Rose yang menjalani masa hukumannya harus berganti pakaian khusus tahanan dan tinggal bersama dengan beberapa tahanan lainnya. angka sebagai tahanan untuk dirinya adalah 3788.
Petugas wanita membawa Rose ke tempat kurungan yang akan menjadi tempat tinggal Rose untuk seumur hidup di sana.
Saat melangkah masuk ke dalam tempat pengurungannya itu, Rose melihat semua tahanan wanita yang melihat ke arahnya. ia membawa baskom yang berisi sikat gigi, odol, gayung, mug dan handuk. terdapat beberapa ranjang bertingkat di dalam sana. Rose berjalan ke arah ranjang yang berada di ujung sana. dan kemudian ia pun duduk diam dan tanpa bicara.
Terdapat seorang wanita yang sedang melihat tajam ke arah Rose, ia yang tidak lain adalah berperan sebagai kakak tertua di dalam kurungan itu. sehingga semua wanita yang ada di dalam sana harus menyebutnya sebagai kakak besar.
Wanita itu yang berambut pendek menghampiri ranjang yang di mana Rose sedang duduk di sana.
"Hei...anak baru, semua orang di sini harus memanggilku sebagai kakak besar, karena kau adalah anak baru maka kau harus mencuci kakiku, dan memijatku, bukan hanya itu kau harus menuruti semua perintahku!" perintah wanita yang sebagai kakak besar itu.
Rose berdiri dan menatap ke arah wanita yang berdiri di hadapannya itu.
"Mencuci kaki, memijat? kalau aku menolak?" tanya Rose dengan bersikap tenang.
"Sama saja kau ingin mencari masalah denganku, kalau ingin hidup tenang maka kau harus menurut semua kata-kataku seperti mereka," jawabnya dengan tegas.
"Aku tidak mau diatur olehmu, kau hanyalah salah satu tahanan di sini. kenapa aku harus menurut denganmu. kau juga bukan siapa-siapa di sini, jadi kau tidak berhak mengatur orang," jawab Rose dengan tegas.
Semua wanita yang berjumlah sebelas orang sedang melihat anak baru itu sedang melawan kakak besar mereka. tentu dipikiran mereka anak baru itu pasti akan dihajar oleh kakak besarnya.
"Kelihatannya kau tidak sayang dengan nyawamu, serang dia!" perintah wanita itu.
"Kenapa bukan kau yang menyerangku? apa karena kau takut?" tanya Rose dengan sengaja.
"Berani sekali kau menghinaku," ketusnya dengan kesal.
"Aku juga penasaran kenapa mereka semua bisa tunduk padamu, kehebatan apa yang kau miliki?" ujar Rose dengan sengaja.
"Kelihatannya kau ingin mencari mati," kecam kakak besar dengan kesal.
"Aku akan ditahan seumur hidup di sini, jadi aku juga tidak akan ragu untuk menghajarmu," jawab Rose.
"Kurang ajar," teriaknya yang ingin melayangkan pukulan ke wajah Rose.
Rose langsung mengelak dan kemudian mendorong wanita itu dengan sekuat tenaga sehingga sama -sama terjatuh ke lantai.
Brugh....
Ke dua wanita itu saling menarik rambut dan berguling-guling di lantai itu. kemudian kakak besar menimpa Rose dan ingin menampar wajah Rose yang berada di bawahnya. Rose langsung menarik bahu kakak besar hingga mendekat dengannya, lalu Rose membenturkan kepalanya mengenai hidung wanita itu dengan kuat.
Brugh...
"Aarrghh...."jeritan kakak besar yang kesakitan serta hidungnya mengeluarkan darah.
"Ingin membully ku, tidak semudah itu," bentak Rose dengan menampar wajah wanita itu yang masih berada di atasnya.
Plak...
Kakak besar menarik rambut Rose yang panjang sehingga berdiri, dan menghentakkan tubuh Rose ke tembok dengan kuat.
Brugh...
"Aah...."
brugh...
"Aah...."
Hentakan demi hentakan dilakukan oleh kakak besar terhadap Rose.
Rose yang merasa sakit langsung mendorong wanita itu menjauh darinya dan kemudian menendang bagian bawah kakak besar.
Bruk...
Tendangan kuat dilakukan oleh Rose yang mengenai bagian inti lawannya.
