Chapter 5

Di tengah-tengah obrolan mereka, Anes datang menyela, ia meminta Gisell meniup lilin dimana semua orang sudah berkumpul dan menunggu. Namun, Gisell masih menolaknya.

"Sebentar lagi, mom. Abang belum datang," ucapnya. Matanya celingukan, mencari sosok pria itu, namun bekum terlihat juga.

Anes mencoba membujuknya untuk menunggu di pinggir kolam karena semua orang sudah berkumpul di sana termasuk Gavin yang akan meniup lilin bersamanya.

Pada akhirnya, Gisel menurut, ia mengajak Kendra dan Sarah untuk bergabung dengan yang lainnya, "Ayo mas Kend, mbak Sarah. Kita ke sana!" ajaknya.

Karena tidak ingin para tamu menunggu lebih lama lagi, Gisel dan Gavin pun setuju untuk meniup lilinnya sekarang tanpa menunggu Rega.

Pertama, Gisel memberikan potongan kue untuk Alex dan Anes. Setelahnya untuk Elang, sementara Senja di beri oleh Gavin. Tak lupa saudara kembar itu juga saling bertukar potongan kue seperti biasa setiap kali mereka ulang tahun.

Gisel mengambil sepotong kue lagi untuk ia suapkan kepada Amel dan David bergantian.

David dan Amel merupakan orang tua kedua bagi putra putri pasangan Alex dan Anes tersebut. Terutama Amel yang selalu memanjakan Gisel karwna dia tak memiliki anak perempuan.

"Makasih, sayang," Amel mencium pipi Amel. Sementara papa David, membelai rambutnya penuh sayang.

Di tengah suasana haru dan penuh cinta untuk twins tersebut, datanglah sosok yang sejak tadi di nantikan oleh Gisel.

Rega melangkahkan kakinya ke arah mereka. Namun, yang menjadi perhatian bukanlah kedatangannya, melainkan sesosok perempuan yang berjalan di sampingnya. Menggandeng lengannya posesif. Wanita anggun dan cantik, sangat serasi dengan Rega.

Semua yang hadir tiba-tiba terdiam, terutama Gisel yang tampak tercenung. Seperti sedang menunggu sebuah penghakiman atas perasaannya selama ini.

Gisel yang sedang membawa sepotong kue, yang akan ia berikan untuk Rega, tetap menyunggingkan senyum termanisnya meskipun perasaannya mulai tak enak.

Dunia Gisel serasa berhenti berputar Ketika Rega memperkenalkan wanita di sebelahnya sebagai kekasih.

"Ini Nandira, kekasih Abang," ucap Rega.

Wanita tersebut mengulurkan tangannya, "Dira," ucapnya seraya memaksakan senyum.

Tangan Gisel mendadak kaku, bahkan kue yang ada di tangannya hampir jatuh jika tidak di ambil alih oleh Gavin. Wanita di depannya itu... Ah Ia ingat, dialah Nandira yang dulu pernah ingin menyatakan perasaannya kepada Rega. Ia tak menyangka jika sekarang mereka benar-benar bersama. Wanita itu benar-benar menjadi seorang dokter sekarang.

Bahkan juga beberapa kali ia sempat bertemu dengan Wanita itu di rumah sakit saat ia menyambangi Rega, hanya saja biasanya ia tak begitu memperhatikan wanita tersebut.

Semua yang ada di sana hanya bisa terdiam dalam keterkejutan mereka. Gisel serasa tak mampu bernapas, ia berharap ini hanya sebuah mimpi.

Namun, saat matanya mengedar, menyadari semua orang yang mengetahui kisahnya, kini seolah sedang menatapnya iba. Gisel sadar, ini adalah kenyataan. Inilah kado di hari ulang tahun sekaligus untuk kelulusannya.

"Sel,... Sel..." panggil Gavin lirih demi memastikan saudari kembarnya baik-baik saja.

Menyadari situasi, Gisel mencoba tegar, ia menghela napas dan menyambut uluran tangan wanita di depannya, "Gisel," ucapnya mencoba tersenyum meski dalam hati sudah hancur.

Ia tak menyangka jika wanita itu adalah kekasih Rega sekarang. Dulu, rumor yang ia dengar, Rega menolak saat Dira menembaknya. Namun, sekarang justeu pria itu sendiri yang memperkenalkannya sebagai kekasih. Memang Gisel akui, Nandira cantik dan lebih dewasa darinya.

"Selamat ulang tahun ya, Rega banyak cerita soal kamu, dan aku nggak nyangka adik kecil yang dia bilang menggemaskan, yang suka manja dan bikin ulah, penuh percaya diri mengejar dia, padahal udah di tolak Berkali-kali, ternyata cantik begini," ucap Dira sengaja.

"Dira, cukup!" ucap Rega yang merasa Nandira keterlaluan dan dia juga merasa tak pernah menceritakan apapun soal Gisel kepadanya. Dira langsung diam, tak berani melanjutkan kata-katanya begitu melihat sorot mata Rega.

Gisel hanya tersenyum tipis menanggapi perkataan Dira, seperti itukah ia di mata Rega selama ini, hanya seorang anak kecil yang manja bahkan mungkin cengeng dan suka membuat ulah untuknya. Tahukah oria itu jika ia melkukan semua itu hanya demi menarik perhatiannya dan ingin dianggap sebagai perempuan, bukan seorang adik.

Mendengar kalimat yanh di keluarkan Dira, Amel tak terima, ia langsung bersiap maju untuk membuat perhitungan dengan wanita yang di bawa oleh putranya tersebut. Namun, David mencegahnya, ia memberi kode untuk tidak ikut campur. Apalagi kini keluarga itu menjadi pusat perhatian.

"Kamu selalu saja begitu, awas aja kalau sampai putriku kenapa-kenapa. Kamu sama Rega bakal berurusan denganku, camkan itu!" omel Amel kepada papa David.

Senja terus meremat lengan Elang, ia bisa merasakan bagaimana erasaan Gisel saat ini. Hari yang seharusnyanya bahagia kini menjadi menyakitkan.

Alex dengan tenang berusaha menenangkan Anes yang sudah khawatir sejak tadi, ia bahkan sudh menangis, sementara Gavin sudah mengepalkan tangannya karena kesal dengan apa yang di lakukan Rega. Ia tahu selama ini Rega sudah berusaha menyadarkan Gisel, taoi bukan begini caranya.

Sedangkan Kendra yang menyadari posisinya sebagai bawahan keluarga tersebut, hanya bisa menatap Gisel khawatir. Ia tak bisa berbuat apa-apa. Apalagi sok menjadi pahlawan kesiangan, ia tidak bisa melakukannya. Meski hatinya sakit melihay Gisel.

Sarah hanya diam menyaksikan drama di depannya dengan sesekali melirik ke samping, demi melihat raut wajah khawatir Kendra yang tak bisa laki-laki itu sembunyikan.

"Happy birth day and happy graduation ya, Dik. Semoga panjang umur dan apa yang menjadi cita-cita kamu menajdi kenyataan," ucap Rega tulus, ia menyerahkan sebuah paper bag berisi hadiah untuk Gisel.

Gisel menerima paper bag tersebut dengan hati remuk redam. Ya, cita-citanya menjadi sebuah kenyataan, namun kenyataan pahit yang ia dapatkan.

"Terima kasih," hanya itu yang bisa Gisel ucapkan saat ini dengan terbata, berusaha kuat dan tidak menitikkan air mata. Acara baru saja di mulai, ia tak ingin membuat apa yang sudah mommy buat untuknya dan Gavin menjadi kacau karena hal ini.

"Nggak di lihat, Dik isinya?" ucap Rega yang berusaha tetap cuek dengan dengan kondisi Gisel saat ini yang tentu saja ia tahu pasti gadis itu terluka.

Gisel membuka papar bag tersebut, ia terdiam melihat isinya, yaitu peralatan menggambar dengan kualitas terbaik dan sebuah buku tentang designer mode. Ia memandang Rega dan laki-laki itu mengangguk seraya tersenyum tulus.

