Chapter 16

Sepanjang perjalanan pulang ke apartemen, Rega lebih banyak diam, seperti biasa. Hal itu selalu membuat Nandira merasa bad mood jika harus berlama-lama di dalam mobil dengan Rega. Tapi, mau bagaimana lagi, seberapapun pria itu cuek ia tetap suka, sejak dulu.

"Thanks ya, Ga. Udah mau antar aku tadi beli kado buat mama. O ya, nanti uangnya aku transfer ya ke rekening kamu," ucap Dira saat sampai di parkiran apartemen.

"Hem," Rega mengangguk.

Dalam hati, Nandira merutuk kesal karena pria tersebut ternyata mengiyakan uangnya untuk di ganti. Padahal uang segitu tidak ada artinya buat Rega. Itu terlalu menunjukkan kalau pria itu benar-benar tak peduli dengannya.

Mereka turun dari mobil. Mereka berpisah di depan lift yang akan Dira gunakan karena Rega memiliki lift khusus menuju penthousnya.

"Sekali lagi, makasih ya, Ga?" ucap Dira sembari menunggu lift terbuka.

Rega mengangguk, ia melanjutkan langkahnya.

"Ga!" panggil Dira. Rega menoleh.

"Apa kamu akan datang ke acara makan malam di rumah? Untuk merayakan ulang tahun mama, papa pasti mengundangmu secara khusus, kan?" Dira tahu sedekat apa Rega dengan ayahnya.

"Aku sudah bilang sama profesor kalau aku tidak bisa datang," jawab Rega. Nandira hanya bisa ber-oh-ria menanggapinya.

"Dira,,,,"

"Ya?" sahut Dira menoleh. Pasti Rega berubah pikiran, pikirnya senang.

"Mobil kamu sudah jadi, kan? Bersrti besok bisa berangkat ke Rumah sakit sendiri?" ucap Rega.

Ia tak ingin Nandira salah paham jika dia terus mengikuti keinginan wanita itu yang hanya ia anggap sebagai sahabat. Selama ini ia bersikap baik kepada wanita tersebut tak lain karena menghormati ayah Nandira. Berkat ayah Nandira yang membimbingnya, Rega berhasil menjadi seperti sekarang. Ia begitu dekat dengan profesornya tersebut. Sehingga ia merasa tak enak jika menolak saat Dira meminta bantuannya.

Nandira langsung berubah raut wajahnya, "Iya, udah... Maaf ya kalau beberapa hari ini aku selalu merepotkan," ucap Dira.

Rega hanya tersenyum tipis sebelum melanjutkan langkahnya masuk ke dalam lift khusus menuju lantai paling atas bangunan tinggi tersebut.

Dira menghentakkan kakinya karena kesal, terlihat sekali jika Rega enggan memberi tumpangan lagi kepadanya. Mobilnya memang sudah jadi dua hari yang lalu, tapi ia mengatakan jakau mobilnya masih belum jadi. Tak di sangka, ternyata Rega mengetahuinya.

.

.

.

Malam hari...

Sarah baru saja sampai apartemennya saat waktu menunjukkan pukul tujuh malam. Ia langsung mengisi daya ponselnya yang habis lalu membersihkan diri.

Setelah makan malam, barulah dia merebahkan diri di atas ranjang sambil menyalakan ponselnya kembali. Seperti hari-hari sebelumnya, chat dan panggilan dari Kendra memenuhi ponselnya.

Akhir-akhir ini Sarah sengaja menyibukkan diri dengan terus lembur bekerja dan langsung istirahat begitu sampai apartemen. Ia sedang benar-benar malas menanggapi Kendra. Padahal sebelumnya mereka sering jalan bareng sekedar untuk ngopi bersama setelah lelah bekerja.

Semuanya harus berubah, tak lagi bisa seperti sebelumnya di saat mereka berdua masih sama-sama menyandang status single. Kini Sarah merasa tak bisa sebebas sebelumnya lagi karena Kendra sebentar lagi akan menjadi suami wanita lain. Dan wanita itu tak lain adalah adik dari bosnya sendiri.

"Sar, kanu dimana sih? Aku benar-benar galau, pengin curhat," Sarah membaca pesan dari Kendra.

Panggilan tak terjawab dari pria itu juga memenuhi whatsapnya.

"Sory, Kend. Aku baru aja sampai apartemen. Capek banget mau istirahat," Sarah membalas chat dari Kendra yang di kirim pria itu dua jam yang lalu.

"Lagian, kan udah ada calon istri, kenapa cari aku? Kenapa nggak curhat sama Gisell aja, sih? Aku takut Kend,.. Takut nggak bisa nahan diri kalau kita masih terus ketemu," gumam Sarah menerawang plafon kamarnya.

Balasan chatnya tak di balas oleh Kendra. Entahlah, mungkin pria itu sudah lelah menghubunginya, atau mungkin marah karena merasa di abaikan, Sarah berusaha tak peduli.

Sarah memutuskan untuk tidur saja. Ia meletakkan ponselnya di atas nakas lalu mulai memejamkan kedua matanya.

.

.

.

Saat Sarah sedang lelap-lelapnya tidur, karena malam semakin larut, ponselnya tidak berhenti berdering hingga akhirnya membangunkannya.

