Dari sembilan batu yang tersisa Steve mendapatkan ruby, giok air dan safir, semuanya terjual sekitar 450 milyar remimbi, jhonson terperangah dan terkejut dengan keahlian Steve, tapi apapun itu dia senang beberapa batu Steve dia yang membeli tanpa harga lelang
Sementara bagi Steve sendiri ini merupakan pencapaian terbaik bagi dirinya dalam mengumpulkan modal untuk usaha di Indonesia nanti, sekitar dua triliun rupiah uang sudah ada dalam acountnya.
Tiga hari di Beijing dengan melihat keindahan kota dan kulinernya sudah waktunya Steve balik le Indonesia dan berpisah dengan jannet dan jhonson, mereka saling berpelukan dan tak lupa berjanji untuk saling menghubungi dan berkunjung
Sebelum berangkat Steve melakukan transfer uang satu juta remimbi buat jannet, jannet menangis dan memeluk Steve serta berjanji jika ibunya sembuh nanti dia akan datang ke Indonesia dan berkerja dengan Steve.
Beijing air lines meluncur ke angkasa dengan sukses, Steve merenung dengan semua pengalaman yang dia dapatkan, dia bersukur bahkan berjanji pada dirinya sendiri akan selalu rendah hati dan menjadi orang baik nantinya
Dia tak mau menjadi orang yang sombong, bukankah pepatah selalu berkata " orang yang sombong cepat jatuhnya " dia tidak mau jatuh dan kembali pada keadaan semula, sangat menyakitkan jika berada dalam kekurangan.
Pesawat landing di Soekarno Hatta international, setelah menyelesaikan masalah administrasi Steve kemudian menaiki mobil aplikasi berbayar
pulang
dia rindu pada ibu dan kedua adik perempuannya, dia sudah membelikan oleh oleh buat mereka semua, di dalam mobil matanya memerah dan air mata jatuh perlahan lahan, dia bukanlah pria melankolis tapi perjalanan dan peristiwa yang dia alami membuat bekas yang dalam di hatinya
Tak terbayang jika dia tidak dibantu oleh sistem maka bisa saja dia akan terjebak dalam sistem pinjaman online yang sering mencekik customer mereka dari segi bunga bahkan banyak teman temannya yang jatuh sakit dan berhenti berkerja akibat di teror oleh para DC
Sesampai dirumah Steve melihat kerumunan warga dirumahnya, dia kaget apa yang sedang terjadi, dia melihat bendera putih tanda bela sungkawa di rumahnya.
Dia bergegas berlari tanpa peduli denga barang bawaannya, hatinya tidak baik baik saja dia punya firasat yang buruk, begitu sampai dirumah dia melihat Hana dan Lara sedang menangisi mayat yang terbujur
" Hana, Lara ada apa ini " Steve gemetar melihat keadaan
Hana dan Lara terkejut melihat kedatangan Steve, serempak mereka berlari memeluk Steve dengan mata yang sembab dan bengkak
" kak ibu, ibu kak "
Hana dan Lara tidak mampu melanjutkan perkataan mereka dan Steve paham apa yang terjadi dia tahu ibunya sudah meningal
" apakah operasi tidak berjalan dengan baik " tanya Steve dengan mata yang merah dan batin yang terluka
" Iya kak ibu ngga bisa bertahan, kami sudah berusaha menghubungi kakak tapi ponsel kakak susah dihubungi
Steve melepaskan pelukan kedua adiknya dan berjalan mendekati jenazah ibunya, membuka penutup kepala dan memeluk serta mencium kening ibunya
" ibu maafkan Steve, maafkan Steve yang terlambat membayar biaya pengobatan ibu " ingin menjerit tapi hanya kata kata yang lirih meluncur dari bibirnya, dia betul betul terluka batin yang dalam
Hana dan Lara menatap hancur keadaan kakaknya, mata yang kosong serta tak stabil membuat mereka khwatir dan takut, apalagi kakak mereka baru pulang dari perjalanan yang jauh.
" kak, kakak " Hana dan Laraa memeluk Steve, tetapi Steve diam membisu entah apa yang ada dalam pikirannya.
Para tetanga yang hadir juga mengeluarkan airmata mereka dan mencoba memisahkan Steve dengan jenazah ibunya, karena tidak boleh berlama lama untuk memakamkan mayat.
Steve yang coba di pisahkan tetanga tiba tiba merasa gelap dan dia tidak sadarkan diri, dia mendengar jeritan dan pekikan memangil dirinya, tapi badannya dan jiwanya betul betul lelah dia hanya ingin istirahat dan tidur
Tengah malam Steve terbangun dari tidurnya, dia merangkai kembali kejadian kejadian yang menimpa dirinya
" apakah ini mimpi " dia berulangkali mencubit cubit tanganya tetapi ini sakit ini bukan mimpi !!!!