"Aarrghhh...." teriakan kakak besar yang sedang kesakitan.
Rose lalu menarik rambut lawannya dan membenturkan ke tembok.
"Kau tidak layak menghinaku," bentak Rose sambil membenturkan kepala lawannya ke tembok
Pruk...
"Aarrghh...."jeritan kakak besar yang rambutnya ditarik oleh Rose dan juga kesakitan.
"Ingin aku mencuci kakimu! jangan berharap!"bentak Rose sambil membenturkan kepala lawannya lagi ke tembok.
Pruk...
"Aarrghh...."
"Ingin aku memijatmu! maka biar aku yang memijat kepalamu," bentak Rose sambil membenturkan kepala lawannya berulang kali ke tembok.
Pruk...
"Aarrghh...."
Semua tahanan lainnya hanya melihat aksi Rose dan tidak ada yang berani menghentikan aksinya.
Pruk...
"Aarrghh...."
Kepala kakak besar mengeluarkan darah akibat benturan berkali-kali. wanita itu menjadi lemas tak berdaya dengan serangan Rose yang bertubi-tubi. tidak lama kemudian Rose melepaskan tangannya. sementara kakak besar terduduk lemah dan menyandarkan kepalanya ke tembok dengan kondisi setengah sadar.
"Hidup tenang atau tidak, bukan kau yang tentukan untukku. tapi aku sendiri yang tentukan,"ketus Rose dengan merasa kesal dan melangkah ke arah ranjangnya.
"Kakak besar."
"Kakak besar."
"Kakak besar."
"Kakak besar."
Panggilan mereka yang menghampiri wanita itu yang sudah tidak sadarkan diri.
Tidak lama kemudian beberapa petugas wanita berlari menuju ke kurungan mereka dan membuka gembok jerusi besi itu dan melangkah masuk ke dalam.
"Ada apa dengan kalian? bubar!" perintah petugas wanita dengan nada tinggi.
Beberapa petugas itu melihat salah satu tahanannya yang terluka di kepala dan tidak sadarkan diri lagi.
"Siapa pelakunya?" tanya petugas wanita dengan lantang.
Tidak ada yang berani menjawab dan hanya berdiri dengan berderetan di sana.
"Aku pelakunya," jawab Rose yang berdiri dan bersikap tenang.
"3788, kau sangat berani, apa kau ingin menjadi bos di sini?" bentak petugas dengan nada keras
"Aku hanya ingin melindungi diriku sendiri dari serangan dia, dia ingin menjadi bos ku? dia masih belum layak," jawab Rose.
"3788, kau baru masuk sudah menimbulkan keributan!"
"Bukan aku yang mulai, tapi dia yang mulai. aku hanya membela diriku. karena di sini tidak ada yang akan memihak kepadaku oleh karena itu aku harus bisa melindungi diriku sendiri," jawab Rose dengan tanpa rasa takut.
"Cepat bawa dia keluar!"perintah petugas wanita dengan melihat ke arah kakak besar.
Tidak lama kemudian kakak besar di angkut oleh mereka untuk menerima perawatan.
Para petugas wanita itu pun mengunci kembali pintu sel dan meninggalkan tempat itu.
Setelah mereka sudah pergi, semua tahanan wanita itu bertepuk tangan karena merasa kagum dengan keberanian Rose.
Prok...prok...prok...prok...prok...prok prok...prok...prok...prok...prok...prok...
"Kenapa kalian...?" tanya Rose dengan heran.
"Akhirnya ada yang berani melawan wanita itu, selama ini dia merasa paling hebat dan akhirnya dia tumbang di tanganmu. dengan begini maka lain kali dia tidak akan berani lagi," kata salah satu tahanan yang di sana.
"Kalian tidak membenciku?" tanya Rose.
"Tentu saja tidak, kau telah menyelamatkan kami dari dia. selama ini dia selalu saja suka perintah kami dengan sesuka hatinya," jawab salah satu dari wanita itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Suka sama tokoh wanita yg berani, tegas, tangguh dan tidak menye-menye..
2024-07-11
1
Ezhi Alfarizy
nah ini baru cerita menarik, tidak mudah di tindas,👍
2023-01-08
1
🤩😘wiexelsvan😘🤩
akhirnya rose jadi wanita yg kuat dan tangguh 😍😍😘😘
2023-01-06
1