"Siapa namamu? bagaimana kalau kita berteman dan menjadi satu kumpulan saling menjaga?"
"Nama ku adalah Rose," jawabnya dengan senyum.
"Namaku Ella."
"Namaku Ivy."
"Namaku Ganny."
"Namaku Eliza."
"Namaku Della."
"Namaku Desha "
"Namaku Vivi."
"Namaku Caca."
"Namaku Erica."
"Namaku Amber."
"Namaku Anya."
Di malam itu mereka semua telah menjadi sahabat, saling memperkenalkan diri dan menceritakan penyebab mereka di tahan. hanya dalam beberapa menit mereka telah menjadi sahabat baik.
Penjara pria.
" Aarrghhh...."
" Aarrghhh...."
"Tolong...tolong...tolong..."
" Aarrghhh...."
" Aarrghhh...."
Teriakan beberapa orang yang berada di dalam kurungannya. beberapa orang tahanan diikat ke dua tangannya dan di gantung. Leo mengunci pintu dari dalam dengan gembok. sementara beberapa tahanan lainnya berada di luar sambil melihat siksaan yang di lakukan oleh Leo yang dikenal sangat suka menyiksa dengan cara yang sadis.
"Tolong lepaskan kami! jangan membunuh kami! kami sudah salah, katakan saja apa yang harus kami lakukan!" pinta tahanan itu yang tubuhnya berlumuran darah akibat di sayat oleh Leo.
"Leo, kita adalah teman jangan menyiksa kami lagi! tolonglah!" pinta tahanan lainnya.
"Sudah terlambat, karena kalian sudah menyinggungku. seharusnya kalian menjaga jarak dariku dan bukan mencari masalah denganku. aku malah penasaran berapa panjang usus kalian," kata Leo yang mendekatkan pisau ke bagian tubuh tahanan itu.
"Jangan...jangan...Leo, aku bisa melakukan apapun untukmu. tolong jangan bunuh aku!"
" Maafkan kami karena sudah salah, maafkan kami, kami bisa menjadi pembantumu."
" Leo, kita adalah...."
"Diam!" bentak Leo dengan nada kesal.
"Sekali kalian menyinggungku maka kalian harus menerima akibatnya," kecam Leo dengan menikam jantung salah satu tahanan dan menurunkan pisaunya ke bawah.
Srek...srek....srek...
"Aaaarrrghh...."teriakan pria itu yang mengema menembus hingga keluar penjara.
Di sisi lain Rose yang sedang di kurung di penjara wanita mendengar teriakan tersebut.
"Suara dari mana itu?" tanya Rose dengan heran.
"Adik Rose, suara itu berasal dari penjara sebelah. dan kali ini pasti ada disiksa lagi sebelum tewas," jawab Ivy.
"Disiksa oleh siapa? apakah petugas?" tanya Rose.
"Bukan petugas, orang ini namanya Devil. semua tahanan sudah mengenal nama ini. setiap aku mendengar teriakan dari sebelah aku merinding," uja Ella.
"Siapa Devil?" tanya Rose.
"Dia adalah psikopat, bahkan petugas saja takut dengannya, dia bebas membunuh orang di dalam sana. kami yang melihat dia saja sudah ketakutan," jawab Anya.
"Dia di sebelah, bagaimana kalian bisa melihatnya?" tanya Rose.
"Setiap pagi di saat kami sedang bekerja membersihkan halaman belakang kita bisa melihatnya di sana. halaman di belakang dibatasi pagar kawat, jadi kita bisa melihat ke sebelah," jelas Caca.
"Dia beda dengan yang lain, setiap hari dia hanya push up, berlari keliling halaman itu dan juga kadang tidur di bawah terik matahari," kata Ganny.
" Dia tidak perlu bekerja dan hanya bersantai saja dan tidak ada yang berani menegurnya," lanjut Della.
"Masih ada satu perbedaannya dengan tahanan lainnya, dia tidak pernah memandang ke arah kita. sementara tahanan lainnya sering saja berteriak dan bersiul saat melihat kita," sambung Desha.
.
Di malam itu mereka menceritakan kepada Rose semua tentang Devil, Leo sudah terkenal sangat kejam, sehingga membuat semua orang yang mendengar namanya ikut merinding dan ketakutan.
Sementara Leo yang masih sedang menyiksa tahanannya itu sehingga semua organ korbannya berjatuhan ke lantai, orang yang menyaksikan kejadian itu dari luar merasa jijik dan akhirnya mereka muntah. tidak lama kemudian para petugas berlarian dengan cepat menuju ke tempat yang di mana Leo sedang menyiksa korbannya.
