Bab. 7 Maafkan Kakek Nay....

Tidak terasa hari sudah menjelang sore pekerjaan Nayla juga sudah selesai dan saatnya pulang ke rumah. Atas permohonan dari Nayla akhirnya dia masih mendapatkan kesempatan untuk bekerja di restoran. Sang manager mempertimbangkan kinerja Nayla selama ini yang tidak pernah mengecewakan, tidak etis kalau hanya permasalahan seperti itu Nayla langsung dipecat lagi pula itu juga bukan kesalahan Nayla seutuhnya.

"Assalamualaikum kek, Nanay pulang.." sapa Nayla dengan ceria saat tiba di rumah.

Sepanjang jalan Nayla berusaha menenangkan perasaannya supaya tetap terlihat ceria setelah sampai di rumah.

"Waalaikumsalam, cucu kesayangan kakek sudah tiba ternyata," jawab laki - laki tua dari arah dapur.

Nayla langsung mencium punggung tangan sang kakek dan meletakkan bungkusan plastik di meja makan.

" Kakek dari mana dan seharian ini melakukan kegiatan apa saja kek selama Nay kerja," tanya Nayla sambil mengeluarkan makanan dari bungkus plastik yang dia bawa tadi.

"Ya Allah cucu kakek ini kalau nanya satu - satu kenapa, bingung kan kakek jawabnya," jawab kakek Yusuf.

" Seharian ini kakek tidak melakukan hal yang istimewa nak cuma melakukan kegiatan kakek seperti sebelum nya, cuma tadi ada...." kakek Yusuf menggantung perkataannya.

" Cuma apa kek," tanya Nayla penasaran.

"Tadi teman kakek ke rumah," kata kakek Yusuf.

"Ooh...." Nayla hanya ber oh ria.

"Kamu tidak penasaran Nay,siapa yang ke rumah tadi," ucap kakek Yusuf.

" Nggak kek, Nayla ngga penasaran dan ngga kepo juga, hahaha..palingan juga yang datang cuma kakek Ucup, kalau tidak kakek Manto, siapa lagi coba, teman kakek kan cuma itu doang," jawab Nayla.

"Yang datang bukan mereka Nay, tapi Kakek Dirga," jawab kakek Yusuf.

Degg..

Nayla langsung memberhentikan aktifitasnya saat mendengar bahwa yang datang ke rumahnya tadi adalah Kakek Dirga. Pikiran Nayla langsung berkelana mengingat ucapan sang kakek beberapa tahun yang lalu. Dia sudah tahu tujuan Kakek Dirga datang ke rumah nya tadi. Karena dulu saat Nayla masih duduk di bangku SMA, kakek Dirga pernah datang ke rumahnya dan secara terang - terangan melamar Nayla untuk cucu nya.

Tetapi saat itu Nayla masih sekolah dan belum cukup umur, jadi dia bisa beralasan untuk menolak lamaran dari kakek Dirga. Sedangkan saat ini dia sudah lulus dan sudah bisa dikatakan sudah cukup dewasa untuk menerima lamaran dari kakek Dirga alasan apa lagi yang harus dia katakan untuk menolak lamaran dari kakek Dirga.

Nayla juga tidak mengerti mengapa Kakek Dirga sangat ngotot untuk menjadikan dia sebagai cucu menantunya. Padahal di luar sana banyak sekali perempuan yang cantik, kaya dan berpendidikan tinggi serta sepadan dengan kakek Dirga yang cocok untuk dijadikan cucu menantu nya, kenapa pilihannya jatuh ke Nayla yang notabene gadis biasa yang hanya lulusan SMA dan dari keluarga sederhana juga. Ada apa sebenernya ini, itu yang selalu Nayla pikirkan.

" Ada apa kakek Dirga ke sini lagi kek," tanya Nayla dingin sambil mendudukkan diri di kursi makan.

"Kamu pasti sudah tahu jawabannya Nay," jawab kakek Yusuf.

"Sebenarnya ada apa kek, apa ada hal yang kakek sembunyikan dari Nay ?

Nay merasa ini aneh, kenapa kakek Dirga seolah - olah sangat berambisi menginginkan Nay sebagai calon cucu menantu nya, padahal jelas - jelas keluarga kita tidak sepadan dengan beliau kek," terang Nayla .

Kakek Yusuf menghela nafas perlahan, dia masih ragu apakah harus mengatakan sejujurnya perjanjian gila yang sudah dibuat dengan kakek Dirga dahulu, jika kakek Yusuf mengatakan hal yang sebenarnya dia takut Nayla akan kecewa dengannya nanti. Akan tetapi Kakek Yusuf juga tidak bisa menyimpan rahasia ini lebih lama lagi dari Nayla.

" Sebenarnya....."

Drrrt...drrrt...drrrt...

Tiba - tiba suara handphone kakek Yusuf berbunyi.

" Halo, assalamualaikum.." sapa Kakek Yusuf dengan orang di seberang sana.

[...............................]

" Baiklah,,,aku akan berusaha membujuknya," jawab Kakek Yusuf

[...............................]

" Tapi aku tidak bisa memaksanya, semua keputusan aku serahkan kepada Nayla," ucap kakek Yusuf melirik Nayla yang menatapnya heran.

[...............................]

" Okey, waalaikumsalam," jawab kakek Yusuf mematikan sambungan teleponnya.

" Apakah itu Kakek Dirga kek," tanya Nayla.

Dan hanya dijawab anggukan oleh sang kakek. Nayla kemudian menghembuskan nafas nya perlahan. Dia tahu arah pembicaraan kakek nya sebentar lagi kemana.

" Kek.... Nay kan sudah bilang ,Nay belum siap untuk menikah usia Nay masih muda kek, masih banyak hal yang harus aku capai Nay juga belum bisa membahagiakan kakek, jadi please jangan paksa Nay untuk menerima lamaran dari Kakek Dirga," pinta Nayla.

" Nay.... Umur kakek semakin hari semakin tua kakek takut nanti tidak bisa melihat cucu kesayangan kakek ini menikah dan mempunyai anak, kakek akan lebih tenang meninggalkan kamu jika kamu sudah ada yang melindungi dan menyayangi kamu seperti kakek nanti nya, kalau kamu ingin membahagiakan kakek, maka terimalah lamaran dari kakek Dirga nak, anggap saja ini permintaan kakek yang pertama dan terakhir. Selama ini kakek tidak pernah meminta apa pun pada mu bukan," tutur kakek Yusuf.

" Tapi kek...."

" Nay... kakek mohon sekali ini penuhi keinginan kakek mu ini nak, setidaknya kamu temui dulu cucu kakek Dirga, dari pertemuan itu kalian bisa saling mengenal satu sama lain, baru kalian memutuskannya," pinta kakek.

Nayla hanya diam mendengar penuturan sang kakek, di satu sisi dia tidak ingin mengecewakan sang kakek apalagi sang kakek tidak pernah memohon - mohon seperti ini.

Di sisi lain Nayla juga mempunyai impian tentang pernikahannya kelak, dia hanya ingin menikah dengan laki - laki yang dia cintai karena bagi Nayla pernikahan itu bukan suatu hal yang untuk dipermainkan dan dia tidak mau ada kegagalan dalam pernikahannya kelak,dia hanya ingin menikah sekali seumur hidupnya.

" Nanti malam temui lah cucu Kakek Dirga di cafe XX, kakek Dirga sudah mengatur pertemuan kalian di sana jam 7 malam nanti," kata Kakek.

"Ingat Nay, penuhi permintaan kakek mu ini, jangan kecewakan kakek nak," mohon kakek Yusuf sambil menggenggam punggung tangan Nayla .

"Baiklah kek, Nay akan datang ke cafe itu nanti malam," ucap Nay sambil tersenyum kecut.

Kakek yang mendengar jawaban Nayla tersenyum bahagia, tak lupa kakek mencium bertubi - tubi pucuk kepala cucu kesayangannya itu.

Jika dengan menerima lamaran dari kakek Dirga akan membuat orang yang telah merawat dan membesarkannya sejak kecil bahagia Nayla akan lakukan itu. Sekalipun Nayla sendiri tidak tahu ke depannya nanti seperti apa menjalaninya, tapi Nayla akan berusaha untuk ikhlas.

