"Dan aku yakin wanita ini pasti bisa gila," kata salah satu petugas dengan tertawa sinis.
"Aku tidak sabar ingin melihat dia di gilir oleh para pria itu."
"Mereka semua sudah lama terkurung di dalam penjara. aku yakin hasrat mereka pasti mengebu-ngebu."
"Kalau berhasil tuan Hamilton akan memberi kalian sejumlah uang. dan dengan uang itu kalian bisa tinggalkan pekerjaan ini dan mulai hidup baru di tempat lain," kata Dokter itu dengan tertawa.
"Kami pasti berhasil, ini adalah tugas mudah bagi kami."
Rose berkeringat dingin karena merasa sakit di bagian punggungnya. dalam kondisi setengah sadar ia merasakan sakit akibat badannya sedang berbaring di ranjang. luka yang dia alami cukup parah sehingga tidak bisa bersentuhan dengan ranjang.
"Dia sudah sadar," kata salah satu petugas yang melihat Rose mulai bergerak.
"Rose Florencia, mertua mu itu sangat sayang padamu. mereka khawatir tidak ada pria yang bisa melayanimu. oleh karena itu kau akan segera di layani para pria di dalam penjara itu," kata Dokter dengan berbisik di telinga Rose yang masih setengah sadar dan sedang kesakitan.
"Bawa dia pergi! dan besok uang akan masuk ke rekening kalian," perintah Dokter.
"Baiklah, kami akan melakukan sekarang juga."
Saat mereka ingin mengangkat tubuh Rose tiba-tiba saja seseorang muncul di sana dengan menodong pistol ke arah mereka. orang itu adalah seorang pria bertopi hitam dan berkaca mata hitam.
"Seorang dokter dan dua petugas penjara bekerja sama untuk menindas seorang tahanan yang sedang dalam kondisi tidak sadar," ujar Leo yang muncul di hadapan mereka dengan tiba-tiba sehingga dua petugas itu ketakutan dan sudah mengenal sikap pria sadis itu.
"Kau adalah tahanan di sebelah kenapa bisa keluyuran dan masuk ke penjara wanita?" tanya petugas wanita.
"Tahanan pria biasa sangat di larang masuk ke tempat ini, kenapa kau bersikap berleluasa?" tanya Dokter itu.
"Apa aku perlu memberimu penjelasan? sedangkan dirimu adalah dokter tapi hatimu seperti binatang," ketus Leo dengan menghampiri dokter itu.
"Ini bukan urusanmu," bentak Dokter dengan nada tinggi.
"Tadi kau mengatakan ingin menyerahkan gadis ini kepada tahanan sebelah, apakah kau ingin sekali gadis ini di hamili mereka?"tanya Leo dengan jarak yang sangat dekat sehingga membuat wanita itu merasa canggung.
"I-iya, ini bukan salahku. salah dia sendiri karena telah menyinggung orang yang tidak seharusnya dia singgung," jawab Dokter yang merasa canggung.
"Orang yang kau maksudkan adalah Edward Hamilton? apakah dia adalah orang yang terkuat di kota ini? aku sangat ingin mengetahuinya," ujar Leo yang melihat tubuh wanita itu.
Karena di pandang terus oleh Leo dokter itu merasa malu dengan ketampanan pria yang ada di hadapannya.
"Tubuhmu ini cukup bagus, aku merasa penasaran dan ingin melihatnya," kata Leo yang memandang tubuh wanita itu dari atas hingga ke bawah.
"Ric, bawa dua wanita ini pergi ke tempat yang harus mereka pergi!" perintah Leo sambil memandang dokter itu.
"Siap Bos," jawab Ric yang sedang mengancam dua petugas itu.
"Kau ingin membawa kami kemana?"tanya salah satu petugas yang merasa cemas.
"Kalau kau bicara lagi sepatah kata maka peluru ini akan masuk ke dalam mulutmu," kecam Ric yang mendekatkan pistolnya ke arah dua wanita itu.
Karena merasa ketakutan dua petugas itu hanya bisa menurut dan pergi dengan pria yang mengancamnya itu.
"Mereka sudah pergi, tidak perlu berpura-pura lagi, lepaskan semuanya aku ingin melihatnya!"
"Lepaskan? untuk apa?" tanya Dokter itu dengan merasa malu.
"Menurutmu untuk apa? bukankah untuk bersenang-senang. kalau kau tidak mau maka aku yang akan melepaskan pakaian mu!" jawab Leo yang ingin menarik kancing kemeja wanita itu.
"Hah....jangan! dia ada di sini," kata Dokter itu yang melihat ke arah Rose..
"Kau jangan berisik maka dia tidak akan tahu!" jawab Leo yang menarik pakaian wanita itu sehingga kancingnya tanggal semua. setelah itu Leo juga memotong tali bra wanita itu sehingga putus. .
