Adakah takdir baik itu?

Di kehidupan yang lain, ada gadis yang sangat beruntung. Ia memiliki segalanya, yang berkaitan dengan cinta, juga kedudukan.

Gadis cantik yang anggun, bernama Alicia. Yang hidup dalam lingkungan konglomerat dari keluarga Narendra. Tentunya ia tidak pernah merasakan getirnya kehidupan.

....

Di pukul sepuluh pagi ini Ia sudah bersiap dengan sepeda yang ia tunggangi. Ini adalah momentum membahagiakan, ketika akan beraktivitas seharian bersama sang calon suami.

Seorang pewaris Group Andara, yang memegang kendali Perusahaan beserta cabang-cabangnya. Seorang laki-laki berparas tampan, dengan garis wajah sedikit arogan namun sejatinya ia amat lemah lembut memperlakukan pasangannya atau orang yang ia cintai. Ya, itulah salah satu keberuntung terbesar yang ia miliki. Di cintai oleh pria hebat bernama Arga Sanjaya.

"Panas sekali, apa seperti ini yang di namakan bersenang-senang?" Protesnya. Padahal di sisi kanan sudah ada asisten yang memegangi payung untuknya. Alicia terkekeh.

"Kau bilang, kau akan menuruti apapun keinginanku."

"Ya, tapi tidak untuk bermain sepeda. Bagaimana jika kulitmu gosong, sementara pernikahan akan di langsungkan seminggu lagi."

"Sayang, apakah kau khawatir jika aku gosong? Kau takut aku akan membuatmu malu ketika memakai gaun tanpa lengan?"

Pria bernama Arga itu mendesah. "Lupakan saja, ayo kita mulai."

Alicia tersenyum, ia mengambil start lebih dulu. Mengayuh sepeda dengan cepat meninggalkan Arga di belakang. Pria itu tentunya tak tinggal diam, kakinya sudah mulai mengayuh pedalnya.

Keduanya mulai menikmati, hilir angin menyibak rambut mereka. Memberikan kesejukan di tengah-tengah arena khusus bersepeda milik keluarga Narendra.

"Sayang, jangan terlalu cepat! jalannya menurun!" Seru Arga yang merasa khawatir dengan kekasihnya di depan.

"Kau berlebihan, ini tidak terlalu menurun Arga!"

"Hei... menepi dulu. Di depan ada perempatan!"

"Taman ini sepi, tidak perlu khawatir..." Sayup-sayup masih terdengar suara di depan, bersamaan dengan tawa riang gadisnya yang tak menghiraukan himbaunya.

"Iiissshhh! Dasar keras kepala." Arga mencoba menyusulnya. Mengayuh lebih cepat lagi. Sementara di sisi lain, sebuah truk makanan yang di pesan Arga melintas. Tentunya itu membuat Alicia terkejut bahkan tak sempat menarik remnya.

"ALICIAAAAAAAAA!!!" Pekik Arga sembari menghentikan laju sepedanya.

BRAAAAAAAAAAAKKKK!

Tubuh sekaligus sepeda yang di tunggangi gadis itu tertabrak cukup keras bahkan sampai terpental. Namun, di bandingkan sepedanya, tubuh mungil Alicia justru lebih jauh lagi dan bahkan sampai tercebur kedanau luas yang berada di sekitar jalan tersebut.

Byuuuurrr....!

"Ti– tidak. Alieee..." tubuh Arga mendadak kaku. Di sisi lain, para penjaga bergegas berlari menuju danau demi menolong gadis itu.

"Tuan, Anda tidak apa-apa?" tanya sang sekretaris pribadi.

Arga tak menjawab selain menjatuhkan sepedanya begitu saja, lalu berlari kencang menuju danau. Seketika tubuhnya di tahan oleh beberapa orang di sana ketika Arga berniat untuk menceburkan diri, menolong kekasihnya.

"Aliee...!! Alieee...!!" Arga meronta-ronta meminta agar mereka tidak menahannya.

"Tuan, kami mohon jangan! Anda harus tetap di sini."

"Lepaskan aku, Sialan! Kekasihku di sana... calon istriku di sana!!"

"Kami sedang berusaha untuk menolong Nona mudah, Tuan. Jadi tunggulah..."

Arga mencengkeram kerah baju pria berseragam hitam di hadapannya. "Kau suruh aku menunggu? Sedangkan nasib calon istriku belum jelas??"

"Tuan Muda. Mengertilah, danau ini sangat luas dan dalam. Akan sangat membahayakan untuk Tuan sendiri. Maka biarkanlah kami saja yang melakukan pencarian untuk Nona muda," jawab pria itu lagi.

"Tuan, yang dikatakannya benar. Tolong tabahkan hati Tuan dan bersabarlah sampai tubuh Nona muda di temukan."

Arga melemas, memandang sayu danau di hadapannya. Air matanya bercucuran, menyapu pandangan kesana kemari. Menanti dengan was-was kabar dari mereka yang sedang melakukan pencarian.

Beberapa menit kemudian... tubuh Alicia di temukan. Darah segar pun masih keluar dari bagian-bagian tubuhnya. Segera Arga mendekatinya demi memastikan jika sang kekasih masih hidup. Namun, rupanya takdir berkata lain. Nyawa sang gadis jelita sudah tak terselamatkan. Tentunya hal itu membuat Arga tak percaya, ia memeluk tubuh kekasihnya sembari menangis sesenggukan. Memanggil terus nama Alieee tanpa henti. Dan, dari setiap rintihannya mengalir penyesalan amat besar.

🥀

🥀

🥀

Satu tahun berselang...

Seorang pria tengah berdiri di tepi danau. Memandangi permukaan air yang tenang. Di temani hilir angin yang menggoyangkan pucuk rambutnya, sementara langit sudah mulai gelap.

Sudah setahun berlalu, semenjak kejadian itu ia alami bersama sang kekasih. Seolah mengguratkan luka terdalam di hati.

Arga merasa, semua yang terjadi karena dirinya. Ketidakberdayaannya yang tidak mampu melindungi sang Kekasih membuat nyawa Alicia terenggut.

Seharusnya, saat ini status mereka sudah berubah. Ia bisa memeluk tubuh gadisnya sepanjang malam bahkan berbulan madu keliling Eropa sesuai keinginan Alicia. Namun nyatanya, kini sang kekasih hanya laksana bayangan. Yang jangankan untuk ia sentuh, melihat wajahnya saja pun tidak bisa.

Arga mengepalkan telapak tangannya kuat, lantas menghantam keningnya sendiri berkali-kali.

"Bodoh! Tidak berguna!! Bedebah!!" Umpatnya tanpa henti. Tubuhnya kembali berguncang akibat Isak tangis. Dalam hati ia berharap dapat melihat wajah Alicia lagi, walau dalam raga yang berbeda.

––

Di tempat lain...

Seorang gadis tengah duduk di lantai bawah meja kasir. Di luar hujan turun amat lebat. Toserba tempatnya bekerja juga sudah tutup satu jam yang lalu. Namun Arum memilih untuk tidak pulang, berdiam diri sembari meminum satu kaleng soda.

Ia sengaja menunda kepulangannya. Karena setibanya di rumah pun, pekerjaan lain sudah menantinya.

"Aku ingin tidur di sini saja. Tubuhku sangat lelah." Arum memijat tengkuknya, sembari mengangkat kaleng soda di tangan meminumnya hingga habis. "Haaaaaaahhh... lebih baik menerima pukulan besok pagi, yang penting malam ini aku bisa tidur dengan nyenyak."

Arum beranjak, ia masuk ke dalam gudang untuk mengambil karton sebagai alasnya untuk tidur nanti. Menata sedikit, lantas tersenyum kecut setelah selesai.

"Ya... ini lebih nyaman dari pada kasur di rumah." Arum meraih jaketnya dan juga tasnya yang sudah usang lalu menjadikan itu sebagai bantal dan selimut.

Gadis itu memiringkan tubuhnya, menambahkan lengan untuk di jadikan bantalan. Memandang kosong setelahnya kedepan. Sesaat ia melamun.

Mau sampai kapan aku hidup seperti ini? Ayah, ibu... bolehkah Arum menyusul kalian saja?? Dunia ini amatlah kejam untuku.

"Rindu..."

Inginnya menangis, namun air mata itu sudah tidak mau lagi keluar. Sudah saking terbiasanya hidup seperti ini, sudah tak membuatnya merasa perlu untuk menangisi. Arumi pun memejamkan matanya mencoba untuk tertidur. Setidaknya, penderitaannya akan hilang dan berganti dengan mimpi indah.

Terpopuler

Comments

Sitiromlah aja Aja

Sitiromlah aja Aja

kasihan juga arum

2024-02-05

0

Mamahsp99

Mamahsp99

nona muda torrr

2023-07-25

0

Ai yuli

Ai yuli

aku mampir neng,,
baru tau sama cerita ini&mulai baca sambil nunggu safa up

2023-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 Awal kisah
2 Adakah takdir baik itu?
3 sebuah ancaman
4 di culik
5 ajakan menikah
6 keinginan yang sulit di cerna
7 menolak tawaran.
8 kemelut hati
9 Sahabat Arumi
10 Sang penolong.
11 Syarat
12 Rasa yang menjadi hambar
13 sekilas masa lalu
14 kejutan untuk Mama Linda dan anak-anaknya
15 rahasia yang di ketahui
16 kedatangan Sekretaris Tomi
17 hari pernikahan
18 malam pertama di rumah utama
19 acar hari ini
20 Kaktus yang rapuh
21 Melayani Suami
22 memilih jam tangan
23 mengunjungi seorang psikiater
24 pertemuan setelah menikah
25 kedatangan adik kandung Alicia
26 keinginan yang mengejutkan
27 Menolak
28 siasat
29 menjalankan rencana
30 menjalankan rencana 2
31 pertolongan tak terduga
32 suara tak nyata
33 Tuan yang mengurung diri
34 berusaha membuka hatinya
35 Terlalu sulit melupakannya.
36 hati yang bicara
37 izin keluar
38 menghabiskan satu hari bersama Denna
39 kedatangan Veronica
40 mengobati luka
41 memainkan alat musik
42 Mendatangi rumah Mama Linda
43 Nasib tiga orang itu.
44 keinginan Arumi
45 Harapan yang masih tertolak.
46 bertemu Rayyan lagi.
47 Sebab tanggal spesial
48 Sebab tanggal spesial 2
49 Munculnya rasa bersalah
50 Mendatangi Dokter SpKJ
51 hipnoterapi
52 Ke rumah Denna
53 ke rumah Denna 2
54 Perjalanan di Jerman
55 yang terjadi sebenarnya
56 bersenang-senang di rumah Denna
57 Di jemput Tuan Arga
58 Di jemput Tuan Arga 2
59 kecelakaan kecil
60 Pengganti tangan kanan 1
61 pengganti tangan kanan 2
62 sebuah kesalahan di kantor
63 Ending dari masalah Pak Jono
64 oleh-oleh dari Mama mertua
65 lupakanlah aku, dan jangan kau abaikan Dia
66 melepaskan mu
67 Arumi, isteriku
68 Kakek pulang.
69 si penghasut
70 Si penghasut 2
71 meluapnya emosi Rayyan
72 perintah dadakan
73 ke Labuan Bajo
74 Masih di Labuan Bajo
75 Masih di Labuan Bajo, dong...
76 Masih di Labuan Bajo lagi...
77 Masih di Labuan Bajo lagi, ya.
78 Hari normal
79 Kaktus yang berbunga
80 Acara makan malam
81 kabar duka
82 kondisi Arumi
83 Aduan Veronica
84 barang bukti yang di temukan
85 Murka
86 usaha Sekretaris Tomi
87 kemarahan yang menutupi akal sehat
88 kecewa...
89 Situasi yang belum di sadari Arumi
90 keputusan sepihak
91 menyelidiki
92 pelayan yang tertangkap
93 kedatangan Arumi malam-malam di rumah Denna
94 di rumah Denna
95 mata yang mulai terbuka
96 Sebuah perjalanan
97 kebusukan yang mulai terendus
98 Menjemput Arumi
99 menjemput Arumi 2
100 Menjemput Arumi 3
101 Menjemput Arumi 4
102 Menjemput Arumi 5
103 Menjemput Arumi 6
104 Sebuah tekad
105 sogokan
106 Antara bertahan atau melepaskan
107 belum ingin kembali.
108 tertangkapnya Veronica
109 kisah masa lalu 1
110 kisah masa lalu 2
111 kisah masa lalu 3
112 ujung dari kesalahpahaman.
113 camping belakang rumah
114 malam penuh kedamaian
115 Hari baru
116 bayang-bayang
117 masih episode jalan-jalan
118 Kebahagiaan yang di harapkan
119 Kedatangan tak terduga
120 kedatangan tak terduga 2
121 mencuci pakaian
122 kejutan
123 Ke Danau
124 Yang di ketahui Kakek
125 keinginan istri 1
126 keinginan istri 2
127 Keinginan istri 3
128 calon Ayah yang protektif
129 Bertemu Yayan
130 pria payung
131 hanya pengumuman
132 mengantarkan Denna
133 Tertangkap basah
134 sambungan tertangkap basah
