Seorang kakek tua itu meminta Bram mendaki, meski awalnya Bram sempat tidak berhasil menemukan emas 100kg, dalam lorong gelap berjalan. Ia sampai di puncak gunung emas dalam waktu tiga hari tiga malam. Bram pun dapat memverifikasi dirinya pada name ip Qi Ruslan. Jika ia telah mendapat sertifikat dalam akedemi vermilion, ia hafal dan sampai pada puncak gunung emas yang terlihat penuh. Bram memilih timun emas 100kg, dengan senyuman dan menariknya ke ujung pohon agar system delivery sampai pada pelanggan yang memesannya saat itu juga.
Bram kembali ke lorong menuju pulang, dengan rasa dan tanpa hambatan setelah kakek tua memberikan sertifikat lolosnya ia di gunung emas Kongo. Banyak siluman yang menurut Bram itu hanya khayalan tapi ia jelas ada. Terbukti ia pulang dengan tak ada benda tajam yang terbang ke arah tubuhnya setelah misi delivery berhasil ia lewati dalam setiap tahapan.
Tling! Notif pesan.
‘[Selamat! Uang 5 triliun sudah berhasil di transfer ke rekening Anda! Bersiaplah untuk misi selanjutnya!]’
Deg!
“Apakah ini sama seperti 1 miliar yang benar-benar ditransferkan kemarin itu?” tanya Bram, yang melihat m-bankingnya dengan penuh semangat dan berdebar.
Dan ternyata memang benar.
Bram tersenyum dengan mata yang berbinar saat menatap layar ponselnya. Saldonya bertambah 5 triliun! Kala misi delivery berhasil pesanan timun emas 100kg berhasil ia jalankan pada pelanggan dan ia kini mendapati tips yang fantastis.
“Sekarang aku bisa membuktikan kepada Keluargaku kalau aku sudah menjadi seorang Bram yang baru!” ucapnya.
Tanpa disadarinya, Bram pun begitu bersemangat menunggu misi yang akan diberikan kepadanya. Tidak seperti sebelumnya, dia kini tak lagi peduli siapa yang mengirimkan misi ini dan apa tujuannya. Yang penting dia bisa menunjukkan kepada Keluarganya, dan orang yang pernah menjajahnya saat itu, sehebat apa dia sekarang.
Pesan berikutnya tiba.
‘[Misi kali ini adalah menyelesaikan kasus sengketa tanah di Desa K. Batas waktu: 6 hari. Jika misi tidak tercapai, saldo tabungan akan menjadi nol rupiah.]’
Setelah membacanya, Bram mengerutkan kening. Dia bingung. Detail misi kali ini sangat kurang, kenapa diluar sistem delivery .
“Menyelesaikan sengketa tanah di Desa K? Bahkan aku tak tahu apa-apa soal kasus itu!” Bram kesal. Dia juga kesal sebab dia terancam kehilangan uang di rekeningnya, yang berarti dia akan kembali miskin.
Ponsel Bram berdering. Panggilan dari Kristal.
“Ada apa?” tanya Bram, ketus.
“Aku tunggu di gerbang luar sekarang!” ujar Kristal tegas, dan hal ini yang paling membuat Bram muak, perintah dan sok berkuasa.
“Tidak mau!” jawab Bram.
“Aku akan menjelaskan mengenai misi yang harus kau lakukan. Kalau tidak mau silakan bekerja sendiri! Aku bisa merubah diriku menjadi apapun, hanya kau yang bisa melihat wujud asliku, siapa aku.” ancam Kristal dan mematikan sambungan teleponnya.
Bram heran dari mana Kristal tahu tentang misi tersebut.
“Cepatlah! Jangan buang-buang waktu!” perintah Kristal.
Bram mendecak. Mau tak mau dia pun menuju ke gerbang utama Kristal. Dia ingin tahu dari mana Kristal tahu soal misi keduanya itu.
Beberapa lama kemudian, Bram telah kembali duduk di ruang tamu gerbang Kristal.
“Siapa kamu sebenarnya? Kenapa kamu tahu masalah misi itu?” tanya Bram yang langsung memberondong Kristal dengan pertanyaannya dan sorot mata yang tajam.
Kristal bukannya menjawab malah tertawa, membuat Bram, kesal.
“Aku bertanya, Kristal! Bukan melucu!” kesal Bram.
Kristal yang melihat kemarahan serius di wajah Bram, menghentikan tawanya dan menunjukkan ponselnya kepada Bram yang juga terinstall aplikasi misterius itu.
Melihat hal itu, Bram langsung marah karena menyangka Kristal adalah orang di balik aplikasi tersebut.
“Ternyata kamu yang mengirimkan pesan itu?!” tanya Bram marah.
“Hei, aku juga tidak tahu! Dan setiap pesan masuk ke aplikasi ini untuk kamu, dia akan terkirim juga ke aku!” jawab Kristal membela diri.
Setelah Kristal meminta Bram mengecek ponselnya untuk memastikan bahwa dia tidak berbohong barulah Bram, percaya. Kristal juga baru menyadari hal itu adalah seminggu yang lalu saat Bram pertama kali datang ke akademi vermilion.