Dokter wanita itu hanya diam berdiri dan pasrah pakaian di lucutkan satu-persatu. dan tanpa menunggu lama Leo menarik dengan kuat rok yang di pakai oleh wanita itu. kini tubuhnya hanya tersisa celana da.lam yang tipis dan menampakan mahkota wanita itu. Leo merobek celana penghalang mahkota milik wanita itu sehingga terlepas.
"Tubuhmu sangat indah," ucap Leo yang melihat ke seluruh tubuh wanita itu yang putih dan dua benjolan yang besar.
"Kau bebas melakukannya, pria tampan," ucap Dokter itu dengan berharap.
"Apakah dengan posisi berdiri?" tanya Leo.
"Kita bisa lempar gadis ini ke lantai, dan kita gunakan ranjangnya," jawab Dokter itu yang menunjukan ke arah tahanan 3788 yang masih belum sadar.
"Baiklah, kalau begitu maka kita tuntaskan keingingan kita!" jawab Leo dengan senyum iblis.
"Aaarrrghhh...."
"Aaarrrghhh...."
"Aaarrrghhh...."
"Aaarrrghhh...."
Teriakan wanita itu yang sedang kesakitan.
"Lepaskan aku! cepat lepaskan aku!"
"Bukankah kau tidak menolak ku, untuk apa kau melawan!" bentak.Leo dengan nada tinggi.
"Sakit...lepaskan aku! lepaskan aku! lepaskan aku!" teriak wanita itu sambil menangis kesakitan.
"Ada apa dengan wanita itu? siapa dia?" tanya salah satu tahanan pria yang melihat ke arah Leo yang sedang menarik rambut dan menyeret seorang wanita yang tanpa pakaian. serta darahnya menempel di lantai sepanjang jalan mereka.
Dokter itu merasa kesakitan pada tubuhnya karena telah di seret oleh Leo dari kamar rumah sakit sampai ke penjara pria. punggungnya berdarah karena gesekan ke lantai itu. Leo sengaja melepaskan semua pakaian wanita itu dan menyeretnya ke penjara pria.
"Aaarrrghhh...."
"Tolong lepaskan aku!" pinta wanita itu sambil menangis.
"Aku hanya melakukan apa yang kau ingin lakukan pada gadis itu. agar kau bisa menikmatinya," kata Leo berjalan sambil menyerat dokter wanita itu yang sedang manangis dari tadi.
"Leo, apa yang kau lakukan?" tanya petugas pria yang sedang bertugas dan menghampirinya.
"Buka pintu!" perintah Leo menghentikan langkahnya.
"Wanita ini?" tanya petugas pria dengan heran.
"Buka pintunya atau kau akan kehilangan ususmu!"kecam Leo dengan mengeluarkan pisau
Karena merasa takut maka petugas itu hanya bisa menurut dan membukakan pintu tahanan pria.
Saat pintu terbuka Leo melepaskan tangannya, sementara dokter itu terluka parah bagian tubuhnya yang terkelupas dan mengeluarkan darah yang banyak. dia yang di seret oleh Leo merasa kesakitan sehingga luka parah.
"Aku ingin kalian hamili dia!" perintah Leo dengan menendang tubuh wanita itu dengan kuat sehingga terlempar jauh masuk ke dalam penjara pria.
Bruk....
Brugh....
"Aaarrghhh!" jerit dokter wanita yang tidak berdaya dan harus menahan rasa sakit yang tak tertahankan akibat hentakan dan tendangan.
Beberapa tahanan menjadi aneh melihat kondisi wanita itu.
"Apakah kalian tuli? aku ingin kalian hamili wanita itu, jika tidak aku akan mencari keluarga kalian!" kata Loe dengan mengancam.
Karena merasa takut mereka hanya bisa ikuti perintah Leo.
"I-iya," jawab tahanan pria itu dengan cemas
"Jangan dekati aku!" pinta Dokter itu yang ketakutan dan tak berdaya.
"Leo, ini tidak baik!" kata petugas yang di sana.
Leo mendorong petugas itu ke jeruji besi sambil mengancam dan berkata," Kalau kau berani melepaskan dia jangan salahkan aku mengeluarkan jantung mu."
"I-iya," jawab petugas pria itu dengan gemetar.
"Dua rekanmu sudah ku kirim ke penjara pria lainnya," ujar Leo.
" Aarrrghh...." teriakan wanita itu yang kesakitan akibat yang di setubuhi oleh salah satu tahanan. serta punggungnya yang harus mengenai lantai kasar itu
"Hentikan! jangan melakukannya!" teriakan Dokter itu yang tak berdaya.
"Jangan sampai mati! aku ingin dia hidup-hidup dan ingin ku kirim ke depan rumah Hamilton!" perintah Leo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
WeiWei
aduhhhh hidup ini memang menyedihkan...
2024-10-14
1
Alexandra Juliana
Perkataan jahatmu utk Rose berbalik padamu dokter keji, kau yg di gilir oleh para tahanan laki²..
2024-07-11
0
todoroki shoto
/Smirk//Sly/😁😁😁
hahahaha hahaha
2024-07-02
0