Setelah mengistirahatkan tubuhnya, Keenan berencana akan mengunjungi kantor pusat Drg Group keesokan hari nya. Pagi - pagi sekali Keenan sudah terbangun. Dengan bantuan Pak Mun, sekarang Keenan sudah terlihat rapi dan siap untuk turun sarapan bersama sang Kakek.
Tak..tak..tak..
Keenan menuruni anak tangga menuju ruang makan, di sana sudah nampak sang kakek yang duduk di meja makan dan beberapa pelayan yang siap melayani sang tuan nya.
" Pagi Kek," sapa Keenan sambil mendudukkan b***Ng nya di kursi makan dekat sang kakek.
"Pagi juga nak," balas sang kakek dengan tersenyum.
" Gimana keadaan kakek sekarang," tanya Keenan.
"Seperti Yang kamu lihat sekarang,kakek sudah baik - baik saja karena cucu kesayangan kakek sudah berada di dekat kakek sekarang," jawab kakek dengan senyum sumringah.
Keenan merasa bahagia karena kondisi kesehatan sang kakek sudah membaik.
Tidak ada perbincangan lagi di meja makan, hanya suara dentingan sendok yang saling bersahutan menandakan pemiliknya sedang menikmati sarapannya masing-masing. Setelah sarapan, Keenan langsung berpamitan kepada sang kakek untuk pergi ke kantor.
"Selamat pagi tuan, perkenalkan saya Rendi, asisten tuan muda di sini," sapa seorang pemuda yang usia nya sebaya dengan Keenan.
Rendi adalah salah satu orang kepercayaan Kakek Dirga yang sudah dipersiapkan untuk menjadi asisten Keenan.
"Hmmmmm, saya Keenan Dirgantara, semoga kita bisa berkerja sama dengan baik," jawab Keenan.
"Siap tuan," jawab Rendi disertai anggukan.
Mobil Keenan melaju membelah kepadatan jalanan Ibukota menuju kantor Drg. Group.
Chittttt,
Di tengah perjalanan tiba - tiba mobil yang ditumpangi Keenan berhenti mendadak. Hampir saja sebuah motor matic yang dikendarai oleh seorang gadis menabrak mobil mewah tersebut. Rendi yang sedikit syok melirik tuannya di jok belakang pengemudi, memastikan jika tuannya dalam keadaan baik - baik saja dengan kejadian yang menimpa nya barusan.
" Anda baik - baik saja tuan," tanya Rendi dengan wajah khawatir dan hanya dibalas dengan anggukan oleh sang tuannya.
Sedangkan sang pengendara motor masih mematung di atas motor nya karena merasa sangat syok dan terkejut. Hampir saja motornya menabrak mobil mewah. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana jadi nya kalau sampai motor nya menabrak mobil tersebut membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduknya merinding .
Di saat sang pengendara motor larut dalam lamunannya, turunlah seorang pemuda tampan lengkap dengan setelan jas kantor dan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.
Hmmmmm,
Mendengar suara deheman di depan nya seketika Nayla tersadar dari lamunannya.
Ya.. pengendara motor tersebut adalah Nayla Atifa, seorang gadis cantik yang sedang terburu - buru karena sudah terlambat bekerja sehingga dia tidak fokus mengendarai motor nya dan hampir membuat dia celaka.
"Nona..." sapa Rendi kembali sambil melambaikan tangannya di depan wajah Nayla yang masih tertutup oleh helm.
Nayla yang tersadar dengan suara orang di depannya, akhir nya membuka helmnya.
Seketika pandangan kedua nya bertemu, Rendi sempat terpana dengan kecantikan natural yang dimiliki Nayla, mata bundar dengan manik mata yang hitam, bulu mata lentik, hidung mancung,dan bibir mungil bewarna merah jambu.
" Sungguh indah makhluk ciptaan Tuhan satu ini," batin Rendi.
"Astaga apa yang saya pikirkan," lirih Rendi sambil menggelengkan kepala nya guna menyadarkan kembali pikirannya.
"Apa anda tahu nona, tindakan anda barusan sangat berbahaya sekali baik bagi diri nona sendiri maupun orang lain," tutur Rendi.
"Saya mohon maaf tuan," ucap Nayla sambil mengatupkan kedua tangannya.
Belum sempat membalas permintaan maaf Nayla, tiba - tiba kaca mobil bagian belakang terbuka dan menampilkan sosok pria dengan ekspresi datar.
" Jangan membuang waktu berharga ku hanya dengan mengurusi hal yang tidak penting seperti ini Ren," kata Keenan datar.
Tanpa berkata lagi, Rendi segera kembali ke mobil dan melajukan kembali mobilnya. Saat melewati Nayla, Keenan segera menutup kaca mobilnya kembali.
" Ganteng sech ganteng tapi sombong," cibir Nayla sambil menatap mobil mewah yang hampir ditabraknya menjauh dari pandangannya.
"Jangan sampai aku punya suami seperti dia kelak,hii...amit..amit.." ucap Nayla sambil menggelengkan kepalanya . Kemudian dia melajukan kembali motornya ke tempat kerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Elisa Nursanti Nursanti
👍👍👍👍👍
2023-03-05
0