Setelah keluar dari lift andra menunju ruangan tempat di biasa kerja, dan sudah di sambut oleh dua Sekretaris yaitu nova dan bagas.
" selamat pagi pak." Ucap mereka berbarengan.
"Selamat pagi kalian berdua." Jawab andra.
"Kami turut berduka cita atas meninggalnya tuan muda raka."
"Terima kasih." jawab papa andra
"O.. iya, kalau menantu saya datang sama temanya bilangin saya, dan jangan lupa kirim berkas berkas selama saya tidak masuk." lanjut papa andra
"Baik pak." Ucap meraka sambil keluar dan tidak lupa menutup pintu.
"Banyak sekali tugas tugas selama aku tidak masuk ke kantor." Gumam andra dalam hati.
"Dan ini kenapa pengeluaran perusahaan lebih banyak dari bulan kemaren" pikir andra.
Saat sedang memperiksa laporan kerjaan para anak buah terdengar suara dari balik pintu.
Tuk tuk tuk
"Masuk." jawan andra.
Terbuka pintu dan terlihat bagas sambil membawa kertas kertas.
"Pak ini berkas berkas yang bapak mau, dan nona rose sudah datang dan saya suruh untuk tunggu di ruangan yang biasanya untuk tamu." Ujar bagas sambil menaruh kertas kertas itu di meja kerja andra.
"Kalau begitu silahkan keluar dulu, saya akan menyusun ini dulu"
"Baik pak, kalau begitu saya keluar dulu." Setelah selesai menaruh berkas berkas dimeja andra, pergi menuju pintu.
Andra yang sedang menyusun tanpa sengaja melihat foto keluarga dimana semua orang difoto tersenyum, merasa sedih melihat foto itu karena salah satu orang yang difoto telah tiada.
Merasa meja kerja telah rapi maka andra pergi kearah pintu untuk menuju menantunya, sedangkan foto tadi dia simpan di laci meja, dan keluar menuju tempat rose berada.
Saat membuka pintu terlihat menantunya serta sahabat anaknya duduk di sebuah sofa.
"Pagi pa.." rose.
"Pagi om." riko.
"Pagi om andra." riki.
"Pagi." jawab andra.
Andra menuju sofa dan duduk.
"Apa kita bisa mulai pembicaraannya?" memulai pembicaraan.
"Boleh pa.. om." Ucap mereka.
"Jadi gini." andra menceritakan semua kejadian yang dia dengar dari sean saat dalam perjalanan tadi.
"Jadi cerita secara singkatnya, sean sedang menonton tv lalu pergi ke dapur karena lapar dan saat membuka kulkas terdengar suara tembakan di ruang tamu atau ruangan tv dan melihat adu tembak antara raka dan yang kalian sebut black, dan saat raka kehabisan peluru di pistol, sean melihat black menondongkan pistol kearah raka, dan sean yang melihat itu langsung melemparkan pan untuk membantu raka dan pan itu di tembak oleh black, saat black sedang kehabisan peluru sedangkan raka telah mengisi peluru dan menyuruh sean ke tempatnya, sean pun melakukan apa yang disuruh oleh raka, tapi saat sedang menuju kearah raka, sean terkena suatu benda yang membuat sean pingsan, saat sean siuman sean melihat mayat raka dan black serta pembantu dan mencari benda yang mengenainya tapi tidak ada, sean berjalan menuju tubuh raka, dan merasa kepalanya pusing sean pun pingsan." Riko menyimpulkan cerita yang diucapkan oleh andra yang di dapat dari sean, dan di angguk oleh andra.
Diruangan itu langsung sepi, riko, riki dan rose saling melirik.
" pan yang dipakai sean sebagai senjata tidak ditemukan, dan siapa orang yang berada ditempat kejadian?" Riko dengan binggung.
"Tunggu dulu sepertinya benda yang mengenai sean adalah pan." Ucap rose.
"Kalau begitu kita perhitungkan waktunya kejadian antara jam 11, tetangga menelepon polisi di jam 11.15 dan polisi datang pada jam 11.50, dan menemukan lima mayat yaitu mayat raka, pembunuh, satu penjaga, dua pembantu, dan sean yang tak sadarkan diri, dua pucuk senjata dan 6 magazine, dirumah itu cuma ada lima orang, sean, raka, penjaga serta dua pembantu." Riki menyimpulkan dengan wajah serius.
"Rose kenapa raka dirumah om andra pada saat itu bukan dirumah kalian berdua?" Tanya riki kepada rose dengan wajah serius.
" soalnya raka dapat panggilan dari telepon rumah kalau papa andra dan mama silvia pergi liburan jadi disuruh ke rumah, tapi malam sebelumya tidak ada telepon untuk nyuruh raka kerumah papa andra! karena satya sedang sakit dan ada ayah dan bunda jadi cuma raka yang pergi ke rumah papa andra" Jawab rose dengan jelas.
