CH 09 Paviliun Bulu Gagak

****

Memasuki rumah makan,Xiao Feng dan Yuan Li disambut pelayan wanita yang lumayan cantik.

"Selamat datang di rumah makan Lanyun ada yang bisa dibantu Tuan Muda?"pelayan membungkukkan badan dan berkata ramah.

Yuan Li maju dan menjawab " Saya dan Tuan Muda ingin makan di rumah makan ini,hidangkan bebek panggang,150 gram daging sapi dan sepiring roti pau,untuk minumnya seguci arak"

"Baik Tuan Muda,,apakah Tuan Muda ingin duduk di lantai pertama atau kedua?" pelayan bertanya.

Melihat sekeliling hampir semua meja sudah penuh tersisa satu meja kosong didekat jendela.

"Dilantai pertama saja"Xiao Feng menjawab.

"Silahkan Tuan Muda saya antar"

Pelayan membimbing Xiao Feng dan Yuan Li menuju meja dan Xiao feng duduk sambil menatap keluar jendela,sedang Yuan Li berdiri di belakangnya.

"Tunggu sebentar hidangan yang Tuan Muda pesan akan segera diantar" ucap pelayan sambil berlalu pergi.

Sambil menunggu pesanan datang Xioa Feng mendengar pembicaraan para pengunjung yang sedang makan.Karena Xiao Feng sudah mencapai Alam Raja *7 pendengarannya pun semakin tajam.

"Heii,,aku mendengar katanya kau mau menjual hasil buruan ke paviliun Bulu Gagak"

"Ya benar aku kemarin baru dari hutan dan menangkap hewan buas,,dan berencana menjualnya"

"Kenapa kau tidak pakai sendiri mungkin kalau dimakan bisa menambah kekuatan hahaha"

"Hahaha,,aku juga butuh uang hidup dikota besar seperti ini segalanya butuh uang,lagipula hanya paviliun Bulu Gagak yang harganya lebih sedikit,aku menjual di tempat lain harganya tidak memuaskanku"

Xiao Feng mendengar itu diam-diam berfikir "hmm,,ada baiknya juga aku menjual hasil buruanku daripada menumpuk,,"

Tidak lama kemudian pesanan datang "Silahkan dinikmati Tuan Muda"kata pelayan setelah selesai menaruh hidangan di meja.

Xiao Feng pun memakan hidangannya,sementara Yuan Li menuangkan arak ke dalam gelas kecil.Setelah selesai makan dan minum Xiao Feng bertanya pada Yuan Li

"Yuan Li,apakah kau tahu paviliun Bulu Gagak ?"

"Ya,,Tuan Muda saya tahu,paviliun Bulu Gagak itu semacam tempat jual beli berbagai macam barang seperti hewan buas,senjata,pil dan lain-lain." Jawab Yuan Li

"Selain itu biasanya paviliun Bulu Gagak sering mengadakan pelelangan setiap sebulan sekali,barang yang dilelang pun biasanya berguna bagi para kultivator,makanya tidak heran setiap kali Paviliun Bulu Gagak mengadakan lelang akan selalu ramai dan ditunggu-tunggu kultivator" Yuan Li menambahkan.

"Ada juga ya tempat seperti itu"

"Ya Tuan Muda disetiap kota terdapat cabang paviliun Bulu Gagak jadi bagi orang-orang yang mau menjual barang tidak akan kerepotan bepergian ke kota lain"

"Baiklah habis dari ini kita cari penginapan dan ke paviliun Bulu Gagak"

Kata Xiao Feng

"Baik,,Tuan Muda"

Xiao Feng bangkit dari tempat duduk dan berjalan menuju resepsionis dengan Yian Li dibelakangnya.

"Berapa total tagihannya nona?" Tanya Yuan Li,,sementara Xiao Feng hanya melihat dari belakang

"Semuanya 1 koin emas Tuan Muda"jawab pelayan

Yuan Li pun mengeluarkan koin emas dan bertanya lagi " Nona kalau lokasi tempat paviliun Bulu Gagak dimana?"

