Sesampainya di pantai, Aku dan kak Radit menikmati pemandangan pantai. Kami pun saling bercerita.
"Oh iya kak, memangnya ga ada yang marah tah dengan hubungan kita?"Tanyaku serius.
"Ya ga ada lah, memangnya siapa yang mau marah, maksud kamu siapa?" Tanya kak Radit.
"Kak Radit kan mahasiswa, apalagi kuliahnya di luar kota, bisa saja kan.. Kak Radit punya cewek lain di sana." Kataku menuduh kak Radit sambil manyun sedikit.
"Memangnya kamu pikir Aku ini cowok apaan? Aku bukan orang seperti itu. Aku bukan cowok yang suka mainin perempuan. Karena kakak juga punya Adik, takutnya kena karma. Lagian pacar kakak cuma kamu saja. Ga ada cewek lain selain kamu." Kata kak Radit meyakinkan.
"Beneran kak? Kakak ga bohong kan?" Tanyaku ga yakin.
Lalu kak Radit menatapku. Dan kami pun saling berhadapan. Lalu kak Radit memegang kedua tanganku.
"Beneran kok sayang..lagian kalau punya cewek lain, buat apa kakak nembak kamu. Percaya sama kakak, kalau kakak sayangnya cuma sama kamu. Kakak serius sama kamu, Kakak akan selalu tunggu kamu, sampai kamu sukses." Katanya meyakinkan lagi.
"Beneran kak?" Tanyaku lagi seperti orang tidak yakin
"Iya benar!" Jawabnya singkat.
Aku sangat lega dengan pengakuan kak Radit. Semoga dia berkata jujur dan apa adanya. Secara kan Aku belum pernah pengalaman masalah cinta.
... *************...
Pertanyaan Albert
Seperti biasa Aku selalu menghabiskan waktu di perpus ketika jam istirahat. Albert dan Silvi datang menghampiri ku.
"Kamu ada hubungan apa sama laki-laki itu?"
Albert bertanya sambil duduk di sampingku.
Aku berhenti membaca sebentar.
"Laki-laki yang mana?" Tanyaku pura-pura lupa dan sambil memegang buku novel, kemudian kembali membacanya.
"Yang kemarin jalan sama kamu." Albert serius dengan pertanyaannya
" Ooh,, itu! Dia teman Aku! " Jawabku enteng dan terus membaca.
"Bener cuma temen?" Pertanyaan Albert membuat Aku kembali menutup buku novel yang Aku baca. Sepertinya Albert tidak percaya dengan ucapan Aku.
"Iya cuma temen doang kok, ga lebih!" Terpaksa Aku berbohong menjawabnya.
"Dia itu mahasiswa kan?" Tanya Silvi melanjutkan
"Iya.. Dia mahasiswa, tapi kita cuma temen kok, ga lebih!" Jawabku sekali lagi.
"syukurlah, kalau cuma temen.." Kata Albert sambil mengusap dada.
"Sof, Aku bukannya mau ikut campur ya, terserah kamu sih. Mau sama siapa, mau pacaran sama mahasiswa pun itu urusan kamu. Cuma Aku mau ngingetin nih, Hati-hati. Kebanyakan kalau mahasiswa berpacaran sama anak SMA, cuma buat mainan doang.."
Katanya menasehati.
"Deg!" Sontak Aku kaget mendengar kata-kata dari Silvi.
"Masak sih? Kak Radit seperti itu?" Gumam Ku.
Tapi Aku berusaha tidak menampakkan kekhawatiran ku sama mereka. Sementara Albert hanya diam saja. Tidak berbicara sepatah katapun.
"Ya..intinya kebanyakan Anak SMA itu hanya dibuat pelarian saja." Jelasnya lagi.
... *********...
Radit
"Sayang..Aku kangen banget sama kamu." Kata perempuan ini yang sedang bersandar di dadaku.
Aku hanya diam saja tidak menjawab perkataan perempuan ini.
"Sayang.. kok kamu diam saja sih. Kamu ga kangen ya sama Aku?" Tanyanya manja.
Pertanyaan basi, Dasar perempuan munafik!
Dia pikir Aku ga tahu kelakuan busuknya. Dia memang masih berstatus istri diriku. Tapi Aku sudah tidak mencintai dia lagi. Karena dia sudah bermain dibelakang ku. Dia mengkhianati ku. Dia selingkuh dengan teman ku sendiri.
"Sayang!" Bentak nya.
Aku pun menyingkirkan kepala sela yang bersandar di depanku. Lalu Aku mengatakan hal yang sejujurnya.
"Sela! Sekarang kamu pergi dari sini!" Usir ku pada sela.
"Radit? Kenapa kamu ngusir Aku?" Tanyanya heran.
"Aku sudah muak sama kamu!" Jawabku membentak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Fira Ummu Arfi
👍👍👍👍
2022-08-27
2
Fira Ummu Arfi
smangatttt nulisnya kakkk
2022-08-27
2