"Tapi om tidak pernah menyuruh orang rumah untuk telepon raka ke rumah dan kalau perlu om biasanya telepon secara langsung atau om suruh sean untuk ke rumah kalia." tandas andra.
" jadi gini!.." ucap riko mendapatkan pencerahan.
"Apa?" Ucap mereka semua yang berada di dalam ruangan.
"Akan aku jelaskan teoriku, pertama pelaku tahu bahwa om andra dan tante silvia tidak ada dirumah, salah satu orang rumah menelepon raka untuk pulang kerumah, jadi ada mata mata dirumah om andra, bagaimana mungkin kejadian itu kurang dari 35 menit?, pasti ada orang dalam dan sudah direncanakan." Jelas riki.
"Tapi kenapa dirumah om andra?..." ucap riko dengan binggung.
" itu yang menjadi pertanyanya... tunggu dulu sean mendengar ucapan black yaitu raka mengangu organisasi tapi blackkan anak buah dari mafia SKULL!?? jadi organisasi mana yang disebutkan oleh black?." Riki.
"Kita berempatkan telah berkali kali terlibat dengan mafia skull!" Rose
"Betul kata rose, tapi kenapa raka yang dibunuh bukan salah satu dari kita?." Riko.
"Apa jangan jangan raka mengetahui sebuah rahasia yang tidak diketahui!" Ucapan spotan riki.
"Tapi kamu kata ada mata mata dirumah om andra dan siapa mata mata itu?, tapi kenapa semua orang terbunuh kecuali sean?." ucap riko dengan binggung.
"Emang ada pembantu baru dirumah om dan mulai kerja dari satu bulan yang lalu, tapi dia meninggal di dalam peristiwa itu." jelas papa andra.
" kalau emang dia mata matanya tapi kenapa dibunuh oleh black?, kenapa cuma sean yang selamat." rose.
" kalau memang ada orang lain didalam kejadian itu kenapa menghilang ?. Dia musuh atau teman?" riki.
"Oo.. iya om dan sean pernah ketemu dengan satu kakek kakek dan karena sean kasian melihat kakek kakek itu yang seperti orang sekarat maka di kasih makan oleh sean dan kakek kakek itu kalau gak salah bilang ketika kau dalam bahaya maka kakek akan menolongmu sekali saja kepada sean." Ucap papa andra akan teringat sesuatu kejadian bersama sean.
" kalau begitu kita buat kesimpulan lagi, kasus ini semakin terang tapi semakin misteri." Ucap riki.
" sepertinya waktu kejadian kurang dari 30 menit!." Riko dengan suara agak keras.
"Ko.. bisa." Tanya papa andra bingung dengan perkataan riko.
" sepertinya setelah mendengar penyimpulan riki, cerita sean, cerita rose serta om, maka seperti ini,
Pertama mata mata menelepon raka dengan alasan disuruh menemanin sean untuk memancing raka ke rumah om andra terus black masuk ke rumah om, mata mata itu tidak mati karena yang mati adalah mbak ina yang kita tahu mbak ina itu sudah kerja dirumah om hampir 20 tahun, saat peristiwa terjadi dia disuatu ruangan mencari sesuatu yang dinginkan organisasi yang dikatakan black, sedangkan black bertugas membunuh raka, saat sean pingsan muncul satu orang lagi membunuh black dan mata mata itu, sedangkan raka telah meninggal, jadi aturan waktu diperistiwa adalah adu tembak terjadi 5 menit atas perkataan para saksi yang mendengar suara tembakan dan saat sean bangun black dan raka serta mbak ina telah mati kalau kita intungkan sean bangun selama 1-3menit, dan polisi datang jadi orang yang membunuh black dan mata mata dalam waktu kurang dari 10menit." Jelas riko dengan wajah yang sangat serius, lantas yang mendengar itu langsung terkejut atas penuturan riko.
"Tapi kenapa pan tidak ada didekat kejadian?.." rose
"Entahlah." Riko dengan suara pelan.
Saat sedang diskusi terdengar suara ketukan dari arah pintu.
"Siapa?" Ucap andra.
" bagas, ponsel bapak bunyi." Jawab bagas, emang diruang tempat andra dan yang lainnya tidak ada barang yang berhubungan dengan komunikasi.
"Silahkan masuk." Bagas yang mendapatkan jawaban dari bosnya langsung masuk dan menyerahkan ponsel ke andra.
Andra yang yang menerima ponsel dari bagas dengan curiga karena nomor tidak dikenal tapi tetap menerima telepon itu.
"Halo ini siapa?" Tanya andra.
"..." jawab di ujung telepon.
"Apa!.. ok saya akan kesana sekarang juga." Andra dengan wajah terkejut, dan segera mematikan telepon dan berlari tergesah gesah menuju pintu keluar ruangan.
Mereka yang berada didalam ruangan binggung dan saling melirik dan segera pergi mengikutin andra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments