Chapter 15

Sore itu, Gisel meminta kendra untuk menemaninya untuk mengambil cincin yang sudah di pesan khusus oleh Anes ke toko perhiasan dimana toko perhiasan yang masih di bawah naungan BaileyTex itu berlokasi di mall milik David.

Namun, karena sibuk, Kendra meminta Gisel untuk pergi duluan ke toko tersebut dan ia akan menyusul nanti.

"Apa kakak menyulitkan mas Kend? Nanti biar aku bilang sama kak Elang supaya jangan memberi mas Kend banyak pekerjaan, ini sudah sore, seharusnya mas Kend sudah waktunya pulang kerja, satu setengah bulan lagi kita akan menikah, seharusnya kakak memberi kelonggaran untuk mas Kend," ujar Gisel melaui sambungan telepon dengan calon suaminya tersebut.

"Nggak kok, sama sekali tidak menyulitkanku, sebentar lagi kelar. Aku akan menyusul ke sana. Kamu nggak apa-apa kan ke sana duluan ke sana?" sahut Kendra.

"Ya sudah, aku berangkat sendiri ke sana, tapi cepat nyusul ya, mas? Kan harus cobain cincinnya, takutnya ukurannya gak sesuai, kan nggak tahu ms Kend tambah gemuk atau kurusan, harus fitting baju juga," ujar Gisel.

Kendra mengangguk meski ia tahu Gisel tak melihatnya.

Panggilan pun berakhir, Gisel melangkah keluar kantor," Mel, kamu pukang aja duluan, aku mau ambil pesanan mommy di mall papa," ucapnya pada sang asisten.

" Apa perlu saya temani kesana, nona?" tawar melisa.

"Tidak perlu, kamu pulang saja. Aku janjian sama mas Kend," sahut Gisel.

Melisa mengerti, pasti nonanya ingin pergi kencan dengan calon suaminya. Secara selama ini mereka LDr, pikirnya. Ia masuk ke dalam mobilnya.

Pun dengan Gisel yang masuk ke dalam mobilnya. Sudah beberapa hari ini ia mengendarai mobil sendiri. Terbiasa mandiri di Paris, ia tak nyaman jika kemana-mana diantar sopir.

Gisel memilih menunggu Kendra di toko perhiasan sambil melihat-lihat. Karena lama menunggu, ia meminta pelayan toko mengeluarkan perhiasan yang di pesan oleh momminya.

Saat pelayan mengambil pesanannya, saat itu juga Rega datang bersama seorang wanita yang tak asing lagi, Nandira. Wanita itu meminta Rega menamninya untuk mencari kado untuk ibunya yang akan berulang tahun. Ia ingin memberikan kalung sebagai hadiah.

Gisel menoleh saat Dira menanyakan model kalung yang simpel tapi terlihat elegan.

"Dek, kamu di sini juga?" tanya Rega.

Gisel tak langsung menyahut, ia fokus pada Nandira yang sedang memilih kalung. Ia pikir jika Rega akan membelikan wanita itu perhiasan. Tapi masa bodohlah, pikirnya.

"Iya, aku mau ambil cincin pernikahanku sama mas Kend," sahut Gisel kemudian.

"Ga, menurut kamu mana yang bagus?" Nandira mendekati Rega untuk meminta pendapat pria itu. Saat itu juga ia menyadari keberadaan Gisel.

"Loh, ini bukannya Gisel ya? Adik kelas aku dulu yang sering ngejar-ngejar Rega, kalau nggak salah kan? Yang waktu itu kita datang ke acara ulang tahunnya berdua, Ga?" ucap Dira.

"Maaf, Anda siapa, ya? Saya lupa, tidak pernah mengingat orang yang tidak penting soalnya," balas Gisel. Pura-pura lupa dengan wanita itu. Mana mungkin ia bisa lupa Dengan wanita yang di bawa oleh Rega untuk menyakitinya tersebut.

Nandira mencibir, ia menarik tangan Rega, supaya pria itu menghadapanya, "Mana Ga, yang bagus menurut kamu? Ini apa ini? Atau... Yang lainnya?" tanya Nandira, sengaja memanasi Gisel, namun wanita itu terlihat biasa saja bahkan acuh.

"Terserah kamu, semuanya bagus, kok," sahut Rega. Nandira mendengus mengajak Rega sama sekali tak membantu, pikirnya. Tapi, setidaknya ia puas karena mereka bertemu Gisel di sana sehingga bisa memanasi wanita itu meski tak berhasil sepertinya.

Nandira memutuskan untuk kembali memilih. Sementara Rega memilih duduk di sebelah Gisel yang sedang menunggu pesanannya.

"Kenapa nggak databg sama Kend?" tanya Rega.

"Mas Kend sebentar lagi menyusul," jawab Gisel datar.

"Mas, mana pesanan mommy saya? Saya buru-buru nih!" tanya Gisel pada pelayan toko. Pelayan itu langsung mencari manajernya yang sedang mengambil pesanan Anes.

"Maaf nona, membuat anda menunggu, ini cincin yang nyonya Aneska pesan. Bisa Anda coba dulu!" kata manajer toko yang khusus melayaninya.

Gisel mengambil cincin berlian berukuran kecil namun terlihat sangat elegan tersebut, sesuai keinginannya. Ia mencoba di jari manisnya. Manis sekali, sangat cocok dengannay. Bukan Gisel yang memuji, namun Rega yang melihat Gisel memakai cincin itu. Cincin itu terlihat pas dan semakin cantik di jari lentik Gisell. Wanita itu tersenyum.

Gisel menyukai desin cincin itu tidak simpel tapi tidak norak menurutnya. Tak ada nama pasangan masing-masing pada cincin itu sesui permintaannya. Menurut Gisel, cincin hanyalah sebuah formalitas dari pernikahan, bukan sebagai bentuk pengikat yang sebenarnya. Cinta, ketukusan dan kesetiaanlah pengikat yang sesungguhnya. Sayangnya, ia belum bisa melakukannya juga pada Kendra. Namun, ia akan berusaha untuk menumbuhkan cintanya. Bukankah ada pepatah jawa yang mengatakan Witing tresno jalaran seko kulino? Ia akan mempraktekkannya nanti.

"Yang cowok, bisa sekalian di coba, dokter Rega?" manajer itu mengambilnya dan menyodorkannya pada Rega. Ia pikir Rega adalah calon suami Gisel.

"Tapi dia bukan..." belum Gisel selesai bicara, pelayan laki-laki itu sudah memasangkan cincin itu pada jari manis Rega.

"Bagaimana, dokter Rega? Pas dan nyaman di pakai atau perlu di perbaiki lagi?" tanya manajer toko yang mengetahui siapa Gisel dan Rega. Dulu, keduanya sering datang ke toko tersebutbuntuk mengambilkan pesanan Anes atau Amel. Manajer itu tak menyangka jika keduanya akan berjodoh seperti ini.

Baik rega maupun Gisel, refleks menatap cincin di jari manis Rega tersebut. Mereka kemudian saling menatap.

"Ga, kayaknya aku pilih gelang aja deh jadinya, kalungnya nggak ada yang aku suka!" ucap Nandira.

"Ga!" panggil Nandira mendekat karena Rega tak menggubris ucapannya.

Rega menoleh, sementara Gisel membuang pandangannya ke sisi lain, malas untuk menatap Nandira.

"Maaf, tapi bukan saya calon suaminya," Rega melepas cincin yang sangat pas di jari manisnya tersebut lalu menyerahkannya kembali pada manajer toko.

Menajer toko itupun meminta maaf karena sudah salah sangka. Sedangkan Nandira tampak kesal, ia sibuk memilih kadi untuk ibunya sehingga melewatkan momen menyebalkan barusan. Kalau dia tahu, pasti akan mencegah Rega memakai cincin itu tadi.

"Sudah?" tanya Rega pada Nandira. Ia berdiri.

"Iya, aku pilih ini aja, bagaimana menurut kamu?" tanya Dira.

"Bagus," sahut Rega singkat. Kemudian, Nandira berbisik, "Aku lupa bawa debit card, bisa tolong bayarin dulu? Nanti aku ganti,"

Rega mengangguk tanpa curiga, ia memang selalu berpikir positif pada siapapun.

Gisel tetap acuh melihat Rega membayar gelang pilihan Nandira.

"Yuk, Sel. Duluan, ya?" ucap Dira setelah selesai urusannya.

"Kendra masih lama nggak, Dek?" tanya Rega. Ia tak tega melihat Gisel harus menunggu lama.

"Dia udah di jalan, sebentar lagi sampai, abang duluan aja. Tuh dokter Dira udah nungguin," ucap Gisel jutek.

"Abang duluan, ya?"

"Hem," sahut Gisel.

Gisel menghela napasnya, ia membukan pesan dari Kendra yang mengatakan jika pria itu tak bisa datang karena harus lembur, pekerjaannya masih banyak.

Gisel memilih untuk mengambil cincin itu, Kendra bisa mencobanya saat datang kerumah nanti, pikirnya. Lalu ia pergi dari sana.

Sebenarnya, tadi Kendra sudah tiba di toko, tapi sebelum masuk, ia melihat Rega yang di pakaikan cincin oleh manajer toko. Apalagi saat Rega dan Gisel saling pandang beberapa saat tadi, membuatnya memundurkan langkahnya lalu pergi. Kendra berpikir Gisel dan Rega sangat cocok dan serasi.

Kendra merasa tak percaya diri, apakah bisa menggntikan posisi Rega yang dulu pernah singgah sekian lama bersemayam di hati Gisell. Atau bahkan mungkin sebenarnya sampai sekarang pun masih. Entahlah.

Kendra membutuhkan Sarah, sekarang. Wanita itu yang selalu mendengar keluh kesahnya, tapi sampai sekarang wanita itu masih menghindarinya dengan alasan sangat sibuk.

...****************...

Terpopuler

Comments

Galih Pratama Zhaqi

Galih Pratama Zhaqi

emm iya sih dl suami yg cinta bngt d akuny msih tdk tau tp stelah hdp brsama lm2 bs jg membuka hati d mencintainya, boleh diktakan witing tresno jalaran soko kulino , 🫣

2025-01-07

0

Isabela Devi

Isabela Devi

aduh gmn tuh nanti

2025-01-11

0

nobita

nobita

dilema buat Kendra...

2024-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 54
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96 (End)
97 Author
98 Extra part
99 Extra part 2
100 Extra part 3
101 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 54
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96 (End)
97
Author
98
Extra part
99
Extra part 2
100
Extra part 3
101
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!