Nayla yakin kakeknya tidak akan pernah salah memilih pendamping untuk hidupnya kelak. Dan apa pun yang kakeknya lakukan sekarang ini semua demi kebaikan Nayla ke depannya nanti .

" Maafkan kakek Nay, terpaksa kakek harus lakukan ini, semua demi kebaikan kamu nak, kakek yakin cucu Dirga akan menghujani mu dengan kebahagiaan nanti nya," batin kakek melihat Nayla yang pergi ke kamar nya.

Terpopuler

Comments

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

Ceritanya keren,bahasa nya jls,lugas dn mudah dipahami..👍👍👍👍

2023-03-05

1

fandha

fandha

kalo menurut aku ya..algkah lebih baik nya kalo mereka di kenal kan dlu oleh kakek ny msg2.. kan lebih enak..bila didampingi oleh ortu..drpd ketemuan lgsung mana blm kenal org nya..ntar salah sasaran pula😂

2023-02-13

0

Yusria Mumba

Yusria Mumba

sabar nay,

2022-12-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Teman Kecil
2 Bab. 2 Kembali nya sang Pewaris
3 Bab. 3 Awal Pertemuan
4 Bab. 4 Betemu Sahabat Lama
5 Bab. 5 Kamu lagi..kamu lagi..
6 Bab. 6 Baiklah Kek..
7 Bab. 7 Maafkan Kakek Nay....
8 Bab. 8 Pertemuan #1
9 Bab. 9 Pertemuan # 2
10 Bab. 10 Deal Kita Menikah
11 Bab. 11 Syah...
12 Bab. 12 Menyebalkan
13 Bab. 13 Kutitipkan cucu ku pada mu..
14 Bab. 14 Malam pertama
15 Bab. 15 Perasaan Haru
16 Bab. 16 Ini baru permulaan
17 Bab. 17 Terserah ...
18 Bab. 18 Cantik..
19 Bab. 19 First Kiss
20 Bab. 20 Turun sekarang juga ..
21 Bab. 21 Di mana Kamu Nay ...
22 Bab. 22 Kamu Nayla kan ??
23 Bab. 23 Ada apa dengannya ..
24 Bab.24 Aku baik - baik saja
25 Bab.25 Ternyata dia perhatian juga
26 Bab. 26 Kok beda ??
27 Bab. 27 Davin Sanjaya
28 Bab. 28 Mas Keenan...
29 Bab. 29 Kamu pasti bisa Nay..
30 Bab. 30 Karena saya pemilik nya
31 Bab.31 Kenapa aku tidak meminta Nomor HP nya..
32 Bab. 32 Mas Keenan....
33 Bab.33 Aku sudah seperti pencuri saja
34 Bab. 34 Karena aku Istri mu Mas...
35 Bab. 35 Bertemu Mak Lampir di Mall
36 Bab. 36 Terimakasih Kak..
37 Bab. 37 Ingat tujuan awal kita..
38 Bab.38 Kenapa kamu perlakukan ku seperti ini
39 Bab.39 Jangan GR
40 Bab. 40 Dia tidak ada apa - apa nya
41 Bab. 41 Kewajiban sesama manusia
42 Bab 42 Kerjakan tugasmu dengan baik
43 Bab 43 Sepertinya sudah aman
44 Bab 44 Jangan sentuh laptop itu
45 Bab. 45 Bawa wanita itu keluar
46 Bab. 46 Sudah aku duga
47 Bab. 47 Gadis ini..
48 Bab. 48 Saya...Istri Keenan Dirgantara
49 Bab. 49 Kenapa jadi seperti ini
50 Bab 50 Anda salah besar tuan..
51 Bab.51 Lebih dari sekedar undian
52 Bab. 52 Maaf aku tidak bisa
53 Bab 53 Buket mawar merah
54 Bab 54 Salah menilai
55 Bab 55 Siapa laki - laki itu
