6. Persiapan

“Hanna cepat bangun, sudah hampir jam tuju. Jangan sampai kau telah lagi seperti kemarin!.” Erina memanggil adiknya yang masih tertidur. Hanna langsung terbangun ketika mendengar panggilan kakaknya yang begitu jelas seolah berbicara disampingnya, walaupun sebenarnya Erina saat ini berada di dapur lantai dasar.

Aroma lezat masakan tercium begitu Hanna keluar dari kamarnya. “Pagi kak,” Hanna menyapa Erina. Tergoda oleh masakan kakak, Hanna berniat mencicipi tapi Erina melarangnya, “Mandi dulu.” hardik Erina. Tidak dapat melawan Hanna pun segera pergi ke kamar mandi dengan bibir meruncing.

Setelah berpakaian rapi dengan seragam sekolahnya, Hanna menikmati sarapan bersama Erina. Pagi yang menyenangkan seperti ini telah berlangsung hampir satu minggu sejak kepulangan Erina. Itu berarti sudah hampir satu minggu juga sejak insiden di gedung AFK studio.

Banyak yang terjadi setelah perkelahian Erina dengan Hendra dan empat anak buahnya, tekanan dari Bridge grup begitu gencar, banyak media massa yang membicarakan hal itu dan memojokkan Erina. Hannan bahkan terus mendapatkan ancaman pembunuhan.

Tapi hanya berselang selama dua hari keadaan menjadi tenang seolah tidak ada yang terjadi. Hanna berpikir jika kakaknya telah melakukan sesuatu pada pihak Bridge grup walaupun gadis itu tidak tahu apa.

Bridge grup memiliki pengaruh besar di negara ini, mereka tidak dapat diremehkan. Tapi mengingat seperti apa keluarga Hanna masalah seperti itu akan mudah diselesaikan.

“Kakak memang koki terbaik.” puji Hanna yang begitu menikmati sarapannya. Sebelum berangkat sekolah Hanna mengatakan jika paket yang dia pesan akan tiba siang nanti, paket itu adalah hadiah untuk Erina.

“Mouh, padahal kau tidak perlu memberiku benda mahal seperti itu.” Erina mengeluhkan sikap adiknya yang terkesan memaksa.

“Tidak apa, aku sudah menyiapkan hadiah itu bahkan sebelum Mbak pulang. Aku hanya ingin bermain bersama.” Hanna seperti ingin menangis saat Erina menolak hadiah yang dia berikan, itu membuat Erina tidak tega.

Setelah keberangkatan Hanna, Erina melakukan kegiatan rutinnya selama di rumah. Bersih-bersih, mencuci, dan menikmati waktu luang dengan menonton televisi atau berselancar di media sosial.

“Seperti biasa, para bomer itu selalu membuat masalah.” Erina tersenyum getir melihat betapa kacaunya pemberitaan media massa saat ini. Sistem pemerintahan yang kacau, para penegak hukum yang korup dan para netizen yang begitu toxik. Semua itu membuat Erina heran bagaimana negara ini masih bisa bertahan.

“Yah setidaknya mereka barbar hanya di media sosial. Kan?.”

Tingnong! Bel rumah berbunyi membuat Erina teralihkan perhatiannya dari komputernya. “Ya tunggu sebentar.” wanita itu segera menuju pintu depan dan melihat ada sebuah truk box pengantar paket dengan logo pisang kuning.

Hadiah dari Hanna telah datang.

***

[Erina POV]

“Terimakasih Nona telah menggunakan jasa kami. Jika ada masalah silahkan hubungi costumer servis di nomor ini.”

“Baik akan saya lakukan, dan sekali lagi terimakasih atas kerja keras anda semua.”

Satu jam berlalu setelah paket yang ditunggu datang. Petunas pengiriman yang merupakan para teknisi memasang alat berbentuk kapsul di dalam kamarku. Kapsul yang merupakan sebuah mesin penghubung antara dunia nyata dan dunia virtual.

“Ibu sudah memberitahuku mengenai ini. Sana seperti Hanna, ibu juga memintaku untuk segera login.” aku mengingat kembali percakapandengan ibunya lewat telepon,

“Kuasai seluruh dunia virtual katanya. Setelah dunia nyata, dia juga ingin menguasai dunia virtual?.” walaupun aku juga seorang wanita tapi samasekali tidak mengerti apa yang ibu pikirkan.

Sebelum memasuki dunia virtual aku memastikan jika keadaan sekitar rumah sudah aman. Seluruh pintu dan jendela aku pastikan terkunci, setelah semua siap aku segera memasuki kapsul. “Kupikir dua jam saja cukup untuk permulaan.” menggunakan ponsel aku menyalakan timer.

“Baiklah, semua sudah aman. Saatnya untuk melihat dunia seperti apa yang mereka buat.” perlahan kesadaran ku menghilang, seperti mimpi ketika aku tersadar bukan lagi kamarku yang aku lihat.

Ding!

[Player tidak teridentifikasi telah memasuki layanan]

[Selamat datang di Minvers player baru!.]

Suara seorang perempuan menyambut ku.

[Buat karakter untuk melanjutkan]

Selanjutnya banyak beragam opsi muncul di depanku beserta sebuah Avatar yang dapat aku rubah dengan sesuai keinginan.

“Mari lihat, yang pertama gender sudah pasti perempuan.” aku mulai mengotak-atik opsi merubah Avatar yang akan aku gunakan. Hasilnya itu tidak jauh berbeda dengan rupa ku di dunia nyata.

“Apa ini akan baik-baik saja?.” aku memikirkan keamanan diriku sendiri. Walaupun tidak banyak orang yang bisa melakukan hal buruk padaku, tapi aku khawatir jika apa yang aku lakukan berdampak pada Hanna. “Tidak lebih baik aku rubah sedikit.”

Sekitar satu jam berlalu akhirnya aku menyelesaikan pembuatan karakter, “Tidak ku sangka akan memakan waktu setengah dari jatah bermainku.” aku menyesal karena membuang cukup banyak waktu.

Di depanku sekarang berdiri seorang wanita dengan tinggi badan sedikit lebih tinggi dariku. Avatar itu sekarang justru terlibat seperti ibuku. Pada akhirnya aku menggunakan seluruh waktu yang aku miliki untuk membuat Avatar.

***

“Tiga jam hanya untuk membuat Avatar!.” Hanna terkejut setelah mendengar ceritaku saat pertamakali memasuki game Minvers.

“Yah, aku juga berpikir itu terlalu lama untuk sekedar membuat karakter avatar.”

“Tidak, itu normal bahkan bisa dibilang cukup singkat.”

“Hah, benarkah?.”

Aku dibuat terkejut saat diberitahu Hanna jika sebagian besar pemain Minvers menghabiskan waktu lima hingga sepuluh jam untuk menciptakan Avatar mereka.

“Semua orang ingin terlihat menarik.” ucap Hanna. Keduanya kini tengah menikmati makan malam.

“Itu membuatku penasaran seperti apa Avatar yang kau buat.” perkataan Erina seketika membuat Hanna tersedak. “Selama ini aku hanya menggunakan Avatar yang dibuat oleh pihak AFK studio untuk Livestream. Tapi setelah AFK studio bubar, aku pikir untuk mengganti Avatar yang baru.”

Satu setengah tahun Hanna bermain game Minvers dengan Avatar yang sama. Itu membuatnya merasa berat jika harus merubahnya. Dia bisa saja terus menggunakan Avatar yang sama jika saja AFK studio tidak dibubarkan.

“Kalau begitu kenapa kau tidak membuat lagi grup itu?.” tanya ku.

“Um... Tidak semudah itu, butuh setidaknya lima streamer aktif untuk mempertahankan group.” Sebelumnya Hanna telah menghubungi teman-teman yang masih bermain Minvers, dia sudah memiliki niat untuk mempertahankan AFK studio, bukan hanya karena ingin menggunakan Avatar miliknya tapi lebih dikarenakan dendam yang dua miliki pada seseorang.

“Lalu hasilnya?.” tanya Erina sambil memakan nasi goreng yang hanya tersisa satu sendok di piringnya.

Hanna menggelengkan kepalanya menandakan tidak mendapatkan hasil yang memuaskan, “Hanya tiga temanku yang setuju dengan rencana ku. Ditambah dengan ku sendiri maka ada empat streamer. Tersisa satu lagi untuk bisa mempertahankan grup.”

