Hanna melompat lebih tinggi dari Emira dikarenakan dia tidak membawa beban seperti gadis kecil yang kakaknya bawa, seluruh senjatanya telah dimasukkan kedalam inventori sebelum dia melompati trampolin. Hasilnya dia terbang tinggi melewati kapal terbang.
Dari atas Hanna melihat Emira yang berusaha keras melindungi gadis yang dia bawa. Melihat kakaknya terkepung Hanna segera menendang udara yang membuatnya meluncur cepat kebawah.
Blar! Benturan keras terjadi ketika Hanna sampai di dek kapal dan membuat kendaraan terbang itu miring, akibatnya semua orang terjatuh dikarenakan keseimbangannya kapal terganggu.
“Oh lihat akhirnya seorang ksatria datang menolong para gadis lemah ini.” sambil memeluk gadis kecil yang ia lindungi, Emira menyambut kedatangan adiknya.
“Jangan mengatakan hal-hal yang memalukan, Ugh.” wajah Hanna memerah karena malu
Setelah Hanna, ketiga anggota guild AFK lainnya pun menyusul. Hilda datang bagaikan meteor dengan api di kedua lengannya, tinju yang membara melenyapkan pasukan musuh di seluruh dek kapal.
Setyo adalah seorang Black Knight, pekerjaan yang berfokus pada kerusakan fisik dan pertahanan. Dengan pedang besar Setyo Dengan mudah membelah prajurit musuh menjadi beberapa bagian, sementara armor yang dia gunakan bagaikan sebuah benteng, seluruh serangan yang datang padanya tidak sedikitpun melukai.
Emil memiliki pekerjaan sebagai seorang Hunter, sebuah pekerjaan yang membuat pemuda bertopeng senyuman itu mampu menggunakan senjata apapun yang dia inginkan. Seorang Hunter juga bisa memanggil binatang peliharaan untuk membantu dalam pertarungan.
Pertarungan sengit terjadi di dek kapal, pasukan musuh semakin menipis saat AFK guild dengan cepat membantai satu persatu tentara. Tidak ada yang mengira jika musuh mampu sampai ke kapal terbang membuat penjagaan di sana sangat minim.
Sebagian besar prajurit yang berada di kapal terbang adalah jenis prajurit pemanah, mereka adalah spesialis pertarungan jarak jauh, bertarung secara langsung tentu sangat merugikan bagi pihak lawan.
Namun pertarungan di dek kapal tidak akan semudah itu, kapal terbang lainnya di sekitar mulai memberikan bantuan. Hujan bola api dan panah tertuju pada kelima anggota guild AFK, sementara itu anak kecil yang mereka lindungi telah disembunyikan Hanna di dalam tong kayu.
“Berlindung!.” teriak Hanna. Gadis itu bersembunyi di balik prisai, Hilda menggunakan tiang kapal untuk menghindari tembakan panah, Emil menggunakan Golem yang dia panggil sebagai perisai sedangkan Setyo hanya berdiri menerima seluruh serangan yang tidak mampu menembus armornya, dia begitu tenang seolah sedang menikmati guyuran air hujan.
“Geme ini sangat menyenangkan bukan?.” kata Emira yang sedang menangkis panah dengan dua pedang di tangan. Pergerakan tangan begitu cepat dan cara menghindar yang begitu gesit membuat wanita itu bagaikan sedang menari di tengah badai.
Erina berhasil memukau semua orang yang melihatnya. Kolom komentar di masing-masing channel anggota guild AFK dibanjiri pujian untuknya.
Sadar jika bantuan yang diberikan tidak mampu membunuh lima penyusup membuat setiap kapal menghentikan serangan mereka. Seluruh bagian dek kapal dipenuhi anak panah dan kobaran api, hanya tempat dimana Emira berdiri yang masih bersih.
“Luar biasa, luar biasa.” Hanna bertepuk tangan, dia merasa terhibur dengan pertunjukan kakaknya.
“Skill yang mengagumkan.” puji Hilda yang masih bersandar di tiang kapal.
“Oh yeah itu yang dinamakan dengan fanservis sayang.” Setyo merasa begitu bersemangat setelah melihat tarian Emira.
“Awasome!.” puji Emil sambil memberikan like.
Serangan berhenti bukan berarti musuh menyerah untuk membunuh kelimanya. Kapal terbang di sekitar mulai mendekat, mereka bermaksud untuk mengirim bantuan.
Sadar jika akan berbahaya jika terus berada di dek kapal, Hanna pun memerintahkan teman-temannya untuk masuk kedalam kapal.
“Bajak kapal ini!.” perintah Hanna langsung dibalas dengan sorakan gembira semua anggota guild.
***
“Kalian br3ngsek!.” maki kapten kapal yang kapalnya tengah berusaha dibajak oleh guild AFK. “Kalian tidak tahu sedang berurusan dengan siapa!.” kapten kapal memberikan ancamannya.
Emira tersenyum kecil lalu membalas, “Kau benar kami tidak tahu apapun tentang kalian, jadi bisakah kau memberitahu kami darimana asal kalian dan juga tujuan penyerangan ini?.” mendengar pertanyaan Emira, kapten kapal tidak membuka mulutnya. Dia justru memerintahkan kepada prajurit yang tersisa untuk melawan AFK guild.