56 Bab 56 Brand Ambasador
57 Bab 57 Ternyata Dia
58 Bab 58 Selalu ingin tahu
59 Bab. 59 Mungkin sudah saatnya
60 Bab. 60 Masa lalu
61 Bab 61 Emosi Keenan
62 Bab 62 Bukti
63 Bab. 63
64 Bab. 64 Pikiran yang kacau
65 Bab. 65 Terbongkar#1
66 Bab 66 Terbongkar#2
67 Bab. 67 Terbongkar#3
68 Bab 68 Cucu ku
69 Bab 69 Kepergian Kakek Yusuf
70 Bab 70 Hati yang hancur
71 Bab 71 Amplop coklat
72 Bab 72 Mari kita berpisah
73 Bab 73 Tidak ada kesempatan lagi
74 Bab. 74 Aku pamit mas....
75 Bab. 75 Penyesalan Keenan
76 Bab. 76 Cerita Kakek Dirga#1
77 Bab. 77 Cerita Kakek Dirga#2
78 Bab. 78 Nasi telah menjadi bubur
79 Bab. 79 Terima kasih kek
80 Bab. 80 Di mana Istri ku..
81 Bab. 81 Resmi berpisah
82 Bab. 82 Janda??
83 Bab. 83 Merasa Kehilangan
84 Bab.84 Akhirnya Keenan tahu
85 Bab. 85 Belajarlah membuka hati
86 Bab. 86 Makan Siang
87 Bab 87 Seperti tidak ada harapan
88 Bab. 88 Berhasil
89 Bab. 89 Siapa Abraham Davidson
90 Bab. 90 Akhirnya bertemu
91 Bab. 91
92 Bab. 92 Mantan Suami mu
93 Bab.93 Dendam masa lalu
94 Bab. 94 Seperti anak kecil...
95 Bab. 95 Ancaman
96 Bab. 96 Dilema Abraham
97 Bab. 97 Partner or Rival ?
98 Bab. 98 Tidak sabar bertemu
99 Bab. 99 Kentang goreng
100 Bab 100 Memaafkan bukan bearti balikan
101 Bab. 101 Kejahilan Keenan
102 Bab. 102 Menikmati
103 Bab. 103 Tamu tengah malam
104 Bab. 104 Tamu tidak tahu diri
105 Bab. 105 Curhat colongan Nayla
106 Bab. 106 Menyusun rencana
107 Bab. 107 Gerak cepat...
108 Bab. 108 Berhasil di culik
109 Pengumuman Novel baru
110 Bab. 110 Door..
111 Bab. 111 Kritis
112 Bab. 112 Sadar
113 Bab. 113 Fix Sadar
114 Bab. 114 Hampir saja
115 Bab. 115 Akhirnya......
116 Bab. 116 Cerita Keenan..
117 Bab. 117 Asmara dua Aspri#1
118 Bab. 118 Asmara dua Aspri#2
119 Bab. 119 Romantisme pasangan baru
120 Bab. 120 Sama - sama berjuang
121 Bab. 121 Perkara panggilan sayang
122 Bab. 122 Rendi & Keenan
123 Bab. 123 Meminta restu#1
124 Bab. 124 Meminta Restu#2
125 Bab. 125 Kapan akur nya...
126 Bab. 126 Kedatangan Davin
127 Bab.127 Saingan lagi?
128 Bab 128 Dasar Alien...
129 Bab.129 Ulah Davin
130 Bab. 130 Selera Davin turun?
131 Bab. 131 Kebingungan Safira
132 Bab. 132 Gagal deh...
133 Bab. 133 Mau kah kamu menjadi istriku?
134 Bab 134 Ketemu manusia Alien lagi
135 Bab 135 Davin.....Davin...
136 Bab 136 Persiapan pernikahan
137 Bab 137 Serba serbi persiapan pernikahan
138 Bab. 138 Nasib Safira..
139 Bab.139 Gadis bar-bar
140 Bab. 140 First kiss Safira
141 Bab. 141 Ulah Davin
142 Bab. 142 Undangan khusus untuk Davin
143 Bab.143 Patung Pancoran
144 Bab.144 Hari yang di tunggu tiba
