“Jadi pekerjaan apa yang kak.. Emira pilih?.” Hanna bertanya, seperti dia masih tidak terbiasa memanggilku dengan sebutan Emira.
“Memilih pekerjaan, tapi bukannya saat pertama kali masuk server pribadi player sudah mendapatkan pekerjaan?.”
““““Hah!””””
Perkataan ku seketika membuat semua orang terkejut, apa aku mengatakan sesuatu yang salah?.
“Mu... mungkinkah ka... Emira sudah memiliki pekerjaan sebelum mendaftar di perserikatan?.”
“Kau tidak pandai bersandiwara kau tahu, sebaiknya segera hentikan.”
Hanna menjelaskan jika setiap player tidak akan mendapatkan pekerjaan mereka sebelum mendaftar di perserikatan, jadi dalam kasus yang aku alami adalah sebuah keanehan.
“Memang tidak jarang player yang mendapatkan sesuatu yang acak seperti barang, skill bahkan ras saat pertama mereka memasuki server pribadi, tapi jika itu pekerjaan benar-benar langka.” Saat berbicara Setyo menyentuh dagunya yang sedikit ditumbuhi janggut
Keempatnya penasaran dengan pekerjaan yang aku dapatkan secara acak, tapi mengerti jika itu adalah rahasia yang penting mereka pun tidak bertanya.
“Jika kalian ingin tahu juga tidak apa.” ucapku yang segera mendapatkan respon dari keempatnya.
“Sungguh, jadi apa itu?.” Hanna sangat antusias.
“Hanna hentakan, kita tidak bisa membicarakan hal seperti itu di tempat ini.” Hilda memperingati.
“Ahaha... itu bukan sesuatu yang spesial, aku mendapatkan pekerjaan sebagai ahli tambang.”
““““Hah!.””””
Untuk keduakalinya mereka menjadi kebingungan dengan perkataan ku.
***
“Selamat datang di perserikatan, apa yang bisa saya bantu?.” resepsionis menyambutku saat aku mendekati mejanya. “Aku ingin mendaftar.” jawabku singkat.
“Pendaftaran, baiklah biayanya adalah 200 rft.” ucap resepsionis dengan penuh senyum. Aku pun menyerahkan dua koin emas yang aku dapatkan dari menjual tulang skeleton dan dagi busuk zombie.
Dalam sekejap uang yang aku miliki hanya tersisa tujuh koin perak. Sebelumnya Hanna ingin membayar biaya pendaftaran tapi aku menolak dengan alasan memilih uang yang cukup.
Walaupun sebenarnya saat ini aku kebingungan dengan biaya pulang ke server pribadi dikarenakan menggunakan teleportasi memerlukan satu koin emas.
“Pembayaran di konfirmasi. Sekarang silahkan ikuti saya.” resepsionis mengantarku ke ruang khusus dimana terdapat benda sihir yang dapat membaca status seseorang. Hanya peserta pendaftar yang diperbolehkan memasuki ruangan ini, sehingga Hanna dan yang lainnya menungguku di luar.
“Silahkan arahkan tangan anda kearah kristal biru itu.” mengikuti arahan resepsionis, aku menggunakan tangan kanan untuk diarahkan pada kristal.
Kristal biru itu mulai bercahaya, aku pun merasakan energi ku mulai tersedot keluar. ‘Benda ini menghisap mana!.’ aku mulai khawatir karena takut terjadi sesuatu jika benda itu menghisap terlalu banyak.
Kristal biru semakin bercahaya saat terus menghisap mana milikku, aku dapat merasakan resepsionis di belakangku terkejut dengan garangnya cahaya dari kristal biru.
“Raja, tidak emperor bahkan mungkin dewa itu sendiri.” suara resepsionis itu terdengar begitu pelan. Cahaya berangsur-angsur meredup, begitu pula dengan resepsionis yang kini terlihat tenang seolah tidak ada yang terjadi.
‘Hem... kira-kira apa tadi?.’ Pikirku.
Kristal biru telah kehilangan sinarnya dan kini perlahan menghitam. Hitam pekat seolah cahaya tersedot masuk ke dalam kristal hitam itu. Resepsionis hanya milihat tanpa melakukan apapun, sementara aku masih memberikan mana pada kristal itu.
Gelap, seluruh cahaya telah menghilang membuat keadaan ruangan itu begitu mencekam, seakan ada sesuatu yang sedang mengawasi dari kegelapan. Suara Geraman binatang buas terdengar begitu dekat seolah di samping kami telah berdiri monster lapar.
