Chapter 20

"Aku akan menggugurkannya!" ucap Sarah tiba-tiba. Yang mana membuat Senja terkejut. Ia tak percaya Sarah berpikiran seperti itu.

"Jangan bodoh kamu, Sar. Kamu mau melakukan dosa yang lebih besar lagi? apa yang kamu lakukan itu sudah salah. Jangan nmenambah kesalahan kamu dengan menggugurkannya. Dia nggak salah, kamu sama Kend yang salah!'' ucap Senja frustrasi dengan jalan pikiran sahabtanya tersebut.

Sarah terdiam. Senja tahu pikiran sarah saat ini sedang benar-benar kacau. Tapi, dia sangat tidak membenarkan apa yang Sarah ucapkan barusan.

"Bukankah kamu mencintai Ken?"

Degh!

Sarah menatap Senja. Selama ini ia memendam perasaannya sendiri. Bahkan kendra pun tidak pernah tahu.

"Kamu bisa mengelak sama semua orang, tapi tidak denganku, Sar," ujar Senja.

"Tapi Kendra mencintai Gisell. Gisell yang dia cintai!" ucap Sarah, air matanya menetes lagi saat mengatakan hal itu.

Senja mendengus, "Aku tetap tidak akan setuju kalau sampai kamu melakukan hal bodoh dengan menggugurkan kandunganmu. Anak itu tidak bersalah!" ucap Senja tegas.

"Kalau begitu jangan bilang sama Kend, aku akan mengurusnya sendiri!" ujar Sarah.

"Tapi, Sar....?"

"Pikirkan keluargamu, Senja. Aku nggak mau mengacaukan semuanya. Ini salahku, biar aku yang menanggungnya sendiri!" kekeuh sarah. Ia sudah bulat dengan keputusannya. Ia tak akan menuntut apapun sama Kendra.

.

.

.

Senja pulang dengan wajah lesu. Ia pulang ke kediaman mertuanya karena suami dan kedua anaknya masih berada di sana. Acara pengajian sudah selesai beberapa saat yang lalu.

Saat masuk ke rumah, Senja berpapasan dengan Kendra dan adiknya yang akan pulang. Ingin sekali ia mengatakan kepada Kendra soal kehamilan sarah. Tapi, sahabatnya itu mengancam akan menggugurkan kandungannya kalau sampai senja mengatakannya pada Kendra.

Senja hanya melewati Kendra saja tanpa menyapanya. Ia benar-benar pusing dengan keadaan ini.

Kendra merasa ada yang aneh dengan istri bosnya yang bersikap cuek bahkan terkesan dingin secara tiba-tiba tersebut. Tapi, ia mencoba berpikir positif, mungkin Senja sedang kelelahan sehingga moodnya sedang tidak bagus.

"Sudah pulang?" tanya Elang yang tiba-tiba sudah berdiri di samping Senja. Wanita itu terkejut karena barusan ia melamun sambil menatap punggung Kendra yang semakin menjauh.

"Eh Boo..."

Elang mengernyit," lihat apa, sih sampai melamun gitu?" tanyanya.

''Nggak lihat apa-apa kok. Pullang sekarang, boo?''

"Nggak mau menginap?"

Senja menggeleng, besok berangkat ke hotel dari rumah aja, bajunya kan nggak di bawa ke sini,"

" yaudah kalau begitu. Sarah gimana keadaannya? apa sakkitnnya parah?"

Senja langsung menelan salivanya mendengar pertanyaan sang suami," Eh itu.. Iya dia baik-baik aja, cuma memang masih belum benar-benar sehat. Besok katanya mau datang ke pernikahan Gisell," jawabnya kemudian.

Senja ingin sekali mengatakn yang sebenarnya pada Elang, tapi ia masih ragu. Apalagi jika mengingat ancaman sarah. Ia benar-benar dilema.

Sepanjang perjalanan pulang, Senja lebih banyak diam. Sesekali ia, menoleh ke belakang dimana kedua anaknya sudah tertidur pulas dalam pangkuan babby sitter mereka masing-masing. Kesibukannya membuat Senja memakai jasa baby sitter untuk membantu mengurus kedua buah hatinya saat dia harus bekerja mengurus perusahan peninggalan ayahnya.