145 Bab 145 Sah untuk yang kedua kali
146 Bab. 146 Cucu tidak ada akhlak
147 Bab 147 Apa benar aku?
148 Bab. 148 Pesta Pernikahan
149 Pengumuman Novel Baru
150 Bab 150 Drama pengantin di pelaminan
151 Bab 151 Surga dunia
152 Bab.152 Goooool
153 Bab. 153 Bukan Istri 100 hari lagi
154 Pengumuman Novel baru
155 Bab 154 Tidak ada puas nya
156 Bab. 155 Akhir yang bahagia
157 Pengumuman Novel Baru
158 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Bab. 1 Teman Kecil
2
Bab. 2 Kembali nya sang Pewaris
3
Bab. 3 Awal Pertemuan
4
Bab. 4 Betemu Sahabat Lama
5
Bab. 5 Kamu lagi..kamu lagi..
6
Bab. 6 Baiklah Kek..
7
Bab. 7 Maafkan Kakek Nay....
8
Bab. 8 Pertemuan #1
9
Bab. 9 Pertemuan # 2
10
Bab. 10 Deal Kita Menikah
11
Bab. 11 Syah...
12
Bab. 12 Menyebalkan
13
Bab. 13 Kutitipkan cucu ku pada mu..
14
Bab. 14 Malam pertama
15
Bab. 15 Perasaan Haru
16
Bab. 16 Ini baru permulaan
17
Bab. 17 Terserah ...
18
Bab. 18 Cantik..
19
Bab. 19 First Kiss
20
Bab. 20 Turun sekarang juga ..
21
Bab. 21 Di mana Kamu Nay ...
22
Bab. 22 Kamu Nayla kan ??
23
Bab. 23 Ada apa dengannya ..
24
Bab.24 Aku baik - baik saja
25
Bab.25 Ternyata dia perhatian juga
26
Bab. 26 Kok beda ??
27
Bab. 27 Davin Sanjaya
28
Bab. 28 Mas Keenan...
29
Bab. 29 Kamu pasti bisa Nay..
30
Bab. 30 Karena saya pemilik nya
31
Bab.31 Kenapa aku tidak meminta Nomor HP nya..
32
Bab. 32 Mas Keenan....
33
Bab.33 Aku sudah seperti pencuri saja
34
Bab. 34 Karena aku Istri mu Mas...
35
Bab. 35 Bertemu Mak Lampir di Mall
36
Bab. 36 Terimakasih Kak..
37
Bab. 37 Ingat tujuan awal kita..
38
Bab.38 Kenapa kamu perlakukan ku seperti ini
39
Bab.39 Jangan GR
40
Bab. 40 Dia tidak ada apa - apa nya
41
Bab. 41 Kewajiban sesama manusia
42
Bab 42 Kerjakan tugasmu dengan baik
43
Bab 43 Sepertinya sudah aman
44
Bab 44 Jangan sentuh laptop itu
45
Bab. 45 Bawa wanita itu keluar
46
Bab. 46 Sudah aku duga
47
Bab. 47 Gadis ini..
48
Bab. 48 Saya...Istri Keenan Dirgantara
49
Bab. 49 Kenapa jadi seperti ini
50
Bab 50 Anda salah besar tuan..
51
Bab.51 Lebih dari sekedar undian
52
Bab. 52 Maaf aku tidak bisa
53
Bab 53 Buket mawar merah
54
Bab 54 Salah menilai
55
Bab 55 Siapa laki - laki itu
56
Bab 56 Brand Ambasador
57
Bab 57 Ternyata Dia
58
Bab 58 Selalu ingin tahu
59
Bab. 59 Mungkin sudah saatnya
60
Bab. 60 Masa lalu
61
Bab 61 Emosi Keenan
62
Bab 62 Bukti
63
Bab. 63
64
Bab. 64 Pikiran yang kacau
65
Bab. 65 Terbongkar#1
66
Bab 66 Terbongkar#2
67
Bab. 67 Terbongkar#3
68
Bab 68 Cucu ku
69
Bab 69 Kepergian Kakek Yusuf
70
Bab 70 Hati yang hancur
71
Bab 71 Amplop coklat
72
Bab 72 Mari kita berpisah
73
Bab 73 Tidak ada kesempatan lagi
