Istri Rasa Simpanan

Istri Rasa Simpanan

Bab 1 IRS

Dimas dan Renata sudah berteman baik sejak masih sekolah menengah hingga saat ini, keduanya menjadi teman kuliah. Keduanya juga sering terlihat bersama, tapi sejauh ini hubungan kedua nya hanya sekeder berteman katanya. Padahal semua orang tau kalau salah satu dari mereka ada yang memendam perasaan lebih dari sekedar teman.

Keduanya sedang berjalan berdua menuju ruang kelas, hari ini ada kelas tambahan membuat mereka harus masuk kelas di hari minggu. Tapi seorang perempuan cantik mengalihkan perhatian keduanya.

"Kamu siapa?" Tanya Renata.

"Sila Derkain, saya mahasiswi baru." Jawabnya, perempuan manis itu bernama Sila ternyata.

"Ohh pindahan universitas mana?" Tanya Renata, secepat itu keduanya akrab. Itulah Renata, dia sangat pandai berbaur dengan orang lain, membuatnya sangat di sukai siswi lain tak terkecuali Reza, dia adalah teman Dimas.

"Universitas Bina Bangsa." Jawab Sila.

"Yaudah Lo duduk disini aja ama gue, jangan ama laki. Gue Renata gue manggil Lo Sisil aja kali ya?"

"Boleh kok, salam kenal ya Ren." Renata hanya mengangguk lalu tersenyum manis, membuat Sila juga ikut tersenyum.

"Sapa tuh?"

"Mahasiswi baru keknya, nape muka Lu kusut amat?" Tanya Reza pada Dimas yang memang wajahnya nampak kusut seperti benang layangan.

"Di hantam Mami, biasalah Za." Jawab Dimas, Maminya memang galak bukan main apalagi jika dia bersalah, sedikit saja. Tapi saat dia membawa Renata ke rumah, Maminya itu akan berubah 180 derajat.

"Wkwk, Lu nya sih kagak kapok-kapok. Udah tau Mami galak, masih aja balapan liar." Jawab Reza sambil terkekeh.

"Seru tau, taruhan nya menggiurkan. Nanti malem ikutan napa?" Ajak Dimas pada Reza. Ya, temannya itu memang penyuka balapan liar.

"Kagak ahh, takut mati muda gue." Jawab Reza.

"Cemen Lo Za, seru tahu."

"Kalau kalah terus buat apa?" Sindir Reza membuat Dimas mendelikan matanya pertanda tak suka.

"Aaahh males gue,"

"Dihh baperan Lu, Dim. Emang fakta nya Lo kalah terus, menang nya bisa di itung jari." Celetuk Reza.

Obrolan keduanya pun terhenti saat dosen datang, dia memanggil Sila ke depan dan memperkenalkan dirinya.

"Hallo, perkenalkan nama saya Sila Derkain. Saya pindahan dari universitas Bina Bangsa, senang bertemu kalian, semoga kita bisa berteman baik." Ucap Sila dengan menyunggingkan senyum manisnya.

Degg..

Dada Dimas terasa berdebar setelah melihat senyum manis Sila, ini pertama kali nya dia merasakan debaran itu di dadanya. Ini terasa aneh, apa dia mendadak punya penyakit jantung hingga merasakan hal semacam ini?

"Nape Lu oncom? Mendadak bengong." Tanya Reza membuat Dimas terhenyak.

"E-ehh kagak." Jawab Dimas, membuat Reza memicingkan matanya. Dia merasa aneh dengan tatapan mata Dimas pada Sila.

Singkatnya, bel berbunyi tanda jam istirahat datang. Renata mengajak Sila ke kantin untuk makan siang, di ikuti dua laki-laki ya siapa lagi kalau bukan Dimas dan Reza.

Renata duduk bersisian dengan Sila, begitupun Dimas dan Reza yang duduk berhadapan di depan mereka.

"Pesen apa nih?"

"Lu yang pesen ya Za?"

"Siap, apa aja nih?" Tanya Reza.

"Gue mie ayam baso aja deh." Jawab Renata.

"Samain aja." Ucap Dimas dan Sila barengan, membuat keduanya salah tingkah.

"Minum?"

"Es lemon tea." Jawab Renata.

"Aku teh tawar hangat."

"Gue samain aja sama Rere." Jawab Dimas, kebiasaan dia memanggil Renata dengan panggilan Rere.

"Oke, gue pesenin dulu." Reza pun bangkit dari duduknya dan pergi memesan makanan untuk mereka berempat.

"Kenalin gue Dimas Fahrian, Lu sape?"

"Sila Derkain, panggil aja Sisil." Jawab Sila, lalu membalas jabatan tangan Dimas.

Renata diam memperhatikan reaksi keduanya, Dimas menatap Sila dengan tatapan hangat nan lembut, beda saat dia menatap nya atau saat menatap gadis lain, apa mungkin Dimas sudah menyukai Sila? Tak mungkin kan? Tapi cinta pada pandangan pertama itu nyata, dia mengalami nya sendiri.

Dia ingat saat pertama kali melihat Dimas yang terlihat sangat tampan saat menggunakan seragam SMA, disaat itu Dimas adalah murid pindahan baru, persis seperti Sila saat ini. Dia bahkan ingat saat hatinya berdebar tak karuan dan jantung berdetak kencang saat dia melihat Dimas tertawa. Apa mungkin ini juga terjadi pada Dimas dan Sila? Tapi Sila terlihat biasa saja.

"Bengong Lu, napa?" Tanya Dimas.

"Kagak, gue cuma kepikiran tugas aja." Jawab Renata bohong, mau bagaimana lagi. Hampir 4 tahun memendam rasa cinta sendirian tanpa orang tau, membuatnya harus ekstra hati-hati menjaga ekspresi nya agar tak terlihat mencurigakan.

"Gimana kalo kita kerja kelompok?" Usul Reza yang baru saja kembali duduk setelah memesan makanan.

"Gue sih boleh-boleh aja, tapi gimana Lo bertiga aja." Jawab Renata santai, padahal dia adalah mahasiswi yang pandai, setiap ada tugas mereka pasti kerja kelompok atau meminta tolong pada Renata, termasuk Dimas. Dia langganan bolos, jadi sering meminta Renata mengerjakan tugas nya.

Tentu saja Renata dengan senang hati mengerjakan nya untuk Dimas, karena dia menyukai pria itu sudah sangat lama.

"Gimana Lo, Sil?" Tanya Renata.

"Boleh, rumah Lo dimana Re?"

"Di jalan gagal move on, gang 3." Jawab Renata santai.

"Oke, besok liburkan? Besok aja kerja kelompok nya gimana?" Usul Sisil.

"Boleh, gue tunggu di rumah ya."

Ketiga nya pun kompak menganggukan kepala nya, dan tak lama kemudian makanan yang mereka pesan sudah datang dan mereka pun makan dengan lahap. Renata sesekali menangkap gelagat aneh dari Dimas, dia terlihat mencuri pandang pada Sisil yang fokus makan.

'Apa Dimas beneran suka sama Sisil ya?' Batin Renata, kalau iya bagaimana?

Tapi kalau iya pun dia bisa apa, benar kata orang kalau masalah hati itu sulit berubah. Renata harus benar-benar menyiapkan mental nya, mau bagaimanapun hubungan nya dengan Dimas hanya sebatas teman, tak lebih. Itu membuat posisi nya serba salah.

"Makan, bengong Lu." Cetus Dimas, membuat Renata cengengesan.

"Belakangan ini Lu sering bengong, napa Re?" Tanya nya.

"Biasalah Dim, duit gue ilang lagi." Jawab Renata.

"Ilang? Perasaan Lu sering banget ilang duit." Kali ini Reza ikut nimbrung dalam obrolan, karena bukan sekali dua kali gadis itu mengeluh uang bulanan dari bibi nya hilang tanpa jejak.

"Kamu lupa kali Re?" Ucap Sisil.

"Nggaklah Sil, aku tuh kalo beli apapun pasti di catat sama harga nya, jadi gak mungkin aku lupa." Jawab Renata.

"Udahlah, gak usah mikirin duit. Mikirin tugas aja, nanti gue bantu."

"Makasih Za, tapi gue gak mau ngerepotin Lu terus, gue bisa kerja paruh waktu kok." Jawab Renata. Dia merasa tak enak pada Reza, pemuda itu terlalu sering membantunya, tanpa Renata tau kalau sebenarnya Reza menyukai nya sejak lama.

.....