Dia berlari ke bawah ibunya belum dikuburkan, dia ingin mengantar ke tempat peristirahatab terakhir dari wanita yang paling dia sayangi, dia berteriak memangil Hana dan Lara
" Hana, Lara " terikannya cukup keras
Hana dan lara berlari mendatangi kakak mereka dan menenangkan Steve
" kak ibu sudah kita kubur, kakak pingsan begitu lama ini sudah tengah malam " tatap mereka yang sedih melihat Steve hancur.
" kita dokaan ibu baik baik saja ya kak, maafkan kami yang tidak bisa menjaga ibu dengan baik " tangis kedua adiknya
Steve sadar bukan hanya dia yang terluka, dia harus tenang sekarang dia yang menjadi kepala keluarga, kedua adiknya perempuan tentu hati mereka yang paling hancur
Steve memeluk erat kedua adiknya, tanganya terkepal dengan kuat, dia berjanji akan membahagiakan dan menjaga dengan baik kedua adiknya sampai kapanpun.
Paginya dengan ditemani oleh kedua adiknya Steve menziarahi kuburan ibunya, dia menabur bunga, berdoa dan memeluk nisan ibunya
" ibu, istirahatlah dengan tenang , maafkan Steve, Steve berjanji akan membuat Hana dan Lara menjadi orang sukses, akan menjaga dab melindungi mereka dengan sepenuh hati
" Ayo kita pulang kak " Hana menarik Steve karena hari sudah mulai sore, sudah cukup lama mereka berada di kuburan dan perut kedua adiknya mulai merasa lapar.
Steve dan kedua adiknya pulang, sebelum pulang mereka makan di restoran
" makanlah dan pesanlah apa yang kalian inginkan, jangan di tahan tahan dan makan sepuasnya, jangan khawatir kakaka memiliki banyak uang "
Steve sedih melihat kedua adiknya menaksir naksir harga makanan, mereka takut karena harga makanan ini cukup mahal.
Setelah mendengar kata kakaknya kedua adiknya tidak lagi ragu dan makan dengan lahap, Steve memandang kedua adiknya dan tersenyum tipis, kalian akan menjadi putri yang paling bahagia kedepannya kakak berjanji gumam Steve di hatinya
" Hana lara setelah ini ikut sama kakak ya kita jangan pulang dulu " keduanya mengikuti apa yang dikatakan oleh Steve
Steve mengajak mereka pergi ke showroom mewah, Hana dan lara terkejut untuk apa mereka kesini, walau mereka tahu Steve mempunyai uang tapi harga mobil mewah disini minimal satu milyar rupiah
Ini bukan show room mobil biasa tapi mobil sport
" Hana dan lara coba lihat mana yang kalian suka kakak akan belikan masing masing satu untuk kalian " Steve tersenyum melihat kebingungan adiknya
" jangan berpikir yang lain, pikirkan saja mana yang membuat kalian merasa nyaman dengan mobil pilihan kalian, soal uang jangan khawatir kakak punya banyak uang
Walaupun sedikit ragu Hana dan lara mengikuti perintah dari Steve, mereka melihat mobil mobil yang mereka sukai walau pelayanan dari sales tidak begitu ramah.
Walau keduanya cantik sales menilai mereka dari penampilan mereka yang sederhana, menurut si sales pakaian mereka saja hanya memiliki nilai ratusan ribu rupiah, bagaimana pula mau membeli mobil dengan harga miliaran, apalagi kakaknya walaupun tampan hanya memakai kaos oblong biasa
Steve bukan tak tau bahwa sales ini tidak melayani adiknya dengan ramah, rasa murka terhadap perlakuan adiknya ditambah dampak kepergian ibunya membuat Steve menjadi sensitif.
Dia melemparkan kartu hitam bank international yang hanya dimiliki oleh segelintir konglomerat
" tolong anda verifikasi kartu ini dan lihat jumlahnya di dalam, setelah anda melihatnya maka layani kedua adik saya seperti ratu " sindir Steve dengan kejam
Beberapa sales yang ada segera memferivikasi kartu tersebut lalu mereka pucat pasi di kartu tersebut terlihat saldo dua triliun lebih, mereka sadar mereka melakukan kesalahan yang vatal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
AXYs
Di macau menang kebih dr 4T, di Genting menag juga, trus di Beijing menang lagi..
Masak turun jadi 2 T… matematika nya gimana tuh thor?
2025-04-09
0
AXYs
Aah males deh lanjutin bacanya.. matematika authir paraah 👎🏻👎🏻👎🏻👎🏻
2025-04-09
0
Anton Setiawan
Belajar ngitung lg Thor, jgn cuma bs nulis aja..
2024-12-18
0