Part.4

Pagi hari yang cerah menyambut sang mentari, di sebuah rumah kontrakan tidak mewah tetapi tidak pula terlalu sederhana.

empat orang insan tengah di sibukkan dengan kegiatan masing - masing untuk memulai hari mengais rezeki. sesuai dengan rencana mereka subuh tadi, bulan akan berangkat dengan Karisa ke perusahaan tempat Karisa bekerja.

mereka berdua pun pergi dengan naik motor milik Karisa.

" kayak nya aku cuma bisa ngantar kamu sampai sini deh, bulan ! soalnya aku juga buru - buru udah hampir telat ini yang ada nanti kena marah sama si bos lagi. " kata Karisa setelah mengantar bulan ke bagian HRD dan berbincang - bincang sebentar dengan pihak HRD untuk memperkenalkan bulan yang ingin melamar kerja sebagai cleaning servis.

" iya, gak apa apa,,,,, ini pun udah sangat membantu, terimakasih ya,,, "

" udah, gak perlu bilang terimakasih dulu, nanti kalau udah di terima kerja baru ngucapin terimakasih sekalian traktir gue ya,,,,,! "

" iya ,siap mba, nanti kalau keterima dan udah gajian "

" gue cuma bercanda kali " kata Karisa sambil terkekeh.

" ya,udah gue masuk dulu mau mengais rezeki " ucapnya sambil melangkah meninggalkan bulan.

" selamat pagi Bu, perkenalkan nama saya Cahaya Bulan, saya ingin melamar kerja " belum selesai kalimat nya langsung di potong.

" iya, sebelum nya kamu sudah ada pengalaman kerja ?

" ada Bu, saya pernah bekerja di cafe di kampung saya meskipun hanya cafe kecil. "

" kamu di terima bekerja di sini. dan kamu bisa bekerja mulai hari ini. apa kamu siap ? " tanya pihak HRD nya.

" siap Bu, saya siap ! " sahutnya dengan tegas dan penuh semangat.

" baik, mari ikut saya "

setelah mendengar semua arahan dan tugas - tugas yang akan dia kerjakan, dia pun mulai kerja setelah sebelum nya memakai pakaian og.

" bulan kamu di terima kerja ? " tanya Karisa yang kebetulan bertemu dengan bulan di pantry.

" iya mba, dan tadi langsung di suruh kerja hari ini. dan ini mau keruangan pak Dika buat nganterin kopi " kata bulan yang sedang membuat satu gelas kopi dan dua gelas teh.

" oh ya mba, pak Andika itu kejam ya mba, " tanya bulan yang mendengar perbincangan karyawan lain nya.

" bisa di bilang kejam sih, di kalangan pebisnis. dan juga tegas, dingin dan suka pecat karyawan meskipun kesalahan nya sedikit saja. tapi pak Dika itu banyak di kagumi oleh kaum hawa dan gak sedikit juga cewek - cewek yang terobsesi pada nya,bahkan ya ada yang sampai mengemis cinta nya. " cerita Karisa panjang lebar.

" pak Dika itu, bos di sini ya mba ? "

" bukan cuma bos tapi pemilik perusahaan ini dan masih ada juga beberapa cabang Xander- Group di beberapa negara, ada juga bisnis lainnya juga yang di bangun oleh pak Dika seperti restauran, cafe dan juga mereka memiliki rumah sakit juga. "

" berarti pak Dika itu meneruskan bisnis orang tuanya ya mba, ? "

" iya, pak Dika itu anak tunggal. papa dan mama nya udah meninggal saat beliau masih kuliah di Prancis " cerita Karisa dan bulan yang mendengarkan pun hanya menganggukkan kepala.

Andika Ozan Alexander seorang pengusaha muda sukses yang namanya sudah di kenal baik di indonesia maupun luar negeri.

di usia nya yang sudah kepala tiga dia masih setia dengan kesendirian nya, seolah tidak tertarik dengan yang namanya wanita

dia di kenal dengan sifat dingin, tegas dan di kenal kejam di dunia bisnis. banyak wanita yang tergila - gila padanya karena paras nya yang tampan, tubuh yang tinggi tegap, wajah yang ke bule - bule an, karena ibunya Indonesia dan ayah nya Belanda.

" ya udah deh, aku nganterin kopi sama teh ini dulu ya mba, aku duluan ".

" iya, gak usah gugup gitu, nanti malah tumpah lagi kopi sama teh nya.... biasa aja ! sahut karisa.

kemudian bulan berjalan dengan hati - hati sambil memegang erat nampan yang ia bawa.

tok,,tok,,tok,,,,,

bulan mengetuk pintu ruangan sang CEO.

" masuk,,,,, " sahut seseorang dari dalam. dan setelah mendengar sahutan dari dalam ruangan bulan membuka pintu dengan perlahan.

" permisi pak, saya mau mengantarkan pesanan bapak tadi " ucap nya sambil menunduk.

" kamu bicara sama orang jangan menunduk,,,,,, ! " ucapnya dengan dingin.

dan bulan pun mengangkat kepalanya dan menegakkan badannya, dan sepersekian detik pandangan mata mereka bertemu.

deg

' siapa wanita ini ? rasanya baru pertama kali aku melihat dia,,,,,, dan kenapa tiba - tiba detak jantung ku seperti ini seolah habis lari maraton ? ' batin Andika.

' astagfirullah,,,,, tatapan matanya tajam sekali, seperti ingin menelanku hidup - hidup,,,,, pantas saja banyak wanita tergila-gila padanya,,,,, dia sangat tampan, tapi sayang dia terlalu dingin ' batin bulan,seketika bulu kuduk bulan merinding melihat tatapan mata itu.

" ngapain bengong di situ,,,,hah ?,,,,, taruh pesanan saya di meja itu ! " perintahnya dengan tegas sambil menunjuk meja yang berada tidak jauh dari meja kerjanya, yang kebetulan di sofa didepan meja itu sedang duduk dua orang pria yakni sahabat dari CEO tersebut.

" i,,,ya,,,,,, baik pak,, " jawab nya dengan gugup melangkah ke arah meja dan meletakkan ketiga gelas tadi yang ia bawa.

" kamu og baru ya di sini ? " tanya salah satu sahabat Dika nama nya Rey

" iya,,, pak saya baru tadi pagi diterima kerja di sini pak ". jawab bulan

" baru tadi pagi,,? berarti ini hari pertama kamu kerja dong ? " kali ini yang bertanya sahabat Dika yang satunya lagi bernama Danu.

" iya betul sekali pak,,,, ini hari pertama saya bekerja. " jawab bulan lagi berusaha mengalihkan pandangan mata nya.

" oh ya ,boleh kenalan gak? nama saya Danu " dengan mengulurkan tangan nya tapi bulan menangkupkan kedua tangan nya di depan dadanya dan Danu pun mengerti hal itu karena. Danu sebenarnya ragu untuk mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan bulan, melihat bulan yang mengenakan hijab, tapi mencoba tidak ada salah nya kan pikirnya.

" nama saya Cahaya Bulan pak, bisa dipanggil bulan " jawab bulan dengan senyuman

" dan saya Rey " Rey pun tidak mengulurkan tangan nya karena sudah melihat interaksi Danu bersama bulan tadi.

" dan kamu tau laki-laki yang duduk di sana itu siapa? " tanya Rey menunjuk Dika yang duduk di kursi kebesarannya.

" maaf pak, saya belum tau banyak hal di sini,,,, yang saya tau kalau pak Dika itu bos di perusahaan ini dan beliau itu pemilik perusahaan ini. hanya itu yang saya tau pak, itu pun tadi di kasih tau salah satu karyawan kantor ini pak " jawab nya dengan apa adanya.

" baik biar saya kenalkan, nama nya Andika Ozan Alexander,laki - laki dingin dan tidak memiliki ketertarikan pada perempuan " sahut Danu sambil tertawa melihat tatapan sinis dari Dika sang CEO.

" bercanda bro,,,, makanya cari cewe atau sekalian istri " sambung nya lagi.

" dan kita bertiga itu sahabat " sahut Rey

" tugas kamu udah selesai kan di ruangan ini ? " tanya Andika pada bulan yang tidak suka melihatnya berinteraksi dengan Danu sang Playboy

" udah pak,,, "

" keluar,,, " tegas Dika dengan ekspresi datar.

bulan pun segera.keluar dari ruangan itu.

🌙🌙🌙🌙

hai,,,,, para readyrs qu,,,,, jangan pada bosan ya baca novel ini. like, vote dan komen ya,,,,,

segitu dulu bab kali ini,,,, thank for all,,,,, 🙏🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!