🌷🌷🌷🌷

Terpopuler

Comments

Esti Esti

Esti Esti

mampir thor

2024-06-17

1

Enung Samsiah

Enung Samsiah

nm gang nya aja jln nggk move-on ya pasti entah nggk bkl move-on dong

2023-02-28

1

Cherry blossom

Cherry blossom

hadir

2022-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 IRS
2 Bab 2 IRS
3 Bab 3 IRS
4 Bab 4 IRS
5 Bab 5 IRS
6 Bab 6 IRS
7 Bab 7 IRS
8 Bab 8 IRS
9 Bab 9 IRS
10 Bab 10 IRS
11 Bab 11 IRS
12 Bab 12 IRS
13 Bab 13 IRS
14 Bab 14 IRS
15 Bab 15 IRS
16 Bab 16 IRS
17 Bab 17 IRS
18 Bab 18 IRS
19 Bab 19 IRS
20 Bab 20 IRS
21 Bab 21 IRS
22 Bab 22 IRS ++
23 Bab 23 IRS ++
24 Bab 24 IRS
25 Bab 25 IRS
26 Bab 26 IRS
27 Bab 27 IRS
28 Bab 28 IRS
29 Bab 29 IRS
30 Bab 30 IRS
31 Bab 31 IRS
32 Bab 32 IRS
33 Bab 33 IRS
34 Bab 34 IRS
35 Bab 35 IRS
36 Bab 36 IRS
37 Bab 37 IRS
38 Bab 38 IRS
39 Bab 39 IRS
40 Bab 40 IRS
41 Bab 41 IRS
42 Bab 42 IRS
43 Bab 43 IRS
44 Bab 44 IRS
45 Bab 45 IRS
46 Bab 46 IRS
47 Bab 47 IRS
48 Bab 48 IRS
49 Bab 49 IRS
50 Bab 50 IRS
51 Bab 51 IRS
52 Bab 52 IRS
53 Bab 53 IRS
54 Bab 54 IRS
55 Bab 55 IRS
56 Bab 56 IRS
57 Bab 57 IRS
58 Bab 58 IRS
59 Bab 59 IRS
60 Bab 60 IRS
61 Bab 61 IRS
62 Bab 62 IRS
63 Bab 63 IRS
64 Bab 64 IRS
65 Bab 65 IRS
66 Bab 66 IRS
67 Bab 67 IRS
68 Bab 68 IRS
69 Bab 69 IRS
70 Bab 70 IRS
71 Bab 71 IRS
72 Bab 72 IRS
73 Bab 73 IRS
74 Bab 74 IRS
75 Bab 75 IRS
76 Bab 76 IRS
77 Bab 77 IRS
78 Bab 78 IRS
79 Bab 79 IRS
80 Bab 80 IRS
81 Bab 81 IRS
82 Bab 82 IRS
83 Bab 83 IRS
84 Bab 84 IRS
85 Bab 85 IRS
86 Bab 86 IRS
87 Bab 87 IRS
88 Bab 88 IRS
89 Bab 89 IRS
90 Bab 90 IRS
91 Bab 91 IRS
92 Bab 92 IRS
93 Bab 93 IRS
94 Bab 94 IRS
95 Bab 95 IRS
96 Bab 96 IRS
97 Bab 97 IRS
98 Bab 98 IRS
99 Bab 99 IRS
100 Bab 100 IRS
101 Bab 101 IRS
102 Bab 102 IRS
103 Bab 103 IRS
104 Bab 104 IRS
105 Bab 105 IRS
106 Bab 106 IRS
107 Bab 107 IRS
108 Bab 108 IRS
109 Bab 109 IRS
110 Bab 110 IRS
111 Bab 111 IRS
112 Bab 112 IRS
113 Bab 113 IRS
114 Bab 114 IRS
115 Bab 115 IRS
116 Bab 116 IRS
117 Bab 117 IRS
118 Bab 118 IRS
119 Bab 119 IRS
120 Bab 120 IRS
121 Bab 121 IRS
122 Bab 122 IRS
123 Bab 123 IRS
124 Bab 124 IRS
125 Bab 125 IRS
126 Bab 126 IRS
127 Bab 127 IRS
128 Bab 128 IRS
129 Bab 129 IRS
130 Bab 130 IRS
131 Bab 131 IRS
132 Bab 132 IRS
133 Bab 133 IRS
134 Bab 134 IRS
135 Bab 135 IRS
136 Bab 136 IRS
137 Bab 137 IRS
138 Bab 138 IRS
139 Bab 139 IRS
140 Bab 140 IRS
141 Bab 141 IRS
142 Bab 142 IRS
143 Bab 143 IRS
144 Bab 144 IRS
145 Bab 145 IRS
146 Bab 146, Ending
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Bab 1 IRS
2
Bab 2 IRS
3
Bab 3 IRS
4
Bab 4 IRS
5
Bab 5 IRS
6
Bab 6 IRS
7
Bab 7 IRS
8
Bab 8 IRS
9
Bab 9 IRS
10
Bab 10 IRS
11
Bab 11 IRS
12
Bab 12 IRS
13
Bab 13 IRS
14
Bab 14 IRS
15
Bab 15 IRS
16
Bab 16 IRS
17
Bab 17 IRS
18
Bab 18 IRS
19
Bab 19 IRS
20
Bab 20 IRS
21
Bab 21 IRS
22
Bab 22 IRS ++
23
Bab 23 IRS ++
24
Bab 24 IRS
25
Bab 25 IRS
26
Bab 26 IRS
27
Bab 27 IRS
28
Bab 28 IRS
29
Bab 29 IRS
30
Bab 30 IRS
31
Bab 31 IRS
32
Bab 32 IRS
33
Bab 33 IRS
34
Bab 34 IRS
35
Bab 35 IRS
36
Bab 36 IRS
37
Bab 37 IRS
38
Bab 38 IRS
39
Bab 39 IRS
40
Bab 40 IRS
41
Bab 41 IRS
42
Bab 42 IRS
43
Bab 43 IRS
44
Bab 44 IRS
45
Bab 45 IRS
46
Bab 46 IRS
47
Bab 47 IRS
48
Bab 48 IRS
49
Bab 49 IRS
50
Bab 50 IRS
51
Bab 51 IRS
52
Bab 52 IRS
53
Bab 53 IRS
54
Bab 54 IRS
55
Bab 55 IRS
56
Bab 56 IRS
57
Bab 57 IRS
58
Bab 58 IRS
59
Bab 59 IRS
60
Bab 60 IRS
61
Bab 61 IRS
62
Bab 62 IRS
63
Bab 63 IRS
64
Bab 64 IRS
65
Bab 65 IRS
66
Bab 66 IRS
67
Bab 67 IRS
68
Bab 68 IRS
69
Bab 69 IRS
70
Bab 70 IRS
71
Bab 71 IRS
72
Bab 72 IRS
73
Bab 73 IRS
74
Bab 74 IRS
75
Bab 75 IRS
76
Bab 76 IRS
77
Bab 77 IRS
78
Bab 78 IRS
79
Bab 79 IRS
80
Bab 80 IRS
81
Bab 81 IRS
82
Bab 82 IRS
83
Bab 83 IRS
84
Bab 84 IRS
85
Bab 85 IRS
86
Bab 86 IRS
87
Bab 87 IRS
88
Bab 88 IRS
89
Bab 89 IRS
90
Bab 90 IRS
91
Bab 91 IRS
92
Bab 92 IRS
93
Bab 93 IRS
94
Bab 94 IRS
95
Bab 95 IRS
96
Bab 96 IRS
97
Bab 97 IRS
98
Bab 98 IRS
99
Bab 99 IRS
100
Bab 100 IRS
101
Bab 101 IRS
102
Bab 102 IRS
103
Bab 103 IRS
104
Bab 104 IRS
105
Bab 105 IRS
106
Bab 106 IRS
107
Bab 107 IRS
108
Bab 108 IRS
109
Bab 109 IRS
110
Bab 110 IRS
111
Bab 111 IRS
112
Bab 112 IRS
113
Bab 113 IRS
114
Bab 114 IRS
115
Bab 115 IRS
116
Bab 116 IRS
117
Bab 117 IRS
118
Bab 118 IRS
119
Bab 119 IRS
120
Bab 120 IRS
121
Bab 121 IRS
122
Bab 122 IRS
123
Bab 123 IRS
124
Bab 124 IRS
125
Bab 125 IRS
126
Bab 126 IRS
127
Bab 127 IRS
128
Bab 128 IRS
129
Bab 129 IRS
130
Bab 130 IRS
131
Bab 131 IRS
132
Bab 132 IRS
133
Bab 133 IRS
134
Bab 134 IRS
135
Bab 135 IRS
136
Bab 136 IRS
137
Bab 137 IRS
138
Bab 138 IRS
139
Bab 139 IRS
140
Bab 140 IRS
141
Bab 141 IRS
142
Bab 142 IRS
143
Bab 143 IRS
144
Bab 144 IRS
145
Bab 145 IRS
146
Bab 146, Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!