Agung langsung bergegas menujukan ke Rantonvile-Mark Entertainment, dia tidak lagi memperdulikan lagi tujuh orang yang tadi menyerangnya sebab ketujunya sudah tidak sadarkan diri lagi.perintah kakak perempuannya lebih penting dari pada mengurusi monyet-monyet kesasar ini.
sedikit penjelasan
RANTONVILE-MARK ENTERTAINMENT adalah nama sebuah gedung megah 20 lantai, disini adalah tempat semua pengusaha dikota Rantovile melakukan pertemuan juga kamar dagang Rantovile dan kamar dagang provinsi.
pemilik tempat ini sekaligus Ketua perdangangan dan bisnis Rantovile adalah Zack Nicky Lily orang kepercayaan Miki Varlion sekaligus pemilik 50% pusat bisnis dan perdagangan diRantovile.
Agung berdiri tepat di depan pintu masuk gedung itu, sebenarnya Agung enggan masuk kedalam gedung itu, tapi harus dia lakukan.
Agung langsung masuk kedalam untuk mencari orang yang bernama Zack itu.
beberapa gadis yang berpakaian hitam dan rok hitam selutut melihat kehadirannya, walapun Agung berpakaian rapi. mengenakan baju kemeja biru dan celana dasar hitam juga sepatu kulit yang disemir mengkilap.
tapi bagi gadis-gadis itu yang terbiasa melihat orang-orang kaya, penampilan Agung saat ini bagi mereka sangat biasa-biasa saja.
"tuan ada yang bisa kami bantu? " tanya salah seorang diantar gadis-gadis itu.
"aku ingin menemuu seseorang ada urusan yang penting ?" jawab Agung.
"tuan anda ingin menemui siapa?namanya siapa? " resepsionis itu kembali bertanya, walau dia yakin pemuda ini sama seperti yang biasa, beralasan ingin menemui seseorang tapi hanya ingin melihat-lihat gedung ini.
"namanya Zack " jawab Agung "Zack Lily nona tau"
seluruh resepsionis itu terkejut mendengar perkataan Agung, nama yang diucapkan oleh Agung bagai petir di siang hari.
APA ORANG KAMPUNG INI INGIN MENEMUI TUAN ZACK!
DIA INGIN BERTEMU DENGAN TUAN LILY TIDAK TAHU MALU!
itulah yang ada dalam pikiran mereka.
"ada apa Lilia? " satu suara halus bertanya pada gadis yang tadi berbicara dengan Agung.
gadis yang dipanggil Lilia itu menolehlalu menjawab "ketua Jane, ini ada yang ingin bertemu dengan tuan Lily"
Jane berjalan mendekati Lilia,dari penampilannya dan gaya pakai jelas Gadis bernama Jane ini adalah pimpinan dari para resepsionis ini.
kalau kelima gadis ini berpakaian hitam sedangkan Jane menggunakan pakaian berwarna merah maroon dan sebuah pita perak dilenganya, nama gadis itu adalah Jane Dwi Isica .
Jane meneliti Agung sekilas, lalu berkata pada Agung "maaf tuan apa tuan sudah buat janji untuk bertemu dengan tuan Lily? "
"aku belum membuat janji untuk bertemu" jawab Agung.
"maaf tuan kalau ingin bertemu dengan tuan Zack harus membuat janji dulu! " jawab Jane. Agung langsung paham, gadis itu tengah menolak dan menyuruhnya pergi secara halus.
"apa yang kau tengah lakukan Jane! aku liat tempat ini bisa dimasukin semua orang seenaknya! " satu suara menegur Jane.
yang barusan berbicara adalah seorang pemuda dengan pakai rapi dan mewah dan memiliki rambut berminyak. dia tengah menggandeng seorang wanita berpakaian galmor dan berdandan tebal mencolok.
"Sebastian katamu tempat ini hanya untuk orang kaya saja? " wanita itu berkata dengan centilnya"tapi kenapa ada orang aneh disini? "
"maaf tuan Lewis ini cuma sedikit ganguan saja" jawab Jane.
gadis itu berbalik kearah Agung dan berkata "maaf tuan, kalau tidak ada urusan lagi silahkan keluar dulu" sedangkan Sebastian tersenyum mengejek kearah Agung.
Agung menghela napas kasar lalu berucap "baik, tapi aku akan menelpon seseorang dulu" Agung langsung berbalik dan keluar
"silakan! untuk apa lama-lama! orang itu pasti penipu" umpat Sebastian.
"maaf atas ketidak nyamananya tuan Lewis" ucap Jane meminta maaf.
"tidak apa nona Jane" jawab Sebastian Lewis "aku akan menyewa kamar disini, aku daa pertemuan dengan teman-teman pengusahaku dari luar negeri"
"baik tuan Lewis silahkan" ucap Jane lagi.
"nona Jane apa kau mau mampir untuk minum teh bersama kami nanti "
"saya akan mencobanya tuan Lewis"
Sebastian hanya menganggukkan kepalanya sebentar lalu berjalan menuju kamar yang akan dipesannya bersama wanita ynag menggandeng tangannya.
tanpa disadari oleh Jane, Sebastian sejak tadi melihatnya dengan tatapan mesum. matanya terus melirik liar kearah payudara Jane yang besar dan kencang.
saat Sebastian pergi, Teman-teman Jane dan bawahannya langsung mendekati Jane.
"ketua kau kenal dengan laki-laki itu"tanya seorang.
"Jane siapa laki-laki tadi? kau tampaknya kenal dengannya? " tanya yang lain.
Jane hanya tersenyum mendengar itu lalu menjawab "dia adalah Sebastian Lewis, calon pewaris perusahaan Lewis-mart. sedangkan wanita yang bersamanya itu adalah seorang artis pendatang baru yang cukup terkenal"
"oh." respon para teman-temannya ketika mendengar penjelasan Jane, mereka terus melihat kedua orang itu pergi.
Sementara itu di sebuah ruangan besar beberapa orang tengah berjabat tangan dengan seorang laki-laki paruh baya yang tampak gagah, rambut putihnya(warna aslinya) masih lebat dan tersisir rapi.
laki-laki itu berpakaian dengan sangat rapi dan terlihat sangat Berwibawah dia adalah Zack Lily pemilik gedung ini sekaligus orang terkaya di Rantovile dan masuk daftar salah satu orang terkaya nasional.
sedangkan yang dihadapannya adalah ketua kamar dagang serta rombongan dan juga beberapa pengusaha besar diRantovile, mereka tengah mengadakan pertemuan membahas tentang usah dan bisnis di Rantovile terutama di wilayah Rantovile-street.
saat tengah rapat handphonenya berbunyi. Dia memang tidak mematikan handphonenya, supaya pekerjaannya bisa menghubunginya segera kalau ada masalah atau urusan mendesak.
saat menerima dan menjawab panggilan telepon itu mata Zack tiba-tiba membulat dan dia langsung berdiri dengan raut wajah cemas.
Zack langsung berlari keluar dengan panik, membuat semua orang disana terkejut bukan main.
"ada apa dengan tuan Zack? " tanya ketua kamar dagang.
"entahlah, tampaknya panggilan telepon itu ada sesuatu yang mendesak! " jawab salah seorang pengusaha.
"benar saat menjawab panggilan telepon itu wajah tuan Lily sangat cemas" sambung yang lainnya.
Mereka hanya bisa menunggu sampai Zack kembali lagi.
diluar saat Jane dan teman-temannya sedang berbicara salah satu dari mereka melihat Agung masuk kembali.
"hei lihat orang yang ingin menemui tuan Lily datang lagi" ucapnya menbuat seluruh teman-temannya melihat kearah pintu masuk.
Jane menghela napas dan langsung berdiri dan menghampiri Agung untuk menanyakan maksud kedatangannya lagi diikuti teman-temannya.
Sebastian yang kebetulan keluar untuk melihat apakah teman-temannya sudah datang juga melihat Agung. dia berdecak kesal dan marah.
"kenapa anda kembali lagi? " tanya Jane, sedangkan teman-temannya memandang sinis kearah Agung.
"sudah aku katakan aku ada urusan dengan orang bernama Zack jadi aku tidak bisa kembali sebelum urusan ku selesai! " jawab Agung tegas.
"bisa beritahu saya urusan apa anda dengan tuan Zack! " Jane bertanya lagi.
"itu ti-"
"nona Jane sudah suruh keamanan untuk mengusir orang kampung itu" Sebastian memotong ucapan Agung. hal itu membuat Agung sangat kesal, dua kali orang itu memotong ucapannya seenak perutnya sendiri.
Sebastian memberi tanda pada petugas keamanan, dua petugas keamanan maju hendak memaksa Agung keluar.
"berhenti ! " satu suara tegas memaksa mereka berhenti.
suara itu berasal dari Zack dia berdiri dipuncak tangga yang tidak terlalu tinggi. laki-laki paruh baya itu berjalan kearah resepsionis, Agung, petugas keamanan dan Sebastian.
"tuan Lily datang! " ucap beberapa orang
"lihat itu tuan Lily"
"kenapa dia tiba-tiba turun"
Zack berjalan dengan cepat saat ini wajahnya sangat cemas, bulir-bulir keringat tampak diwajahnya.
"Hai paman Lily aku Sebastian Lewis, ayahku Yerg Lewis kita pernah bertemu tahun lalu saat pesta teh" Sebastian maju mengulurkan tangan menyabut.
tapi Zack tidak menggubrisnya dia bahkan mendorong Jane dan resepsionis lainnya.dia berada di depan Agung.
"apa kau Agung? " tanyanya.
"benar saya Agung " jawab Agung.
"kau kenal Miki ? "
"ane-sama, dia kakakku" jawab Agung.
Zack mundur satu langkah lalu membungkuk hormat, "saya Zack Nicky Lily menyampaikan permintaan maaf tuan Varlion, maaf atas sambutan kami yang kasar! " Zack meminta maaf dengan sangat.
melihat Zack meminta maaf pada Agung apalagi dengan membungkuk hormat membuat semua orang terkejut dan bertanya-tanya siapa sebenarnya Agung.
sedangkan Agung dia sudah tahu tentang kakaknya, tapi dia tidak menyangka bahwa sang kakak sangat dihormati termasuk dirinya. melihat orang sepenting Zack meminta maaf apalagi sambil membungkuk membuat Agung merasa aneh.
dia belum terbiasa bersikap seperti seorang pemuda kaya generasi kedua.
Agung menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, dia merasa rikuh dan risi saat ini.
"angkat kepalamu paman, aku tidak apa-apa! " ucap Agung "aku ke sini karena harus menandatangani sesuatu"
Zack menghela napas lega, dia tidak menyangka Agung adalah orang yang santai dan sangat sopan.
"baik tuan Varlion, kami membutuhkan tanda tangan anda untuk melanjutkan bisnis ketahpan selanjutnya"ucap Zack sambil menyeka keringat didahinya.
dia sudah menebak kemungkinan bahwa Agung bakal marah, tapi rupanya Agung sangat ramah dan baik
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments