Bab. 4 Betemu Sahabat Lama

Di Mansion Dirgantara,

"Sepertinya aku harus mempercepat perjodohan mereka, sebelum anak itu berubah pikiran lagi dan menjauhkan Keenan dari perempuan ular itu," gumam kakek Dirga.

Walaupun Keenan lebih banyak menghabiskan waktu nya untuk tinggal di luar negeri akan tetapi Kakek Dirga tidak lepas tangan begitu saja. Beliau selalu menempatkan orang - orang kepercayaannya untuk memantau pergerakan Keenan selama di luar negeri. Pasti nya tanpa sepengetahuan dari Keenan.

Jadi tidak heran jika kakek Dirga mengetahui hubungan asmara cucu nya dengan seorang model terkenal di negara A. Tanpa sepengetahuan dari Keenan kakek Dirga mencari informasi tentang model tersebut dan hasil dari penyelidikan nya Kakek Dirga mendapatkan hasil yang mencengangkan tentang tujuan dari sang model mendekati cucu kesayangan nya itu.

Permasalahan itu juga yang menjadi salah satu alasan kakek Dirga mendesak Keenan untuk segera pulang.

" Aku harus segera menghubunginya," lirih kakek Dirga.

Di lain tempat, seorang gadis cantik sedang mengendarai kendaraannya dengan kecepatan yang tinggi membelah kepadatan jalan menuju tempat kerja.

"Gara - gara kejadian tadi aku jadi terlambat datang," gumam Nayla sepanjang jalan.

Nayla bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran ternama. Kebetulan di restoran tempat kerja nya akan diadakan acara jamuan penting seorang CEO dari perusahaan terkenal. Dan Nayla yang bertanggung jawab atas acara itu .

" Ya ampun Nay...... sudah jam berapa ini kenapa baru muncul ? Dari mana saja kamu? Bos sudah teriak - teriak ngga jelas itu, pusing aku dengar nya," cecar Santi teman akrab Nayla.

" Tenang .. tenang..satu - satu dong nanya nya," jawab Nayla sambil mengatur nafas nya.

" Nanti aku ceritain ya Santi cantik,sekarang kita fokus ke pekerjaan kita dahulu okey," imbuh Nayla.

"Huh ..baiklah... oh ya, kamu tadi dicariin pak bos Nay buruan kamu temui dia dulu biar ngga ngomel terus orang nya," kata Santi sambil mendorong tubuh Nayla agar cepat menemui bos nya.

Nayla bergegas menuju ruangan sang Manager, berharap sang manager tidak akan memarahi nya.

" Bismillah, tok..tok..."

"Permisi bos," sapa Nayla.

" Huh ... Nay.. dari mana saja kamu, kenapa baru muncul sekarang? kamu tahu tidak jantung saya sudah mau copot mendengar kamu belum sampai di resto," omel sang manager.

" Maaf bos, tadi ada problem sedikit di perjalanan sehingga saya terlambat datang tapi saya janji akan bekerja ekstra dan semaksimal mungkin sebelum acara jamuan tersebut mulai," ucap Nayla sambil memasang wajah memelas andalannya untuk menaklukkan amarah sang manager.

" Huuuuuuh,,kamu selalu saja bisa membuat amarahku hilang Nay," gumam sang Manager.

" Hehehehe..makasih bos," ucap Nayla dengan terkekeh kecil .

Nayla dan teamnya bekerja ekstra keras untuk menyiapkan segala keperluan untuk acara jamuan itu. Nayla sudah terbiasa mengurusi event seperti ini, walaupun dia cuma seorang pelayan tapi dia selalu menjadi andalan sang manager untuk mengurusi segala event yang ada di restoran tempat kerja nya.

Di sebuah rumah sederhana sedang ada pertemuan dua orang sahabat yang sudah lama tidak bertemu untuk membahas pernikahan kedua cucu nya. Ya kakek Dirga sekarang sedang berada di rumah Kakek Yusuf kakeknya Nayla.

"Suf.. seperti nya kita harus segera menikahkan cucu - cucu kita," ucap kakek Dirga .

" Kenapa terburu - buru seperti ini Ga, bahkan mereka belum pernah bertemu sama sekali,apa mereka akan menerima perjodohan ini," tanya kakek Yusuf.

" Kesehatanku setiap hari nya semakin menurun Suf, aku takut nanti tidak bisa menjalankan janji yang sudah aku ucapkan pada mu dulu," ucap kakek Dirga sendu.

" Kamu masih saja membahas perjanjian itu terus, aku sudah katakan berkali - kali aku ikhlas membantu mu Ga, jadi jangan sangkut pautkan masalah itu dengan janji yang terlanjur kamu ucapkan dulu, pernikahan itu bukan hal yang main - main aku tidak mau ada unsur keterpaksaan nanti nya diantara cucu kita, bagi ku kebahagiaan Nayla itu yang terpenting," tegas kakek Yusuf.

" Aku tahu itu, tapi tidak ada salahnya kita mencoba dulu,siapa tahu mereka emang berjodoh," ngotot kakek Dirga.

" Baiklah.. jika itu sudah keputusan kamu,kita coba dulu memperkenalkan kedua cucu kita, selanjutnya biarkan mereka yang memutuskan sendiri," pasrah kakek Yusuf.

"Aku setuju itu, habis ini aku akan atur pertemuan mereka berdua nanti," ucap kakek Dirga dengan senyum sumringah. Dan hanya dibalas senyuman dan gelengan kepala oleh sang sahabat.