Sampai di rumahpun, Senja lebih banyak diam. Ia bahkan tidak bisa tidur. Ia sejak tadi memandangi wajah suaminya yang sudah terlelap sejak tadi. Tak bisa membayangkan bagaimana kecewanya sang suami jika tahu apa yang terjadi. Pria tersebut sudah menganggap Kendra seperti adiknya sendiri.

"Sayang, kok belum tidur. Yang mau nikah kend sama Gisell bukan kamu, nggak perlu terlalu pusing memikirkan. Semuanya pastri berjalan dengan lancar. Semmuanya udah di urus oleh EO profesional. Jangan khawatir. Ini udah malam, besok masih harus bangun pagi-pagi sekali. Tidurlah!" Elang melingkarkan tangannya di pinggang Senja.

Senja mengangguk, ia lalu merosot hingga berbaring di samping sang suami. Mencoba memejamkan matanya meski sangat sulit.

.

.

.

Sementara di tempat lain, hal yang sama di rasakan oleh Rega. Pria itu sama sekali tidak bisa tidur. Hingga dini hari ia masih betah duduk di halaman dengan di temani secangkir kopi yang sudah dingin. Tiba-tiba ada tangan yang mneetuh bahunya. Rega menoleh,"Pa? kok belum tidur?"

"Papa bahkan udah kebangun. Kamu yang nggak tidur. Ada yang kamu pikirkan?" David duduk di kursi sebelah Rega.

Rega hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan papanya.

"Kamu harus mengikhlaskannya, Ga. Bukankah kamu ingin Gisell bahagia dengan dunianya sendiri?"

"Aku sedang mencobanya, pa. Hanya saja sangat di sayangkan karena hubungan kami sekarang benar-benar seperti orang asing. Aku bahkan tak pernah ada kesempatan untuk bicara dengannya, sekalipun untuk minta maaf atas sikapku dulu kepadanya," ucap Rega.

"Papa yakin sebenarnya Gisel juga merindukan abangnya. Hanya saja , mungkin rasa sakit hatinya padamu belum benar-benar sembuh. Papa yakin, jika Kend mampu membuatnya bahagia, dia akan bisa memaafkanmu," ujar David.

"Entahlah, pa. Melihat Gisel bisa tertawa riang seperti dulu lagi sudah membuatku senang. Aku tak berharap mendapat maafnya. Melihatnya bahagia sudah cukup menebus sedikit rasa bersalahku padanya," timpal Rega.

"Bagaimana kabar Nandira, bukankah profesor memintamu untuk mempertimbangkan putrinya?"

Rega menghela napas mendengar nama Dira di sebut. Sebenarnya dia sedang malas membahas apapun saat ini, terutama soal Nandira.

"Emm, maksud papa mungkin kau bisa...."

"Jangan coba-coba pengaruhi putraku, Dave!"

Seketika mulut David mengatup rapat saat mendengar suara sang ratu. Amel sudah berdiri tak jauh di belakang mereka sembari bersidekap. Ia maju mendekat, "Aku tidak mau punya mantu dia. Sekalipun dia anak profesor, atau siapapun. Yang jelas aku nggak mau dia. Jangan pura-pura lupa, gara-gara Dira waktu itu Gisel jadi terluka!" omelnya.

David mendengus, "Kau kan juga tahu, kalau Rega yang memintanya berpura-pura menjadi kekasihnya dulu," ucapnya.

"Tetap saja, aku tidak suka. Kalaupun terpaksa bukan Gisell, tapi bukan DIRA juga titik! Jangan mau sama Dira, Ga!" Amel menatap Rega.

Rega yang sedang banyak pikiran memilih beranjak. Ia sangat malah mendengar perdebatan kedua orang tuanya.

"Tuh kan, jadi pergi anaknya. Kamu sih! Udah bagus tadi tidur, malah nyusulin ke sini. Nggak bisa banget tidur tanpa aku, ya?" ucap David.

"Masih mending aku susulin, kalau enggak kmu udah racunin otaknya tadi," ucap Amel tak terima.

"Aku hanya sedang mencoba menghiburnya, sayang. Berbicara sesama pria dari hati ke hati. Kamu malah mengacaukanny,"

"Oh jadi salahku? Sejak awal itu anak emang udah salah! Dia bertindak nggak mikir kedepannya gimana. Ish masih suka kesal kalau ingat!"

Rasanya David ingin menyusul putranya masuk saja kalau sang ratu sudah mulai mendrama begini. Namun, jika itu ia lakukan, sudah di pastikan esok hari wanita itu akan semakin merepet. Apalagi suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja menyambut pernikahan Gisel.

.

.

.

Semalaman, Senja benar-benar tak bisa tidur. Ia terus memikirkan masalah Sarah. Setelah semalaman ia berpikir, ia akhirnya memutuskan sesuatu.

Pagi itu, Senja pamit kepada suaminya untuk pergi sebentar.

"Mau kemana, sih?" tanya Elang.

"Aku ada urusan pekerjaan sebentar, boo. Kmu langsung bawa anak-anak berangkat ke hotel saja, aku nanti langsung menyusul ke sana," ucap Senja.

"Biar aku antar aja, anak-anak biar sama mbaknya,"

"Nggak usah, aku sendiri saja," Senja tidak bisa mengatakannya kepada Elang sekarang kemana ia akan pergi. Karena jujur, ia masih bingung bagaimana cara untuk menyampaikan hak ini ada suaminya.

Elang memeluk istrinya dari belakang, "Sekarang kamu terlalu mandiri, sayang. aku seperti tak di butuhkan lagi, nggak suka!" ucapnya manja.

Senja mengusap pipi Elang lembut lalu tersenyum. Elang bisa melihat senyum manis itu dari layar kaca di depan mereka.

"Jangan bilang begitu. Aku, anak-anak, kamu sangat membutuhkanmu, boo. Kami sangat bergantung padamu, kau tahu itu," ucap Senja lembut.

"Ya udah, sana pergi!" ucap Elang.

"Cuma sebentar kok,"

Elang mengangguk.

.

.

. Di apartemennya , Kendra sudh bersiap akan berangkat ke hotel dimana di laksanakannya akad dan resepsi pernikahannya dengan Gisell. Ia sedang menunggu adiknya yang tengah bersiap di kamarnya.

Saat menunggu Dzalfa, bel apartemennya bunyi. Kendra membuka pintunya.

"Nona?"

Plak!

Satu tamparan langsung mendarat di pipi Kendra. Pria itu memegangi pipinya, ia benar-benar kaget. Wanita di depannya terlihat marah.

Senja tahu, apa yang akan ia lakukan ini akan menyakiti Gisel dan keluarga besarnya. Keluarganya pasti akan menanggung malu, tapi ini pilihannya.

Jika ia diam dan menyimpannya sendiri, seumur hidupnya ia akn merasa berslah karena telah menyembunyikan fakta penting ini. Apalagi jika suatu saat nanti Gisel tahu, saat itu ia akan menjadi orang paling merasa bersalah.

Senja tak peduli ancaman Sarah, kalau pwrlu setelah ini ia akan mengikat sahabatnya itu hingga tak bisa pergi kemana-mana untuk melakukan niatnya menggugurkan kandungannya.

"Ada apa, nona? Kenapa Anda..."

Bugh!

Senja melempar tespek yang di masukkan ke dalam bungkusnya yang sengaja ia

bawa dari aartemen Sarah semalam.

"Batalkan pernikahan kamu sama Gisel dan nikahi Sarah!" teriak Senja penuh amarah.

Senja benar-benar tidak bisa menahan kekesalannya kebih lama lagi. Mau sadar atau tidak saat melakukannya, ia tetap merasa kesal ada Kendra. Apalagi jika ingat keluarga besarnya, terutama Gisel rasanya sangat sesak di dada.

...****************...

Terpopuler

Comments

nobita

nobita

bagus Senja... lebih jujur sekarang

2024-11-08

0

☠🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🌼ꪻ🍾⃝ ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳ

☠🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🌼ꪻ🍾⃝ ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳ

SENJAAAA, AKU PADAMUUUU❤️

2024-10-04

0

Febby Fadila

Febby Fadila

Senja emang the best

2024-08-05

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 54
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96 (End)
97 Author
98 Extra part
99 Extra part 2
100 Extra part 3
101 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 54
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96 (End)
97
Author
98
Extra part
99
Extra part 2
100
Extra part 3
101
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!