Srek...srek...
" Aarrghhh...."
" Aarrghhh...."
Srek...srek...
" Aarrghhh...."
" Aarrghhh...."
Leo melanjutkan aksinya dengan mengeluarkan usus-usus korbannya itu, kini mereka yang di siksa telah tewas dengan mengenaskan, semua organ mereka berjatuhan dan berserakan di lantai itu. serta di banjir oleh darah segar dari mereka. tidak lama kemudian para pertugas tiba di depan kurungan itu.
Mereka yang melihat beberapa tahanan dalam kondisi gantung serta tubuh mereka yang sudah tidak berisi membuat mereka merasa mual. mata mereka melihat ke lantai dalam sana yang di banjiri oleh darah serta semua organ para korban. Leo yang sedang memegang usus, jantung dan organ lainnya berjalan menghampiri pintu.
"Ada yang suka dengan organ dalam manusia?" tanya Leo yang wajahnya dan tubuhnya bersimbah darah sambil menunjukan kepada mereka yang dia pegang itu.
Para petugas dan tahanan lainnya yang melihat dengan jarak dekat langsung muntah dan ada juga yang pingsan.
Woak...woak...woak...woak...woak...
Brugh...brugh...brugh...brugh...brugh..
Setelah membunuh mereka Leo membuka kunci gemboknya dan melangkah keluar sambil memegang organ dalam korbannya itu. kemudian dia memberikan kepada salah satu petugas yang sedang muntah.
"Anggap saja ini hadiah dariku," ucap Leo dengan senyum iblis.
Petugas yang melihatnya langsung tumbang dan tidak sadarkan diri.
Leo berjalan dengan santai setelah membunuh mereka dengan kejam. sementara orang yang di sana ada yang muntah tanpa berhenti dan ada tergeletak tidak sadarkan diri.
Keesokan harinya.
Mansion Muffis
Braak...
Bunyi hentakan meja yang di lakukan oleh Herles Muffis yang adalah ayah dari Jenica Muffis.
"Jenica, kau sangat memalukan sekali, usia mu sudah 35 tahun. tapi apa yang sudah kamu lakukan? dengan tidak tahu malu kau berhubungan dengan pria yang adalah karyawan yang bekerja di perusahaan kita," bentak Herles dengan emosi yang tinggi.
Plak...
Tamparan yang dilakukan oleh Herles mengenai wajah putrinya.
Jenice hanya bisa menangis karena harus menanggung malu karena perbuatannya disebarkan ke internet, sehingga para reporter yang melihat postingan itu mendatangi perusahaannya dan juga tempat tinggalnya.
"Saham kita sudah turun, dan ini akan menguncang bisnis kita karena kesalahanmu itu, untuk apa lagi kau menangis? tidak ada gunanya. kau sudah melakukan kesalahan besar. suamimu masih di dalam penjara dan tidak lama lagi dia akan bebas, kalau dia melihat rekaman ini kau pasti mati di tangannya," bentak Herles dengan kesal.
" Pa, aku hanya membutuhkan kehangatan, Tommy membuatku merasa hangat selama ini. papa juga tahu bagaimana hubungan ku dengan Leo selama ini. walau aku selalu menunggu kepulangannya dia tetap tidak ingin pulang. bahkan sudah lima belas tahun hubungan kami tidak ada kemajuan. dari hari pertama menikah saja dia sudah tidak mau tinggal bersama kita. dan dia juga tidak mengizinkan ku tinggal di rumah dia. jadi kejadian ini tidak bisa dikatakan aku mengkhianatinya. selama lima belas tahun pernikahan, kami tidak pernah tidur bersama. dia merasa jijik padaku. dia tidak pernah merasa cemburu walau ada pria lain yang mendekatiku," kata Jenice dengan sambil menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Ternyata Janice jablay toh, makanya cari laki² lain utk memuaskan hasratnya..Kasihan sekali menikah 15 th tp g pernah di sentuh oleh suami, apa mungkin Leo menikah cuma utk stts atau krn tau Janice dan klrg ny hanya memanfaatkannya saja?
2024-07-11
0
todoroki shoto
jadi masih perjak*? sayangnya ros udah hamil
2024-07-01
0
Yuli Eka Puji R
usia 35thn, dan menjalani rumah tangga udh 15thn kira" nikah usia berapa ya kali horang kaya pembisnis nikah usia 20thn, di usia itu kan msh status mahasiswi
2023-02-23
1