Chapter 12

"Kamu gimana sih, udah seminggu Gisel pulang. Tapi nggak ada kasih tahu aku!" ucap Amel kesal di tengah-tengah persiapannya untuk makan malam di kediaman Parvis.

"Maaf, sayang. Aku benar-benar lupa untuk memberitahumu. Bahkan aku saja belum bertemu dengan Gisell karena sibuk, anak itu juga langsung bekerja," David mencoba menenangkan sang istri.

"Tetap saja, kalian sekongkol kan merahsaiakan kepulangan Gisel. Emang nggak ada yang ngertiin perasaan aku! Bagaimanapun, aku masih ingin Gisell yang jadi menantu di rumah ini!"

David hanya bisa mengelus dadanya mendengar omelan Amel. Bagaimana kalau istrinya itu nanti tahu kalau Gisel akan menikah, tapi tidak dengan putra mereka. Pasti Amel akan sangat kecewa.

" Sayang, sebaiknya kamu jangan terlalu berharap. Kau ingat kan apa yang dulu terjadi? Mungkin Gisel yang sekarang tak lagi sama dengan Gisel kita yang dulu," ucap David hati-hati.

"Semuanya gara-gara Rega, dan kamu malah membairkannya. Awas saja kalau sampai Gisel udah punya pilihan lain!"

Lagi-lagi David hanya bisa menghela napasnya pasrah, entah apa yang akan terjadi saat makan makam nanti.

"Sudahlah, jangan marah-marah untuk sesuatu yang belum jelas. Lebih haik jita berangkat sekarang, Rega sudah menunggu di bawah," kata David. Karena jika di ladeni, kekesalan Amel bisa berbuntut panjang.

"Kamu pasti udah nggak sabar kan pengin ketemu Gisell, ayolah, sayang," bujuk David karena Amel masih bergeming dengan kekesalannya akibat tidak di beritahu lebih awal soal kepulangan Gisel.

"Tentu saja, diantara kita, aku paling merindukannya," ucap Amel. Dan David hanya mengiyakannya saja. Padahal di sini semua tahu siapa pemilik rindu terbesar sebenarnya.

.

.

.

Sementara di kediaman Parvis.

Persiapam untuk makan malam, malam ini sudah siap. Gisel yang kini mengenakan gaun berwarna peach dan membiarkan rambutnya tergerai itu sedang bermain dengan kedua keponakannya, Zea dan Zayn. Dua keponakannya tersebut seperti anak kembar karena hanya terpaut tepat satu tahun saja.

"Kakak ipar, bagaimana penampilanku malam ini?" tanya Gisell pada Senja yang melewatinya karena sibuk membantu mempersiapkan makan malam.

Senja berhenti lalu mengamati penamoikan Gisel dari atas sampai bawah, "Perfect! Kenapa sih? Tegang ya?" tanya Senja.

Gisel langsung menyangkal, "Enggaklah, cuma sedikit canggung aja, kan udah lama aku nggak ikut ngumpul bareng," ucapnya.

"Dan kali ini kita semua berkumpul untuk membahas kamu," kata Senja tersenyum.

Zayn yang dari tadi tidak melihat momminya, langsung merengek minta di gendong. Anak berusia dua setengah tahun itu terlihat sudah mengantuk. Senja langsung membawanya ke kamar.

Gisel melanjutkan bermain dengan Zea yang tengah asyik dengan mainan legonya.

Namun, saat Elang melintas, Zea langsung mencampakkan mainannya dan menghampiri daddinya.

" Kakak sih, pakai muncul segala. Jadi nggak mau kan Zea sama aku, ayo sayang main lagi!" bujuk Gisel karena kini balita berusia tiga setengah tahun itu sudah berada dalam gendongan Elang. Anak tersebut menggeleng, "Mau syama Daddy, aunty," ucapnya.

"Yah, aunty nggak ada teman bermain dong jadinya," Gisel pura-pura memasang wajah sedih. Namun tetap tak mempengaruhi pendirian Zea. Anak itu memang sangat dekat dengan daddinya. Apa-apa selalu daddinya.

"Itu sepertinya udah ada yang datang," ucap Elang pada Gisel.

Mereka pun keluar untuk ikut menyambut siapa yang datang. Rupanya keluarga David.

"Anak gadisku pulang, tapi nggak ada yang ngasih tahu aku! Kalian benar-benar!" omel Amel ketika Alex dan Anes menyambutnya. Bukan marah, tapi lebih kepada kecewa sebenarnya.

"Bukannya nggak mau kasih tahu, Mel. Belum sempat aja. Emang abang nggak bilang sama kamu? Aku kira abang udah..."

Belum juga Anes menyelesaikan kalimatnya. Amel sudah tak mempedulikannya, ia langsung memeluk Gisell saat melihat gadis itu keluar bersama Elang dan Zea.

