4. Rambut Baru.
Tiga hari telah berlalu setelah Violetta melakukan Kemoterapi Yang pertama kali. Jika, Dokter mengatakan pengobatan kemoterapi Violetta di nyatakan berhasil.
Rayan tidak ingin membuat istrinya sedih karena efek kemoterapi yang berhasil akan menimbulkan dampak yang besar untuk Violetta. Hingga Rayan mengajak Vio ke acara kantor yang pertama kalinya.
Hari ini Rayan memperkenalkan istrinya di depan teman-teman satu kantor yang sama dengan Barack.
Rayan berdiri di antara teman-teman. "Perkenalkan wanita cantik yang ada di samping ku, dia Violetta Istri ku," ucap Rayan. Ia menoleh ke samping melihat Violetta yang tersenyum kepada rekan kerja suaminya.
"Hai, salam kenal, panggil aku Vio istri dari Pak Rayan, " kata Violetta.
Semua rekan kerjanya menyambut Violetta dengan hangatnya.
"Kami sudah memiliki satu putri cantik seperti, Mommy nya," ujar Rayan.
Semuanya bertepuk tangan mendengar Rayan sudah memiliki seorang putri dan membayangkan seperti mommy nya cantik.
Vio tersenyum senang karena rekan kerjanya.begitu hangat. Namun, senyuman itu pudar saat Vio menyadari rambutnya mulai rontok efek Kemoterapi saat Vio merapikan rambut panjang nya.
Di genggaman rontokan rambut dengan segera agar semua orang yang ada di depan nya tidak curiga. Namun, Violetta salah. Jika, Barack melihat nya dari jauh.
Untuk menghindari rasa malu Violetta. Barack mempersilahkan rekan kerjanya untuk membubarkan diri dan menikmati jamuan makan malam yang sudah di sediakan.
"Ok, terimakasih semuanya. Vio ini masih satu saudara dengan ku, so acara memperkenalkan diri sudah selesai. silahkan untuk menikmati hidangan yang ada!" sahut Barack dari arah belakang Violetta dan Rayan.
Barack mendekati Violetta, ia berbisik, "Tenang baby, tidak ada yang melihatnya, kau tidak perlu cemas, ok."
Sedangkan Violetta yang masih menggenggam dengan erat rambut miliknya yang rontok. Hanya bisa mengangguk saja.
"Lebih baik kita cari tempat duduk dan kita makan bersama," imbuhnya.
Mereka bertiga duduk dalam satu meja yang sama.
"Terimakasih kak tadi sudah menolong Vio," ucap Violetta.
"Apa," pekik Rayan.
"Rambut Vio mulai rontok. Vio takut ada yang melihatnya tadi."
"Sayang, apa itu benar?" tanya Rayan khawatir.
Vio hanya bisa menunduk saja. Ia merasa sedih karena rambutnya akan rontok semuanya.
"Vio ingin pulang!" pinta Violetta bangkit dari tempat duduknya. Ia merasa tidak pede dengan rambutnya yang mulai rontok.
"Kita makan dulu Vio!" bujuk Barack menahan Vio untuk duduk kembali.
"Tapi, kak?_"
"Barack benar sayang, kita makan dulu habis itu kita pulang, bagaimana?"
Mau tidak mau Violetta harus menuruti keinginan kedua lelaki yang ada di hadapannya.
Vio tidak memiliki selera makan, hanya memandang ke arah makan yang ada di depan nya saja.
"Vio, kenapa hanya dilihat saja, ayo makan. Kakak tidak mau kamu sakit atau _"
"Sayang apa makanannya tidak enak?" Rayan memotong pembicaraan Barack. "Atau kamu mau ganti menu, biar aku pesan kan." imbuh Rayan.
Rayan mulai melambaikan tangan nya kepada pelayan.namun Violetta mencegah tangan Rayan untuk tidak memanggil.
"Jangan," teriaknya. "Vio akan makan," sambung Violetta.
Barack tersenyum saat Violetta memutuskan untuk memakan makanan yang ada di atas piring meski tidak menghabiskan nya.
Sedangkan Rayan mengusap rambut Vio sebagai tanda dia mau makan. Namun, yang ada malah di cegah Vio. Tapi, sayang nya Vio terlambat. Beberapa helai rambut nya sudah ada di tangan suaminya.
"Jangan," bentak Vio.
"Sayang, maaf," kata Rayan.
Violetta merasa malu, dengan segera ia meninggalkan kedua lelaki nya.
"Sayang, tunggu," teriak Rayan.
"Kejar dan ajak Vio pulang, sampaikan kepada Vio, mami sama papi lusa balik dari Singapura," seru Barack.
"Terimakasih dude, gue kejar vio dulu." ijin Rayan kepada Barack.
🍃🍃🍃
Sesampainya di rumah Violetta meminta Rayan untuk memangkas rambutnya habis hingga botak.
Violetta sudah tekat untuk membotaki rambutnya. Dengan seperti ini rambut nya tidak akan rontok lagi.
Rayan masih ragu saat di minta Violetta untuk memangkas rambut panjang Istrinya.
Violetta sudah siap duduk di depan cermin yang sedang menunggu Rayan memangkas rambutnya.
"Sayang, apa kau yakin?"
Violetta mengangguk.
"Lakukan!" pinta Violetta.
Dengan hati-hati Rayan mulai memotong rambut Violetta. Helai demi helai rambut panjang Violetta mulai terpotong habis.
Violetta memejamkan matanya ia tak kuasa melihat rambut indahnya di potong. Hingga Rayan selesai membuat Violetta botak tak tersisa sehelai rambut satu pun.
Perlahan Violetta membuka matanya. Ia menangis histeris saat melihat penampilan diri nya yang baru dengan keadaan tanpa mahkota di kepalanya.
Rayan ikut sedih melihat istrinya yang kehilangan rambutnya beberapa detik yang lalu.
Maafkan aku sayang,
Batin Rayan.
Violetta memegang kepalanya dan berteriak.
Arggghh .....
"Sayang, tenang, aku akan belikan rambut palsu untuk mu, ok." Rayan mencoba menenangkan istrinya.
Pukul tujuh pagi.
Rayan menempati janjinya ia membelikan beberapa rambut palsu dan bahkan banyak model.
Rayan membantu memilih kan rambut palsu yang cocok untuk Istrinya.
"Coba yang ini sayang!" pinta Rayan saat sudah memilih rambut palsu model rambut pendek.
Violetta menerima pilihan Rayan dan memasang nya di atas kepalanya.
Rayan tersenyum, "kamu tetap cantik sayang," puji Rayan kepada Violetta.
"Terimakasih," kata Violetta tersenyum.
Vallery yang sudah siap untuk pergi ke sekolah ia memilih untuk menghampiri kedua orang tuanya.
"Pagi sayang, sini udah mau berangkat iya."
"Iya Dady, Val mau berangkat sekolah, mommy rambutnya baru," tanya Valerry.
"Iya sayang, bagaimana?," kata Violetta.
"Sini - sini, ini lihat rambut barunya."
"Mommy cantik." puji Vallery.
"Terimakasih sayang, lihat nih, satu, dua, tiga. tarah." Violetta membuka rambut botaknya.
"Bagaimana," tanya Violetta.
"Ihh Mommy ko kaya landak banyak durinya,"
Membuat Rayan tertawa dan juga Violetta.
"Coba pegang sayang," pinta Violetta. Mengulurkan tangannya untuk menuntun putrinya menyentuh Kepala botaknya."
"Awh, geli Mommy," ucap Valerry.
Violetta malah tertawa melihat putrinya yang merasa geli dengan rambut baru mommy nya.
"Ayo sayang, biar Dady yang anter Val sekolah,"
"Mommy, Val berangkat dulu iya!"
"Iya sayang, da-da...h hati- hati," ucap Violetta.
Violetta menatap putri dan suaminya hingga tidak terlihat lagi.
"Dady, itu mobilnya uncle Ken," kata Vallery.saat melihat mobil Ken masuk kedalam halaman.
"Iya sayang,kita sapa dulu yuh," ajak Rayan.
"Uncle Ken ...." teriak Vallery.
"Hai, Val sayang, mau pergi ke sekolah iya."
"Iya, Uncel. pasti ingin bertemu mommy, kan?," tanya Vallery.
Ken berjongkok mensejajarkan tinggi badan Vallery. "Iya sayang, Uncel kesini untuk bertemu mommy kamu."
"mommy ada di dalam, dekat taman Uncel."
"Baiklah sayang, Uncel masuk dulu. " Ken kembali berdiri.
"Masuk saja, dia ada ko, apa yang dibilang Vallery benar vio ada di dalam."
Setelah mendapatkan ijin, Ken masuk kedalam rumah nya. Dan mencari sosok yang ia ingin temui.
Dari kejauhan Ken bisa melihat Violetta yang duduk menghadap taman.
Deg
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments