Gandum Putih, desa kecil yang ditinggali kurang dari dua puluh penduduk. Sama seperti dunia yang lain, desa awal selalu memiliki desai yang serupa.
Kedatangan player bertujuan untuk mengelola desa ini. Para penduduk akan memberikan berbagai misi jika diajak berinteraksi. Tapi untuk saat ini aku haru pergi ke server utama bertemu Hanna.
Untuk pergi ke server utama aku harus mendapatkan uang terlebih dahulu.
“Selamat datang petualang. Butuh tambahan persediaan sebelum melanjutkan perjalanan?.” gadis penjaga toko satu-satunya di desa langsung menyambutku begitu aku memasuki tokonya.
“Tidak, aku berniat menentap lebih lama ditempat ini.” balasku.
“Oh, akhirnya setelah sekian lama ada juga pelancong yang tertarik dengan desa kecil ini.” gadis itu begitu ramah, “Apa yang membuatmu tertarik menetap di desa ini?.” lanjutnya.
“Am...” aku terdiam sejenak, pandanganku teralihkan pada langit timur yang membuatku kembali teringat pada saat pertama kali menginjakkan kaki di dunia ini.
“Aku suka menatap matahari terbit di tempat ini.” jawabku dengan sungguh-sungguh.
“Menatap matahari terbit, huh. Alasan yang menarik.” dia membalas dengan senyuman.
Ding!
[Sania menyukai jawaban anda]
[Kedekatan dengan npc Sania meningkat menjadi (kenalan)]
Setelah mendengarkan notifikasi aku merasa ini adalah awal yang bagus. Tingkat kedekatan akan sangat berpengaruh dalam perkembangan permainan. Npc yang sudah bersahabat dengan player akan mudah diajak bicara, mereka pun akan sering memberikan misi maupun bantuan.
Setelah saling berkenalan, aku melakukan transaksi dengan menjual berbagai hal yang aku dapatkan dari perburuan.
“Tulang sekelaton akan aku beli dengan harga 5 Raft per ikat, sedangkan daging zombie dihargai 6 Raft per kilo.” Sania memberitahuku harga setiap item yang bisa aku jual.
“Kau menerima daging busuk zombie?.” ucapku dengan heran.
“Ya tentu, daging zombie dapat digunakan sebagai pakan ternak.” balas gadis itu. Aku tidak pernah membayangkan jika daging zombie akan berguna, itu membuatku cukup menyesal sebab banyak membuang daging busuk yang aku pikir hanya item drop sampah.
‘Aku justru memenuhi inventori milikku dengan benda-benda tidak berguna.’ di dalam aku menangisi penuh penyesalan.
Sebagian besar inventori saat ini diisi oleh senjata bekas yang aku rampas dari monster. Aku pikir itu akan laku dijual, tapi ternyata Sania tidak ingin menerimanya, dia mengatakan jika menjal semua item senjata di pandai besi.
“Kalau begitu tolong beli semua ini.” aku mengeluarkan seluruh tulang dan daging busuk di dalam inventori.
“Woah, itu perburuan yang luar biasa.” Sania kagum dengan banyaknya tulang skeleton dan daging zombie yang hendak aku jual.
“Aku menghabiskan satu malam untuk berburu.”
“Wawawa.....” tiba-tiba gadis itu bertingkah aneh.
“Ma.... malam!, Kau berburu di malam hari!.” seperti bukan hanya para player baru, npc pun mengaggap berburu di malam hari adalah hal yang sangat berbahaya.
“Aku terpaksa melakukan itu karena tersesat di hutan semalaman.” setelah mendengar ceritaku, Sania berubah menjadi prihatin, kedekatan kami pun semakin meningkat, karena semua itu mungkin sebentar lagi dia akan menjadi teman.
“50 ikat tulang dan 20 kilogram daging zombie, jadi totalnya adalah 370 Rft.” Sania memberiku tiga koin emas dan tujuh koin perak.
Ding!
[Mendapatkan 370 Rft dari perdagangan]
“Terimakas, aku pasti akan kembali kemari untuk menjual hasi buruanku nanti.” ucapku sebelum meninggalkan toko.
“Tolong lakukan itu, terutama untuk tulang skeleton.” perkataan Sania membuatku bingung, untuk apa mereka membutuhkan tulang skeleton?. Menyadari kebingungan ku, Sania pun menambahksn, “Kami menjadikan tulang skeleton sebagai kompos tanaman.” imbuhnya.
Setelah keluar dari toko Sania, tujuanku selanjutnya adalah air mancur yang berada di alun-alun desa. Selain air mancur, di alun-alun aku juga dapat melihat rumah kepala desa yang agak lebih besar dari penduduk lainnya.
Tujuanku mendatangi air mancur dikarenakan tempat itu merupakan gerbang antar server. Aku hanya perlu memberikan seratus Raft atau satu keping emas untuk mengaktifkan fitur teleportasi.
Ding!
[Apa anda ingin mengaktifkan fitur teleportasi?. biaya 100 Rft]
[Yes/No]
Karena biaya inilah aku sebelumnya pergi ke toko untuk menjual dan mendapatkan uang.
“Ya tolong buka fitur teleportasi.”
[Permintaan dikonfirmasi]
Salah satu koin emas di inventori menghilang, selanjutnya cahaya redup bersinar dari kolam air. Karena siang hari membuat penduduk di sekitar tidak menyadarinya, tapi aku yang berdiri dekat kolam dapat melihatnya dengan jelas.
Ding!
[Titik teleportasi ke server utama telah di buat, berahan hanya selama dua hari]
Dua hari aku bisa dengan bebas berpindah antara server milikku dan server utama, tentu saja memerlukan 100 Rft setiap teleportasi. Setelah dua hari teleportasi tidak akan bisa dilakukan selama tiga hari dan dapat diaktifkan lagi di hari keempat.
“Baiklah karena aku ada urusan penting, untuk hari ini sampai di sini aku akan mengakhiri live.” Setelah berkata seperti itu, live chat langsung dibanjiri dengan komentar para viewer yang kecewa, walaupun hanya ada lima penonton yang berkomentar tapi mereka terus melakukan spam.
Sepertinya mereka ingin melihatku pergi ke server utama, tapi maaf saja banyak hal rahasia yang harus aku lakukan. Selain bertemu dengan Hanna, aku pun bermaksud mengumpulkan informasi tentang guild Nort Dragon.
Ding!
[Teleportasi ke server utama telah diaktifkan, tentukan kota yang di tuju]
Beberapa nama kota kemudian muncul di tampilan layar. Aku memilih satu kota tempat Hanna telah menungguku.
Ding!
[Kota Batavia telah dipilih]
Segera setelah itu penglihatanku dipenuhi oleh cahaya menyilaukan.
***
[Selamat datang di Minvers (server utama)]
Notifikasi memberitahunya jika telah sampai di tujuan, saat membuka mata Erina mendapati dirinya berada di tengah kerumunan yang sangat padat. Melihat sekitar wanita itu mengagumi keindahan kota virtual yang selama ini hanya dia lihat di layar kaca.
“Seperti inikah kota terpadat di Minvers?,” Erina kagum dengan banyaknya Avatar di sekitarnya.
Di server utama Minvers ada tujuh kerajaan yang bisa didatangi oleh para player. Salah satunya adalah kerajaan Jayakarta, dan Batavia merupakan ibukota kerajaan tersebut menjadi kota terpadat dikarenakan berbagai alasan.
Alasan paling umum karena monster di wilayah kerajaan Jayakarta berada di level rendah hingga menengah, itu membuat kerajaan ini menjadi tempat yang sangat direkomendasikan untuk para pemula.
Alasan lainnya harga tanah dan pajak di kerajaan ini lebih murah sehingga menguntungkan para player yang ingin mencari penghasilan dari Minvers.
“Oke sudah cukup untuk mengagumi kota ini. Sekarang saatnya untuk bertemu dengan Hanna, aku tidak ingin mempermalukan adikku itu yang ingin memperkenalkan aku pada teman-temannya.”
Aku mengikuti alamat yang diberikan Hanna lewal email, hingga akhirnya aku sampai di depan sebuah restoran, “Rumah makan Sedap malam. Hem.... ” melihat papan nama restoran membuatku berpikir jika pemiliknya pastilah seorang player dari Indonesia.
***
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Dou'U Ji
karena memang padat di real life pun🤣👍
2023-01-29
0
Kim YoAn
sekelaton mob jenis baru kah?🤣🤣🤣🤣
2022-09-14
1
entahlah
kerajaan Indonesia
2022-08-20
1