Besoknya...
Jelita tersenyum menatap dirinya di depan cermin. Dia tidak menyangka dengan segala perubahan tampilan pada dirinya.
Tadinya Jelita mengira kalau periasnya tidak akan datang,karena sudah lewat jam yang di janjikan, tetapi mereka belum datang. Dan Jelita kemudian merias wajahnya sendiri . Karena dia tidak pernah menyentuh alat make up jadi hasil riasannya seperti seorang badut. Adiknya yang melihat itu bahkan sampai menertawainya. Tapi beruntung yang bertugas merias Jelita segera datang.
Wajah yang sebelumnya terlihat seperti badut karena riasannya sendiri , kini dia terlihat begitu cantik dengan make-up khas seorang pengantin. Dia lebih mirib seperti seorang putri bangsawan, dengan kebaya mewah yang di beli menggunakan uangnya sendiri.
Sebelumnya , calon suaminya meminta agar Jelita membeli baju pengantin menggunakan uangnya sendiri dengan alasan kalau uangnya dia sudah banyak di gunakan untuk persiapan yang lainnya. Dan Jelita tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Papanya juga tidak mengeluarkan biaya sedikitpun untuk pernikahan Jelita. Dia juga tidak pernah bicara berdua dengan Papanya , karena setiap Papanya melihat Jelita ,maka dia pasti langsung marah-marah. Gadis itu seperti seorang anak yang tidak memiliki keluarga.
" Cie...cie...yang sebentar lagi akan jadi istrinya Dion Wijaya," goda Lili sahabat Jelita
" Apaan sih Li ? Kamu tidak usah menggodaku seperti itu. Bukannya lagi dua minggu kamu yang akan menyusulku ? " ujar Jelita yang balik menggoda sahabatnya
Lili lalu duduk di samping Jelita dengan terus menggoda sahabatnya.
"Lita , jujur aku senang banget melihatmu tersenyum seperti ini . Dari kecil sampai sekarang hidupmu selalu menderita, tapi semoga setelah kamu menikah hidupmu jadi bahagia ,dan kamu juga bisa bebas dari keluarga ini. Kamu itu berhak untuk bahagia," ucap Lili sambil menggenggam telapak tangan Jelita.
" Terimakasih ya ,Li. Dari dulu kamu adalah sahabat terbaikku.Selama ini kamu selalu menemaniku dalam suka maupun duka, " ujar Jelita dengan mata yang berkaca -kaca.
"Aku juga senang memiliki sahabat sepertimu. Aku tidak akan melupakan kebersamaan kita selama ini. Kamu juga selalu membantuku selama ini." Kata Lili menatap Jelita
"Di saat aku sedih karena masalah keluargaku, kamu selalu datang untuk menghiburku," sahut Jelita yang sudah meneteskan air mata
" Sudah, jangan nangis! Nanti riasanmu jadi rusak,"balas Lili sembari menghapus air mata Jelita.
"Lita , calon suamimu sudah datang. Ayo keluar ,"kata Mama Riska yang saat ini sudah berdiri di depan pintu.
"Iya Ma , " jawab Jelita pada Mama tirinya.
" Lita , cepatlah ! Kenapa lama sekali ? Penghulu sama calon suamimu, dan yang lainnya sudah menunggu dari tadi,"ujar Mama Riska dan Jelita langsung berjalan terburu-buru.
Mereka lalu keluar dari kamar Jelita, dan kemudian berjalan berlahan menunju tempat akad nikah. Meski sudah diapit oleh dua orang wanita,tapi tetap saja Jelita merasa gugup setengah mati. Jantungnya terus berdetak keras tidak beraturan.
Tiba di tempat akad, Jelita melihat banyak orang yang datang ke acara pernikahannya, tapi hanya adiknya yang tidak ada di sana.
Jelita melihat Papanya duduk di sebelah penghulu , berhadapan dengan calon suaminya.
" Pengantin perempuannya sudah datang ," ucap seorang Ibu-ibu sambil menatap ke arah Jelita.
" Mari silahkan duduk di sebelah pengantin laki-laki," perintah Pak Penghulu.
Lili dan Mama Riska masih menuntun Jelita untuk berjalan menuju tempat yang di instruksikan oleh Pak Penghulu.
Semua orang menatap takjub ke arah Jelita, dan mereka juga memuji kecantikan gadis itu. Jelita lalu duduk di samping calon suaminya.
" Bagaimana, Nak Dion ? Sudah siap ?" Tanya Pak Penghulu sambil tersenyum menatap calon pengantin yang terlihat gugup. "Jangan tegang,di bawa santai saja, Tarik nafas dalam-dalam,lalu buang secara berlahan !" Instruksinya pada mempelai pria.
Dengan mata terpejam Dion mengucapkan bismilliah dalam hati, kemudian mengikuti apa yang di sarankan oleh Pak Penghulu.
"Bagaimana ? Sudah tidak terlalu gugup lagi ? Sudah sedikit lebih rilek rasanya ? " tanya Pak Penghulu lagi.
" Iya ,Pak ," ucap Dion menganggukkan kepala dengan mantap.
"Baiklah ,mari kita mulai ! " seru Pak Penghulu
Dion menghela nafas panjang,lalu menghembuskannya sedikit kasar untuk mengurangi rasa gugup yang menyerangnya.
" Bismillah," ucap Dion sambil menjabat tangan Pak Penghulu.
Namun ,baru saja menjabat tangan Pak Penghulu ,dan belum mengucapkan ijab kabul , tapi tiba-tiba Mila datang menghentikan acara itu.
" Kak Jelita , tolong hentikan pernikahan ini ," teriak Mila dengan suara yang cukup keras .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
.
kenapa lagi tuh si mila
2024-02-08
0
.
ih kok gitu, pasti gak niat inimah
2024-02-08
0
Anonymous
keren
2024-02-03
0