Di dalam kamar berukuran kecil, seorang gadis cantik sedang termenung sambil memandangi sebuah sapu tangan di atas tangannya. Tanpa disadari setetes air mata jatuh membasahi sapu tangan tersebut.
" Apakah kita memang ditakdirkan untuk tidak bertemu lagi kak," lirih Nayla.
Setiap hari Nayla selalu berdoa supaya dipertemukan kembali dengan seseorang di masa lalu, bisa dikatakan orang itu adalah cinta pertama nya.
Setelah dirasa cukup menyenangkan perasaannya, Nayla bangkit dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap untuk bertemu dengan cucu dari teman kakeknya. Nayla sudah bertekad untuk menerima perjodohan ini, dengan alasan supaya tidak mengecewakan kakeknya. Bagi Nayla kakeknya adalah segala - gala nya, karena hanya kakek nya lah yang Nayla punya di dunia ini setelah kepergian kedua orang tua nya.
" Kek...Nay pergi dulu," pamit Nayla kepada sang kakek tidak lupa Nayla mencium punggung tangan sang kakek.
"Kamu yakin nak mau datang ke kafe itu," tanya kakek Yusuf.
"Iya kek.. Nay yakin," mantap Nayla sambil tersenyum.
"Baiklah hati - hati di jalan y nak, maafkan kakek," ucap kakek merasa bersalah karena sudah memaksakan kehendaknya kepada Nayla.
"Kakek tidak perlu meminta maaf kepada Nay, ini sudah kewajiban Nay membahagiakan kakek sekarang kakek begitu baik kepada Nay setelah ayah dan ibu tiada hanya kakek yang Nay punya, kakek merawat dan menyayangi Nay dengan tulus sampai Nay sebesar ini," ucap Nay terisak di pelukan sang kakek.
" Sudah - sudah jangan menangis, nanti cucu kakek yang cantik ini terlihat jelek masak mau ketemu calon suami malah mewek seperti ini," goda sang kakek sambil terkekeh. Nayla melerai pelukannya dan segera berpamitan kepada sang kakek.
Kakek Yusuf memandang kepergian cucu nya dengan perasaan yang campur aduk sedih, bahagia dan bersalah.
"Semoga ini yang terbaik untuk cucu ku," batin kakek Yusuf berjalan masuk ke dalam rumahnya.
Nayla menuju kafe yang sudah ditentukan dengan mengendarai sepeda motor nya. Tidak sampai 1 jam perjalanan akhirnya Nayla sudah sampai di kafe XX. Nayla memarkirkan kendaraannya di parkiran khusus roda dua, sebelum masuk ke dalam kafe, Nayla merapikan dulu penampilannya bukan bermaksud untuk menggoda orang yang akan ditemui nya nanti, akan tetapi Nayla merasa penampilannya sedikit berantakan karena terpaan angin saat mengendarai motor nya tadi.
Setelah di rasa penampilannya sudah rapih, Nayla bergegas masuk ke dalam kafe. Sesampainya di dalam kafe Nayla bertanya kepada salah satu pelayan kafe di sana.
"Permisi mba... mau tanya, meja pesanan atas nama Bapak Dirga di sebelah mana ya ?" tanya Nayla pada seorang pelayan.
" Oh iya, pesanan atas nama bapak Dirga di sebelah sana Nona mari saya antar," jawab pelayan kafe dengan ramah.
"Terimakasih mba," jawab Nayla sambil mengikuti pelayan kafe tersebut menuju meja yang sudah di pesan oleh kakek Dirga .
" Silahkan Nona.. Ini meja nya," pelayan kafe mempersilahkan Nayla untuk duduk.
"Apakah anda langsung ingin pesan makanan Nona," tanya pelayan kafe.
" Nanti dulu ya mba, nunggu teman saya datang terlebih dahulu," jawab Nayla ramah.
" Kalau begitu saya permisi dulu nona." Kemudian pelayan kafe tersebut meninggalkan Nayla.
Nayla memandang sekeliling kafe tersebut, terlihat beberapa pasang pengunjung yang sedang menikmati hidangan. Rata - rata pengunjung kafe ini adalah pasangan muda - mudi, karena kebetulan malam ini adalah malam minggu. Jadi kafe terlihat rame pengunjung. Untuk menghilangkan rasa bosan Nayla memainkan Handphone nya membuka sosmed nya.
Di parkiran kafe terlihat seorang laki - laki tampan dengan stelan kasual nya sedang berjalan ke arah kafe. Banyak pasang mata terutama kaum hawa menatap kagum dengan sosok laki - laki tersebut. Keenan berjalan dengan cool nya menuju meja resepsionis, sesampainya di sana Keenan langsung bertanya kepada pelayan yang bertugas di meja itu.
" Dimana meja pesanan atas nama bapak Dirga," tanya Keenan tanpa basa - basi. Orang yang ditanya hanya bengong karena terpesona dengan ketampanan Keenan.
Keenan mendengus kesal, akhirnya melenggang meninggalkan meja resepsionis tersebut. Dengan sigap sang pelayan langsung menghampiri Keenan setelah tersadar dari lamunannya.
" Maaf tuan, mari saya antar ke meja yang sudah dipesan olah tuan Dirga," ucap salah satu pelayan perempuan sambil menundukkan kepala nya.
Keenan hanya berdehem dan berjalan mengikuti pelayan tersebut.
" Maaf Tuan, itu meja pesanan tuan Dirga , disitu juga sudah ada tamu yang sejak tadi menunggu kedatangan anda," kata sang pelayan sambil menunjuk seorang gadis yang sedang asik memainkan ponsel nya.
Gadis itu duduk membelakangi Keenan, jadi Keenan tidak bisa melihat dengan jelas wajah sang gadis yang dimaksud pelayan tersebut.
" Ternyata cepat sekali dia datang, apa segitu tidak bersabar nya dia ingin menikah denganku sampai dia datang sebelum waktu yang sudah ditentukan," batin Keenan dengan tersenyum devil.
Nayla memang datang lebih awal 30 menit dari waktu yang sudah ditentukan. Nayla sengaja datang lebih awal karena mengingat jarak tempuh kafe dari rumahnya yang lumayan jauh, juga untuk menghindari kemacetan karena malam ini adalah akhir pekan.
"Kalau begitu saya permisi tuan," pamit sang pelayan dan dibalas anggukan oleh Keenan .
Hmmmmm,
Keenan berdehem saat berada di samping Nayla. Mendengar seperti ada suara di dekatnya, Nayla mendongakkan kepala nya dan ...
Deg,
"Kamu !" ucap Nayla terbata karena merasa kaget dengan apa yang dilihatnya.
" Ya Tuhan,,,jangan bilang dia laki - laki yang akan aku temui malam ini," batin Nayla masih dalam mode keterkejutannya .
" Shiiiit," umpat Keenan.
Keenan benar - benar tidak menyangka wanita yang akan ditemui malam ini adalah gadis yang sudah membuat mood nya berantakan seharian ini. Kakek tidak salah memilih, gadis seperti ini dia bilang cocok untuk pendamping hidupku nanti. Gadis kampungan, ceroboh dan tidak berpendidikan seperti ini mana bisa bersanding dengan ku.
"Lihat saja penampilannya tidak ada apa - apa nya dibandingkan dengan kekasihku," batin Keenan dengan menatap tajam Nayla.
Sedangkan Nayla yang merasa seperti ditelanjangi oleh tatapan Keenan hanya bisa menundukkan kepala nya.
Untuk mengusir kecanggungan akhirnya Keenan, duduk di kursi berhadapan dengan Nayla.
" Apa tujuanmu," tanya Keenan tanpa basi basi. Nayla yang merasa tidak mengerti atas pertanyaan yang dilontarkan oleh Keenan , akhirnya memberanikan diri menatap Keenan.
" Maksud anda apa tuan.. saya tidak mengerti," tanya Nayla.
" Halaaaah, tidak usah pura - pura tidak mengerti dengan pertanyaan ku barusan, aku tahu tipe macam apa perempuan seperti mu ini, berpura - pura berpenampilan sok lugu dan polos padahal hanya kedok untuk menggaet mangsa laki - laki kaya seperti ku ini," ucap Keenan dengan ketus.
"Apa tujuan mu menerima perjodohan ini kalau bukan karena harta keluarga ku, berapa jumlah uang yang ditawarkan kakek ku kepada mu dan keluarga mu haaaah," sarkas Keenan dengan nada menghina .
"Aku akan membayar lebih asalkan kamu mau membatalkan perjodohan ini," tawar Keenan sambil menyipitkan mata nya.
Nayla yang mendengar hinaan dari Keenan berusaha menahan amarah nya dengan mengepalkan kedua tangannya.
" Apakah anda ingin tahu alasan saya mau datang ke sini dan menerima perjodohan ini tuan, jawabannya cuma satu demi kebahagiaan kakek saya," jawab Nayla berusaha tetap tenang.
" Munafik," timpal Keenan.
"Ooh....aku tahu, jangan - jangan kejadian yang menimpa kita hari ini adalah trik kamu untuk mendekati saya kan, dengan berpura - pura ingin menabrakkan motor butut kamu itu ke mobil saya terus kamu sengaja menumpahkan minuman ke jas saya juga semua itu adalah akal - akal an kamu saja, iya kan," tuduh Keenan.
" Jangan menyangkut pautkan kejadian tadi dengan pertemuan ini tuan, karena itu adalah murni ketidaksengajaan," ucap Nayla membela diri.
"Saya datang ke sini karena hanya memenuhi keinginan kakek saya, supaya menemui cucu dari sahabat kakek saya dan saya benar - benar tidak tahu kalau cucu dari sahabat kakek saya adalah tuan," jelas Nayla.
Keenan hanya mendengus, mendengar penjelasan dari Nayla.
" Sekali lagi saya bertanya, apa yang kakek saya tawarkan kepada keluarga mu, apakah beliau menawarkan perusahaan, atau uang 1 M, 2 M atau lebih sehingga kalian menerima perjodohan ini," tanya Keenan dengan tatapan jijik kepada Nayla.
Degg,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Nich Aj
wah sombong bgt
2023-04-15
0
Yunerty Blessa
sabar Nayla
2023-03-18
0
Wirda Wati
sabarnay
2023-02-08
0