“Aku berangkat!.”
“Hati-hati di jalan!.”
Setelah Hanna berangkat sekolah, seperti biasa aku melakukan pekerjaan rumah. Tapi ditengah mengerjakan pekerjaan sehari-hari itu aku mendadak mendapatkan panggilan dari ibu.
“Aku sudah menunggunya.” Setelah melihat berita tadi pagi, aku sadar jika sebentar lagi ibu pasti akan menghubungiku.
[Seperti yang kau ketahui jika keadaan menjadi agak ekstrim]
“Ibu ingin aku membantu?.”
[Untuk sekarang tidak. Tunggu satu minggu lagi, kita tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan]
“Dimengerti.”
Pembicaraan yang singkat kami akhiri setelah ibu mengatakan jika tadi malam dia sempat menonton live streaming di channel ku. Dia membuatku malu saat menyadari jika Avatar yang aku buat begitu mirip dengannya.
Setelah menyelesaikan pekerjaan hari ini, aku memiliki banyak waktu untuk bersantai. Hanna memberitahuku sebelum berangkat sekolah jika dia akan bermain bersama temannya.
Mereka berniat mendirikan guild baru, aku yang merupakan member baru harus secepatnya memasuki server utama.
“Baiklah, kurasa sudah saatnya aku kembali.” masuk ke dalam kapsul, aku kembali bermain.
***
[Selamat datang lagi di Minvers player Emira Emerald]
Aku kembali lagi ke tempat di mana untuk pertama kali menginjakkan kaki di dunia baru. Tengah tebing dengan pemandangan yang sama, sangat menakjubkan.
[noBudy: pagi kak Emira. Maaf tadi malam menghilang begitu saja tidak pamit]
Begitu live dimulai, Budy segera berkomentar. Satu jam sebelumnya aku memang sudah memberikan kabar akan melakukan live streaming di media sosial AFK studio. Mungkin karena itu Budy menungguku hingga streaming dimulai.
“Pagi juga Budy. Aku agak khawatir saat kau tiba-tiba menghilang tadi malam.” aku mencoba berbasa-basi.
[noBudy: Ahahaha... Dikhawatirkan oleh Avatar secantik nona Emira, aku merasa hidupku lebih berarti sekarang.]
Budy seperti tipe orang yang mudah diajak berbicara. Aku sangat bersyukur karena dia menemaniku kemarin. Melihat channel milikku sendiri ternyata ada tiga penonton lain selain Budy, namun mereka tidak berkomentar apapun, mungkin sebentar lagi mereka akan meninggalkan channel ini.
[noBudy: kau kembali ke titik awal spawn. Aku bisa melihat jika kemarin malam kau terbunuh]
“Ahahaha... maaf mengecewakanmu, tapi aku melewati malam itu dengan baik.”
[noBudy: benarkah, lalu kenapa kau kembali ke tempat itu?.]
“Aku terlalu asik berburu monster hingga kehabisan waktu untuk melanjutkan perjalanan menuju desa.”
[noBudy: berburu monster di awal permainan?, Jika ingin berbohong lakukan dengan lebih baik.]
“Bohong.... Ahahaha... aku berbohong.” seperti yang Hanna katakan, sangat jarang player baru yang mampu mengalahkan monster di hari pertama. Hingga aku dianggap sebagai pembohong oleh Budy.
“Kau boleh melihat replay jika tidak percaya.”
Setelah mengatakan itu aku tidak lagi membalas chat dari Budy, untuk sekarang perhatianku terfokus pada jalan yang akan aku ambil.
Kemarin aku terjun begitu saja ke sungai yang berada di bawah tebing, jika aku melakukan itu lagi tentu aku bisa selamat. Tapi Hanna sudah menunggu di server utama, aku harus secepatnya menuju desa.
“Itu berarti jalan atas.” Hari ini pilihan yang aku ambil adalah menaiki bukit yang merupakan jalan tercepat menuju desa. Perlahan aku makin tebing curam, langkah demi langkah membuatku semakin naik ke atas.
[GearHunt: kau sangat ahli menaiki tebing, seolah tidak ada kekhawatiran jika terjatuh. Kau seperti pemanjat tebing ahli]
Akhirnya penonton lain mulai berkomentar. “Oh, selamat datang GearHunt. Seperti yang kau lihat, ini tidak terlalu sulit.” terus merangkak menuju puncak, aku akhirnya berhasil menempuh setengah perjalanan.
“Semuanya tidak masalah jika kau bahkan tidak merasakan sakit di ujung jari-jarimu.” ini hanya sebuah permainan, berbeda dengan dunia nyata dimana kau merasa perih ketika menaiki tebing, karena itulah aku samasekali tidak merasa takut menaiki tebing ini.
