"Jadi, begitu ceritanya Pak." Ucap Pak Bowo setelah selesai menceritakan semua kejadian yang terjadi di beberapa saat yang lalu. Pak Kepsek pun memandang Rendi dan gadis itu bergantian, Rendi dan gadis itu bisa mendengar Pak Kepsek menghela nafasnya kasar, sepertinya beliau juga merasa pusing dengan masalah ini.
"Hhuuufffttt..... Sebelum bapak memberi keputusan untuk masalah ini, sebaiknya kalian memberi orang tua kalian masing-masing. Dan minta mereka untuk datang ke sini."
"Apa Pak? Aduh Pak, jangan deh Pak. Kalo orang tua saya tau masalah ini, mereka bisa marah besar sama saya Pak." Bujuk Rendi.
"Lho, bukannya tadi kamu bilang, semua ini hanya salah paham saja. Jadi kenapa kamu harus takut, sekarang hubungi orang tua kamu. Atau saya saja yang hubungi mereka?"
"Ng... Nggak usah Pak, biar saya saja." Rendi mendadak gugup memikirkan orang tuanya akan datang dan mengetahui masalahnya. Rendi pun segera menghubungi orang tuanya dengan hati deg-degan.
Agar lebih nyaman, Rendi pamit keluar untuk menghubungi orang tuanya. Tadi sebelum Pak Kepsek datang, Rendi sempat meminta ijin pada Pak Bowo untuk mengambil tasnya di tempatnya latihan basket tadi bersama teman-temannya Sekarang diruangan itu tinggal Pak Kepsek dengan gadis itu, karena Pak Kepsek menyuruh Pak Bowo memeriksa CCTV dan juga memanggil Pak Beno, selaku satpam dan yang bertugas mengunci seluruh ruangan.
"Bapak harap, semua ini benar hanya salah paham saja. Terlepas dari status kamu di sekolah ini, kamu juga murid berprestasi dan kebanggaan sekolah ini, dan kebanggaan saya juga. Akan sangat disayangkan kalo kamu sampai melakukan hal seperti itu, jadi, tolong jangan kecewakan Bapak dan juga kedua orang tuamu." Ucap Pak Kepsek.
"Iya Pak."
"Dan satu hal lagi yang perlu kamu tau, dan harus kamu ingat. Jika kamu dan Rendi terbukti bersalah, maka beasiswa kamu akan dicabut. Dan saya tidak bisa menjamin kalo kamu dan Rendi masih bisa bersekolah di sini." Terang Pak Kepsek.
"Iya Pak."
Sebenarnya ini salah satu hal yang ditakutkan oleh gadis itu, kalo beasiswanya di cabut. Dia tidak hanya akan kecewa pada dirinya sendiri, tapi kedua orang tuanya juga akan kecewa padanya. Ucapan Pak Kepsek terus terngiang di telinga gadis itu.
"Oh ya, kenapa kamu belum menelpon orang tuamu?" Tanya Pak Kepsek.
"Hmm... Orang tua saya sedang berada di luar negeri untuk mengantar kakek saya berobat, sedangkan kakak saya sedang berada di luar kota untuk menghadiri sebuah seminar. Dirumah saya hanya ada pembantu dan supir, jadi saya bingung harus menghubungi siapa." Jawab gadis itu.
"Apa tidak ada keluarga lain yang bisa kamu hubungi, untuk menjadi walimu?"
"Tidak ada Pak, mereka semua ada diluar kota." Gadis itupun terdiam, seperti sedang memikirkan sesuatu. "Hmm... Apa boleh, kalo saya memanggil orang yang saya percaya saja? Dia memang bukan keluarga saya, tapi saya dan keluarga sudah menganggapnya seperti keluarga sendiri."
"Apa kamu yakin, dia bisa dipercaya? Kamu tau sendiri akibatnya kalo sampai masalah ini tersebar, kalian berdua akan dikeluarkan dari sekolah ini. Dan yang lebih parahnya, kalian mungkin akan dinikahkan, karena sudah dikira berbuat mes*m. Jujur saja, Bapak tidak rela kalo kamu harus putus sekolah. Kamu ini anak yang pandai, pintar, dan berbakat. Sayang sekali rasanya kalo pendidikan kamu harus terhenti, apalagi karena masalah seperti ini." Terang Pak Kepsek panjang lebar.
"Iya Pak, terima kasih atas perhatian Bapak sama saya. Saya juga berharap kalo masalah ini bisa segera selesai, agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi. Dan soal orang yang saya bilang tadi, Bapak tenang saja, dia orang yang bisa dipercaya. Jadi, saya rasa tidak mungkin kalo dia akan memberi tahu orang lain tentang hal ini."
"Baiklah, kalo menurutmu begitu. Kamu bisa menghubunginya."
"Baik Pak." Gadis itupun segera merogoh saku roknya dan mengambil ponselnya, tapi saat melihat ponselnya, dia baru sadar kalo pulsanya abis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Elizabeth Zulfa
ank org kaya tpi msih ngandelin beasiswa... bner2 sederhana banget nich cewek
2022-10-29
2