74
Bab. 74 Aku pamit mas....
75
Bab. 75 Penyesalan Keenan
76
Bab. 76 Cerita Kakek Dirga#1
77
Bab. 77 Cerita Kakek Dirga#2
78
Bab. 78 Nasi telah menjadi bubur
79
Bab. 79 Terima kasih kek
80
Bab. 80 Di mana Istri ku..
81
Bab. 81 Resmi berpisah
82
Bab. 82 Janda??
83
Bab. 83 Merasa Kehilangan
84
Bab.84 Akhirnya Keenan tahu
85
Bab. 85 Belajarlah membuka hati
86
Bab. 86 Makan Siang
87
Bab 87 Seperti tidak ada harapan
88
Bab. 88 Berhasil
89
Bab. 89 Siapa Abraham Davidson
90
Bab. 90 Akhirnya bertemu
91
Bab. 91
92
Bab. 92 Mantan Suami mu
93
Bab.93 Dendam masa lalu
94
Bab. 94 Seperti anak kecil...
95
Bab. 95 Ancaman
96
Bab. 96 Dilema Abraham
97
Bab. 97 Partner or Rival ?
98
Bab. 98 Tidak sabar bertemu
99
Bab. 99 Kentang goreng
100
Bab 100 Memaafkan bukan bearti balikan
101
Bab. 101 Kejahilan Keenan
102
Bab. 102 Menikmati
103
Bab. 103 Tamu tengah malam
104
Bab. 104 Tamu tidak tahu diri
105
Bab. 105 Curhat colongan Nayla
106
Bab. 106 Menyusun rencana
107
Bab. 107 Gerak cepat...
108
Bab. 108 Berhasil di culik
109
Pengumuman Novel baru
110
Bab. 110 Door..
111
Bab. 111 Kritis
112
Bab. 112 Sadar
113
Bab. 113 Fix Sadar
114
Bab. 114 Hampir saja
115
Bab. 115 Akhirnya......
116
Bab. 116 Cerita Keenan..
117
Bab. 117 Asmara dua Aspri#1
118
Bab. 118 Asmara dua Aspri#2
119
Bab. 119 Romantisme pasangan baru
120
Bab. 120 Sama - sama berjuang
121
Bab. 121 Perkara panggilan sayang
122
Bab. 122 Rendi & Keenan
123
Bab. 123 Meminta restu#1
124
Bab. 124 Meminta Restu#2
125
Bab. 125 Kapan akur nya...
126
Bab. 126 Kedatangan Davin
127
Bab.127 Saingan lagi?
128
Bab 128 Dasar Alien...
129
Bab.129 Ulah Davin
130
Bab. 130 Selera Davin turun?
131
Bab. 131 Kebingungan Safira
132
Bab. 132 Gagal deh...
133
Bab. 133 Mau kah kamu menjadi istriku?
134
Bab 134 Ketemu manusia Alien lagi
135
Bab 135 Davin.....Davin...
136
Bab 136 Persiapan pernikahan
137
Bab 137 Serba serbi persiapan pernikahan
138
Bab. 138 Nasib Safira..
139
Bab.139 Gadis bar-bar
140
Bab. 140 First kiss Safira
141
Bab. 141 Ulah Davin
142
Bab. 142 Undangan khusus untuk Davin
143
Bab.143 Patung Pancoran
144
Bab.144 Hari yang di tunggu tiba
145
Bab 145 Sah untuk yang kedua kali
146
Bab. 146 Cucu tidak ada akhlak
147
Bab 147 Apa benar aku?
148
Bab. 148 Pesta Pernikahan
149
Pengumuman Novel Baru
150
Bab 150 Drama pengantin di pelaminan
151
Bab 151 Surga dunia
152
Bab.152 Goooool
153
Bab. 153 Bukan Istri 100 hari lagi
154
Pengumuman Novel baru
155
Bab 154 Tidak ada puas nya
156
Bab. 155 Akhir yang bahagia
157
Pengumuman Novel Baru
158
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!