Cakar Naga Taiko

Bab 12 Cakar Naga Taiko

Sesampai di mana tempat Nalan Hu untuk beristirahat, ahirnya Long Fai menurunkan dia dari gendong.

Sampai di depan pintu di mana Nalan Hu untuk istirahat.

Long Fai setelah menurunkan, dia berdiri lagi dan menoleh ke Nalan Hu dan berkata seperti ini. "Ini sudah selesai aku pergi."

''Hei apakah kamu begitu pelit..!" Nalan Hu berteriak lagi, karena untuk berjalan masih kesusahan.

''Ada apa lagi?" Menghadapi Nalan Hu, dia Long Fai sunguh bingung.

"Bawa aku masuk ke dalam, aku belum bisa berjalan." Kata Nalan Hu dia untuk meminta kepada Long Fai untuk mengatar ke dalam kamar.

"Ini..!" Long Fai mengaruk kepalanya dia menyuruh dirinya untuk memasuki ke dalam? Kemudian dia berkata lagi. "Ayo."

Long Fai mengendong lagi dan membuka pintu itu, lalu mereka berdua memasuki ke dalam.

Long Fai menurunkan Nalan Hu ke tempat kasur dengan hati-hati setelah itu Nalan Hu berkata seperti ini. "Umm terima kasih..!''

"Tidak masalah!" Kata Long Fai. Dengan itu dia ingin cepat-cepat pergi dari sini untuk beristirahat sehinga hati tenang. Dan ada satu lagi bagi Long Fai untuk cepat-cepat pergi meningalkan dari tempat Nalan Hu yaitu ketik dia mengendong Nalan Hu banyak sepasang mata pria yang menatap dengan ganas mengarah kepada dirinya, jika ini terus berlanjut mungkin ada banyak juga yang ingin mendobrak pintu dan mencekik dirinya.

"Yah.. ini saatnya aku kembali..!" Long Fai membuat ijin kepada Nalan Hu.

"Kamu apakah tidak meminum teh terlebih dahulu?" Nalan Hu menawarkan minuman kepada Long Fai, dia entah kenapa melihat pemuda Long Fai bahwa setatus sebagai limbah terkenal itu hanyalah palsu.

"Tidak, ini sudah gelap tidak perlu untuk repot-repot." Long Fai menolak.

Kemudian Long Fai pergi dan meningalkan Nalan Hu sendirian. Begitu dia Nalan Hu melihat bahwa Long Fao sudah tidak terlihat oleh mata telanjang sendiri, tanpa sadar bibir yang indah membuat senyum yang menawan dia melihat bahwa Long Fai ini sunguh menarik.

Sementara itu ketika Long Fai pergi dari dimana Nalan Hu berada, tiba-tiba sepasang mata ganas kaum lelaki menatap dirinya dengan rasa cemburu yang amat tingi.

"Hei kamu tungu bajingan!" Tiba-tiba ada suara yang memarahi dirinya dan itu tidak terlau jauh dari Long Fai.

Long Fai menoleh ke arah suara itu dan berkata seperti ini. "Kamu apakah memangil aku?"

"Iya aku memangil kamu bajingan! Berani sekali kamu sebagai tukang sapu mendekati dan menyentuh dewi kita Nalan Hu!" Pria itu bernama Bai An, dia menujuk ke arah Long Fai dengan ganas sambil mata melotot.

"Oh!"

Tapi sekali lagi Long Fai hanya membalas amarah Bai An dengan kata-kata singkat seperti "Oh!" Saja.

"Bajingan apakah kamu begitu berani!" Bai An menjadi sangat marah.

"Ya!'' Sekali lagi Long Fai hanya membalas dengan sebuah "Ya!" Saja.

"Kamu.. sial akan aku bunuh kamu keparat..!" Bai An tidak tahan sampai urat kepala keluar karena menahan amukan untuk membunuh Long Fai.

"Hehehe!" Tapi sekali lagi Long Fai hanya membuat balasan singkat lagi.

Bai An tidak tahan dia bergegas maju dengan kecepatan dengan mata telanjang.

"Sudah selesai.. tukang sapu ini akan mengalami kematian..!"

"Itu akibat salah sendiri berani memprovokasi Bai An."

"Hanya tukang sapu rendahan berani mengejek Bai An ini lah akibatnya hanya kemataian yang menemui!"

