CHAPTER 12 " INSIDEN AQUARIUM "

merasakan ada perubahan pada angin diruangan ini, Agung yang sudah terbiasa paham bahwa ada orang yang ini menyerangnya.

tanpa banyak gerakan Agung memiringkan kepalanya sedikit dan memgeser badannya sedikit.

hantaman Dani hanya mengenai udara kosong.

melihat itu Agung menyeringai dan berkata santai "sebaiknya kau belajar lagi cara memukul orang dari belakang Dani?atau perlu aku mengajarimu"

dikarenakan Dani memukul Agung semabil berlari, tak ayal ayunan pukulannya bablas dan tepat mengenai aaquarium ikan Arwana itu.

suara pecahan kaca Aquarius serta air yang tumpah sungguh enak didengar.

semua orang disana membulatkan mata tidak percaya dengan apa yang terjadi, bahkan para gadis hanya menutup mulut dengan tangan tidak percaya dengan apa yang barusan saja terjadi.

Agung sendiri tak kala terkejut, dari perkataan Dani, Blondie dan Nigel dia tau ikan Arwana itu adalah hadiah dari kakak perempuannya.

jadi melihat hal itu membuatnya sedih dan kesal pada Dani.

saat itulah pengawas kamar pribadi di bar itu masuk, dia hendak memeriksa apa tanggal terjadi.

dari luar tempatnya berjaga dia mendengar suara gaduh dan sesuatu yang pecah.

saat melihat kedalam ruangan itu pengawasan itu membeku,begitu juga dengan semua orang di dalam ruangan itu, terutama Dani.

pengawasan memandang horor pecahan aquarium dan ikan Arwana super itu yang menggelepar dilantai.

dengan cepat dia keluar membuat semua orang tak bisa bereaksi apapun.

tak butuh waktu lama sekitar dua belas orang datang kekamar tempat Agung dan kawan-kawanmya.

yang datang adalah pengawas tadi dan seorang pria gagah berusia tiga puluh tiga tahunan diikuti oleh sepuluh orang lainnya.

tidak lain dia adalah Lyn Regton,manajer 'EMPEROR BAR & KAROKE "

saat memasuki kamar itu Lyn benar-benar terkejut melihat kekacauan disana.

badannya menggigil terutama saat melihat ikan Arwana super itu tergeletak mati dilantai.

"apa yang terjadi disini? " Lyn bertanya dingin.

"maaf brother Lyn, ini cuma kecelakaan biasa maaf dan tolong ya, maklum remaja " Nigel berusaha membujuk Lyn.

dia bahkan memberikan sebatang rokok yang cukup mahal.

alih-alih menerima Lyn menepis rokok yang ditawarkan oleh Nigel dan berjalan mendekati bangkai ikan Arwana dilantai.

dia menyuruh dua orang bawahannya mengambil ikan Arwana itu dan menguburnya.

(aku harus menjelaskan ini kepada tuan Lily, aku bisa mati kalau seperti ini).

"Theo kau yang pertama melihat ini bagaimana jelasnya? "

"aku juga tidak tahu bagaimana awalnya bos, tapi aku cuma mendengar ada kegaduhan dan suara sesuatu yang pecah".

"saat aku mengecek kedalam sudah seperti tadi.. " jelas Theo sang pengawas.

Lyn menghela napas pasrah.

Dani maju dan berkata "maaf saudara Lyn, sebenarnya tadi aku sangat marah dengan seseorang lalu aku hendak memukulnya, tapi dia menghindarinya jadi yang terkena pukulanku aquariumnya.! kalau ingin menyalahkan salahkan saja orang itu. "

setelah berkata seperti itu Dani sedikit melirik kearah Agung.

bukannya bersimpati Lyn langsung menendang Dani, tendangan laki-laki itu membuat Dani terpental dan terduduk.

pandangan matanya sejenak menjadi gelap dan napasnya sesak sebentar, sekitar beberapa satu menit akhirnya dia kembali seperti semula walaupun masih nyeri ditubuhnya.

"oh tadi kau marah ya sialan! " bentak Lyn "sekarang aku marah"

Lyn mengambil gelas anggur dan memukulkannya dikepala Danni, pukulan itu membuat gelas pecah dan kepala Dani terluka sedikit.

Nigel cepat mendekati Lyn mencoba membuatnya membatu dirinya dan yang lain lolos.

"saudara Lyn maafkan kami, tapi tolong, ayahku dan kau berteman baik jadi tolong biarkan kami sekali ini saja. " mohon Nigel.

Lyn melirik sinis kearah Nigel dan berkata.

"kalau ini punya tuan Zack aku mungkin bisa membantumu sebisa mungkin! "

"tapi kau tau ikan itu adalah peliharaan kesayangan bos muda, dan hadiah dari nona besar untuk adiknya"

mendengar ikan itu disebut dengan hewan peliharaan kesayangannya Agung tertawa dalam hati.

(peliharaan kesayanganku yah, padahal ini kali pertama aku melihat ikan itu, Pfffft! )

"itu adalah kesayangannya bos muda, jadi aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti,bahkan akupun bisa dilipat oleh bos muda"

"ikan itu adalah kesayangannya oke jadi kalian harus membayar ganti ruginya. karena kau tadi mengatakannya aku dan ayahmu cukup bersahabat, sekarang aku cuma meminta harga ikan itu saja "

mendengar itu Nigel tersenyum sumringah dia berpikir akan mudah membayarnya kalau hanya harga ikan, sebab pikirnya ikan tidak akan sangat mahal.

"kau harus bayar 15.000 dollar oke dan kalian selamat dan aku akan menyelamatkan diriku sendiri bagaimana. "

Nigel terbelalak tak percaya dengan harga ikan tersebut.harga yang membuat nyawanya separuh melayang.

"aku akan meninggalkan kalian dan aku akan datang lagi" Lyn langsung berjalan keluar kembali ke ruangannya lagi.

setelah lyn keluar Nigel, Blondie dan yang lainnya terus mencari jalan keluar. mereka mencari jalan terbaik untuk mengatasi masalah ini.

Dani cepat-cepat mendekati Nigel dan berkata bahwa dia tidak salah.

yang diiyakan oleh para gadis lainnya.

"benar itu salah Agung seharusnya dia tidak menghindari itu, kalau dia laki-laki seharusnya menerima pukulan itu" Alice ikut mengiyakan perkataan Dani dan teman-temannya.

Naomi yang melihat itu cepat berkata "sudahlah, kalian selalu menyalahkan Agung, tapi kalian tutup mata saat Agung ingin dipukul oleh monyet disana "

mengucapkan kata 'monyet' Naomi dengan jelas menunjuk kearah Dani.

"Naomi, dia itu laki-laki, seharusnya menerima pukulan itu dengan sepenuh bukan menghindarinya! aku heran denganmu Naomi, kau mau berteman dengan orang miskin menyedihkan dan tidak gentle itu" jawab Alice tetap menyalahkan Agung.

"Alice, kau ini... "

PRAAKK...!!

sebuah botol memotong kata-kata dari Naomi. botol itu hanya kurang dari 2 senti dari wajah Alice dan tepat menghantam dinding dibelakangnya.

Semua orang menoleh kearah sipelempar dengan pandangan horor.

yang melemparkan botol itu tidak lain adalah Agung,wajah atasnya gelap dan auranya benar-benar suram.

"moui Naomi! " ucapnya serak

"t-tapi Agung, a-aku.. "

"sudah aku katakan cukup Naomi, biar aku yang mengatakannya" Agung memotong ucapan Naomi yang terbata-bata.

Dengan pandangan dingin Agung berkata kepada Alice.

"kau berkata aku bukan laki-laki sejati bukan, seharusnya aku menerima pukulan itu bukan kalau aku ini seorang yang Gentle"

"maaf nona, karena aku ini laki-laki sejati aku tidak akan membiarkan diriku dipukul dan diam saja karenanya. sebenarnya aku ini ingin diam saja tidak ingin marah dengan ucapan sialanmu. "

"tapi tampaknya aku memang harus berkata, kau seharusnya diam kau tidak mengenalku, kita baru bertemu kurang dari 4 jam, tapi kata-kata keterlaluan"

"jadi dengar baik-baik, aku tidak pernah mukul wanita dan berharap akan selalu seperti itu,jadi jangan sampai kau jadi wanita pertama yang terkena pukulanku"

ucapan Agung cukup untuk menjadi peringatan terakhir bagi sebagian gadis-gadis itu untuk diam termasuk Alice sendiri.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***