"Mama, apa kabar?" tanya Gisell setelah pekukan mereka terurai.

"Mama baik, sayang. Kamu kenapa nggak pernah kasih kabar ke mama? Apa kamu juga marah sama mama gara-gara Rega?" tanya Amel sambil terisak.

Gisel menggeleng, "Maaf, Isel terlalu sibuk di sana, ma. Jarang sekali pegang ponsel," ucap Gisel dan itu hanya alasannya saja. Karena sebenarnya ia memang menghindari wanita itu, terutama saat awal-awal Gisel sedang berusaha keras untuk menyembuhkan lukanya. Karena, jika ia terus berhubungn dengan orang-orang terdekat Rega, itu akan semakin sulit untuknya.

"Nggak apa-apa, yang penting sekarang kamu sudah kembali dalam keadaan baik, mama senang," ujar Amel tersenyum. Gisel mengangguk dan balas tersenyum.

Wajah Gisel yang semula biasa saja bahkan terlihat ceria tersebut, langsung berubah gelap auranya ketika melihat sosok yang baru saja bergabung karena ia harus menerima telepon penting sebentar tadi saat sampai. Siapa lagi kalau bukan Rega. Pria yang mematahkan hatinya empat tahun yang lalu.

"Apa kabar kamu, dek?" sapa Rega, mengabaikan orang-orang di sekitarnya yang semuanya menahan napas karena tegang melihat pertemuan kembali dirinya dan Gisel.

"Sangat baik," jawab Gisel jutek. Bahkan ia tak mau menatap Rega apalagi membalas uluran tangan pria tersebut.

Rega tersenyum, meski dalam hati ia kecewa, "Syukurlah, abang senang kamu kembali," ungkapnya jujur.

"Benarkah? Aku pikir kamu adalah orang yang paling tidak ingin aku pulang," balas Gisel.

Suasana pun semakin tegang saja.

"Mom, dad. Aku tunggu di dalam aja, di sini gerah!" Gisel langsung melenggang masuk.

"Mas...." Anes mencubit pinggang Alex, pria itupun langsung mengajak David dan keluarganya untuk masuk.

"Ayo, kita tunggu di dalam aja, sebentar lagi mungkin mereka sampai," kata Alex mencairkan suasana.

Amel sedikit bingung, "Emang kita nunggu siapa lagi, Nes? Apa ada tamu lain yang akan makan malam sama kita?" tanyanya.

"Iya, ayo masuk!" Anes menarik tangan Amel. Sebenarnya ia juga bibgung bagaimana menjelaskan kepada Amel kalau acara makan malam ini bukan hanya untuk acara menyambut kepulangan Gisel, melainkan untuk membicarakan pernikahan anaknya tersebut.

Kini mereka sudah duduk di meja makan. Senja baru saja ikut bergabung setelah menidurkan Zayn.

Rega tak pernah Sedetikpun melepas pandangannya dari Gisel. Gadis itu, tidak lebih tepatnya wanita itu kini semakin cantik dan dewasa. Ya, Gisel yang ia kenal dulu kini telah menjelma menjadi wanita karir yang sukses dan semakin memesona.

Gisel bukannya tak menyadari jika sejak tadi Rega terus menatapnya, tapi ia masa bodoh dan sesekali mengajak bercanda Zea yang duduk di sebelahnya.

Setelah menunggu beberapa saat, tamu spesial itu datang bersama seorang gadis cantik berhijab.

"Maaf semuanya, saya terlambat karena harus menjemput adik saya terlebih dahulu di Bandara," sapa Kendra yang merasa tidak enak karena membuat Alex dan lainnya menunggu.

"Mas Kend, akhirnya datang juga..." ucap Gisel. Kendra menatapnya lalu mengangguk kecil diiringi senyumnya.

"Tidak apa-apa Kend, duduklah!" ucap Alex. Kendra pun duduk, diikuti oleh adiknya. Ia kembali menatap Gisel, wanita itu tersenyum manis kepadanya. Sangat cantik sekali, bukan hanya Kendra yang memujinya namun juga Rega.

...****************...

Terpopuler

Comments

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Biar saingan Rega dan Kendra.

2024-03-30

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

tuhkan Rega nyesel kalau udah jau baru nyadar

2024-03-30

0

Wanno

Wanno

ceritanya bagus thor
cuman nama karakter dan kedekatan ortunya gisel sama Rega masih kadang membuatku bingung yg mana sebenarnya ortu mereka

2023-10-27

4

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 54
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96 (End)
97 Author
98 Extra part
99 Extra part 2
100 Extra part 3
101 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 54
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96 (End)
97
Author
98
Extra part
99
Extra part 2
100
Extra part 3
101
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!