khawatir jatuh cinta.

Zira tertegun menatap rintik rintik air hujan yang turun, sejak siang hujan masih turun.

zira mengigit bibirnya teringat kejadian saat tadi di ladang.

para petani berhamburan turun kebawah, sebagian ada yang pulang dan sebagian berteduh di bawah.

zira memperhatikan tangan pria itu melingkar pada pinggang nya yang ramping, jantung nya berdetak kencang begitu juga dengan pria itu. mungkin detak jantung nya yang kencang terdengar oleh zira, keduanya saling menatap. zira menatap wajah pria itu basah karena air hujan, begitu juga dengan zira kerudung segitiga nya basah lalu mengucur pada bibir nya yang mengeluarkan nafas, dingin.

suasana begitu dingin, refleks pria itu mengeratkan pelukannya. saat itu juga gelenjar hangat begitu kontras terasa hingga membuat bulu kuduk meremang.

keduanya terpaku mengingat kejadian saat pertama kali bertemu, pria itu mendapati zira yang tengah memberikan nya Nafas buatan.

pria itu mendekat kan wajah nya, semakin dekat dengan bibir zira yang sungguh menggiurkan, hingga kecupan mendarat pada bibir gadis itu.

Zira membeku tubuh nya menghianati kesadaran nya, ia tidak menolak ciuman itu bahkan zira membiarkan pria itu mencumbu bibir nya, tubuh nya bergetar hebat merasakan sensasi ciuman pria itu begitu lembut dan membuat nya seperti tak menapak.

duar...... suara petir menyambar membuat bibir itu terpisah.

"astaghfirullah.......!"

ucap zira menatap tajam kearah pria itu.

"apa yang kau lakukan zira....! kenapa kamu terpikat pria amnesia...!"

gumam zira dalam benaknya lalu pergi meninggalkan pria itu sendiri menembus deras nya hujan.

"tunggu zi....... maafkan aku!"

ucap pria itu menarik tangan zira, keduanya saling menatap di bawah guyuran hujan.

***

Zira menyentuh bibir nya, masih terasa bagai mana pria itu memberikan sensasi melayang tak terkira, hal pertama yang pernah ia rasakan hampir membuat jantung nya copot. namun itu suatu kesalahan karena itu dosa.

"zira....buka pintu nya, ibu bawa Paracetamol untuk kamu...!"

ucap Rumi yang khawatir zira demam karena kehujanan.

"ya Bu...! jawab zira membuka pintu kamar nya, ia menunduk ke bawah.

"kamu pusing?"

zira mengangguk masuk ke dalam kamar di ikuti oleh Rumi.

"pusing Bu, zira khawatir jatuh cinta!"

ucap zira dalam benaknya membiarkan Rumi memijat kepalanya pelan.

"ya sudah ayo sekarang istirahat ya!"

"baik Bu...!"

***

zira bangun lebih awal namun ia absen untuk berjamaah di mushola, setelah selesai shalat zira gegas ke dapur untuk membuat bubur ayam, seperti nya enak cuaca dingin seperti ini.

zira mengamati pintu kamar pria itu, seperti nya pria itu juga tidak ke musholla.

lanjut zira pada pekerjaan yang lain nya, hingga siang pria itu tak kunjung keluar. Ahmad sendiri pergi ke pasar bersama Rumi Untuk membeli bahan makanan yang sudah habis, karena khawatir zira menghampiri kamar tersebut.

"bang, apa kamu belum bangun?"

tanya zira mengetuk pintu kamar itu, namun tak ada jawaban. hendak pergi namun ia kembali berbalik dan mendorong pintu.

"bang....!"

zira membuka pintu selebar nya, masuk menghampiri pria yang masih meringkuk dengan kain sarung.

"bang....kamu sakit?"

tanya zira tercengang saat menyentuh kening pria itu terasa panas.

seperti nya bukan hanya dia yang demam karena kehujanan kemarin, tapi pria itu juga demam.

"aku tidak apa-apa zi...!"

"tidak apa apa bagaimana? nanti zira ambil sarapan sama obat ya!"

ucap zira beranjak dari duduknya.

tak lama ia kembali dengan semangkuk bubur ayam dan obat penurun panas.

"ayo bangun, sarapan dulu setelah itu minum obat!"

ucap zira membantu pria itu untuk duduk.

"ibu sama bapak kemana?"

"ke pasar, ayo buka mulut nya!"

ujar zira menyuap bubur yang sudah ia tiup.

"kenapa tidak bilang kalau sakit?"

tanya zira lalu kembali meniup bubur tersebut.

tentu saja hal itu menjadi pemandangan yang indah untuk pria itu, zira merupakan calon istri idaman setiap pria.

"kenapa?"

tanya zira, netra nya tertuju pada bibir pria itu.

"menyebalkan...."

umpat zira dalam hati memalingkan wajahnya.

"bubur nya enak, apa kamu yang membuat nya!"

zira mengangguk.

"maaf soal kemarin,,aku tidak bermaksud untuk melecehkan mu. aku....."

ucap pria itu memperhatikan wajah zira tampak layu.

"aku minta maaf....!"

"seharusnya aku juga menolak, tapi sudah lah jangan di bahas lagi, aku tidak mau ada yang mendengar!"

"maaf kan aku ya... jujur aku suka sama kamu zi, meski aku tidak tahu siapa aku? jika aku memang orang jahat aku beruntung bisa bertemu dengan mu Karena keluarga ini mengajarkan ku kebaikan, kalau aku orang baik semoga aku bisa membalas kebaikan mu nanti....!"

zira tertegun mendengar kata nanti, ya pria itu kelak akan pergi dan kembali berkumpul dengan keluarga nya saat ingatan nya sudah kembali.

tak ada yang bicara sampai zira selesai menyuapi bubur hingga tandas, gegas ia memberikan minum dan obat untuk pria itu.

"istirahat lah, aku akan pergi mengajar..."

"terima kasih zi...."

zira mengangguk lalu pergi.

pria itu tersenyum menatap punggung zira yang menjauh, bayangan kejadian sore kemarin kembali memutar di benak nya, manis nya bibir zira Masih melekat pada bibir nya, hal itu kontan membuat pria itu merasa bahwa ia jatuh cinta. ia harus segera mengetahui siapa dirinya, tapi untuk mengingat nya bukan hal yang mudah, pria itu malah merasa kan pusing dan sakit kepala.

"zi, maaf kan aku yang tidak tahu diri ini. jatuh cinta pada sosok indah seperti dirimu"

gumam pria itu lalu menutup mata kembali terlelap.

zira sendiri tidak bisa melupakan pria tampan amnesia itu, bayangan hujan itu kembali berseliweran di benaknya. indah namun sebuah dosa. itulah kenapa pria dan wanita yang belum muhrim tidak boleh berduaan, jerat setan begitu dahsyat.

sore itu sepulang mengajar di rumah pak lurah, zira di hadang Beberapa orang yang mengunakan motor gede.

"kalian mau apa?"

tanya zira takut menelusur ke arah kanan dan kiri tampak sepi.

zira tahu siapa pria yang membuka helmnya, anak dari tengkulak sayur.

"zira, aku suka sama kamu. menikah lah dengan ku!"

"aku tidak bisa...!"

ujar zira memundurkan langkahnya saat beno mendekati nya.

"kenapa cantik!!? aku punya banyak uang dan perhiasan. aku pasti bisa membahagiakan mu!"

zira benar benar takut, suasana tak aman Beno semakin dekat bahkan hendak menyentuh dagunya.

"jangan kurang ajar....!"

mendengar hal itu Beno malah tertawa terbahak-bahak.

"ayolah, aku sudah tak tahan ingin menikmati,, bukan maksud ku menikahi mu!"

ucap beno terkekeh, gegas zira mengambil langkah berlari meninggalkan sepedanya.

"tolong.....!"

teriak zira, senja begitu mencekam.

bug....

lari nya terhenti saat zira menabrak seseorang, zira mendongak.

"bang Rizky....!"

bersambung..

Terpopuler

Comments

Sri Sulis

Sri Sulis

adohhh banyak banget ni yg cinta sm bunga desa he he

2022-08-26

1

lihat semua
Episodes
1 amnesia.
2 Abang, mas atau apa?
3 hilang.
4 nona cantik.
5 khawatir jatuh cinta.
6 meminta.
7 susu sapi.
8 eksotik.
9 luka.
10 cincin.
11 pemilik peternakan.
12 asin.
13 perjuangan.
14 rangkul alu.
15 gadis penjual susu.
16 pengagum rahasia.
17 semakin cinta.
18 nasi kuning.
19 kejujuran.
20 acara pertunangan
21 peluru.
22 Rindu.
23 di anggap gila.
24 pelakor.
25 ke kota.
26 pekerjaan baru.
27 Doa.
28 sabar.
29 emas putih.
30 kakak beradik.
31 lelah hati.
32 kembali...
33 terluka...
34 buih.
35 mimpi yang hilang.
36 berhati hati.
37 gagal.
38 lemas.
39 Mencintaimu...
40 mantap.
41 siapkan mental.
42 enteng.
43 penghulu.
44 menentang.
45 terkuras habis.
46 di mabuk cinta.
47 pulang kampung.
48 putri kecil.
49 tengkulak sayuran.
50 making love.
51 pasangan serasi...
52 mangga muda.
53 tak tega.
54 perubahan.
55 pelajaran.
56 tak sanggup jauh.
57 berat.
58 pembantu.
59 tawa dan air mata.
60 kecupan.
61 kekuatan cinta.
62 masa lalu.
63 terpikat.
64 terserah.
65 terlanjur sayang.
66 tuan rumah.
67 mengajar.
68 iri dan benci.
69 keluarga besar.
70 Cinderella.
71 menjatuhkan
72 sekeras batu.
73 maaf.
74 jangan pernah berubah.
75 pria amnesia ku
76 memprioritaskan.
77 kesempatan.
78 persalinan.
79 keras.
80 pasangan ideal.
81 sakit.
82 istri yang shalihah.
83 model.
84 bergaya.
85 lemah.
86 Berlin.
87 mengalah.
88 fosesif.
89 percaya.
90 air mata.
91 berpulang.
92 duka.
93 berkabung....
94 Lombok.
95 tak ingin berlarut larut.
96 pasrah.
97 rekayasa.
98 mempertahankan.
99 jalan keluar.
100 ingin pulang
101 keponakan.
102 terenyuh.
103 rujuk.
104 Telat.
105 hamil.
106 pria baik hati
107 silaturahmi yang baik
108 menghembuskan nafas terakhir.
109 wasiat.
110 rencana resepsi pernikahan.
111 gaun pengantin.
112 berjalan lancar.
113 meratapi nasibnya.
114 rasa cinta ini..
Episodes

Updated 114 Episodes

1
amnesia.
2
Abang, mas atau apa?
3
hilang.
4
nona cantik.
5
khawatir jatuh cinta.
6
meminta.
7
susu sapi.
8
eksotik.
9
luka.
10
cincin.
11
pemilik peternakan.
12
asin.
13
perjuangan.
14
rangkul alu.
15
gadis penjual susu.
16
pengagum rahasia.
17
semakin cinta.
18
nasi kuning.
19
kejujuran.
20
acara pertunangan
21
peluru.
22
Rindu.
23
di anggap gila.
24
pelakor.
25
ke kota.
26
pekerjaan baru.
27
Doa.
28
sabar.
29
emas putih.
30
kakak beradik.
31
lelah hati.
32
kembali...
33
terluka...
34
buih.
35
mimpi yang hilang.
36
berhati hati.
37
gagal.
38
lemas.
39
Mencintaimu...
40
mantap.
41
siapkan mental.
42
enteng.
43
penghulu.
44
menentang.
45
terkuras habis.
46
di mabuk cinta.
47
pulang kampung.
48
putri kecil.
49
tengkulak sayuran.
50
making love.
51
pasangan serasi...
52
mangga muda.
53
tak tega.
54
perubahan.
55
pelajaran.
56
tak sanggup jauh.
57
berat.
58
pembantu.
59
tawa dan air mata.
60
kecupan.
61
kekuatan cinta.
62
masa lalu.
63
terpikat.
64
terserah.
65
terlanjur sayang.
66
tuan rumah.
67
mengajar.
68
iri dan benci.
69
keluarga besar.
70
Cinderella.
71
menjatuhkan
72
sekeras batu.
73
maaf.
74
jangan pernah berubah.
75
pria amnesia ku
76
memprioritaskan.
77
kesempatan.
78
persalinan.
79
keras.
80
pasangan ideal.
81
sakit.
82
istri yang shalihah.
83
model.
84
bergaya.
85
lemah.
86
Berlin.
87
mengalah.
88
fosesif.
89
percaya.
90
air mata.
91
berpulang.
92
duka.
93
berkabung....
94
Lombok.
95
tak ingin berlarut larut.
96
pasrah.
97
rekayasa.
98
mempertahankan.
99
jalan keluar.
100
ingin pulang
101
keponakan.
102
terenyuh.
103
rujuk.
104
Telat.
105
hamil.
106
pria baik hati
107
silaturahmi yang baik
108
menghembuskan nafas terakhir.
109
wasiat.
110
rencana resepsi pernikahan.
111
gaun pengantin.
112
berjalan lancar.
113
meratapi nasibnya.
114
rasa cinta ini..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!