Bab 2 IRS

Setelah kelas selesai, seperti biasa Renata pulang bareng Dimas. Karena rumah mereka satu arah dan jarak nya juga tak terlalu jauh. Dimas memakaikan helm ke kepala Renata seperti biasa, seperhatian itu Dimas pada Renata, itulah yang mungkin membuat Renata baper dan menyukai Dimas sepihak. Tapi berbeda dengan Dimas, dia hanya menganggap kalau Renata hanya sebatas teman saja, tak lebih. Dimas tak memiliki perasaan apapun pada gadis itu.

"Gue duluan sama Dimas, Lu sama Reza aja ya Sil?"

"Emang rumah Lo dimana?" Tanya Dimas.

"Di jalan kenangan." Jawab Sisil.

"Searah tuh Za, bareng aja."

"Iya Dim, yaudah pulang sono." Ucap Reza, Dimas hanya mengangguk dan segera melajukan motornya menjauhi kawasan kampus.

Renata menyandarkan dagu nya di pundak Dimas, dia juga melingkarkan tangan nya di pinggang Dimas, bagi keduanya itu sudah biasa. Berpelukan di motor, sudah seperti pasangan kekasih, padahal hanya berteman.

"Re, menurut Lo Sisil gimana?"

"Asik sih Dim, cuma baru ketemu sekali aja kita gak bisa tau sifat asli orang, Dim. Kenapa?" Tanya Renata.

"Cantik, Re."

Degghh..

Hati Renata terasa sakit, lalu dia tak anggap? Selama ini Dimas tak pernah memandang nya sebagai wanita?

"Kok diem kenapa?"

"Nggak Dim." Jawab Renata lesu. Hati nya masih terasa cukup sakit mendengar pujian langsung dari mulut Dimas untuk Sisil, gadis yang baru pertama kali dia temui.

Sepanjang perjalanan, Renata hanya diam membuat Dimas heran, dia menghentikan laju motornya di pinggir jalan, tepat di depan stand yang menjual aneka jenis es krim, karena Dimas tau kalau sahabat nya itu menyukai makanan dingin dan manis itu.

"Lo kenapa Re? Pucet, sakit Lo?"

"Kagak, gue cuma pusing aja dikit." Jawab Renata.

"Jajan es krim gak?"

"Nggak deh, langsung pulang aja." Pinta Renata, Dimas hanya bisa menuruti permintaan Renata tanpa tahu apa yang membuat perubahan mood gadis itu.

'Renata kenapa? Dia mendadak jadi pendiam, perasaan aku gak ada salah ngomong kan?' Batin Dimas. Padahal perkataan nya yang dengan terang-terangan memuji gadis lain di depan Renata yang notabene nya menyukai Dimas sejak lama.

Singkatnya, Dimas dan Renata sampai di kostan nya, Renata tinggal sendirian karena orang tua nya sudah meninggal, setiap bulan akan ada paman dan bibi nya yang mengirimi uang dan menjenguk Renata rutin.

"Mampir dulu, Dim?"

"Pengen kopi, ada?" Tanya Dimas.

"Alah ngomong kopi, biasanya juga minum anggur!" Cibir Renata.

"Ya kan gue lagi sama Lo, gak mungkin gue mabuk disini." Jawab Dimas sambil cengengesan.

"Yaudah masuk, gue ganti baju dulu ntar gue buatin kopi nya." Ajak Renata, Dimas menurut lalu mengikuti Renata masuk ke dalam, duduk di kursi sederhana yang ada di ruangan tengah. Sudah biasa baginya keluar masuk kost an Renata.

Tak lama, Renata keluar dengan celana hotpants dan tangtop ketat yang membalut tubuh sempurna nya. Paha putih nya terekspos, membuat Dimas menganga. Ini pertama kalinya dia melihat Renata yang begitu sexy, selama hampir 4 tahun berteman dia baru menyadari kalau Renata itu cantik dengan body yang aduhai.

"Usap tuh iler, jorok amat." Cetus Renata membuat Dimas panik dan langsung mengusap bibirnya dengan tissu, membuat Renata terbahak.

"Napa ketawa Lu?"

"Bisa aja di bohongin, lagian kenapa bengong gitu? Gue cantik? Baru sadar ya, terus selama ini Lo kemana aja?"

"Dihh kepedean Lo, jelek juga." Ucap Dimas dengan nada kesal nya.

"Ehh btw pengen kue gak? Gue kemarin nyoba bikin bolu resep bibi gue."

"Bawa aja sama kopi, Re." Jawab Dimas, Renata mengangguk dan pergi ke dapur membuatkan kopi untuk Dimas.

Tak butuh waktu lama, secangkir kopi dan sepiring kue bolu yang sudah di iris tersaji di meja kecil dekat kursi.

"Keliatan nya sih enak, tapi gak tau deh." Dimas mencomot satu potong kue itu dan memakan nya.

"Enak Re, gak terlalu manis." Puji Dimas, membuat Renata tersenyum puas.

"Lain kali belajar bikin brownies ya, gue sama Bunda suka soalnya."

"Eehh kangen bunda deh, udah lama gak main ke sana." Cetus Renata.

"Ya kenapa? Bunda nanyain terus."

"Bilangin sama Bunda, nanti gue main lagi kesana kalau udah bisa bikin brownies." Jawab Renata.

"Sini deh Re." Pinta Dimas. Renata yang tak mengerti maksud Dimas pun mendekat dan duduk di samping pemuda itu.

"Lo jangan pake baju ketat gini kalau keluar ya?"

"Kenapa gitu?"

"Bisa ngundang cowok jahat deketin Lo, Re." Jawab Dimas tenang.

"Ohh iya Dim, gue gerah sih kalo di rumah."

"Gapapa kalo di rumah." Ucap Dimas, lalu mengusap kepala Renata dengan lembut.

Cupp...

Renata menoleh saat merasakan benda kenyal nan basah mengecup pipi nya, Dimas tersenyum lalu meraih dagu Renata dan tanpa ragu mencium bibir Renata.

Gadis itu mematung, bahkan saat bibir Dimas bergerak pun dia tetap diam tak membalas ciuman Dimas, dia terlalu shock saat ini.

Ciuman bibir itu berlangsung beberapa detik, sebelum akhirnya Dimas melepaskan ciuman nya, lalu tersenyum dan menyeruput kopinya juga memakan kue bolu buatan Renata.

'Oh my god, first kiss gue!'

Renata meraba bibirnya yang masih terasa basah, bahkan rasa ciuman itu masih membekas. Inikah rasanya ciuman pertama? Apalagi ciuman nya dengan orang yang kita sukai ternyata sangat membahagiakan.

"Nape senyam-senyum? Ciuman gue enak gak, Re?"

"Lu apa-apaan sih? Gak sopan tau cium orang tanpa izin." Ketus Renata, padahal dalam hatinya dia bersorak kegirangan.

"Tapi Lu diem aja tuh."

"Y-ya kan gue terkejut, Dimas." Renata mencoba mengelak, tapi sialnya wajah nya malah memerah.

"Tapi wajah Lu merah, Re." Goda Dimas membuat Renata bertambah malu saja.

"Dahlah, kalau udah selesai pulang sana." Usir Renata.

"Dihh ngusir, suka-suka gue lah mau disini sampe kapan."

"Ini rumah gue ege!"

"Lu disini ngontrak kali." Cetus Dimas membuat Renata tak bisa berkata-kata lagi.

Dimas terkekeh saat melihat Renata hanya diam, sesekali dia menyenggol lengan Renata. Tapi gadis itu hanya melirik dengan ujung mata nya saja, lalu kembali menatap ke depan.

"Re, nanti malem gue mau balapan. Ngikut gak?" Tanya Dimas.

"Nggak ahh, bisa gak sih hobi Lu tuh ganti ke yang lebih bermanfaat gitu?"

"Namanya juga hobi Re, udah di banting nyokap juga tetep aja ikutan." Jawab Dimas.

"Taruhan nya apa?"

"Duit 5 juta doang." Jawab Dimas.

"Dapet duit gak seberapa tapi nyawa taruhan nya, Dim. Buat apaan sih? Lagian nyokap Lu kan mampu ngasih Lu duit segitu."

"Sensasi nya beda dong Re, bangga kalo menang."

"Serah Lu dah, buruan balik. Gue mau tidur nih, capek."

"Elahh, giliran tidur aja cepet." Renata mendelik lalu menepuk kuat lengan Dimas membuat pria itu tergelak, dia berdiri lalu memilih pulang saja.

"Gue balik dulu, kalo ada apa-apa telepon gue Re."

"Siap." Jawab Renata sambil tersenyum.

Dimas pun pergi dari rumah kontrakan Renata dengan motor sport nya, tanpa setau nya Renata berjingkrak-jingkrak kesenangan. Dia bahagia bukan main saat Dimas mencium nya, apa ini tanda nya kalau Dimas juga mulai menatap nya? Tidak! Jangan terlalu berharap dulu, nanti kecewa.

