Hari ketiga, Bram kembali menawarkan timun emas pada pelanggan kaya. Tidak sedikit Bram mendapat hinaan dan ditolak. Akan tetapi Bram tidak putus asa, waktunya semakin hari semakin cepat harus ia rekrut seseorang dengan tidak gratis.
Meski tidak yakin, timun emas satunya harus ia jual seharga lima juta rupiah. Bram mengambil ponselnya dan menyebarkan reel di dunia akun sosial medianya. Dalam beberapa jam, aksi viral cemooh Bram adalah penipu berkedok yang banyak dilontarkan.
[ Dasar penjual mafia, mau cepat kaya. Mana ada timun emas seharga motor bekas, kelebihannya apa benar benar nyata. Ketika membeli dan mendapat keberuntungan di kemudian hari. Dasar penipu, penjahat berkedok pencuri! ]
[ Dasar pencuri, mana ada penjual timun emas seharga lima juta, di pasar saja bahkan aku dapatkan senilai 30ribu rupiah. Jangan percaya dia ini pasti penjual penuh siasat! ]
Dan banyak lagi cacian, sehingga Bram menghapusnya dan membuat iklan private. Bram lalu menatap pria berdasi, ia menawarkan pada pak Sotoe, ia adalah pedagang soto yang biasa memesan daging fresh.
Pembicaraan dimulai, Bram awalnya tidak yakin pak Sotoe akan menerima tawarannya.
"Bram, aku berniat membelinya. Tapi daganganku belum terjual, begini saja. Aku percaya kejawen dalam budayaku. Setelah tanahku terjual, akan aku hubungi kamu. Akan aku pesan satu, dan aku akan bicara pada temanku untuk membelinya juga."
"Bapak percaya saya?" tanya Bram.
"Semangatlah Bram, bapak juga ingin merubah nasib. Kali saja setelah membeli timun emas ini, bapak akan dapat keberuntungan lain."
"Terimakasih pak."
Perbincangan berakhir, Bram pun kembali menawarkan timun emas untuk segera mendapatkan pembeli. Setelah timun emas terjual, barulah Bram akan bicara untuk meminta pembeli menemukan kode slot, dan memasukan kode sesuai petunjuk yang diberikan. Pasalnya ketika pembeli tulus membeli dan percaya, maka keberuntungan itulah yang dibicarakan kakek Ruslan itu nyata, system super hero dari slot timun emasnya akan tersebar dan berkembang.
'Mengapa kakek Ruslan, memilihku tapi penjelasannya seolah aku harus mencari tau sendiri?' benak Bram.
***
Bram kembali melewati restoran tersebut, di mana teman kerjanya tak bisa berbuat apa apa. Bram sendiri sempat menoleh kala Tio dan kekasihnya itu keluar dan mendengar pembicaraan mereka dibalik tembok, anehnya lagi Bram malah diam mendengarkan bukan melanjutkan perjalanan ke kios kakek Ruslan.
Setelah kepergian Bram dari restoran tersebut, Tio tersenyum puas sebelum melirik Via setelahnya berkata, “Apa itu cukup Vi?"
“Jujur saja, itu berlebihan. Aku hanya datang untuk memintamu memberitahu padanya bila aku telah memiliki niat baik untuk membantunya, sehingga dirinya bisa berhenti seolah menyalahkanku atas apa yang terjadi." Via, jelas merasa tidak nyaman kala itu, setelah bagaimana Tio dianggapnya bertindak berlebihan.
“Haha, tidak perlu risau Vi, dirinya bukan siapa-siapa melainkan kurir sayuran di restoran ini."
Mungkin dibanding memikirkan apa yang telah Tio lakukan pada Bram, dirinya akan lebih dipusingkan bagaimana cara makan esok setelah di pecat dari sini.
Ryan saat itu, sebelum melirik Elea untuk ikut menenangkan Via.
“Benar Vi, dirinya memang tidak berguna itu. Jadi tenang saja." ujar Ryan.
Elea sendiri sangat kasihan pada Bram, sebelum mendekat ke arah Via yang nampak tidak begitu nyaman tersebut.
“Bagaimana bila kita berpesta saja malam ini, ku dengar ada sebuah tempat baru yang baru di buka di dekat sini." Tio kala itu, berusaha mencairkan suasana.
“Tidak, kalian pergi saja. Aku ingin segera pulang atau kedua orang tuaku akan marah." Elea, setelahnya pergi dari sana.
“Hufthh, mengapa begitu sulit untuk mencoba mendekatinya." Ryan, kala itu memijat keningnya yang terasa sakit.
“Huahaha, santai saja teman. Lagipula itu normal bila melihat hasil yang akan kau tuai bila berhasil memilikinya."
Tio pada Ryan, di mana Ryan segera mengerti maksud dari perkataan Tio kala itu. Karena meski mereka sama-sama merupakan generasi kedua dari keluarga kaya.
Keluarga Via juga bisa dikatakan berada satu level di atas masing-masing keluarga mereka. Dan Elea adalah keluarga yang membuat terkunci, dari itulah Ryan bisa mengancam Elea untuk menindas Bram.
Bram sendiri tengah berjalan terpincang selepas dirinya meninggalkan restoran, hatinya gundah apakah dirinya masih bisa melanjutkan semua ini atau tidak. Dengan sepeda yang dituntunnya, Bram susuri jalanan kota sore hari yang nampak ramai kala itu.
Hingga setelahnya, sebuah mobil melipir tepat tidak jauh di depannya menghalau jalan yang akan Bram lalui. Mobil itu nampak elegan dengan warna hitam yang begitu mengkilau, dengan jelas Bram dapat kenali juga merek otomotif terkemuka yang terpampang di bagian belakang mobil. Membuat Bram harus kembali dipusingkan, terkait siapa lagi anak orang kaya yang ingin mencari-cari masalah dengannya sekarang ini.
Terlanjur kesal dengan apa yang terjadi sebab sehari penuh itu, Bram yang melihat mobil tersebut berhenti tidak jauh di depannya dengan segera memaksakan dirinya untuk berlari sebelum Bram tabrakan, dengan sengaja saat itu bemper belakang mobil dengan sepeda ringsek miliknya.
Brukk!!!
“Kau lihat tanda itu, itu tanda dilarang parkir. Mengapa kau malah berhenti secara sembarangan!!!" Bram, berpikir mengamuk lebih baik dari pada lebih dahulu diamuk.
Bram sendiri tau tindakannya salah, tetapi mobil tersebut yang berhenti secara sembarangan juga jelas salah. Sehingga sama-sama salah, tidak terlalu dipikirkan Bram karenanya, sekaligus meredakan sedikit rasa kesalnya pada mereka pemilik mobil mewah apa yang Bram lakukan saat itu.
Seorang wanita muda, dengan segera keluar saat itu dari mobilnya. Dengan Blazer serta kacamata hitam yang dirinya kenakan, sempat tertegun Bram akan betapa elegannya wanita tersebut, begitu senada dengan mobil yang wanita itu kemudikan.
Itulah yang Bram rasakan sekilas pada awalnya, sebelum dengan segera mengenali siapa wanita tersebut, membuat Bram dengan segera hendak lari dari sana. Ironis, ketika wanita tersebut bahkan dengan sepatu hak tingginya dapat berlari lebih cepat dari Bram sebelum menahan pergelangan tangan Bram, wanita tersebut.
“Tuan muda Bram, nyonya sudah menyuruhku mencarimu kemana-mana." Wanita tersebut, setelahnya.
"Kau suruhan lagi, kenapa terus mengintaiku?"
"Tuan Muda, hari ini hari pertunangan. Datanglah! jika anda tidak ingin di intai, makan turutilah! Kami hanya pekerja yang melakukan tugas kami atas perintahnya."
"Bicara pada mereka, aku bisa menjadi tuan muda miliader dengan jerih sendiri. Aku sudah keluar dari rumah itu, jangan lagi paksa aku kembali dan menuruti kemauan mereka." teriak Bram, lalu dengan tertatih ia berjalan dengan sepeda tuanya.
Wanita itu menghela nafas dan memencet earphone. "Misi kedua, laksanakan!" ujar wanita itu lalu kembali masuk ke dalam mobil.
Di pertigaan!!
Bugh!
Bugh!
"Kalian siapa, orang suruhan Tio, atau mamaku?" Bram menatap empat pria besar.
"Seperti inilah tuan muda, kami harus memberi perintah. Jika anda ingin menjadi miliader. Pertahankan kemampuan otak dan tenagamu untuk tidak lemah dan diremehkan. Aku sempat melihat? soal berita viralmu, semoga setelah ini kamu semakin bertambah pintar Tuan Muda."
Bram sesaat yang di pukuli, ia menatap wanita tadi keluar dari mobil dengan sebuah cacian, pujian, atau juga motivasinya.
"Cuuih! Akan aku buktikan, jika itu terbukti kau akan bekerja membersihkan kaki jempolku sepanjang malam. Lihat saja nanti." lirih Bram, terbatuk menahan sakit, sesak pukulan di tubuhnya.
Terlihat juga sepedanya ringsek. Bahkan rodanya terbelah dilindas mobil besar yang tak sengaja lewat.
Bahkan kali ini ia harus menawarkan timun emas, tanpa sepeda dan boxnya yang hancur begitu saja.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
S Property
ini pasti cerita translate novel cina pasti begini
2025-02-08
1
Jimmy Avolution
Ayo...ayo...
2023-02-19
1
Ra dhiraemon
next kk
2022-11-22
1