[GearHunt: walaupun begitu aku tetap tidak berani melakukannya karena takut menatap jurang.]
“Ya kalau begitu kau tidak usah menatapnya.”
Hanya tinggal sedikit lagi hingga aku sampai di puncak tebing, namun stamina terkuras hingga hampir kosong. Aku terpaksa berhenti karena jika kehabisan stamina otomatis Avatar tidak akan bergerak, yang tentu saja jika itu terjadi semua akan berakhir jatuh ke dasar.
Berhenti sejenak untuk menikmati ikan bakar tidak terlalu buruk untukku. Setelah menghabiskan tiga ikan bakar aku kembali mendaki. Dua puluh menit berlalu sejak aku mulai mendaki. Akhirnya aku sampai di puncak dan melihat desa yang ku tuju.
Ding!
[Mendapatkan gelar Pendaki]
Notifikasi langsung terdengar begitu pendakian selesai dilakukan.
[GearHunt mendonasikan 50 dolar: selamat atas keberhasilannya]
“Woah, terimakasih GrarHunter.” aku tersenyum kecut, bingung dengan reaksi seperti apa yang harus aku buat untuk menanggapi donasi pertama di live streaming ini.
Sebenarnya aku tidak membutuhkan donasi sejak awal, tapi anggap saja untuk masa depan guild AFK.
***
Ladang gandum membentang luas di depanku, terlihat atap-atap rumah dari kejauhan. Menyusuri jalan bekas roda kereta aku menuju desa pertama.
“Haaa... aah?.” seorang penjaga gerbang melihat aku yang hendak memasuki desa. “Wajah yang asing, ada urusan apa kau ke desa ini?.” dia langsung mengintrogasi ku.
Npc di game ini memang terkenal begitu kasar terhadap player yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Mereka begitu cerdas seperti manusia normal.
Tapi karena kecerdasan inilah yang membuat banyak player marah, pasalnya tidak sedikit pemain baru yang berusaha keras menemukan desa namun begitu ketemu mereka justru mendapat masalah dengan penjaga gerbang yang tidak mengijinkan mereka masuk.
Tapi beruntung Hanna sudah memberitahuku cara termudah untuk melewati penjaga gerbang desa. “Siang prajurit yang terhormat. Aku hanyalah seorang petualang yang kebetulan lewat, berharap dapat memasuki desa agar bisa melakukan perdagangan dikarenakan bekal yang aku miliki telah menipis.”
Prajurit penjaga menatapku dengan tajam, dia melihat penampilanku dari bawah hingga atas. Itu membuatku merasa tidak nyaman. “Seoranh wanita sepertimu menjadi petualang? Sungguh mencurigakan. Perlihatkan apa yang kau miliki!.”
Ini adalah bagian tersulit, jika sebelumnya pemain tidak memiliki apapun di inventori maka penjaga gerbang akan mengusir pemain itu. Tapi itu tidak akan berpengaruh untukku karena inventori milikku hampir penuh oleh tulang dan daging busuk hasil perburuan kemarin malam.
“Hem... perburuan yang luar bisa. Maafkan aku karena menahan mu disini.” prajurit itu menundukkan kepala saat meminta maaf. hingga membuatku agak malu. “Silahkan masuk, desa ini menati petualang pemberani sepertimu.” lanjutnya.
Ding!.
[Selamat anda berhasil mendapatkan akses memasuki desa gandum putih]
[Mendapat gelar Petualang terhormat]
Tidak ingin berlama-lama bersama penjaga gerbang yang terus memberikan pujian, aku segera memasuki desa.
[GearHunt: Woah ini untuk pertama kalinya aku melihat penjaga gerbang yang begitu menghormati player. Bagaimana kau melakukannya?.]
“Kenapa kau seolah begitu terkejut. Memangnya reaksi penjaga gerbang itu berbeda dengan yang kau alami?.”
[GearHunt: tentu saja. Yang aku dapatkan saat pertama kali bertemu dengan penjaga gerbang adalah cemoohan, dia mengusirku dan memintaku kembali setelah berhasil mengalahkan monster]
“Kalau itu masalahnya, aku sudah berburu monster kemarin.”
[GearHunt: tapi tetap saja reaksi itu terlalu berbeda.]
[noBudy: @GearHunt, mungkin kau akan mengerti jika melihat replay streaming kemarin]
[GearHunt: hah, memang apa yang terjadi?.]
[noBudy: kau akan sadar jika dia bukanlah player pemula]
Aku tidak mengerti apa yang dimaksud Budy tentangku, tapi berkat itu aku sadar jika saat ini live streaming ku tengah ditonton oleh 15 orang.
Cukup banyak untuk hari kedua.
***
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Dou'U Ji
makin ==> menaiki
2023-01-29
0