135 belanja
136 Mimpi aneh
137 masalah kecil
138 masalah besar kemudian
139 info Novel baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Awal kisah
2
Adakah takdir baik itu?
3
sebuah ancaman
4
di culik
5
ajakan menikah
6
keinginan yang sulit di cerna
7
menolak tawaran.
8
kemelut hati
9
Sahabat Arumi
10
Sang penolong.
11
Syarat
12
Rasa yang menjadi hambar
13
sekilas masa lalu
14
kejutan untuk Mama Linda dan anak-anaknya
15
rahasia yang di ketahui
16
kedatangan Sekretaris Tomi
17
hari pernikahan
18
malam pertama di rumah utama
19
acar hari ini
20
Kaktus yang rapuh
21
Melayani Suami
22
memilih jam tangan
23
mengunjungi seorang psikiater
24
pertemuan setelah menikah
25
kedatangan adik kandung Alicia
26
keinginan yang mengejutkan
27
Menolak
28
siasat
29
menjalankan rencana
30
menjalankan rencana 2
31
pertolongan tak terduga
32
suara tak nyata
33
Tuan yang mengurung diri
34
berusaha membuka hatinya
35
Terlalu sulit melupakannya.
36
hati yang bicara
37
izin keluar
38
menghabiskan satu hari bersama Denna
39
kedatangan Veronica
40
mengobati luka
41
memainkan alat musik
42
Mendatangi rumah Mama Linda
43
Nasib tiga orang itu.
44
keinginan Arumi
45
Harapan yang masih tertolak.
46
bertemu Rayyan lagi.
47
Sebab tanggal spesial
48
Sebab tanggal spesial 2
49
Munculnya rasa bersalah
50
Mendatangi Dokter SpKJ
51
hipnoterapi
52
Ke rumah Denna
53
ke rumah Denna 2
54
Perjalanan di Jerman
55
yang terjadi sebenarnya
56
bersenang-senang di rumah Denna
57
Di jemput Tuan Arga
58
Di jemput Tuan Arga 2
59
kecelakaan kecil
60
Pengganti tangan kanan 1
61
pengganti tangan kanan 2
62
sebuah kesalahan di kantor
63
Ending dari masalah Pak Jono
64
oleh-oleh dari Mama mertua
65
lupakanlah aku, dan jangan kau abaikan Dia
66
melepaskan mu
67
Arumi, isteriku
68
Kakek pulang.
69
si penghasut
70
Si penghasut 2
71
meluapnya emosi Rayyan
72
perintah dadakan
73
ke Labuan Bajo
74
Masih di Labuan Bajo
75
Masih di Labuan Bajo, dong...
76
Masih di Labuan Bajo lagi...
77
Masih di Labuan Bajo lagi, ya.
78
Hari normal
79
Kaktus yang berbunga
80
Acara makan malam
81
kabar duka
82
kondisi Arumi
83
Aduan Veronica
84
barang bukti yang di temukan
85
Murka
86
usaha Sekretaris Tomi
87
kemarahan yang menutupi akal sehat
88
kecewa...
89
Situasi yang belum di sadari Arumi
90
keputusan sepihak
91
menyelidiki
92
pelayan yang tertangkap
93
kedatangan Arumi malam-malam di rumah Denna
94
di rumah Denna
95
mata yang mulai terbuka
96
Sebuah perjalanan
97
kebusukan yang mulai terendus
98
Menjemput Arumi
99
menjemput Arumi 2
100
Menjemput Arumi 3
101
Menjemput Arumi 4
102
Menjemput Arumi 5
103
Menjemput Arumi 6
104
Sebuah tekad
105
sogokan
106
Antara bertahan atau melepaskan
107
belum ingin kembali.
108
tertangkapnya Veronica
109
kisah masa lalu 1
110
kisah masa lalu 2
111
kisah masa lalu 3
112
ujung dari kesalahpahaman.
113
camping belakang rumah
114
malam penuh kedamaian
115
Hari baru
116
bayang-bayang
117
masih episode jalan-jalan
118
Kebahagiaan yang di harapkan
119
Kedatangan tak terduga
120
kedatangan tak terduga 2
121
mencuci pakaian
122
kejutan
123
Ke Danau
124
Yang di ketahui Kakek
125
keinginan istri 1
126
keinginan istri 2
127
Keinginan istri 3
128
calon Ayah yang protektif
129
Bertemu Yayan
130
pria payung
131
hanya pengumuman
132
mengantarkan Denna
133
Tertangkap basah
134
sambungan tertangkap basah
135
belanja
136
Mimpi aneh
137
masalah kecil
138
masalah besar kemudian
139
info Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!