🌷🌷🌷🌷🌷

Terpopuler

Comments

Cherry blossom

Cherry blossom

seru sih ceritanya

2022-12-24

1

Lovallena (Lena Maria)

Lovallena (Lena Maria)

nyosor bae dimas 😅

2022-10-22

1

lovely

lovely

s Dimas ga suka tapi main sosor aja😜

2022-10-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 IRS
2 Bab 2 IRS
3 Bab 3 IRS
4 Bab 4 IRS
5 Bab 5 IRS
6 Bab 6 IRS
7 Bab 7 IRS
8 Bab 8 IRS
9 Bab 9 IRS
10 Bab 10 IRS
11 Bab 11 IRS
12 Bab 12 IRS
13 Bab 13 IRS
14 Bab 14 IRS
15 Bab 15 IRS
16 Bab 16 IRS
17 Bab 17 IRS
18 Bab 18 IRS
19 Bab 19 IRS
20 Bab 20 IRS
21 Bab 21 IRS
22 Bab 22 IRS ++
23 Bab 23 IRS ++
24 Bab 24 IRS
25 Bab 25 IRS
26 Bab 26 IRS
27 Bab 27 IRS
28 Bab 28 IRS
29 Bab 29 IRS
30 Bab 30 IRS
31 Bab 31 IRS
32 Bab 32 IRS
33 Bab 33 IRS
34 Bab 34 IRS
35 Bab 35 IRS
36 Bab 36 IRS
37 Bab 37 IRS
38 Bab 38 IRS
39 Bab 39 IRS
40 Bab 40 IRS
41 Bab 41 IRS
42 Bab 42 IRS
43 Bab 43 IRS
44 Bab 44 IRS
45 Bab 45 IRS
46 Bab 46 IRS
47 Bab 47 IRS
48 Bab 48 IRS
49 Bab 49 IRS
50 Bab 50 IRS
51 Bab 51 IRS
52 Bab 52 IRS
53 Bab 53 IRS
54 Bab 54 IRS
55 Bab 55 IRS
56 Bab 56 IRS
57 Bab 57 IRS
58 Bab 58 IRS
59 Bab 59 IRS
60 Bab 60 IRS
61 Bab 61 IRS
62 Bab 62 IRS
63 Bab 63 IRS
64 Bab 64 IRS
65 Bab 65 IRS
66 Bab 66 IRS
67 Bab 67 IRS
68 Bab 68 IRS
69 Bab 69 IRS
70 Bab 70 IRS
71 Bab 71 IRS
72 Bab 72 IRS
73 Bab 73 IRS
74 Bab 74 IRS
75 Bab 75 IRS
76 Bab 76 IRS
77 Bab 77 IRS
78 Bab 78 IRS
79 Bab 79 IRS
80 Bab 80 IRS
81 Bab 81 IRS
82 Bab 82 IRS
83 Bab 83 IRS
84 Bab 84 IRS
85 Bab 85 IRS
86 Bab 86 IRS
87 Bab 87 IRS
88 Bab 88 IRS
89 Bab 89 IRS
90 Bab 90 IRS
91 Bab 91 IRS
92 Bab 92 IRS
93 Bab 93 IRS
94 Bab 94 IRS
95 Bab 95 IRS
96 Bab 96 IRS
97 Bab 97 IRS
98 Bab 98 IRS
99 Bab 99 IRS
100 Bab 100 IRS
101 Bab 101 IRS
102 Bab 102 IRS
103 Bab 103 IRS
104 Bab 104 IRS
105 Bab 105 IRS
106 Bab 106 IRS
107 Bab 107 IRS
108 Bab 108 IRS
109 Bab 109 IRS
110 Bab 110 IRS
111 Bab 111 IRS
112 Bab 112 IRS
113 Bab 113 IRS
114 Bab 114 IRS
115 Bab 115 IRS
116 Bab 116 IRS
117 Bab 117 IRS
118 Bab 118 IRS
119 Bab 119 IRS
120 Bab 120 IRS
121 Bab 121 IRS
122 Bab 122 IRS
123 Bab 123 IRS
124 Bab 124 IRS
125 Bab 125 IRS
126 Bab 126 IRS
127 Bab 127 IRS
128 Bab 128 IRS
129 Bab 129 IRS
130 Bab 130 IRS
131 Bab 131 IRS
132 Bab 132 IRS
133 Bab 133 IRS
134 Bab 134 IRS
135 Bab 135 IRS
136 Bab 136 IRS
137 Bab 137 IRS
138 Bab 138 IRS
139 Bab 139 IRS
140 Bab 140 IRS