Dengan malas Sarah mengambil ponselnya, dilihatnya nama Kendra memenuhi layar ponselnya.

"Astaga, ini orang!" omel Sarah yang masih merasa mengantuk tersebut.

Dengan malas, ia mengangkat panggilan tersebut supaya pria itu tak lagi mengganggu tidurnya nanti.

"Halo, apa sih Kend? Lihat-lihat jamlah kalau mau telepon, ganggu orang tidur aja!" sungutnya langsung.

"Maaf, apa Anda kenal dengan pemilik hape ini?" itu bukan suara Kendra yang bertanya. Sarah sampai mengecek ulabg nama kontak pemanggil, benar si Selimut, pikirnya.

"Maaf, ini siapa, ya? Kenapa hape teman saya ada sama Anda? Kendranya mana?" tanya Sarah kemduian.

"Maaf, nona. Teman Anda sekarang sedang beradad di pub X. Dia sudah sangat mabuk, nomor Anda adalah nomor yang terakhir dia hubungi, jadi saya menelepon Anda. Bisakah tolong nona menjemput teman Anda ini? Kalau pulang dalam keadaan mabuk seperti ini, saya khawatir terjadi sesuatu padanya di jalan,"

Tentu saja Sarah terkejut mendengar kalau Kendra berada di sebuah club, ia kenal betul seperti apa pria itu. Kendra tidak pernah mendatangi tempat itu apalagi sampai mabuk-mabukkan.

" Baiklah, saya akan ke sana sekarang!" ucap Sarah. Ia segera turun dari tempat tidur dan mengambil jaket. Rasa kantuknya mendadak hilang. Ia mengkhawatirkan Kendra.

"Astaga, Kend! Kamu kenapa, Sih? Sampai begini?" ucap Sarah begitu masuk ke dalam pub tersebut dan mendapati Kendra sedang memegang gelas berisi minuman beralkohol. Pria itu sudah mabuk berat seperti yang di katakan okeh penelepon tadi.

"Apa Anda nona yang tadi saya telepon?" tanya seorang pria.

"Iya, saya temannya," sahut Sarah.

"Sebaiknya Anda membawanya pulang, nona. Tadi dia hampir membuat ulah di sini. Saya sudaha mencegahnya untuk tidak minum lagi, tapi teman Anda ini tidak mau dengar,"

"baik, maaf sudah merepotkan," sahut Sarah.

Sarah menatap Kendra yang sangat kacau tersebut. Ia merebut gelas kecil di tangan Kendra saat pria itu hendak meneguk isinya.

Kendra menoleh, lalu tersenyum," Eh Sarahhh Kemana aja kamuuu, aku telepon nggak pernah di angkat. Aku mau nikah tahu! Kamu malah ngilang! Hehe," ujar Kendra.

"Ayo pulang! Kend!" Sarah menarik tangan Kendra namun pria itu menolak.

"Di sini,... Sesak!" Kendra menepuk dadanya sendiri.

"Aku bakal nikah sama cewek yang aku suka, tapi dia nggak cinta sama aku. Dia bilang mau berusaha cinta sama aku, tapi aku tahu itu nggak mungkin. Aku bakal punya beban tanggungjawab buat jamin kebahagiaan dia, kalau aku nggak bisa, bagaimana pertanggung jawaban aku sama tuan besar, sama Bos Elang. Semua orang percaya kalau Gisel benar-benar udah nggak cinta sama dokter Rega, tapi aku ragu! Mereka juga kelihatan sangat serasi sekali tadi aku lihat, sedangkan aku? Aku takut nggak bisa buat dia bahagia seperti permintaan tuan besar! Aku takut pernikahan ini justru akan membuat Gisel semakin trauma dan menderita nantinya! Di sini benar-benar terasa sesakkkk!"

Sarah mematung di tempatnya mendengar ocehan Kendra yang lancar tanoa sadar tersebut. Karwnajika sadar, Kendra tak akan mengatakannya, pria itu sebenarnya lebih sering menutup diri, kakau ketemu sarah bilangnya curhat, itu bukan untuk cerita soal masaahnya, hanya untuk mengobrol saja sebagai pelipur diri jika sedang galau.

Sarah tak menyangka ternyata pernikahan impian pria itu justru membebani pikirannya hingga seperti ini.

" Kalau kamu berat, kenapa nggak jujur aja sama pak Alex dan pak Elang?"ucap Sarah.

...****************...

Terpopuler

Comments

~Ni Inda~

~Ni Inda~

Gak capek apa ngejar cowok yg sama sekali gak peduli sm kamu
Kecuali sekali pernah memanfaatkan mu
Ahhh ...segitupun kamu bangga Dira...pdhal hanya sekejap
Stlh itu Rega kembali ke setelan pabrik 😂

2024-10-17

0

Febby Fadila

Febby Fadila

beban berat buat kendra

2024-08-05

1

Novano Asih

Novano Asih

dasar cewek matre ngarep nggak disuruh ganti

2024-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 54
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96 (End)
97 Author
98 Extra part
99 Extra part 2
100 Extra part 3
101 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 54
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96 (End)
97
Author
98
Extra part
99
Extra part 2
100
Extra part 3
101
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!