Hadiah itu memang tak terlalu mahal, bisa dibilang sederhana. Namun, benda itu mengingatkan kalau dulu sekali, jauh sebelum ia merubah dunianya menajdi Rega, benda-benda tersebut menjadi kesayangan dan berharga buat Gisel yang suka menggambar dan bercinta-cita menjadi designer fashion terkenal.

Gisel hampir atau bahkan mungkin sudah melupakan cita-citanya yang satu itu. Ia memang kuliah di jurusan Fashion mode, tapi semua itu hanya karena Rega yang menyuruhnya.

"Lanjutkan, mimpimu, Dek! Perjalananmu masih panjang," ucap Rega tersenyum tulus.

Jika biasanya Gisel akan terang-terangan memeluk Rega tanpa malu, tapi kini ia hanya bisa menganggukkan kepalanya. Lantas apa yang harus ia lanjutkan? Mimpinya untuk bersama pria yang ia kagumi dan gilai sejak dulu kini pupus sudah. Mimpi mana yang di maksud, Gisel merutuki nasibnya dalam hati.

"Kita lanjutkan acaranya, semuanya nikmati acaranya ya, jngan pulang sebelum have fun!" ucap Gisell tersenyum, namun dengan mata berkaca-kaca.

Acara pun berlanjut, Gisel pamit kepada Rega dan Dira untuk bergabung dengan yang lainnya, padahal sebenarnya ia ingin menyendiri.

Rega hanya bisa menatap punggung Gisel dengan tatapan nanar.

"Kamu cantik sekali malam ini, Dek. Maafkan abang, kamu harus sadar dan melihat, dunia begitu luas, masih banyak hal yang bisa kamu lihat. Jadilah dirimu sendiri dan lihatlah dunia yang begitu luas ini. Terima kasih karena malam ini kamu kuat, kamu hebat. Jika abang boleh meminta, jika abang boleh egois, jangan pernah berubah," batin Rega, matanya tak berkedip menatap punggung Gisell hingga tak lagi terlihat. Entah apa yang ia maksud untuk tidak berubah, bukankah dari dulu ia yang menginginkan Gisel berubah.

Dira hanya bisa menahan kesal melihat Rega yang terus memperhatikan Gisel dengan tatapan campur aduk, sedih, merasa bersalah dan mungkin... Cinta. Entahlaj, sangat sulit menerka pikiran oria tersebut.

"Aku ambil minum dulu, kamu mau minum enggak?" tanya Dira.

Rega menggeleng, "Nanti aku ambil sendiri," ucapnya tanpa melihat Dira.

Dira sedikit menghentakkan kakinya, ia kesal karena seharusnya sebagai laki-laki, Regalah yang mengambilkannya minum. Nandira meninggalkan Rega dengan lamunannya.

Sepertinya Nandira, David mendekati Rega, ia menepuk bahu putra semata wayangnya tersebut. Rega menoleh dan David mengangguk, "It's Oke," ucapnya.

"Mama? bunda?" Rega mengkhawatirkan dua wanita penting baginya tersebut.

"Mama, biar papa yang handle. Kalau bunda, serahkan pawangnya, tak perlu khawatir," ucap David tersenyum seraya menepuk-nepuk bahu Rega.

...****************...

Terpopuler

Comments

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Tega dirimu Rega..... Menghancurkan hati dan perasaan gisel... Padahal dilubuk hati yang paling dalam kau juga menyimpan perasaan pada gisel...

2024-03-30

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

bikin nyesek pas bab ini kasihan gisel

2024-03-30

0

Yaser Levi

Yaser Levi

seharusnya bkn bgtu rega..kasih syarat aja sm gisel..klu mau jd pacad mu,dia harus jd seorang desainer yg hebat..bru top..lah ini...malah bikin luka...

2024-03-24

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 54
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96 (End)
97 Author
98 Extra part
99 Extra part 2
100 Extra part 3
101 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 54
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96 (End)
97
Author
98
Extra part
99
Extra part 2
100
Extra part 3
101
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!