti akan marah padaku. Aku juga ingin membuktikan pada mereka , kalau aku bukan gadis lemah," terang Jelita
" Baiklah kalau begitu, aku akan menemanimu hingga acara ini selesai," balas Lili
Bisik-bisik dari para tamu yang datang, sempat menimbulkan kericuhan hingga seorang ustaz meminta mereka untuk tenang. Pak Andi mendekati Penghulu, dan mengatakan jika sebelumnya ada kesalahan mengenai nama. Pak Penghulu menganggukkan kepalanya mengerti.
Jelita berusaha menahan air matanya. Wanita itu mengingat kembali momen kebersamaan mereka dulu . Tidak pernah sedikitpun terlintas di pikirannya jika pria itu akan mengkhianati dirinya. Namun , di balik kejadian hari ini, Jelita merasa bersyukur karena Tuhan telah menunjukkan siapa sebenarnya calon suaminya itu.
Seandainya kejadian hari ini terjadi setelah mereka menikah, itu sudah pasti lebih menyakitkan baginya.
Dion mengucapkan ijab kabul dengan sangat lancar. Kata sah menggema di ruangan itu. Doa-doa di bacakan oleh seorang ustaz agar pernikahan mereka berkah. Ucapan selamat terucap dari bibir para tamu yang datang.
" Alhamdullilah, akhirnya semua berjalan dengan sangat lancar, " ucap Mama Riska saat para tamu sudah pergi.
" Iya ,Bu Riska. Saya juga merasa bersyukur karena semuanya berjalan dengan lancar. Sekarang saatnya merencanakan acara resepsi nanti malam," timpal Ibu Dian diangguki oleh Mama Riska.
Sementara para pria hanya diam saja. Pak Surya sebenarnya tidak menyukai Mila. Di lihat dari tingkah lakunya saja sudah pasti dia bukan istri yang baik. Tetapi mau bagaimana lagi , ini kesalahan putranya sendiri. Lagi pula, menurut Pak Surya Jelita berhak mendapatkan seorang pria yang lebih baik. Dia juga berdoa agar gadis itu segera mendapatkan pria yang lebih baik dari putranya.
" Maaf ,Pak Andi, saya permisi dulu. Saya masih ada pekerjaan di kantor, " pamit Pak Surya. Dia segera pergi tanpa menunggu jawaban dari besannya , karena dia tidak menyukai pernikahan ini.
" Sebaiknya kita pergi melihat persiapan resepsi, Bu Riska," ajak Bu Dian mencoba mengalihkan perhatian.
" Boleh ,Bu. Saya juga tidak ada kegiatan,"
" Mila, ajak suamimu ke kamar. Mama mau pergi sama mertuamu untuk melihat persiapan resepsi," ucap Mama Riska pada Mila.
" Iya,Ma," sahut Mila
" Jelita, tolong kamu bersihkan semua ini. Mama ingin setelah Mama pulang rumah ini sudah bersih," kata Mama Riska pada Jelita yang saat ini berada di dapur.
" Iya ,Ma," jawab Jelita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Mariana Frutty
✔️
2024-02-14
0
Neni marheningsih
jelita jelita mbok ya jangan jadi anak yg bodoh...mending pergi aja orang kamu aja udah kerja, ngalain nurut sama nenek lampir sama bpk gerandong
2023-11-12
0
fitra andriyani
jelita kok diam saja
2023-09-30
0