Episode XVII Kedatangan Billy Ke Rumah Maria

Maria segera mengambilkan handuk dan memberikannya kepada Billy karena cucunya sudah membuat tamunya basah kuyup.

Seteleah puas bermain air Billy dan Zahwa kembali menuju sang nenek yang tengah duduk bersama Aldi.

" Nak Billy maafkan kelakuan cucu nenek, dia memang sedikit kasar namun sebenarnya dia gadis yang baik ,nasib saja yang tidak berpihak kepadanya , takdir telah mengambil ayahnya sejak dia berumur 5 tahun bahkan ibunya juga meninggalkannya.Dia dibesarkan dipanti asuhan dan asal nak Bilky tahu nenek baru saja bertemu dengannya ". ujar Maria menatap wajah Billy dan menyodorkan handuk kepada Billy.

Sementara Zahwa sudah pergi kekamarnya berganti pakaian.

Billy mengeringkan rambutnya kemudian dihampiri Maria yang baru kembali dari dalam dengan membawa setelan baju milik Adam.Meski lama tak dipakai namun baju itu masih terlihat baru bahkan terlihat pas di tubuh Biily saat dikenakannya.

*****

" Untuk apa tuan mencariku " Suara Zahwa tiba tiba terdengar saat ia baru keluar dari dalam kamarnya.

" Maaf saya ingin berkenalan dengan nona ". ucapan Billy terdengar lucu bagi Zahwa.

" Sepertinya tuan sudah lupa atau pikun , baru saja kemarin lusa anda memperkenalkan diri tuan kepada saya hari ini tuan ingin kembali berkenalan , apakah orang kaya suka modus seperti anda ya ". ucap Zahwa dengan senyum sinis menyindir Billy.

Billy jadi salah tingkah dan menggaruk yengkuknya yang tak gatal, tak disangka gadis yang berpenampilan polos dan sederhana itu ternyata seorang gadis cerdas dan pemberani.Rasa keingin tahuan Billy untuk mengenal Zahwa semakin besar.

Zahwa menatap tajam kearah Billy tatapannya seolah ingin menendang Billy dari rumah neneknya.

" Aku kesini ingin membawa kabar baik untukmu aku menawarkan kerja sama untukmu" ujar Billy tersenyum yang kini melipat kedua tangannya didada dan ucapannya terdengar lebih serius.

" Tuan besar seperti anda bahkan putra pewaris hotel JJ hendak menawarkan kerja sama dengan gadis miskin sepertiku , apa tuan sedang ber modus kepadaku ". sindir Zahwa kembali ucapannya kali ini terdengar ketus.

" Aku ingin setiap hari kamu mengirim bunga ke hotelku bahkan aku ingin setiap kamar dihotelku tiap harinya dihiasi bunga segar yang dipetik dari kebunmu itu ". pandangan Billy beralih kearah kebun bunga yang membentang luas dihadapannya.

" Maaf tuan saya tidak bersedia , bukankah kakak Tuan tidak menyukai bunga kampunganku ini apa tuan sudah lupa bagaimana kakak tuan menghinaku waktu itu ". Kali ini kedua bola mata Zahwa terlihat pancaran kebencian mengingat perlakuan Tania kepadanya waktu itu.

" Tolong maafkan kakakku waktu itu , akulah Direktur dihotel JJ jadi aku lah yang berhak memutuskan setiap kerja sama dengan hotel kami .Aku juga yakin hotel kami akan mengalami peningkatan pengunjung jika kamu bersedia bekerja sama denganku ". tutur Billy berusaha meyakinkan Zahwa bahkan tatapannya terlihat tak ada kebohongan disana.

" Kenapa harus aku...bukankah kamu bisa bekerjasama dengan Gloria Flower ". pungkas Zahwa.

" Pemilik toko bunga mengatakan nenek mu adalah pemasok terbesar dari toko nya ". timpal Billy .

Mendengar berdebatan Billy dan Zahwa Maria pun akhirnya menengahi pembicaraan mereka.

" Anak muda sepertinya usulanmu sangat menguntungkan bagi kami , beri kami waktu untuk berfikir jika kami sepakat maka kami akan mengunjungi tuan ". ujar Maria menatap lembut kearah Billy dengan seulas senyumannya.

" Baiklah nek kami pamit dulu sepertinya hari sudah siang ". ucap Billy beranjak dari duduknya diikuti Aldi yang sedari tadi hanya menjadi penonton dalam perdebatan sang boss dan nona Zahwa.

" Kalian tunggulah sebentar ,hari ini adalah hari bahagia bagi nenek jadi nenek mengundang kalian berdua untuk makan siang di rumah nenek ". Maria kembali tersenyum.

" Dengan senang hati kami bersedia nek , tapi apakah cucu nenek bersedia menerima kami untuk makan siang disini ". ucap Billy melirik nakal kearah Zahwa yang sedang cemberut.

Tanpa banyak bicara Zahwa meninggalkan Billy , Aldi dan neneknya pergi ke dapur untuk membuat makan siang.

Tinggal lah mereka bertiga yang kini tengah berbincang bincang membicarakan kebun bunga Maria dan juga masa lalu yang buruk yang menimpa anaknya Adam.