Tidak terasa hari sudah menjelang sore pekerjaan Nayla juga sudah selesai dan saatnya pulang ke rumah. Atas permohonan dari Nayla akhirnya dia masih mendapatkan kesempatan untuk bekerja di restoran. Sang manager mempertimbangkan kinerja Nayla selama ini yang tidak pernah mengecewakan, tidak etis kalau hanya permasalahan seperti itu Nayla langsung dipecat lagi pula itu juga bukan kesalahan Nayla seutuhnya.
"Assalamualaikum kek, Nanay pulang.." sapa Nayla dengan ceria saat tiba di rumah.
Sepanjang jalan Nayla berusaha menenangkan perasaannya supaya tetap terlihat ceria setelah sampai di rumah.
"Waalaikumsalam, cucu kesayangan kakek sudah tiba ternyata," jawab laki - laki tua dari arah dapur.
Nayla langsung mencium punggung tangan sang kakek dan meletakkan bungkusan plastik di meja makan.
" Kakek dari mana dan seharian ini melakukan kegiatan apa saja kek selama Nay kerja," tanya Nayla sambil mengeluarkan makanan dari bungkus plastik yang dia bawa tadi.
"Ya Allah cucu kakek ini kalau nanya satu - satu kenapa, bingung kan kakek jawabnya," jawab kakek Yusuf.
" Seharian ini kakek tidak melakukan hal yang istimewa nak cuma melakukan kegiatan kakek seperti sebelum nya, cuma tadi ada...." kakek Yusuf menggantung perkataannya.
" Cuma apa kek," tanya Nayla penasaran.
"Tadi teman kakek ke rumah," kata kakek Yusuf.
"Ooh...." Nayla hanya ber oh ria.
"Kamu tidak penasaran Nay,siapa yang ke rumah tadi," ucap kakek Yusuf.
" Nggak kek, Nayla ngga penasaran dan ngga kepo juga, hahaha..palingan juga yang datang cuma kakek Ucup, kalau tidak kakek Manto, siapa lagi coba, teman kakek kan cuma itu doang," jawab Nayla.
"Yang datang bukan mereka Nay, tapi Kakek Dirga," jawab kakek Yusuf.
Degg..
Nayla langsung memberhentikan aktifitasnya saat mendengar bahwa yang datang ke rumahnya tadi adalah Kakek Dirga. Pikiran Nayla langsung berkelana mengingat ucapan sang kakek beberapa tahun yang lalu. Dia sudah tahu tujuan Kakek Dirga datang ke rumah nya tadi. Karena dulu saat Nayla masih duduk di bangku SMA, kakek Dirga pernah datang ke rumahnya dan secara terang - terangan melamar Nayla untuk cucu nya.
Tetapi saat itu Nayla masih sekolah dan belum cukup umur, jadi dia bisa beralasan untuk menolak lamaran dari kakek Dirga. Sedangkan saat ini dia sudah lulus dan sudah bisa dikatakan sudah cukup dewasa untuk menerima lamaran dari kakek Dirga alasan apa lagi yang harus dia katakan untuk menolak lamaran dari kakek Dirga.
Nayla juga tidak mengerti mengapa Kakek Dirga sangat ngotot untuk menjadikan dia sebagai cucu menantunya. Padahal di luar sana banyak sekali perempuan yang cantik, kaya dan berpendidikan tinggi serta sepadan dengan kakek Dirga yang cocok untuk dijadikan cucu menantu nya, kenapa pilihannya jatuh ke Nayla yang notabene gadis biasa yang hanya lulusan SMA dan dari keluarga sederhana juga. Ada apa sebenernya ini, itu yang selalu Nayla pikirkan.
" Ada apa kakek Dirga ke sini lagi kek," tanya Nayla dingin sambil mendudukkan diri di kursi makan.
"Kamu pasti sudah tahu jawabannya Nay," jawab kakek Yusuf.
"Sebenarnya ada apa kek, apa ada hal yang kakek sembunyikan dari Nay ?
Nay merasa ini aneh, kenapa kakek Dirga seolah - olah sangat berambisi menginginkan Nay sebagai calon cucu menantu nya, padahal jelas - jelas keluarga kita tidak sepadan dengan beliau kek," terang Nayla .
Kakek Yusuf menghela nafas perlahan, dia masih ragu apakah harus mengatakan sejujurnya perjanjian gila yang sudah dibuat dengan kakek Dirga dahulu, jika kakek Yusuf mengatakan hal yang sebenarnya dia takut Nayla akan kecewa dengannya nanti. Akan tetapi Kakek Yusuf juga tidak bisa menyimpan rahasia ini lebih lama lagi dari Nayla.
