"ada apa ini Bayu, kenapa kamu teriak-teriak seperti itu diwaktu hampir pagi begini. ga enak kedengeran tetangga" kata ibu dengan nada pelan.
"ini Bu, lihat anak perempuan ibu ini. jam segini dia baru pulang Bu" kata mas Bayu sambil menunjuk Maura dengan jari telunjuknya.
"apa benar yang dibilang mas mu mau?" tanya ibu pada Maura yang mata yang mengintimidasi.
"ma-maaf Bu" jawab Maura dengan terbata-bata.
plaaaakk,,,,
ibu melayangkan satu tamparan pada pipi Maura, hingga Maura merasakan perih yang teramat.
"i-ibu menamparku?!" kata Maura dengan wajah berkaca-kaca.
"iyaa, agar kamu tau bahwa ibu pun bisa marah dan tidak selalu membenarkan apa yang kamu lakukan" jawab ibu dengan nada tegas.
"ibu jahat, ibu ga sayang aku. oh atau karna aku hanya anak angkat ibu memperlakukan aku kaya begini" kata Maura dengan setengah berteriak.
"Maura!!!" bentak mas Bayu pada Maura.
"sudah, kembalilah kekamar kamu Bayu" kata ibu dengan nada lembut menenangkan mas Bayu.
"kamu mau, kembalilah kekamar mu. cukup ini yang terakhir, ibu ga mau ini terulang. sudah cukup ibu selalu memanjakan mu, kamu sudah dewasa. berpikirlah" lanjut ibu dengan nada kembali tegas pada Maura.
Maura pun masuk kekamar nya dengan setengah berlalu melewati anak tangga. dengan wajah sembab akibat menangis. hilang sudah rasa pusing akibat terlalu mabuk karna kekacauan tdi.
"ibu masuklah lagi kedalam kamar, maaf kan Bayu yang membuat keributan" kata mas Bayu pada ibu.
"gapapa Bayu, kamu sudah benar. Maura harus mulai kita didik dengan tegas" kata ibu pada mas Bayu.
akhirnya mas Bayu dan ibu pun kembali kedalam kamar masing-masing.
pagi pun menyapa, setelah kejadian semalam. pagi ini saat sarapan hanya ada aku, mas Bayu, juga Naura.
"ibu kemana mas?" tanya ku pada mas Bayu.
"mungkin masih dikamarnya sayang" jawab mas Bayu
"sebentar biar aku panggil ibu dulu, oh iya Maura juga mana ya mas?" tanya ku lagi pada mas Bayu lagi.
seketika mas Bayu menghentikan makannya dan menatap ku dengan wajah yang sulit diartikan.
Naura pun menatapku penuh tanya,dan aku hanya menggidikan bahu.
"biar aku cek kekamarnya mba" kata Naura berinisiatif.
aku dan naura pun sama-sama melangkahkan kaki ketempat tujuan. setelah dikamar ibu, aku pun mengetuk pintu.
tok,,tok,,tok
"ibu, sarapan sudah siap Bu. mari sarapan bareng-bareng Bu" kataku, tapi tak ada sautan dari dalam kamar ibu.
tok,,tok
aku pun mengulangi ketukan pintu, tapi masih belum dibukakan pintu. aku coba raih handel pintu, tidak dikunci;_pikirku.
aku pun membuka pintu, ku lihat ibu masih tidur dengan nyenyak diranjangnya.
"tidak biasanya ibu jam segini belum bangun" gumamku pada diri sendiri.
aku coba bangun kan dengan menggoyangkan bahu nya.
"Bu, ibu,,," kataku membangun kan ibu yang masih terlelap.
ibu pun mulai nyergapkan matanya. kemudian dia pun terbangun dengan memijit pangkal hidungnya.
"Bu,, ibu kenapa Bu?" kata ku khawatir.
"gapapa Rita, ibu sepertinya hanya kurang enak badan" jawab ibu dengan wajahnya yang pucat.
"yaampun ibu, ibu tunggu disini biar Rita ambilkan sarapan ibu habis itu minum obat ya Bu" kataku dengan nada panik yang diangguki ibu.
aku pun berjalan keluar dari kamar ibu, menuju meja makan untuk mengambil sarapan untuk ibu.
"ada apa sayang, kenapa kamu ambil makanan. kenapa ngga makan disini aja" kata mas Bayu yang sudah menyelesaikan makannya, tapi aku lihat Naura dan Maura masih belum ada dimeja makan.
"ini bukan untukku mas, tapi untuk ibu. ibu sakit mas, wajahnya pucat. sepertinya ibu kelelahan" jawab ku cepat sambil mengambilkan nasi juga lauk untuk ibu.
setelah selesai aku dan mas Bayu pun kembali kekamar ibu, aku melihat ibu masih berbaring menyandarkan bahunya disandarkan kasur.
****************************************
POV Naura.
aku mengetuk pintu kamar kak Maura, sudah lima belas menit tapi belum juga dibukakan pintu. akhirnya aku pun memutuskan untuk membuka pintu kamarnya tanpa izin.
"kak Maura, kakak didalam?" gumamku dengan diri sendiri.
aku tak melihat keberadaan kak Maura, tapi aku mendengar suara gemericik air didalam kamar mandi.
"mungkin kak Maura masih mandi" pikirku.
setelah sepuluh menit aku menunggu akhirnya kak Maura keluar dengan handuk yang melilit ditubuhnya. tapi anehnya matanya terlihat bengkak seperti habis menangis.
"nau, kamu ada apa kesini" tanya kak Maura.
"aku mau panggil kakak untuk sarapan bersama" jawab ku pada kak Maura.
"kamu sarapan duluan saja mau, kakak nanti sarapan di kampus sekalian" jawab kak Maura dengan pelan.
"tapi kak, biasanya kan kita sarapan sama-sama kak" kataku lagi kekeh mengajaknya sarapan.
"udahlah nau, keluarlah dari kamar ku. aku ingin sendiri" jawab kak Maura.
aku pun akhirnya keluar dari kamar kak Maura, seperti ada yang tidak beres.pikiranku.
aku pun kembali ke meja makan, ternyata tidak ada orang. selang lima menit aku menikmati makananku. mas Bayu dan mba Rita keluar dari kamar ibu dan kembali ke meja makan.
"mba, mas kenapa dengan ibu. kenapa kalian bawa kan sarapan kekamarnya bukannya ibu biasa makan di meja makan?" tanyaku dengan penasaran.
"ibu lagi kurang enak badan nau" jawabnya Rita, sedangkan mas Bayu hanya diam saja tak menanggapi pertanyaanku.
"ooohh, kak Maura juga aneh. masa dia ga mau ikut sarapan" kataku dengan suara yang heran.
"ohya, kenapa?" mba Rita menanggapi dengan alis mengerut.
"ntah lah mba, dia bilang mau makan dikampus aja nanti" jawab ku lagi sambil mengunyah makananku.
"sayang,mas berangkat dulu ya" kata mas Bayu berpamitan pada mba Rita.
"iya mas, hati-hati" mba Rita menyalami mas Bayu dan dibalas dengan cium dikening mba Rita.
aku yang melihatnya pun hanya senyum-senyum melihat kemesraan mereka.
"mesranya mas Bayu sama mba Rita, uluuluuu" kata ku menggoda mba Rita.
"hus, sudah habiskan sarapan mu terus berangkat ke sekolah sana nanti keburu terlambat" kata mba Rita dengan wajah merona.
"baik bos" jawab ku dengan terkekeh. mba Rita pun hanya tersenyum menanggapi perkataan ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments