Mengajak Celia Berbelanja

Julian mengulas sebuah senyum sambil menatap Celia , dia mempunyai ide untuk membuat Celia mendjadi Bank berjalannya.

Karena Celia hanya seorang pelayan ,Julian berpikir jika Celia pasti akan sangat senang jika di belanjakan beberapa barang Mewah untuknya.

Julian kemudian buka Suara " Celia kamu ganti baju ,seyelah aku makan ,kamu temani aku keluar ,karena aku masih baru di sini jadi aku ingin kamu menjadi penunjuk jalanku " ucap Julian dengan enteng.

Celia tercengang , pasalnya dia tidak menyangka jika akan di ajak jalan oleh majikannya, Celia terdiam di tempat tanpa berbicara sedikitpun.

Julian melihat Celia yang terdiam " Kenapa ?, apa kamu keberatan ?" tanya Julian lagi.

" Ti..dak Tuan... Saya mau.. tapi apa Tuan yakin mengajak saya " jawab Celia lemah.

Celia sadar jika dia hanyalah anak yatim piatu , dia tidak memiliki apapun, dia bekerja ditempat tersebut juga karena beruntung bertemu Sebastian saat dia sedang bekerja mengangkut barang di pasar.

Celia yang terbiasa dengan pekerjaan kasar tentu saja waktu itu dia sangat dekil , Wajah cantiknya tertutupi debu ,Gunung kembar jumbonya juga tidak menonjol karena waktu itu dia hanya memakai kaos longgar.

Sebastian yang kebetulan membutuhkan beberapa pelayan lagi ,dia menghampiri Celia dan menyuruhnya bekerja di rumah yang di beli Julian, karena Sebastian pikir jika Celia pekerja keras jadi dia pasti bisa menjadi seorang pelayan.

Siapa yang menyangka jika Celia akan mendapatkan Jackpot , dia baru bekerja dua bulan di tempat tersebut , Julian akan membawanya belanja barang - barang Mewah , bisa dipastikan hidup Julia akan langsung berubah Drastis.

Karena Peraturan System ,semakin banyak Host membelanjakan uang untuk Target Harem , semakin banyak pula uang yang bisa dia belanjakan Host.

Misalnya seperti kemarin , Julian membelikan Oktaviani Rumah seharga 1 Milyar dolar dan Julian bisa membelanjakan berapa persen setelahnya.

Jika di hitung menggunakan perkalian maka Julian akan mendapatkan 10% atau mungkin bisa lebih, dari yang dia belanjakan untuk Target Haremnya.

Julian belum tahu pasti berapa yang bisa dia dapat, tapi dia sudah menyimpulkan ,minimal dia akan mendapatkan 10% dari uang yang di belanjakan untuk target haremnya, jumlah seperti itu saja menurutnya sudah cukup untuknya.

Julian tersenyum " tentu saja aku yakin , lagi pula mengajak kamu tidak rugi buatku , malahan sepertinya aku untung ,karena bisa ditemani Wanita Cantik seperti kamu " Kata - kata Julian terlihat tulus.

Membuat hati Celia tergerak " Apakah Tuan Lewis benar - benar mengatakan yang sebenarnya ?" gumam Celia dalam hati.

Faktor Daya tarik Celia Moon : +5%

Nama : Celia Moon

Umur : 23

Tinggi : 172 cm

Berat : 42 kg

Penampilan : 8.2

Poin suka : +10%

Keahlian Kusus : Memasak

Harem Koneksi telah dijalin ,Naikan Poin Suka Target Harem , setiap 10% Poin Target Harem Naik Anda akan mendapatkan 1 Poin peningkatan ,Jika Poin Suka mencapai 95% anda akan mendapat kemampuan Khusus yang dimiliki Target Harem ]

Julian terkejut , hanya mengajak jalan tapi Faktor daya Tarik Celia sudah Naik menjadi 10%.

Sebenarnya Celia tidak pernah diajak Jalan oleh seseorang ,karena itu saat Julian mengajak Celia jalan hatinya langsung tergerak.

Julian tersenyum " Ya sudah kamu ganti baju dulu gih, Aku juga mau makan dulu ,habis itu kita jalan oke " Ucap Julian Lembut.

Celia mengangguk ,dia keluar dari kamar Julian , Entah kenapa Celia merasa sangat senang , dia bergegas ke kamarnya untuk berganti pakaian.

****

Julian dan Celia menunggu Taksi online yang di pesan Julian , Julian sesekali melirik Celia , dia menghela napas melihat Celia yang benar - benar memakai kaos Oblong dan Jins yang longgar .

Julian tidak tahu jika Celia tidak pernah berbelanja Baju yang bagus apa lagi Mewah , jadi dia pikir jika Celia masih takut padanya. Makanya Celia berpakaian seperti itu.

Taksi Online datang , Julian dan Celia memasuki Taksi ,mereka langsung meluncur ke Bigshop Mall, karena Mall tersebut merupakan yang terbesar di kota Adrasia.

Mereka sampai di Bigshop Mall, Julian membayar dengan uangnya sendiri bukan milik System , pasalnya dia belum tahu bagaimana Caranya mentransfer uang ke rekeningnya sendiri.

Mereka berdua memasuki Mall tersebut dengan Santai , hanya Celia yang terlihat gugup , Karena Celia menjadi obyek tatapan para pelanggan dengan sinis.

Celia meremas tas slempangnya , karena dia juga merasa sangat malu , pergi ke Mall mewah menggenakan Kais Oblong dan Jeans Longgar.

Walaupun Julian juga sebenarnya sama saja , tapi karena Julian memiliki System dia tidak menghiraukan mereka yang Menatapnya.

Melihat Celia yang terlihat tegang , Julian menghela napas " kemari !" Julian menarik Celia ke sebuah Toko pakaian.

Sesampainya disana ,Julian dan Celia langsung memasuki Toko tersebut " Cari pakaian yang kamu suka " ucap Julian santai.

" Tapi Tuan.."

" Sudah pilih saja , aku yang akan bayar "

Walaupun ragu ,akhirnya Celia menurut dia melihat berbagai pakaian yang sangat bagus , Celia menyentuh pakaian tersebut " Lembut dan halus , pasti bahannya sangat bagus " gumam Celia lirih.

Seorang pelayan menghampiri Celia " Nona .. Apa yang ada bisa saya bantu " Nada bicara pelayan itu terdengar ramah , tapi sorot matanya terlihat mengejek.

Celia tersentak " Eh... Iya , Saya mau membeli pakaian untuk saya sendiri " ucap Celia gugup.

" Nona... semua pakaian disini harganya paling murah 200 ribu dolar , apa anda yakin ?" Ucap Pelayan seolah mencibir.

Jelas saja Celia terkejut dengan kata - kata pelayan , Pasalnya 200 ribu dolar bukan uang yang kecil buat Celia .pasalnya gaji dia sebagai Pelayan saja hanya 800 dolar perbulan , jadi wajar jika menurut Celia harga tersebut sangat mahal.

Celia terlihat bingung , dia hanya tertegun di tempat , Pelayan mendengus " Makanya kalau tidak punya uang tidak usah sok gaya , mending cari pakaian di obralan sono !" ucap Pelayan Sinis.

Celia meremas bajunya , dia malu sekaligus sedih , pasalnya dia memang terlahirkan sebagai orang miskin , tapi dia berharap tidak direndahkan seperti itu.

Saat Celia akan di hina lagi , Julian dengan gagahnya buka suara " Hanya pelayan saja sombongnya seperti pemilik Toko !" ucap Julian ketus .

Membuat semua pelayan yang ada ditempat tersebut menoleh kepadanya, mereka juga sama saja menatap Julian dengan tatapan menyindir ,pasalnya pakaian Julian sama saja dengan Celia, sama - sama pakaian murah.

Tapi saat mereka akan buka suara , Julian langsung meminta melemparkan kartu Banknya , karena dia yakin jika membelikan untuk Celia ,System pasti langsung membayarnya.