" Sebenarnya....."
Drrrt...drrrt...drrrt...
Tiba - tiba suara handphone kakek Yusuf berbunyi.
" Halo, assalamualaikum.." sapa Kakek Yusuf dengan orang di seberang sana.
[...............................]
" Baiklah,,,aku akan berusaha membujuknya," jawab Kakek Yusuf
[...............................]
" Tapi aku tidak bisa memaksanya, semua keputusan aku serahkan kepada Nayla," ucap kakek Yusuf melirik Nayla yang menatapnya heran.
[...............................]
" Okey, waalaikumsalam," jawab kakek Yusuf mematikan sambungan teleponnya.
" Apakah itu Kakek Dirga kek," tanya Nayla.
Dan hanya dijawab anggukan oleh sang kakek. Nayla kemudian menghembuskan nafas nya perlahan. Dia tahu arah pembicaraan kakek nya sebentar lagi kemana.
" Kek.... Nay kan sudah bilang ,Nay belum siap untuk menikah usia Nay masih muda kek, masih banyak hal yang harus aku capai Nay juga belum bisa membahagiakan kakek, jadi please jangan paksa Nay untuk menerima lamaran dari Kakek Dirga," pinta Nayla.
" Nay.... Umur kakek semakin hari semakin tua kakek takut nanti tidak bisa melihat cucu kesayangan kakek ini menikah dan mempunyai anak, kakek akan lebih tenang meninggalkan kamu jika kamu sudah ada yang melindungi dan menyayangi kamu seperti kakek nanti nya, kalau kamu ingin membahagiakan kakek, maka terimalah lamaran dari kakek Dirga nak, anggap saja ini permintaan kakek yang pertama dan terakhir. Selama ini kakek tidak pernah meminta apa pun pada mu bukan," tutur kakek Yusuf.
" Tapi kek...."
" Nay... kakek mohon sekali ini penuhi keinginan kakek mu ini nak, setidaknya kamu temui dulu cucu kakek Dirga, dari pertemuan itu kalian bisa saling mengenal satu sama lain, baru kalian memutuskannya," pinta kakek.
Nayla hanya diam mendengar penuturan sang kakek, di satu sisi dia tidak ingin mengecewakan sang kakek apalagi sang kakek tidak pernah memohon - mohon seperti ini.
Di sisi lain Nayla juga mempunyai impian tentang pernikahannya kelak, dia hanya ingin menikah dengan laki - laki yang dia cintai karena bagi Nayla pernikahan itu bukan suatu hal yang untuk dipermainkan dan dia tidak mau ada kegagalan dalam pernikahannya kelak,dia hanya ingin menikah sekali seumur hidupnya.
" Nanti malam temui lah cucu Kakek Dirga di cafe XX, kakek Dirga sudah mengatur pertemuan kalian di sana jam 7 malam nanti," kata Kakek.
"Ingat Nay, penuhi permintaan kakek mu ini, jangan kecewakan kakek nak," mohon kakek Yusuf sambil menggenggam punggung tangan Nayla .
"Baiklah kek, Nay akan datang ke cafe itu nanti malam," ucap Nay sambil tersenyum kecut.
Kakek yang mendengar jawaban Nayla tersenyum bahagia, tak lupa kakek mencium bertubi - tubi pucuk kepala cucu kesayangannya itu.
Jika dengan menerima lamaran dari kakek Dirga akan membuat orang yang telah merawat dan membesarkannya sejak kecil bahagia Nayla akan lakukan itu. Sekalipun Nayla sendiri tidak tahu ke depannya nanti seperti apa menjalaninya, tapi Nayla akan berusaha untuk ikhlas.
Nayla yakin kakeknya tidak akan pernah salah memilih pendamping untuk hidupnya kelak. Dan apa pun yang kakeknya lakukan sekarang ini semua demi kebaikan Nayla ke depannya nanti .
" Maafkan kakek Nay, terpaksa kakek harus lakukan ini, semua demi kebaikan kamu nak, kakek yakin cucu Dirga akan menghujani mu dengan kebahagiaan nanti nya," batin kakek melihat Nayla yang pergi ke kamar nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Sunarmi Narmi
Ceritanya keren,bahasa nya jls,lugas dn mudah dipahami..👍👍👍👍
2023-03-05
1
fandha
kalo menurut aku ya..algkah lebih baik nya kalo mereka di kenal kan dlu oleh kakek ny msg2.. kan lebih enak..bila didampingi oleh ortu..drpd ketemuan lgsung mana blm kenal org nya..ntar salah sasaran pula😂
2023-02-13
0
Yusria Mumba
sabar nay,
2022-12-24
0