Ku Lepas Kau Dengan Bismillah
Melanggar Janji
Rayan dengan langkah hati-hati, masuk kedalam rumah nya. Ia takut jika nanti istri, atau penghuni rumah lainnya mengetahui dirinya pulang pagi.
Dengan perasaan was-was. Rayan menoleh ke kanan dan kekiri. merasa lega karena, belum ada tanda-tanda penghuni rumah yang sudah mulai beraktifitas seperti biasa.
Rayan menghela napas panjang. "Selamat, akhirnya belum ada yang bangun... " lirih Rayan.
Rayan tidak menyadari jika, ada sepasang mata yang sudah melihat kehadiran nya sejak tadi.
"Sudah pulang?" Suara seseorang mengejutkannya yang sedang berdiri di depan meja pentry.
Deg
Rayan menoleh dan memperlihatkan gigi putihnya. melihat istri nya sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi.
"Hai ... sayang kamu sudah bangun?" tanya Rayan. Ia tidak menjawab pertanyaan Violetta dan malah menghampiri Violetta.
Bugk
Bugk
Bugk
Violetta melempar sendok dan memukul bahu Rayan. "Kamu dari mana, kenapa baru pulang? Hah," selidik Violetta.
"Aku ketiduran di apartemen Barack sayang," elak Rayan. Namun, Violetta masih memberikan pukulan kepada suaminya.
Violetta menunjuk jari tangan nya melihat noda lipstik di kerah kemeja suaminya.dan, aroma parfum wanita yang sangat menyekat di hidung. Membuat emosi Violetta yang sedang ber kejolak semakin berapi-api.
"Terus apa ini, kamu tidur dengan bos, atau rekan kerja kamu yang mana lagi, siapa? bella, shofie, atau alena,kan?" tanya Violetta bertubi-tubi.
"Aduh sayang, yang kamu sebutin tidak ada di kota ini. semuanya di luar negeri, dan aku hanya pergi minum saja. coba kau tanya barack." elak Rayan lagi. Ia mencoba agar istrinya tidak bertanya terlalu banyak. Karena masih terasa pusing akibat alkohol yang di konsumsi semalam.
Violetta berkata, "Ahh ... Kamu jahat."
Violetta ambruk di hadapan Rayan.
Dengan sigap Rayan memegang bahu Violetta."Vio sayang, coba kamu ikutan semalam, lain waktu kita party bareng iya ." ucap Rayan.
"Awas iya kalau kamu bohong lagi, aku tidak akan pernah memaafkan mu." Ancam Violetta.
Sudah beberapa kali Rayan selalu mengingkari janji kepada istrinya, untuk tidak melakukan kebiasaan buruk dengan tidur sembarangan wanita dari sebelum mereka memutuskan untuk menikah.
Violetta menangis karena, suaminya tidak pernah mendengar nasehatnya. dan selalu melanggar janjinya.
"Iya, sayang. Aku janji ini yang terakhir kalinya!" Rayan menganggat dua jarinya dengan membentuk huruf v.
Rayan mengingat kembali saat party semalam. Rayan, dan Barack adalah sahabat, kakak ipar, dan sekaligus partner bisnis nya. Ia baru saja memenangkan tender ratusan milyar.
Mendengar akan keberhasilan teman nya. Rayan membujuk Barack untuk pergi ke klub malam. berada di salah satu di kotanya untuk merayakan keberhasilannya. Meski menolak dan mengingatkan akan Violetta. Namun, Rayan tidak mempedulikan nya. Ia hanya bilang jika sudah meminta ijin kepada Violetta untuk pergi minum bersama Barack malam ini. Dan, Barack mempercayai nya tanpa rasa curiga sama sekali.
"Hai, Dude selamat akan keberhasilan mu, ayo kita pesta. dengar-dengar dia mempertaruhkan semua harta bendanya dari mulai apartemen hingga_" ucap Rayan kepada Barack.
Barack menutup mulut Rayan agar teman satu kantor tidak mendengar percakapan nya.
"Hush,jangan keras-keras!" bisik Barack. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan. Karena takut ada orang yang mendengarkan pembicaraan mereka berdua.
Membuat Rayan tertawa. " Ok, Ok, nanti malam kita pergi pesta. udah sana pergi gue mau ketemu bos dulu," kata Barack.
Binar lampu temaram dan cahaya disko menghiasi ruangan tersebut. Dan banyak yang berjoget sesuai alunan lagu yang di putar begitu kencang. Bau asap rokok dan minuman yang begitu menusuk hidung.
"Bro gue kesana dulu." ijin Rayan dengan isyarat.
"Tunggu Ray!" Barack mencegah teman nya untuk mendekati wanita cantik yang sedang duduk sendirian. "Kapan kau akan berhenti kebiasaan buruk mu ini, Ray? Apa kamu tidak kasian dengan Vallery dia masih kecil." imbuh Barack.
Namun, Rayan tidak mempedulikan omongan Barack.
Barack menghela napas dalam-dalam. "Ini yang ku selalu takutkan Vio.jika, Rayan bukan pria yang baik, bahkan selalu menyakiti mu," gumam Barack.
🍃🍃🍃
Pukul delapan pagi.
Violetta sudah bersiap untuk pergi ke kantor seperti biasanya.namun bukan untuk bekerja, tapi hari ini dia akan menyerahkan surat pengunduran dirinya.
Dia sudah bertekad untuk mengurus putri kecilnya, dan juga keluarga kecilnya selama ini, dari jauh-jauh hari.
Setiba di kantor Vio langsung menuju lantai paling atas. Dimana ruangan yang sangat berpengaruh di gedung bertingkat ini.
Tuk,Tuk,tuk, terdengar suara high heels beradu dengan keramik. Hingga akhirnya berhenti di depan ruangan.
Violetta menghela napas dalam-dalam sebelum masuk ke dalam ruangan
Tok,tok,tok, Vio mengetuk pintu dan tidak lama terdengar suara dari dalam ruangan.
Ceklek, pintu di buka Vio dan ia mulai melangkah masuk kedalam. Seseorang yang berada ruang kerjanya terkejut melihat Violetta yang masuk kedalam ruangannya.
"Hai ... tumben kemari sebelum aku paksa kamu datang kemari," kata Kendra. Ia menghentikan pekerjaan dan mempersilahkan Violetta untuk duduk di sudut sofa ruangan nya.
"Iya,Bos," Jawab Violetta.
Kendara adalah Bos Violetta di kantor nya Perusahaan Ken bergerak di bidang manufaktur dan transportasi. bukan hanya sebagai bos dan karyawan, mereka sudah bersahabat sejak masih duduk di bangku sekolah. Jika tidak ada rekan kerja lain, bahasa santai selalu menjadi pilihannya.
Kini Vio dan Ken, sudah duduk berhadapan. Ken menatap Vio seperti ada sesuatu yang akan di sampaikan kepadanya.
"Ada apa?" tanya Ken.
Violetta membuka tasnya dan mengambil sesuatu dari balik tas. Dan, Vio menyerahkan amplop persegi panjang berwarna coklat kepada Bos sekaligus sahabatnya.
Ken terkejut melihat amplop itu, bukan dia tidak tau apa isi amplop tersebut,Karena sudah beberapa kali Violetta sudah mengajukan diri untuk riset dari pekerjaan yang membesarkan namanya.
"Aku tidak butuh ini!" kata Ken sembari akan menyobek amplop tersebut.
Vio bersuara, "Tapi, Ken. Aku hanya ingin fokus mengurus keluarga ku saja." Vio memohon agar tidak dirobek surat pengunduran dirinya. "Kali ini aku mohon, kabulkan permintaan ku!" imbuhnya.
Ken menghela napas kasar. "Tidak Vio, perusahaan pasti akan kehilangan kamu, aku tidak menyetujui nya." ujar Ken,
Violetta sudah berkaca-kaca, Karena surat pengunduran dirinya. ditolak oleh Kendra yang sekian kalinya. Ken tidak bisa melihat Violetta sedih. Ken memilih menghindari Vio, ia bangkit dari tempat duduknya dan kembali ke kursi kebesaran nya. Ken merasa kecewa karena Violetta masih bersikukuh ingin mengundurkan diri dari perusahaan.
"Ken!" Violetta mencegah tangan Ken.
"Baiklah, aku hanya memberikan mu cuti saja, dan itu terserah kamu kapan kau akan masuk kerja lagi!" Ken membalikkan badannya.
"Pulang lah, aku masih banyak pekerjaan," sambung Ken.
Ken tidak bohong, ia memang banyak pekerjaan yang harus di selesaikan hari ini juga, dan ia juga tidak mau jika, Violetta melihat nya sedih.
Violetta tidak bisa memaksa Bos nya. Ia tahu seperti apa Bos sekaligus sahabatnya itu. Violetta memilih untuk pergi dari ruangan Ken.
Setelah Violetta pergi dan menghilang di balik pintu. Ken membuka salah satu laci meja dan mengambil sesuatu dari dalam.
Aku mengagumimu dalam diam, aku memujamu dalam hati, Dan aku mencintaimu seorang diri. Oh, Tuhan... Lihatlah aku! Lihatlah ketulusanku hanya bisa dari kejauhan.
Batin Kendra. Yang sedang menata foto Violetta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Bunga Syakila
menyimak
2022-10-14
1
Nana Shin
semangat, mudhan ada banyk hikmah yg bsa di ambil
2022-09-01
1
Bintang di hatiku
Nyimak, kayanya seru, semangat lanjut.
2022-08-13
1