Aku dapat melihat kaki resepsionis itu bergetar karena takut, tapi dia tetap berdiam diri. Seorang jika dia bergerak sedikit saja maka monsiitu akan menyadari keberadaannya dan menerkamnya.
“Jadi apa ini sudah cukup?.”
“Haaa!.” hampir dia berteriak saat mendengar suaraku. Namun dia terdiam dengan nafas terhenti ketika tatapannya tertuju padaku.
“I...itu sudah cukup.” perkataannya terbata-bata karena dikuasai oleh ketakutan. Aku pun menurunkan tangan menghentikan kristal yang kini berubah hitam menghisap mana milikku lebih banyak.
Seperti sebuah tinta terciprat pada permukaan berminyak. Warna hitam pada kristal perlahan memudar jatuh ke bawah, cairan hitam itu menetes pada secarik kertas yang sudah diletakkan sebelumnya oleh resepsionis.
Secarik kertas itu seharusnya menampilkan semua status yang aku miliki, namun kini kertas itu malah berubah menjadi hitam sepenuhnya.
“Apa ini sudah berakhi?.”
Bruuk! Namun dengan lemas resepsionis itu jatuh, “Woah, apa kau tidak apa-apa?.” aku berusaha menolong tapi resepsionis itu justru berteriak dan berusaha menjauh. Terlihat jelas wajahnya begitu ketakutan padaku.
Aku segera mengambil jarak ketika sadar jika resepsionis takut padaku. Kemudian setelah beberapa saat resepsionis berhasil mengendalikan dirinya.
“Maaf tadi aku benar-benar tidak terkendali.” dia menundukkan kepalanya saat mrmta maaf. “Tidak, ini salahku karena membuatmu ketakutan.” merasa ikut bersalah aku juga meminta maaf.
“Hemp.” resepsionis kembali tersenyum, dia terlihat begitu lega seakan seluruh kecemasannya menghilang. Resepsionis kembali mengerjakan pekerjaannya, tapi saat melihat kertas hitam membuatnya memasang wajah bermasalah.
“Aku tidak bisa membaca ini.” menggunakan penjepit, resepsionis mengabail kertas hitam itu. Dia tidak berani menyentuhnya secara langsung seorang takut jika kertas itu memiliki kutukan.
“Lalu bagaimana, apa aku perlu melakukannya lagi?.”
“Hah, kau masih bisa melakukannya setelah kehabisan begitu banyak energi mana?.”
“Em... sejujurnya aku bahkan tidak merasakan energi ku berkurang.” resepsionis kembali mematung setelah mendengar perkataan ku.
“Monster.”
“Oy, bukankah itu terlalu kasar?.”
“Um... maaf.”
Dikarenakan kertas status yang tidak bisa dibaca membuat resepsionis tidak dapat melanjutkan proses pendaftaran. Dia pun memintaku untuk kemby dalam beberapa hari berharap perserikatan memecahkan masalah ini.
Mendengar usulan resepsionis seketika aku menolaknya dikarenakan Hanna dan teman-temannya ingin segera mendirikan guild mereka. Jika aku tidak segera mendapatkan identitas keanggotaan perserikatan maka guild pun tidak bisa dibuat.
“Jika itu masalahnya, bagaimana jika aku memberimu pengecualian.”
“Pengecualian?.”
“Benar, aku akan memberimu kontrak perserikatan dengan stat yang berbeda tapi atas nama mu.”
“Bukankah itu namanya kontrak palsu!.” aku cukup terkejut resepsionis itu menawarkan cara ilegal.
“Palsu, kah?.” dia tersenyum kecil ke arahku. Resepsionis itu mengajukan penawaran padaku, penawaran yang membuatku menaruh curiga tentang identitas sebenarnya dari wanita ini.
“Anda bisa memanggilku dengan nama jean.” resepsionis memperkenalkan dirinya.
Sementara aku mendapatkan kartu keanggotaan sekarang Hanna memiliki jumlah pemain yang cukup untuk mendirikan guild. Kebahagiaan terpancar di wajah mereka saat guild AFK kembali didirikan.
Awalnya kami berniat untuk merayakan pendirian guild di rumah makan Sedap malam, namun sepertinya sesuatu terjadi di luar.
“Apa yang sedang terjadi?.” tanya Hanna.
Semua orang begitu ricuh, mereka terus menunjuk ke atas. Terlihat puluhan kapal terbang memenuhi langit. Sesuatu yang terlihat begitu fantastis, hingga bola-bola api dijatuhkan dari kapal-kapal itu yang mengakibatkan seluruh kota terbakar.
***
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Akun Terhapus
lanjut
2022-08-23
0