"udah gausah Rita, gapapa biar ibu aja. kamu istirahat aja ya, kandungan kamu masih lemah masih trimester pertama" kata ibu mas Bayu dengan senyum mengembang.
"tapi Bu, apa ibu gapapa aku tinggal istirahat?!" kata ku pada ibu mas Bayu.
"ya gapapa dong Rita, kamu istirahat aja ya dikamar. biar ibu yang bersihkan ini semua, lagipula ini cuma sedikit. sebentar lagi juga ibu istirahat" jawab ibu mas Bayu sambil meneruskan cucian piring.
"baik lah Bu, aku kekamar dulu ya Bu" kataku pada ibu mertua.
"iya sayang, hati-hati naik tangganya. takutnya licin" kata ibu mas Bayu memperhatikanku.
senang rasanya diperhatikan seperti anak sendiri oleh ibu mertua. aku beruntung memiliki ibu mertua sebaik ibu mas Bayu.
"iyaa Bu, ibu jga jangan terlalu lelah" kataku memperingatkan ibu kembali.
"iyaa" katanya. aku pun melangkahkan kaki menapaki anak tangga yang lumayan banyak. dengan hati-hati aku berjalan menaiki tangga itu. hingga akhirnya aku pun sampai didepan kamarku dan mas Bayu.
aku memasuki kamar lalu merebahkan badanku kekasur dengan badan sebagai tumpuan.
***************************************
POV Bayu
aku sampai dikantor dengan mengembangkan senyum setiap saat, sampai karyawan lain melihatku dengan tatapan aneh.
puk,, aku mendapat tepukan dipunggungku. aku toleh kebelakang, benar saja disana berdiri teman seruanganku, Andi.
"ah elu mah ngagetin gue aja" kataku menyapa Andi.
"abis elu kayanya lagi seneng bener, sampe lewat depan gue aja lu ga ngelirik sama sekali fokus amat sama jalan" kata Andi dengan raut wajah dibuatbuat.
"iyaa lu bener banget bro, gue emang lagi seneng ini hihihi" kataku sambil senyam senyum menatap Andi. diapun hanya menggidikan bahu.
"bagi bagi dong kalo lagi seneng, jangan disimpen sendiri ajaa" katanya lagi. akupun hanya terkekeh pelan menjawab perkataan Andi.
"akhirnya setelah gua menanti nanti, bini gue hamil juga bro" kataku dengan wajah berbinar.
"waaahh Alhamdulillah bro kalo gitu, selamat bro akhirnya sebentar lagi bakalan jadi bapak lu" kata Andi memberiku selamat.
"Yoi bro, terimakasih" jawabku dengan wajah masih tersenyum dengan bahagia. tak ku hiraukan tatapan aneh dari teman teman karyawan yang lain.
aku melanjutkan pekerjaanku dengan semangat, meskipun begitu banyak tumpukan berkas yang ada dimeja kerjaku.
sampai akhirnya jam makan siang pun telah tiba, aku memutuskan untuk menelpon Rita untuk menanyakan keadaanya.
Tut,,Tut,, Tut,,
akhirnya panggilan telpon pun diangkat oleh Rita.
"assalamualaikum sayang" kataku setelah Rita menjawab telpon.
"waalaikumsalam mas, ada apa mas?" kata Rita menjawab salam sekaligus menanyakan keperluan menelponnya.
"gapapa sayang, mas hanya memastikan kamu baik-baik saja" kataku pada Rita disebrang telpon.
"aku baik-baik saja mas, aku kan selalu ditemani ibu" jawab Rita yang membuat senyum ini semangin mengembang.
"baiklah kalo gitu sayang, kamu sudah makan? jangan sampai telat makan loh sayang, ingat didalam perutmu ada calon bayi kita saat ini" kataku memperhatikan Rita.
"iya mas aku sudah makan kok, mas sudah makan atau belum" kata Rita menimpali ucapanku.
"belum sayang, mas baru saja masuk jam istirahat. mas sempatkan telpon kamu dulu sebelum mas pergi makan siang" jawabku pada Rita diujung telepon.
"oh begitu, baiklah. mas makan siang lah dulu, jangan sampai lupa makan ya mas" kata Rita yang sangat perhatian.
"pasti sayang, kalo gitu mas tutup dulu telponnya ya sayang. assalamualaikum" kataku mengakhiri panggilanku.
"waalaikumsalam" jawab Rita. aku pun memasukkan telpon gengamku kedalam saku celana, lalu aku melangkah keluar kantor dan mencari menu makan siangku.
"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
disebuah rumah petak terdapat tiga orang sahabat yang sedang bercengkrama. orang itu adalah Maura dan kedua sahabatnya.
"bantu aku gaes bagaimana caranya supaya mereka cepat berpisah, aku tak rela orang yang selama ini aku cintai bersama perempuan lain" kata Maura wajah garang.
"lu jangan gila deh mau, itukan Kaka dan Kaka ipar lu sendiri" kata salah seorang diantara mereka bernama Linda.
..."iya tau nih Maura, jangan nekat deh. masa mau jadi pelakor diantara saudara sendiri" kata satunya lagi bernama Siska...
^^^mereka berdua kompak tak setuju dengan apa yang dikatakan Maura, tapi respon Maura diluar dugaan^^^
"baiklah kalo salah satu diantara kalian gaada yg mau bantu gue, gapapa. gue cari cara sendiri" kata Maura dengan senyum simriknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments