BAB 13. Prospek Diri Sendiri

Beberapa hari semenjak kejadian di rumah sakit itu tidak ada yang berbeda dari hidup Aida, dia menjalani kehidupan seperti biasa sebagai ibu susu bagi Reza, dan terkadang ketika dia mendapat panggilan kantor dia juga kembali secara jelasnya sebagai General Manager.

Dan tentunya Aida tidak ketahuan oleh Darion.

Contohnya kali ini adalah Aida sedang berada di kantor menyelesaikan pekerjaannya sebagai seorang general manager, semenjak kecelakaan yang diterima Pak Allan kantor kini dikuasai oleh Adin, Adin berkuasa sebagai pengganti Pak Allan untuk mengontrol keadaan kantor.

Di saat sedang sibuk dengan laptopnya Aida merasakan bahwa ponselnya berdering dia menutup laptopnya yang membuat Aida mengangkat telepon tersebut.

"Kak Ion?"

Mengetahui bahwa yang menelpon adalah Darion membuat Aida segera mengangkatnya, karena ketakutan sewaktu-waktu ada sesuatu yang terjadi pada Reza.

"Assalamualaikum? Halo kak."

"Wassalamu'alaikum, Bu!"

Aida mengerutkan keningnya mendengar suara wanita yang menjawab telepon tersebut padahal sudah jelas-jelas itu nomor Darion, Aida mengecek kembali siapa penelepon itu dan benar itu adalah nomor Darion.

"Maaf ya Ini siapa?

"Ini nomor ibu Aida? ibu susunya Reza kan? Anaknya Pak Darion, ini saya tetangganya saya nemuin Pak Darion pingsan Bu di teras rumahnya."

Mendengar itu membuat Aida terkejut seketika ia langsung berdiri dengan keadaan terkejut.

"Bagaimana bisa, terus pak Darion, sekarang dimana? Reza gimana?" tanya Aida panik karena yang ada dipikirannya adalah Reza.

"Pak Darion, sudah dibawa ke rumah sakit Bu, tapi Reza ada sama saya kalau ibu ingin mengambil Reza silakan datang Bu."

"Baik bu, terima kasih ya Bu atas infonya."

Aida segera mematikan sambungan telepon tersebut kemudian mengemasi barang-barangnya dan berjalan keluar dari ruangannya, di koridor kantor dia berpapasan dengan Adin yang melihat wajah pucat Aida.

"Kamu kenapa Aida?" tanya Adin.

"Maaf Pak, tapi saya harus buru-buru saya mohon izin banget pamit, Pak Darion, sedang masuk rumah sakit dan saya harus ke sana segera."

"Loh, biarin aja kan itu bukan urusan kamu," jawab Adin pada Aida.

"Kok bapak bilang gitu sih?" tanya Aida yang heran dengan ucapan Adin.

Aida menatap nanar Pak Adin yang baru saja mengungkapkan kalimat yang menurut Aida itu adalah kalimat paling tidak berhati nurani yang pernah ia dengar, padahal yang Aida tahu, Adin tidak seperti itu.

"Kalau sampai terjadi sesuatu pada Pak Darion, saya nggak tahu harus bagaimana lagi, Reza masih kecil Pak dia masih butuh ayahnya dia baru kehilangan ibunya."

"Tapi tetep aja itu bukan urusan kamu."

Aida merenggut pahit.

"Maaf Pak, saya tidak ingin bahas ini lebih lanjut ya Pak, saya permisi." ujar Aida berjalan pergi.

"Kecuali kalau kamu masih cinta sama dia!"

Aida yang hendak pergi langkahnya kembali terhenti dengan ucapan Adin, menurut Aida, Adin sangat aneh setelah mengetahui bahwa Aida bekerja sebagai ibu susu bagi anak Darion sikap Adin berubah

"Bapak kenapa sih? Ada sesuatu yang mengganjal gitu loh pak."

"Saya biasa aja, maksud saya gini, kamu tuh general manager loh masa sih mau jadi seorang ibu susu?"

"Bapak emang tahu kuadrat dan naluri seorang ibu?"

"Tahu."

"Coba jelasin?"

"Nggak perlu saya jelasin Aida, saya jelasin pun kamu nggak bakal paham."

Aida terdiam, dia menatap sekali lagi pada Adin yang baru saja mengeluarkan kalimat tersebut.

"Aku itu terkadang heran ya sama Bapak, Bapak itu terjebak dalam suatu hal yang Bapak sendiri itu nggak tahu apa, Bapak tuh di terpa dilema yang di mana, Bapak nggak bisa nge-prospek apa yang Bapak mau."

"Kamu nanya tentang apa yang saya mau?"

"Saya tidak perlu tahu, tentang itu Pak."

"Kenapa?"

"Karena Bapak tadi tidak bisa menjelaskan tentang kuadrat seorang ibu, dan bagaimana naluri perasaan seorang ibu, mungkin Bapak melihat bahwa aku terlalu peduli kepada Pak Darion padahal yang aku pedulikan adalah Reza, aku tidak sekalipun menaruh hati kepada aku dengan hanya sebatas kerja dan ini untuk Reza."

"Saya tahu Aida, apa kuadratnya dan walaupun saya jelaskan Kamu nggak bakal ngerti!"

"Orang dengan intelektual yang tinggi akan mudah menjelaskan pemikirannya dengan hal-hal yang sederhana kalau bapak tidak bisa menjelaskan hal itu berarti bapak nggak punya kapasitas!"

Adin terdiam, Aida kemudian berjalan pergi.

"Kenapa sih Da? Kamu gabisa mengerti tentang perasaan saya?" gumam Adin.

Assalamualaikum

Jangan lupa like

Terpopuler

Comments

Dyah Oktina

Dyah Oktina

maka nya ber terus teranglah pak adinnn... kla suka... sbb aida ngak tahu kode2an krn jaga perasaan ... kuatir jd baper

2023-12-31

0

Dyah Oktina

Dyah Oktina

kodrat ya Naik author...bukan kuadrat ... 🤭

2023-12-31

0

Maya Ratnasari

Maya Ratnasari

kodrat kali ya Thor, bukan kuadrat. kalo kuadrat mah pangkat ²

2023-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01. Adinda Nurfaida Anhar
2 BAB 02. Menikahi Wanita Malam
3 BAB 03. Tidak Bisa Menikahinya
4 BAB 04. Akad
5 BAB 05. Ceraikan Dia
6 BAB 06. Menyulam Kain Rapuh
7 BAB 07. Induksi Laktasi
8 BAB 08. Seperti Film Doctor Strange
9 BAB 09. Bukan Wanita Peka
10 BAB 10. Keracunan ASI
11 BAB 11. Bukan Ibu Pengganti
12 BAB 12. Fakta Untuk Adin
13 BAB 13. Prospek Diri Sendiri
14 BAB 14. Rival Percintaan
15 BAB 15. Saingan Terberat
16 BAB 16. Korban Keegoisan Semata
17 BAB 17. Dendam Adin
18 BAB 18. Satu Persatu
19 Istri Terbuang Tuan Impoten (Novel Baru Author Ridz)
20 BAB 19. Haruskan Jujur Sekarang?
21 BAB 20. Buang Saja Penyesalanmu
22 BAB 21. Harapan Adalah Keinginan Yang Tertunda
23 BAB 22. Tidak Ada Antagonis Di Kisah Ini
24 BAB 23. Still Loving You, Maybe?
25 BAB 24. Kak Ion dan Lukanya
26 BAB 25. Kau Belum Mendapatkan Hadiahmu
27 BAB 26. Haruskah Kita Berakhir Begini?
28 BAB 27. Pilihan Yang Lain
29 BAB 28. Reza, Kangen Sama Mama
30 BAB 29. Halusinasi Ini Durasinya Berlebihan
31 BAB 30. Penyesalan Itu Masih Sama
32 BAB 31. Yang Kakak Mau
33 BAB 32. Achievement Of Love
34 BAB 33. Hanya Berdua Ehm Bertiga
35 BAB 34. Penantian Lima Tahun
36 BAB 35. Setelah Acara Usai
37 BAB 36. Finding Lost Daddy
38 BAB 37. Ulah Adin
39 BAB 38. Pembalasan
40 BAB 39. Hamil Indosat
41 BAB 40. Lebih Dari Bahagia [TAMAT]
42 Kisah Reza [Anak Darion dan Aida]
43 Bismilah | Noktah Merah Buku Nikah
Episodes

Updated 43 Episodes

1
BAB 01. Adinda Nurfaida Anhar
2
BAB 02. Menikahi Wanita Malam
3
BAB 03. Tidak Bisa Menikahinya
4
BAB 04. Akad
5
BAB 05. Ceraikan Dia
6
BAB 06. Menyulam Kain Rapuh
7
BAB 07. Induksi Laktasi
8
BAB 08. Seperti Film Doctor Strange
9
BAB 09. Bukan Wanita Peka
10
BAB 10. Keracunan ASI
11
BAB 11. Bukan Ibu Pengganti
12
BAB 12. Fakta Untuk Adin
13
BAB 13. Prospek Diri Sendiri
14
BAB 14. Rival Percintaan
15
BAB 15. Saingan Terberat
16
BAB 16. Korban Keegoisan Semata
17
BAB 17. Dendam Adin
18
BAB 18. Satu Persatu
19
Istri Terbuang Tuan Impoten (Novel Baru Author Ridz)
20
BAB 19. Haruskan Jujur Sekarang?
21
BAB 20. Buang Saja Penyesalanmu
22
BAB 21. Harapan Adalah Keinginan Yang Tertunda
23
BAB 22. Tidak Ada Antagonis Di Kisah Ini
24
BAB 23. Still Loving You, Maybe?
25
BAB 24. Kak Ion dan Lukanya
26
BAB 25. Kau Belum Mendapatkan Hadiahmu
27
BAB 26. Haruskah Kita Berakhir Begini?
28
BAB 27. Pilihan Yang Lain
29
BAB 28. Reza, Kangen Sama Mama
30
BAB 29. Halusinasi Ini Durasinya Berlebihan
31
BAB 30. Penyesalan Itu Masih Sama
32
BAB 31. Yang Kakak Mau
33
BAB 32. Achievement Of Love
34
BAB 33. Hanya Berdua Ehm Bertiga
35
BAB 34. Penantian Lima Tahun
36
BAB 35. Setelah Acara Usai
37
BAB 36. Finding Lost Daddy
38
BAB 37. Ulah Adin
39
BAB 38. Pembalasan
40
BAB 39. Hamil Indosat
41
BAB 40. Lebih Dari Bahagia [TAMAT]
42
Kisah Reza [Anak Darion dan Aida]
43
Bismilah | Noktah Merah Buku Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!