Chapter 7

Pada akhirnya, Gisel memilih untuk melanjutkan studinya di Paris setelah melalui banyak sekali pergolakan batin. Kini ia sudah memantabkan diri untuk pergi.

Gisel dan Gavin tengah bersiap menuju ke Bandara dengan diantar oleh keduaorang tua juga kakak dan kakak ipar mereka. David tidak bisa ikut mengantar karen ia harus menggantikan Alex meeting dengan klien penting. Sementara Amel, wanita itu memilih menangis di rumahnya, ia tak sanggup melepas Gisel. Terlebih lagi ia masih sedih atas tindakan Rega tempo hari.

"Gara-gara kamu, Gisel jadi pergi! Puas kamu sekarang?" omel Amel kepada putranya saat tahu keputusan Gisel ke Paris.

Untuk Rega, entahlah. Sejak hari itu, pria itu memghilang dari dunia Gisel, mungkin sengaja atau sedang menyesali tindakannya.

Gavin yang akan meneruskan kuliahnya di Australia, tempat dimana kedua orang tuanya juga menimba ilmu disana, akan pergi ke Paris terlebih dahulu bersama Kendra untuk menemani Gisel. Setelah memastikan Gisel aman dan nyaman di tempat itu, barulah Gavin akan ke Australia sesuai rencananya.

Sebenarnya, beberapa kali Gavin membujuk Gisel supaya ikut dengannya melanjutkan kuliah di Australia supaya ia bisa menjaga saudarinya tersebut dua puluh empat jam. Meski sering bertengkar dan menggoda adik kembarnya, namun sesayang itu Gavin dengan Gisel. Ia bahkan sempat ingin membuat perhitungan dengan Rega jika saja Alex dan Elang tidak mencegahnya.

Gisel menolak untuk pergi dengan Gavin. Bukan tanpa alasan ia menolak. Ia bertekad ingin menunjukkan kepada semua orang terutama Rega kalau dia juga bisa mandiri dan akan sukses dengan usahanya sendiri.

Anes sejak pagi tadi tak henti-hentinya menangis, ia masih belum rela di tinggal oleh kedua anak kembarnya. Senja yang akan ikut mengantar Gavin dan Gisel sedang berusaha menenangkan ibu mertuanya tersebut.

Tiba-tiba saja muncul Kendra yang menyembulkan kepalanya melaui celah pintu, yang pada akhirnya membuat pria yang pantas di juluki sad boy itu berdebat kecil dengan Senja. Dan perdebatan mereka tersebut mampu membuat Anes sedikit tersenyum.

"Nah, gitu dong mom, senyum. Senja ikut sedih kalau mommy sedih terus. Nanti Gisel juga akan sedih kalau mommy tidak ikhlas melepas kepergiannya," ujar Senja.

"Mommy hanya mengkhawatirkan anak itu, bagaimana nanti dia akan hidup di sana seorang diri. Adikmu itu tidak pernah pergi jauh sendiri, apalagi ini ke Paris dan lama. Kalau saja dia mau ke Ausy bersama Gavin, mommy akan sedikit lebih tenang karena ada yang menjaganya. Kamu tahu sendiri bagaimana manjanya Gisel, mommy khawarir, sayang," sebagai seorang ibu, banyak hal yang Anes khawatirkan tentunya dan Senja bisa memaklumi itu. Ia yakin jika sudah menjadi seorang ibu, pasti dia juga akan sama seperti mertuanya tersebut.

" Mommy harus yakin dan percaya sama Gisel. Jangan smpai dia kehilangan rasa percaya dirinya kalau kita sampai meragukannya. Semuanya pasti sudah dipikirkan matang-matang olehnya. Nanti di sana akan ada orang-orang kepercayaan Senja yang akan menjaga Gisel, mommy jangan khawatir. Kan, kalau kangen bisa ke sana, sekalian bulan madu sama daddy,"

"Bulan madu apanya, mommy sudah tua," Anes kembali tersenyum hal itu mmebuat Senja senang.

.

.

.

Iring-iringan mobil yang membawa keluarga Parvis tengah sampai di Bandara.

Sejak di mobil tadi, Anes kembali menangis tak henti. Ia begitu berat melepas kedua anak kembarnya tersebut. Ia memeluk Gavin dan Gisel bergantian.