141 Bab 141 IRS
142 Bab 142 IRS
143 Bab 143 IRS
144 Bab 144 IRS
145 Bab 145 IRS
146 Bab 146, Ending
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Bab 1 IRS
2
Bab 2 IRS
3
Bab 3 IRS
4
Bab 4 IRS
5
Bab 5 IRS
6
Bab 6 IRS
7
Bab 7 IRS
8
Bab 8 IRS
9
Bab 9 IRS
10
Bab 10 IRS
11
Bab 11 IRS
12
Bab 12 IRS
13
Bab 13 IRS
14
Bab 14 IRS
15
Bab 15 IRS
16
Bab 16 IRS
17
Bab 17 IRS
18
Bab 18 IRS
19
Bab 19 IRS
20
Bab 20 IRS
21
Bab 21 IRS
22
Bab 22 IRS ++
23
Bab 23 IRS ++
24
Bab 24 IRS
25
Bab 25 IRS
26
Bab 26 IRS
27
Bab 27 IRS
28
Bab 28 IRS
29
Bab 29 IRS
30
Bab 30 IRS
31
Bab 31 IRS
32
Bab 32 IRS
33
Bab 33 IRS
34
Bab 34 IRS
35
Bab 35 IRS
36
Bab 36 IRS
37
Bab 37 IRS
38
Bab 38 IRS
39
Bab 39 IRS
40
Bab 40 IRS
41
Bab 41 IRS
42
Bab 42 IRS
43
Bab 43 IRS
44
Bab 44 IRS
45
Bab 45 IRS
46
Bab 46 IRS
47
Bab 47 IRS
48
Bab 48 IRS
49
Bab 49 IRS
50
Bab 50 IRS
51
Bab 51 IRS
52
Bab 52 IRS
53
Bab 53 IRS
54
Bab 54 IRS
55
Bab 55 IRS
56
Bab 56 IRS
57
Bab 57 IRS
58
Bab 58 IRS
59
Bab 59 IRS
60
Bab 60 IRS
61
Bab 61 IRS
62
Bab 62 IRS
63
Bab 63 IRS
64
Bab 64 IRS
65
Bab 65 IRS
66
Bab 66 IRS
67
Bab 67 IRS
68
Bab 68 IRS
69
Bab 69 IRS
70
Bab 70 IRS
71
Bab 71 IRS
72
Bab 72 IRS
73
Bab 73 IRS
74
Bab 74 IRS
75
Bab 75 IRS
76
Bab 76 IRS
77
Bab 77 IRS
78
Bab 78 IRS
79
Bab 79 IRS
80
Bab 80 IRS
81
Bab 81 IRS
82
Bab 82 IRS
83
Bab 83 IRS
84
Bab 84 IRS
85
Bab 85 IRS
86
Bab 86 IRS
87
Bab 87 IRS
88
Bab 88 IRS
89
Bab 89 IRS
90
Bab 90 IRS
91
Bab 91 IRS
92
Bab 92 IRS
93
Bab 93 IRS
94
Bab 94 IRS
95
Bab 95 IRS
96
Bab 96 IRS
97
Bab 97 IRS
98
Bab 98 IRS
99
Bab 99 IRS
100
Bab 100 IRS
101
Bab 101 IRS
102
Bab 102 IRS
103
Bab 103 IRS
104
Bab 104 IRS
105
Bab 105 IRS
106
Bab 106 IRS
107
Bab 107 IRS
108
Bab 108 IRS
109
Bab 109 IRS
110
Bab 110 IRS
111
Bab 111 IRS
112
Bab 112 IRS
113
Bab 113 IRS
114
Bab 114 IRS
115
Bab 115 IRS
116
Bab 116 IRS
117
Bab 117 IRS
118
Bab 118 IRS
119
Bab 119 IRS
120
Bab 120 IRS
121
Bab 121 IRS
122
Bab 122 IRS
123
Bab 123 IRS
124
Bab 124 IRS
125
Bab 125 IRS
126
Bab 126 IRS
127
Bab 127 IRS
128
Bab 128 IRS
129
Bab 129 IRS
130
Bab 130 IRS
131
Bab 131 IRS
132
Bab 132 IRS
133
Bab 133 IRS
134
Bab 134 IRS
135
Bab 135 IRS
136
Bab 136 IRS
137
Bab 137 IRS
138
Bab 138 IRS
139
Bab 139 IRS
140
Bab 140 IRS
141
Bab 141 IRS
142
Bab 142 IRS
143
Bab 143 IRS
144
Bab 144 IRS
145
Bab 145 IRS
146
Bab 146, Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!