Pasukan tersisa hanyalah para kru kapal yang bertugas menjalankan kapal dan menembakkan meriam, mereka samasekali tidak terlatih dalam pertarungan. Akibatnya dengan mudah semuanya terbantai dalam sekejap.
Ditengah pertarungan para kru kapal yang mencoba melindunginya, kapten kapal berniat untuk melarikan diri menggunakan jalan belakang. Tapi usahanya di gagalkan setelah Emil melpar kapalnya dan melukai kaki kapten kapal.
“Gyaaaaa!.” kapten kapal berteriak kesakitan. Dia ketakutan setengah mati saat melihat pemuda bertopeng senyum itu menghampirinya dengan kapak penuh darah. Dia berpikir jika kematiannya ada didepan mata, tapi.
“Emil, kita masih membutuhkannya.” perkataan Hanna seketika membuat Emil terdiam, melihat itu kapten kapal merasa dirinya bisa selamat, tapi pikirannya segera berubah setelah Emil mengganti senjatanya dari kapak menjadi tongkat baseball.
Braaak! Pukulan keras di kepala membuat kapten kapal kehilangan kesadaran.
***
“Penyusup berada di ruang kendali, segera habisi mereka dan lanjutkan operasi!.” terdengar teriakan di dek kapal, pasukan bantuan telah berhasil menaiki kapal.
Brak brak brak! Pintu ruang kemudi digedor begitu keras. “Cepat keluar kalian penyusup bodoh!.” Pasukan musuh telah sampai di depan pintu.
Semua orang saling menatap, mereka harus segera melakukan sesuatu jika ingin selamat. “Ada yang pernah mengendarai kapal terbang?.” Mendengar pertanyaan Emira serempak keempat rekannya menggelengkan kepala. Melihat berbagai macam tombol dan tuas membuat mereka pusing.
“A... aku pernah diajari menerbangkan perahu terbang!.” gadis kecil itu dengan takut keluar dari dalam tong kayu.
Semua orang saling menatap, mereka tidak yakin jika gadis kecil itu bisa melakukannya, mereka bahkan tidak mengenal siapa gadis itu, bahkan tidak ada yang mengerti kenapa mereka semua berusaha dengan keras ingin melindungi gadis itu.
“Ya untuk apa kita melakukan semua itu?.” Setyo bertanya dengan kebingungan.
“Bukankah karena Hanna ingin menyelamatkannya dari medan perang?.” Hilda mengingatkan kembali kejadian sebelumnya.
“...”
Usaha keras mereka lakukan hanya karena ingin menyelamatkan seorang gadis kecil yang hampir terbunuh. Tapi apa memang benar hanya itu?.
Banyak pertanyaan muncul di kepala kelimanya mengenai gadis yang mereka coba selamatkan, seperti kenapa prajurit dengan Armor berkilau sangat ingin membunuh gadis itu, lalu bagaimana gadis itu memiliki kemapuan untuk mengendalikan kapal terbang yang merupakan kendaraan langka di game Minvers.
“Berhenti berpikir tidak penting!, Sekarang kita dalam keadaan gentin.” perkataan Hanna menyadarkan teman-temannya. Hanna itu kemudian mengalihkan perhatiannya pada gadis kecil, di tatap begitu tajam mbuat gadis itu agak ketakutan.
“Kau bisa menggerakkan kapal ini bukan?.” suara Hanna terdengar begitu tegas.
“Ha... haik!.” gadis itu menjawab dengan gugup.
“Kalau begitu lakukan, kami akan mengurus pasukan musuh di luar.” setelah mengatakan itu Hanna bermaksud untuk pergi bertarung lagi, tapi gadis itu segera mencegah.
“Tu... tunggu!.”
“Ada apa?.”
“Kapal ini tidak bisa dijalankan hanya dengan satu pilot, aku butuh asisten untuk membantu.”
“Apa, tapi kami tidak bisa....”
“Biar aku yang melakukannya.” tiba-tiba Emir menyela.
“Heh kakak?.” semua anggota guild AFK terkejut dengan perkataan si anggota baru, mereka merasa tidak yakin Emira yang baru dua hari bermain Minvers bisa menerbangkan perahu terbang yang bahkan tidak dapat dilakukan oleh para veteran.
“Well, aku memiliki pengalaman dalam menerbangkan pesawat dan kapal laut di dunia nyata, aku pikir itu akan membantu.” sebuah alasan yang cukup meyakinkan.
“Tidak ada pilihan lain, baiklah kami yang mengurus masalah di luar.” Hanna setuju dengan Emira, bersama anggota yang lain Hanna keluar dari ruangan kendali, segera setelahnya suara berisik terdengar menandakan pertarungan sudah dimulai.
“Baiklah, jadi bisakah kita mulai yang mulia?.” perkataan Emira seketika membuat gadis itu terkejut. Melihat reaksi itu senyum mengembang di bibir Emira.
“To easy.”
***
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Dou'U Ji
kapalnya ==> kapaknya
2023-01-29
0
Dou'U Ji
melpar ==> melempar
2023-01-29
0
entahlah
thor kok nama nya di ganti?
2022-08-27
0