Melihat Bram, yang sudah berhasil lolos ujiannya, Kristal memutuskan untuk membantu Bram dalam menyelesaikan misi-misi yang diberikan oleh aplikasi tersebut sesuai perintah Qi Ruslan dari alam langit. Karena sebenarnya Kristal juga penasaran dengan siapa orang yang berada di balik munculnya aplikasi tersebut. Dia menduga itu adalah almarhum bosnya, tapi dia belum terlalu yakin.
Kristal membantu Bram menyiapkan hal-hal yang nanti bisa digunakannya untuk menyelesaikan misi keduanya, seperti beberapa dokumen penting dan juga beberapa copy identitas diri.
“Perjalanan menuju ke desa itu sangat jauh. Kamu perlu membeli mobil,” saran Kristal kepada Bram.
Bram memandang wajah Kristal beberapa saat dan kemudian mengangguk. Dia teringat pesan di aplikasi misterius itu, soal dia mendapatkan sebuah mobil mewah senilai 5 triliun rupiah yang bisa diambilnya di Showroom Autocar. Dia kini akan memastikan kebenaran pesan tersebut.
Hari itu juga, Bram pergi ke Showroom Autocar. Di sana, saat sedang mencari-cari mobilnya dibantu seorang sales perempuan, seseorang memanggilnya.
“Bram! Sedang apa kamu di sini?
Ternyata dia Elea kekasih Bram yang bekerja disana.
“Jangan bilang kamu mau beli mobil. Yang benar saja. Lelaki miskin sepertimu. Makan saja susah, mana sanggup beli mobil. Hahaha…” cerocos Ryan songong, yang tak jauh ada dibelakang Elea.
Bram berusaha mengabaikan Ryan meski gak bisa menjawab pertanyaan Elea. Meski dia kesal, saat ini dia ingin melihat mobilnya dulu. Sejujurnya dia masih was-was, khawatir kalau aplikasi mengerjainya.
“Heh, aku ingatkan kamu ya, ini tempat jual beli mobil, bukan tempat menerima jasa mencuci mobil!” ucap Ryan yang terus saja mengolok-olok Bram.
“Kamu masih sehat, Bram? Kamu pikir harga mobil itu sama harganya dengan sepatu kamu yang bau itu, yang sering kau antar sayuran ke rumah rumah dengan box dekilmu itu? Dan mobil Itu mahal! Kamu tidak akan sanggup bahkan hanya untuk membeli satu buah bannya saja!” lanjut Ryan mengolok.
"Ryan. Cukup!" pinta Elea sebagai sales mobil.
“Memang kamu ini sampah! Tak pantas kamu jadi suaminya Elea, bahkan keluarganya menolak mentah mentah bukan?!”
Bram, sebenarnya sudah berusaha mengabaikan ocehan-ocehan Ryan, tetapi apa yang dikatakan Ryan barusan membuatnya marah.
“Diam kamu, Ryan!” teriak Bram, tepat di depan muka Ryan.
“Wow, kau sudah berani membentakku, ya!” teriak Ryan, tidak terima sambil mendorong bahu Bram, sementara tangan Bram keduanya sudah terkepal sempurna.
“Bagaimana kalau aku memang mampu membeli mobil ini, hah?” tanya Bram kesal.
“Hahaha….”
Tawa Ryan menggema di dalam showroom Autocar tersebut.
“Jangan mimpi, Bram! Orang miskin dan kampungan seperti kamu tidak akan mampu membeli mobil seperti ini!” jawab Ryan tepat di depan muka Bram.
Bram menatap Ryan dengan benci. Kedua tangannya sudah siap siaga kalau-kalau Ryan menghinanya lebih jauh.
“Ada apa ini?” tiba-tiba suara berat seorang lelaki datang mendekat kepada mereka.
Elea yang tahu ia adalah atasannya, tak bisa melerai, apalagi satu wanita berpakaian ketat bagai cat women, dengan topeng kacamata mendekat ke arah Bram, bagai bodyguard seksi.
Tbc.
Makasih buat yang udah suport! Cerita alur ini system delivery ya. Sedikit banyak alur yang terlalu tinggi khayalan. Karena ini sesuai alur lomba katagori system delivery.
Yuks jejak lagi.
Author akan up satu sampai dua bab, perhari, dukung Bram ya all.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
Ahmad Fauzi Basrin
sudah banyak cerita yang aku baca, tapi jalan ceritanya tidak ada yang membingungkan kepala.. ini cerita apa? kurir? cerita alam parallel, cerita kultivasi? apa? namun aku terus berusaha untuk meneruskan bacaan ku untuk memahami apa cerita.. tapi baru beberapa bab permulaan ketertarikanku untuk terus menelusuri jalan cerita ini semakin pudar..?@@@
2023-03-30
1
Imam Sutoto Suro
top markotop lanjut thor
2022-10-20
0
penjual online
Manusia kurir ini adalah keturunan kakek misterius dewa langit yang punya system keren kebawa kedunia real
2022-09-06
0