Bab 10

Halo semuanya! terima kasih banyak yang sudah mau baca novel ini.Semoga kalian suka.

Tolong berikan like dan komen.

Happy reading

""_""

Edgar mengangkat tangannya dan menarik dasinya, kemarahan di hatinya bahkan lebih kuat, dia lebih marah pada dirinya sendiri, karena dia seharusnya tidak berbicara dengannya.

Pada saat ini, dia tidak tahu mengapa dia baru saja mencari topik untuk dibicarakan dengannya karena dia merasa terlalu diam di dalam mobil, dan semakin dia memikirkannya, dia menjadi semakin kesal.

Ketika mereka sampai di rumah, keduanya tidak pernah mengatakan sepatah kata pun.

Begitu mobil berhenti di pintu, Edgar keluar dari mobil dengan cepat, sedangkan Linda dengan malas turun dari mobil dan berjalan perlahan seolah-olah dia tidak terpengaruh.

Edgar duduk di sofa di ruang tamu dengan segelas air di tangannya. Linda tidak melihatnya ketika dia lewat, lalu naik perlahan ke atas.

Edgar meletakkan cangkir di atas meja dengan berat.

Ketika Linda mendengar suara ini, dia tidak terpengaruh dan terus naik ke atas.

Hanya lelucon kecil bisa membuatnya marah seperti ini? Sepertinya perut pria ini tidak terlalu besar!

Orang seperti itu juga bisa menjadi direktur Perusahaan Lion? Apakah tidak takut merusak bisnis keluarga di kemudian hari?

...

Pagi-pagi keesokan harinya, saat sarapan, Linda tak terhindarkan menjadi sasaran yang dijalankan oleh ibu dan Feli .

Linda memperlakukan mereka seperti udara, membiarkan mereka mengatakan apapun, dan mengabaikan mereka.

Ibu dan Feli tidak melihat efek yang diinginkan, sehingga mereka sangat marah pada diri mereka sendiri.

Linda menganggap itu lelucon dan tidak mengambil hati sama sekali. Setelah sarapan, dia langsung pergi bekerja di perusahaan.

Linda memiliki kemampuan kerja yang kuat, jadi pekerjaan sekretaris kecil tidak menjadi masalah baginya. Dia menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat di pagi hari, dan istirahat sebentar setelah makan siang.

Pukul tiga sore, dia baru saja pergi ke kamar mandi, dan ketika dia kembali, ada setumpuk dokumen di atas meja.

Melihat Herli berdiri di samping, Linda menebak bahwa ini adalah mahakaryanya.

"Untuk apa ini?"

Herli berkata dengan nada memerintah: "Semua dokumen ini harus diinput ke komputer hari ini. Sebenarnya, ada rekan lain yang berbagi tugas ini denganmu, tetapi dia meminta cuti hari ini karena alasan mendesak, jadi kamu hanya bisa melakukannya sendiri. Ingat! Harus diselesaikan hari ini dan diurutkan datanya karena akan digunakan besok.”

Linda hanya membolik-balikkan dokumen, perlu memasukkan semuanya ke komputer sedikit demi sedikit. Itu adalah pekerjaan yang rumit dan butuh waktu. Jika dia harus menyelesaikannya sendiri hari ini, maka dia pasti harus bekerja lembur.

"Karena sangat mendesak, kenapa kamu tidak memberikannya kepadaku lebih awal?"

Herli berkata dengan percaya diri: "Ada perubahan di rencana awal, aku juga baru saja menerima perintah dari atas. Keadaan darurat di tempat kerja adalah hal yang normal. Sikap seperti apa kamu ini? Lantas kamu sedang mengeluh? Linda, meskipun kamu adalah tunangan Tuan Lion, namun karena kamu datang untuk bekerja di perusahaan, kupikir kamu juga harus memenuhi tanggung jawabmu dan melakukan pekerjaan yang perlu kamu lakukan, kan?"

Linda tahu maksud kecil di hati Herli , tetapi karena dia sudah datang, tentu saja dia harus melakukannya.

"Tentu saja."

Ketika kata-kata itu selesai, Linda duduk dan membolak-balikkan dokumen.

Herli menunjukkan senyum yang berhasil, sebenarnya, dia telah menerima pemberitahuan dari atasan tadi pagi, tetapi sengaja baru memberitahu Linda sekarang, dan dia juga sengaja memberikan cuti kepada karyawan itu untuk berlibur.

Jika tidak bekerja lembur sampai jam 10 malam, Linda pasti tidak akan bisa menyelesaikannya hari ini, dan dia pasti akan sakit punggung saat itu.

"Ingat ya, kamu harus memeriksanya dengan cermat berulang kali. Kamu tidak boleh membuat kesalahan. Setiap angkanya harus akurat. Jika kamu salah mencatat angka, maka itu akan menyebabkan kesalahan dalam statistik akhir."

Linda melirik Herli dengan tidak sabar, "Apakah masih ada urusan? Selesaikan semuanya sekaligus."

"Tidak ada lagi."

"Jika tidak ada, silahkan pergi. Apakah kamu tidak memiliki pekerjaan lain untuk dilakukan?"

Di depan karyawan lain, Herli merasa sangat tidak ada muka.

Meskipun Linda adalah tunangan Tuan Lion, namun dia hanya seorang sekretaris kecil sekarang, dan dia adalah sekretarisnya, tetapi dia berbicara kepadanya dengan sangat tidak sopan.

Dia hanyalah seorang pendatang dari desa, tidak ada yang bisa dibanggakan, Herli tidak terbiasa dengan penampilan arogan Linda.

Herli menatap Linda dengan kejam dan berbalik untuk pergi.

Tetapi dia memarahi dalam hatinya: "Huh! Kerjakanlah pelan-pelan, jangan berpikir ini sudah cukup! Masih ada yang lain yang sedang menunggumu! Untuk orang sepertimu, tidak ada yang akan membantumu di sini!"