"Tuan Muda dari sini bisa berjalan ke arah timur 500 meter nanti ada persimpangan,Tuan Muda ambil sebelah kiri nanti ada penginapan Bunga Lotus dan paviliun Bulu Gagak tepat berada didepannya"pelayan menjelaskan.

"Baik,,terima kasih nona" jawab Yuan Li

Xiao Feng dan Yuan Li pun berjalan keluar rumah makan dan naik kereta,kemudian kereta bergerak ke arah yang di arahkan pelayan.

"Tuan Muda,,kita ke penginapan dulu atau langsung ke paviliun Bulu Gagak?"Yuan Li bertanya.

"Ke penginapan dulu"jawab Xiao Feng

Tidak lama kemudian kereta sampai didepan penginapan.

Xiao Feng dan Yuan Li masuk ke penginapan dan disambut pelayan.

"Selamat datang di penginapan Bunga Lotus" sambut pelayan ramah.

"Kami mau menginap selama dua hari,apakah ada kamar kosong?"Yuan Li bertanya.

"Tentu ada Tuan Muda,,kami menyediakan kamari dilantai satu dan dua,Tuan Muda mau menginap di lantai berapa?"

"Berikan kami dua kamar dilantai dua" kata Yuan Li

"Baik,,biayanya 2 koin emas" kata pelayan

Yuan Li memberikan dua koin emas menerima kunci,kemudian Xiao Feng dan Yuan Li menuju lantai dua dan masuk ke kamar masing-masing.

Xiao Feng memasuki kamar penginapan,terlihat kamar yang lumayan luas ada satu tempat tidur besar dan satu meja didekat jendela yang diisi empat kursi.

Karena kamar mandi sudah tersedia di dalam kamar,Xiao Feng pun bergegas membersihkan diri.Walaupun kultivator sebenarnya tidak perlu mandi karena bisa menggunakan qi untuk membersihkan diri,tetapi Xiao Feng tetap merasa kurang nyaman sebab ketika dibumi dia rutin mandi sehari dua kali.

Setelah mengenakan pakaian putih kebiruan dan mengikat rambutnya Xiao Feng berjalan keluar dan mengetuk pintu kamar kamar Yuan Li.

"Tokk,,tokk,,tokk,,"

"Sebentar"dari dalam kamar Yuan Li menyahut.

Pintu kamar terbuka dan terlihat Yuan Li juga sudah bersiap.

"Tuan Muda apakah kita berangkat sekarang?" Yuan Li sambil menagkupkan tangan.

"Ya,,ayo kita berangkat"

Keduanya pun turun menuju keluar penginapan,ketika sampai dimeja resepsionis Xiao Feng bertanya

"Nona,,apakah paviliun Bulu Gagak di depan?"

Pelayan yang sedang membaca laporan menutup bukunya sejenak dia termenung melihat penampilan Xiao Feng yang tampan.

"Be,,benar Tuan Muda,paviliun Bulu Gagak berada disebrang penginapan"jawab pelayan gugup

"Baik,,terimakasih"

Xiao Feng dan Yuan Li berjalan perlahan menuju paviliun Bulu Gagak.

"Siapa Tuan Muda itu baru pertama kali aku melihatnya,tampaknya bukan orang sederhana kalau melihat penampilannya yang tampan."pelayan hanya tersenyum melihat Xiao Feng berlalu.

Xiao Feng yang sudah sampai di paviliun langsung masuk dan bertanya.

"Apakah benar disini menerima binatang buas untuk dijual?"Xiao Feng bertanya

"Benar,,Tuan Muda mari saya antar ke dalam dan panggilkan manager paviliun"

****

Xiao Feng duduk di meja tamu sambil menyesap teh,tak lama kemudian muncul pria paruh baya agak gemuk berjalan mendekatinya dan bertanya.

"Salam,,Tuan Muda saya manager Luo paviliun Bulu Gagak,kalau boleh tau ada keperluan apa yang bisa saya bantu?"sambil menangkupkan tangan pria paruh baya itu bertanya.