Para murid yang menonton dari samping merasa kasihan terhadap tukang sapu ini, tapi tidak sedikit juga yang menghina dan mencibir kepada tukang sapu belaka karena tukang sapu tidak layak di sebutkan.

Mata Long Fai melihat bahwa Bai An sedang bergegas mengarah dan menyerang kepada dirinya, tapi dia tidak panik dengan tenang Long Fai menungu Bai An mendekati.

Bai An sudah dekat di depan Long Fai kemudian dia berteriak seperti ini. "Tamparan Dewa Budha! Bocah mati kamu...!"

Telapak Bai An mengeluarkan cahaya emas dan mencoba menyerang pipi Long Fai jika dia di gantikan oleh orang lain mungkin akan lemas lulutnya hinga ingin kencing.

Tapi ini adalah Long Fai yang mempunyai tubuh emas taiko.

Ketika tamparan Bai An sangat cepat tapi tamparan Long Fai lebih cepat sehinga Bai An tidak bereaksi.

Pada saat itu tiba-tiba..

"Bentak!"

Pipi Bai An di tampar hinga terpental dan menabrak dinding, dinding itu hinga retak seperti jaring laba-laba.

"Kamu..kamu...!" Bai An menujuk ke arah Long Fai dengan ngeri karena tabrakan yang begitu keras dia menabrak dinding sampai mulutnya mengeluarkan darah yang manis dan menutup mata karena pingsan secara langsung.

"Kamu sangat berisik!" Dengan nyaman Long Fai berbalik pergi sambil menepuk-nepuk tangannya seseolah tamparan yang mengenai pipi kulit Bai An sangat jijik dan kotor.

"Ini...!"

Para murid yang melihatnya juga tertegun dia menilai bahwa tamparan tukang sapu ini sangat menakutkan.

Dan ada satu lagi kenapa pemuda itu yang memiliki kekuatan hebat mau menjadi tukang sapu? Seperti yang Anda ketahui bahwa dengan kekutan yang hebat anda akan mendapatkan sumber daya yang banyak dan setatus anda akan meningkat.

Tapi apa yang di pikirkan oleh para murid itu, jika di ketahui Long Fai mungkin dia Long Fai akan mengatakan, aku setuju pendapat tentang anda jika mempunyai bakat yang hebat aku akan menjadi murid yang sangat teladan. Tapi, artefak bastard nisan naga ini yang di dalam tubuhnya tidak mengijinkan untuk mempelajari manual seni bela diri lainnya.

Long Fai berjalan sangat tidak cepat dan cepat dia sebenarnya memikirkan bagai mana membuka pintu nadi hinga ke atas tapi setelah lama berpikir keras dia tidak menemukan solusi.

Mungkin dia membiarkan dan jika ada takdir dia bisa meningkatkan pintu nadi tanpa halangan.

Tanpa dia sadari tiba-tiba dia sudah di depan gubuk yang Long Fai tingali.

"Ahirnya aku bisa istirahat dengan nyaman!" Long Fai berkata sambil menghela nafas lega.

Setelah masuk dan duduk dia berteriak dalam hati. "Artefak Nisan apakah kamu mempunyai seni bela diri untuk menyerang..!"

Tiba-tiba Artefak itu membuat getaran, tapi getaran itu sepertinya mengejek Long Fai sehinga dia mulutnya berkedut ingin memarahi ibunya.

Setelah beberapa menit ahirnya dengan memohon Long Fai di berikan manual seni bela diri. Ada dua yang di berika oleh Artefak Nisan Naga salah satunya Cakar Naga Taiko dan Lompatan Langkah angin.

Long Fai gembira karena manual seni bela diri ini sudah otomatsi tertanam di otaknya sehinga dia tidak perlu untuk belajar.

Long Fai memperaktikan manual Cakar Naga. Ketika dia memperaktikan tiba-tiba kedua tangan itu memunculkan cakar yang tajam dari kukunya. Bukan hanya itu di sekitar tangan itu juga kulitnya mengeluarkan sisik yang berwarana emas.

"Brengsek apakah aku menjadi monster..!" Long Fai ingin menangis tapi tidak ada air mata.

Dalam beberapa menit ahirnya dia menguasai manual ini. Tapi tiba-tiba dia sedang duduk bersila tanpa sebab teknik sutra hati taiko berputar cepat seseolah dia sedang membersihkan racun yang memasuki ke dalam tubuhnya.