Ponsel di tangan Steve bergetar, dia melihat pesan masuk dari nomor yang dia kirim dan berisi tulisan
Ok
singkat, padat tetapi ngga jelas, bagaimana dia harus menemukannya, apakah dia menghubungi saja ilmuwan ini, ah nantilah pikirnya yang paling penting sekarang menemani Tiara.
Mengendarai lambhorgini, Steve datang menjemput Tiara, terlihat cantik dan menawan dengan gaun berwarna biru serasi dengan jas yang Steve pakai saat ini
Rambut tergerai dengan indahnya, hidung bangir dan kulit yang putih seperti model international, pembawaan sedikit dingin dan wangi parfum yang lembut klop lah sudah. Dimana lagi mau di cari gadis seperti ini.
Dengan sopan meminta izin membawa Tiara, Pak handoko tersenyum simpul sambil berhayal akan punya cucu secepatnya, kalau perempuan pasti cantik seperti anak gadisnya dan kalau pria pasti tampan seperti Steve.
Steve melebarkan tangannya, Tiara mengerti bahwa ini isyarat agar dia mengandeng tangan Steve, membuka pintu mobil untuk Tiara dan menutupnya Steve masuk ke dalam mobil
Tiara sangat terkesan dengan cara Steve memperlakukannya, mau cari yang gimana lagi, gantleman, ganteng jangan di tanya, cerdas, kaya dan punya banyak kemampuan yang paling penting tidak genit dan nakal.
Steve membawa mobil dengan konsentrasi berusaha mencari bahan apa yang mau di bincangkan sama Tiara, maklun saja selama ini dia hanya bergaul dengan perempuan dengan adiknya saja
Tiara juga seorang introvet yang jarang bergaul dengan pria, dia seorang pekerja keras, dia takut Steve menjadi bosan dan berusaha memikirkan bahan buat obrolan
" Tiara..Steve..
Secara bersamaan mereka memangil satu sama lain, mereka saling pandang dan tertawa, Steve tersenyum dengan menawan, membuat hati Tiara terkenyot kenyot
" Lady first " pinta Steve mencoba mementingkan Tiara terlebih dahulu
Tiara tersipu ketika dengan beraninya Steve mengengam tanganya sedang satu lagi menyetir mobil, tidak ada penolakan dari Tiara bahkan dia juga ikut mengengam tangan Steve
" Semoga Steve nanti suka ya berada disana " tatap Tiara dengan tersipu
" Kalau bersama Tiara kemanapun pergi Steve suka kok " goda Steve dengan mengedipkan sebelah matanya, Tiara memukul kecil pundak Steve. Dia merasa bahagia malam ini.
Sesampai di loby hotel, Steve berhenti dan bergegas turun membuka pintu untuk Tiara dan menyerahkan kunci mobil pada pelayan hotel, biar pegawai hotel saja yang memarkirkan mobil, padahal sejatinya pegawai itu sendiri sudah gemetaran ketika melihat mobil yang dia harus parkirkan lambhorgini.
Mengandeng tangan Steve, Tiara dengan percaya diri masuk keruangan, sudah banyak tamu yang datang dan beberapa mengenal Tiara
" Wah tumben nih Tiara " goda sahabat yang dia kenal, mereka tahu Tiara manager yang dingin dan kaku sama pria, tapi saat ini semua terbantahkan
Tidak ada wajah dingin yang kaku, yang ada wajah yang ceria dan mata yang penuh kelembutan. Tampan sekali pemuda ini makanya hati yang si ratu es hatinya mencair begitu dugaan teman teman tiara.
Setelah mendapatkan meja dan duduk di kursi ponsel Steve berdering, karena suara di dalam ribut Steve meminta izin menerima pangilan telpon
" Tiara sebentar saya terima dulu pangilan telpon ini " sentuh menyentuh tangan Tiara
" baik Steve silahkan "
Sesampai di dekat toilet Steve menerima telpon yang ternyata berasal dari jannet
" hallo jannet apa khabar? "
" baik Steve, saya masih di macau ibu juga sudah pulih, Steve apakah membutuhka tenaga saya di Indonesia? " tanya jannet penuh harap
Setelah berpikir sejenak dan memang Steve membutuhkan seorang sekretaris, dia menjawab
" Tepat sekali jannet silahkan datang ke Indonesia kebetulan saya memanf lagi butuh seorang sekretaris saat ini
Jannet merasa sangat senang hampir tiap hari setelah berpisah dengan Steve dia memikirkannya, ketampanannya, kebaikannya dan rendah hatinya yang susah untuk dilupakan
" ya sudah Steve jika jangan lupa tungu di bandara ya "
" Sep jannet jangan khawatir, oh ya apa perlu saya kirim uang buat tiket dan akomodasi jannet" Steve takut jannet lagi kekurangan uang
" Tidak perlu Steve, yang lama masib tersisa kok " canda Jannet sambil terbahak
Setelah berbincang Steve kembali ke ruangan menuju meja yang dia tempati dengan Tiara, tapo di meja itu dia lihat terjadi keributan
Tiara sedang menunjuk ke muka seorang pria sambil yang dikelilingi oleh pemuda lainnya
" Ada apa ini Tiara " tanya Steve penuh rasa cemas, bukan cemas karena takut tapi cemas jika terjadi apa apa dengan Tiara, kemana mau di letakan muka jika ketahuan oleh calon mertua
" Reseh ni orang Steve daritadi ganguin terus " kelihatan sekali Tiara merasa jijik dan bete melihat pemuda yang memandang tajam ke arahnya dan Steve
Steve ingat bukankah ini orang yang lomba mobil di jalan, benar benar tak sopan, dijalan aja ngga sopan apalagi sama perempuan
" Steve ini yang namanya Santoso yang aku ceritain ke kamu " bisik Tiara ke telinga Steve.
" Tiara siapa pemuda ini " tatap Santoso dengan tajam, baru pertama ini dia lihat Tiara dekat dengan seorang pria dan terlihat sangat intim
" Dia pacarku dan apa urusanmu, memang apa hak kamu untuk bertanya " jawab Tiara dengan ketus
" tidak bisa begitu Tiara kamu tahu aku sudah lama mengejarmu, kamu tidak bisa berasama pria lain dan kau bung cepat berhembus dari sini jika tak mau menyesal nanti " Santoso emosi sambil berusaha menarik tangan Tiara
Sebelum berhasil satu tangan yang kuat dan kokoh menjepit tangan Santoso, saking kuatnya tangan tersebut terdengar secara sama bunyi tulang retak, wajah Santoso merah hijau menahan rasa sakit, terdengar jeritan yang keras dalam ruangan, Santoso menyuruh teman temanya untuk menghajar Steve.
Gerombolan pemuda kemudian menyerbu Steve, tanpa melepaskan jepitan tangannya Steve menahan pukulan mereka dan membalas, dalam beberapa menit enam teman Santoso tergelatak semua di lantai, sementara Santoso masih menjerit kesakitan akibat jepitan tangan Steve.
plak...plak
Sambil menjepit tangan Santoso, Steve menampar wajahnya berulangkali, terdengar jeritan kesakitan dan terlihat wajah yang bengkak, pada akhirnya Steve melepaskan jepitan tangannya, tamu yang datang bisa melihat tangan Santoso patah dan sudah terkulai layu.
Petugas keamanan hotel datang untuk melerai dan membawa Santoso dan temannya untuk diobati, sementara tamu yang tadinya bergerombol melihat pertunjukan sudah kembali ke meja mereka masing masing.
Sebenarnya mereka juga muak melihat Santoso ini, tapi karena dia punya genk mobil apalagi anggotanya terdiri dari pengusaha dan pejabat mereka tidak berani memperlihatkan ketidak sukaa. mereka, lebih baik menghindar daripada berseberangan dengan Santoso.
Seremoni perkenalan pun di mulai dengan tata cara saling menukar kartu nama, beberapa tamu yang datang menghampiri mejaTiara, mereka pengusaha kelas kakap yang juga teman dari orang tua Tiara.
" Steve perkenalkan ini pak hidayat dan pak rinaldi, pak hidayat pengusaha hotel terbesar di Indonesia dan pak rinaldi pengusaha real estate yang juga terbesar di kota Jakarta.
" hallo Steve .." sapa hidayat dan rinaldi sambil mengulurkan tangab mereka
" Hallo pak hidayat dan pak rinaldi, senang berjumpa dan berkumpul dengan anda " Steve menjabat erat tangab mereka
Perbincangan terasa hangat karena tidak ada yang memandang rendah satu sama lain, hanya orang kaya baru yang biasanya banyak gaya dan lagak seakan akan menjadi konglomerat
Dari perbincangan dengan pak hidayat dan pak rinaldi, Steve kemudian meng akusisi salah satu hotel pak hidayat di jakarta, sedangkan dengan Rinaldi, steve berencana untuk investasi terhadap rencana pembangunan proyek mercusuar real estate seribu rumah di daerah bogor.
" Pas lah sudah dengan kedatangan Jannet, biar jannet yang akan mengurus semua " pikir Steve dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Nf@. Conan 😎
waaaaaahh roman romannya bkal ada poligami nie
2024-04-24
0
system
berhembus angin kali ah berhembus 🤦🤦🤦
2024-03-09
0
Team Hore (≧∇≦)/
💘💘💘
2023-01-29
1