"Mommy nggak usah khawatir, Gisel akan jaga diri baik-baik, makan dengan baik, tidur dengan baik dan belajar dengan baik. Udah, jangan nangis terus, nanti daddy marah sama Gisel karena udah buat mommy nangis begini," ucap Gisel seraya menahan isaknya. Matanya sesekali mengedar, berharap bisa melihat sosok yang seharusnya tak ia harapkan lagi untuk terakhir kalinya sebelum ia pergi.

" Kita bisa pergi sekarang?" tanya Kendra seraya melihat jam tangannya. Waktu keberangkatan tinggal sebentar lagi.

" Sel, ayo!" ajak Gavin, namun gadis itu masih bergeming, entah apa lagi yang ia harapkan.

" Sel!" Gavin menarik tangan Gisel hingga gadis itu tersadar dari lamunannya.

"Eh, iya," Gisel pun berjalan mengikuti Gavin setelah berpamitan kepada semuanya.

"Abang bahkan tidak datang mengantarku. Baiklah jika ini mau abang, mulai hari ini Gisel akan hapus abang dari hidup Gisel. Gisel nggak akan mengganggu abang lagi, semuanya berakhir! Gisel akan buktikan kalau Gisel mampu tanpa abang!" Batin Gisel, hatinya begitu sakit. Ia mengambil ponselnya, lalu memblokir nomor ponsel milik Rega. Tidak, bukan hanya nomornya saja, tapi ia bertekad akan memblokir pria itu dari hidupnya.

" Sayang, ayo pulang. Mereka akan baik-baik saja Gavin dan Kendra akan mengurus semuanya," ajak Alex setelah memastikan Gavin dan Gisel sudah berada di dalam pesawat jet pribadi milik Elang.

"Tapi mereka hanya beberapa hari di sana, mereka akan meninggalkan Putri semata wayang kita sendiri di sana," sergah Anes, ia terus menoleh ke belakang, terlalu berat untuknya berpisah dengan si kemabr terutama Gisel, anak gadisnya yang manja.

"Sudahlah, mom. Biarkan mereka belajar mandiri. Mereka cuma pergi Ke Paris, yang satunya akan ke Ausy. Kalau kangen tinggal datangi mereka. Jangan lupa Gisel itu anak mommy, bukankah dulu mommy juga kuliah di luar negeri, sendiri? Percayalah, Gisel juga akan mampu kayak mommy. Jangan pernah meragukan anak gadis mommy, dia bisa lebih sedih jika mommy meragukannya," Elang mencoba menasihati momminya.

"Kami tunggu di mobil, "Elang menggandeng tangan Senja dan meninggalkan mommy dan daddy.

" Sudah sudah, ayo pulang. Jangan nangis terus, kayak nganter anak ke medan perang aja. Lihat itu anak sulungmu udah badmood karena lihat mommy kesayangannya nangis terus," ucap Alex yang tahu betul jika Elang paling benci melihat ibunya menangis, apapun alasannya.

Alex menarik Anes ke dalam pelukannya," Hidup itu selalu ada pilihan, sayang. Dan ini pilihan anak kita, kita hanya bisa mendoakan yang terbaik selama itu positif," ucapnya lembut, di kecupnya kening sang istri lalu menggiringnya untuk berjalan bersama dengannya menyusul Elang dan Senja.

Gisel terus berjalan mengikuti Kendra dan Gavin yang menuntun tangannya. Pertahanannya runtuh juga, kini gadis itu tak mampu lagi untul tidak menitikkan air matanya setelah seluruh keluarganya pergi.

Sementara itu, tampak seorang pria yang sedang menengadah, menatap pesawat yang melintas di atasnya dari dalam mobilnya.

"Selamat jalan, dik. Baik-baik di sana. Maaf abang hanya bisa melihatmu pergi dari sini. Abang nggak sanggup jika mengantarmu ke dalam, abang terlalu jahat sama kamu, maafkan abang, dik," gumamnya dalam hati.

Ia tersenyum kecut ketika mengetahui nomor ponselnya sudah di blokir oleh Gisel. Setelah ini ia juga harus bersiap jika gadis itu juga memblokir dirinya dari hidup gadis itu. "Mungkin ini lebih baik," lirihnya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Diana diana

Diana diana

giliran kamu nanti yg ngejar ngejar Gisel

2024-10-13

0

Febby Fadila

Febby Fadila

awas nyesal lo rega

2024-08-04

3

DozkyCrazy

DozkyCrazy

pengecut

2024-06-24

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 54
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96 (End)
97 Author
98 Extra part
99 Extra part 2
100 Extra part 3
101 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 54
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96 (End)
97
Author
98
Extra part
99
Extra part 2
100
Extra part 3
101
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!