“Hemm....” Erina mengangguk memahami penjelasan adiknya. “Hanya butuh satu orang lagi, bukankah itu tidak sulit?.”

“Tentu tidak semudah itu. Aku tidak bisa asal-asalan mencari member, aku tidak ingin kejadian yang dulu terulang lagi.” Hanna pernah menceritakan kada kakaknya kenapa AFK studio bisa jatuh ke tangan Bridge grup. Semua berawal dari penghianatan salah satu anggota AFK studio.

Beberapa masalah terjadi karena penghianat itu hingga grup hampir bubar, saat itulah Bridge grup datang bagaikan pahlawan walaupun belakangan diketahui jika si penghianat ternyata adalah mata-mata dari Bridge grup sendiri.

“.....” Tatapan Hanna tertuju pada Erina, dia seolah tengah memikirkan sesuatu, “Kenapa kakak tidak bergabung dengan ku menjadi seorang streamer?.”

“Pfrrrrrr...” sontak Erina menyemburkan semua air minum di dalam mulutnya karena begitu terkejut. “Mustahil, aku buruk dalam berkomunikasi.” Erina mencoba untuk menghindar, tapi seperti dia gagal. “Itu bukan sebuah masalah besar.” Hanna tersenyum lebar entah apa yang dua pikirkan, itu membuat Erina agak merinding.

***

Bersambung.

[Note: pengantar yang terlalu panjang. Chapter berikutnya akan mulai cerita utama]

Episodes
1 1. Pulang
2 2. panggilan
3 3. Dia yang tenang
4 4. Tidak terduga
5 5. Hari besar
6 6. Persiapan
7 7.Di pinggir tebing
8 8. Jalan yang aku ambil
9 9. ikan dan balok aneh
10 10. rincian status, gelar dan keahlian
11 11. akhir hari pertama
12 12. penjaga gerbang
13 13. desa
14 14. Teman dan teman?
15 15. Pendaftaran
16 16. serangan dadakan
17 17. mengakhiri penderita
18 18. Membajak kapal terbang
19 19. Pertarungan di istana
20 20. AFK Guild vs Shining Armor
21 21. mereka yang bersantai
22 22. Log out
23 23. Sebuah misi
24 24. Pizza
25 25. Melarikan diri
26 26. Malaikat dan Iblis
27 27. Kepulangan ibu
28 28. Kabar gembira
29 29. Memulai dari awal
30 30. New Gameplay
31 31. Gurun Salju
32 32. Tebing
33 33. Pertarungan Sengit
34 34. Pagi yang Menghawatirkan
35 35. Desa gunung Frieg
36 36. Hadiah legendaris
37 37. Snow Wolf
38 38. Alaska dan Pluto
39 39. Berkumpul Bersama
40 40. Boneka Burung
41 41. Informasi adalah Kekuatan
42 42. Wanita yang buru-buru
43 43. Dwarf Penempa
44 44. Perisai
45 45. Akhirnya Level Up
46 46. Menambang
47 47. Ladang Bunga
48 48. Mencari Estrid
49 49. Pria Aneh
50 50. Menikmati teh bersama
51 51. Dewi Freyja
52 52. Akar busuk pohon dunia
53 53. Keturunan Valkyrie
54 54. Material Langka
55 55. Kembali ke Permukaan
56 56. Toko Viking
57 57. Komunitas player 2
58 58. Membangun ladang
59 59. Amukan Yeti
60 60. Dewi Alam Kematian
61 61. Evolusi Alaska dan Pluto
62 62. Mulai pembangunan jembatan
63 63. Party dengan NPC
64 64. Black Company
65 65. Black Company (2): Serangan
66 66. Black Company (3): Peti mati
67 67. Black Company (4): Penaklukan Dungeon
68 68. Black Company (5): Deklarasi Perang
69 69: Black Company (Final): SAHHAP!
70 70. My Team
71 71. Jalan pulang
72 72. Pemandian Air Panas
73 73. Awal perjalanan
74 74. Furnace
75 75. Wendigo
76 76. Monster Gunung Frieg
77 77. Benih Kehancuran
78 78. Ragnar
79 79. Alasan
80 80. Puncak Dunia
81 81. Penghuni Kota Kuno
82 82. Naga Hitam (2)
83 83. Serangan dari Sungai
84 84. Gungnir
85 85. Pohon Helloween Estrid
86 86. End Arc 1
87 87 (Arc 2). Penempaan Diri
88 88 (Arc2). My Ultimate Weapon
89 89 (Arc2). Komunitas Player 3
90 90 (Arc2). Papan Ranking
91 91(Arc2). Pedagang Ilegal
92 92(Arc2): AFK Berkumpul
93 93(Arc2): Menikmati Festival bersama Hanna
94 94(Arc2): Sebuah Gertakan
95 95(Arc2). Turnamen 1
96 96(Arc2). Turnamen 2
97 97(Arc2). Turnamen 3
Episodes

Updated 97 Episodes

1
1. Pulang
2
2. panggilan
3
3. Dia yang tenang
4
4. Tidak terduga
5
5. Hari besar
6
6. Persiapan
7
7.Di pinggir tebing
8
8. Jalan yang aku ambil
9
9. ikan dan balok aneh
10
10. rincian status, gelar dan keahlian
11
11. akhir hari pertama
12
12. penjaga gerbang
13
13. desa
14
14. Teman dan teman?
15
15. Pendaftaran
16
16. serangan dadakan
17
17. mengakhiri penderita
18
18. Membajak kapal terbang
19
19. Pertarungan di istana
20
20. AFK Guild vs Shining Armor
21
21. mereka yang bersantai
22
22. Log out
23
23. Sebuah misi
24
24. Pizza
25
25. Melarikan diri
26
26. Malaikat dan Iblis
27
27. Kepulangan ibu
28
28. Kabar gembira
29
29. Memulai dari awal
30
30. New Gameplay
31
31. Gurun Salju
32
32. Tebing
33
33. Pertarungan Sengit
34
34. Pagi yang Menghawatirkan
35
35. Desa gunung Frieg
36
36. Hadiah legendaris
37
37. Snow Wolf
38
38. Alaska dan Pluto
39
39. Berkumpul Bersama
40
40. Boneka Burung
41
41. Informasi adalah Kekuatan
42
42. Wanita yang buru-buru
43
43. Dwarf Penempa
44
44. Perisai
45
45. Akhirnya Level Up
46
46. Menambang
47
47. Ladang Bunga
48
48. Mencari Estrid
49
49. Pria Aneh
50
50. Menikmati teh bersama
51
51. Dewi Freyja
52
52. Akar busuk pohon dunia
53
53. Keturunan Valkyrie
54
54. Material Langka
55
55. Kembali ke Permukaan
56
56. Toko Viking
57
57. Komunitas player 2
58
58. Membangun ladang
59
59. Amukan Yeti
60
60. Dewi Alam Kematian
61
61. Evolusi Alaska dan Pluto
62
62. Mulai pembangunan jembatan
63
63. Party dengan NPC
64
64. Black Company
65
65. Black Company (2): Serangan
66
66. Black Company (3): Peti mati
67
67. Black Company (4): Penaklukan Dungeon
68
68. Black Company (5): Deklarasi Perang
69
69: Black Company (Final): SAHHAP!
70
70. My Team
71
71. Jalan pulang
72
72. Pemandian Air Panas
73
73. Awal perjalanan
74
74. Furnace
75
75. Wendigo
76
76. Monster Gunung Frieg
77
77. Benih Kehancuran
78
78. Ragnar
79
79. Alasan
80
80. Puncak Dunia
81
81. Penghuni Kota Kuno
82
82. Naga Hitam (2)
83
83. Serangan dari Sungai
84
84. Gungnir
85
85. Pohon Helloween Estrid
86
86. End Arc 1
87
87 (Arc 2). Penempaan Diri
88
88 (Arc2). My Ultimate Weapon
89
89 (Arc2). Komunitas Player 3
90
90 (Arc2). Papan Ranking
91
91(Arc2). Pedagang Ilegal
92
92(Arc2): AFK Berkumpul
93
93(Arc2): Menikmati Festival bersama Hanna
94
94(Arc2): Sebuah Gertakan
95
95(Arc2). Turnamen 1
96
96(Arc2). Turnamen 2
97
97(Arc2). Turnamen 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!