Hanya Bayanganmu
Hari senin, adalah hari yang katanya dibenci banyak orang. Tapi tidak dengan Embun, karena hari ini adalah hari pertama dia masuk sekolah setelah libur kenaikan kelas.
"Bu, dimana sepatu Embun?" Tanya Embun pada ibunya yang sedang memasak di dapur.
"Di belakang, kan kemarin kamu jemur sehabis di cuci." Kata bu Lastri ibunya Embun.
" Oh iya bu, Embun lupa kalau sepatunya tak cuci hehehe." Embun menggaruk kepalanya yang tak gatal.
" Oalah Mbun Mbun, masih muda udah pelupa. Gimana kalau sudah tua? bisa-bisa lupa kalau udah punya suami." Kata bu Lastri sambil geleng-geleng kepala melihat kelakuan anaknya.
" Ya namanya juga lupa bu, ya gak ingat." Embun pun pergi ke belakang untuk mengambil sepatunya. Setelah semua keperluan sekolahnya sudah siap, dia pun duduk di meja makan untuk sarapan.
...*********...
Di meja makan sudah ada ayah dan Bima kakak Embun. Bima sudah kuliah dan mengambil jurusan akuntansi, kakak Embun ini masuk dengan jalur beasiswa karena Bima termasuk anak yang pintar. Berbeda dengan Embun yang mempungai otak pas-pasan.
"Mbun, nanti berangkatnya bareng ayah apa Bima?" Tanya pak Ardi.
" Embun bareng Raka yah, kalau bareng mas Bima ntar telat sekolahnya." Kata Embun sambil makan sarapannya.
" Kita itu kalau di jalan mesti ngutamain keselamatan Mbun, makanya mas naik motornya pelan." Kilah Bima yang tidak mau disalahkan adiknya.
" Tapi gak kaya siput juga mas, kalau boncengan sama pacarnya enak. Lha ini sepanjang jalan mas cuma cerita soal pelajaran, lelah otak hayati mas Bim." Kata Embun mendramatisir keadaan.
" Kamunya saja yang dasarnya malas, gak mau di kasih ilmu gratis." Bima yang tak mau kalah dengan adiknya langsung pergi setelah menyelesaikan sarapannya.
Pak Ardi dan bu Lastri hanya bisa tersenyum melihat kelakuan kedua anaknya. Mereka tahu, walaupun sering bertengkar tetapi Bima dan Embun saling menyayangi satu sama lain. Tak berapa lama, terdengar teriakan memanggil nama Embun. Embun yang tahu itu Raka langsung pamit pada orang tuanya.
" Yah, Bu. Embun berangkat dulu ya. Assalamualaikum." Ucap Embun sambil mencium tangan kedua orang tuanya.
" Hati- hati ya, sekolah yang bener. Raka titip Embun ya." Pesan pak Ardi pada Raka.
" Siap om, Raka pergi dulu."Pamit Raka.
Pak Ardi dan istrinya menatap kepergian Embun dan Raka. Raka adalah tetangga mereka, dan satu sekolah dengan Embun sejak sekolah dasar setelah Raka pindah dari Jakarta.
Sebelum sampai sekolah, Embun minta sama Raka untuk menghentikan motornya. Raka yang sudah paham pun langsung menghentikan motornya.
" Kamu masih gak mau masuk sekolah bareng aku Mbun?" Tanya Raka
" Gak ah, aku gak mau dikeroyok fans kamu." Jawab Embun setelah turun dari motor.
" Kan gak mungkin kaya gitu lagi." Raka menjawab sambil memajukan bibirnya.
" Udah ah, pokoknya gak. Ntar kalau papasan jangan sok akrab ya. Aku masuk dulu." Embun pun masuk setelah meninggalkan Raka.
Raka hanya bisa geleng-geleng kepala, dan masuk sekolah sebelum bel masuk berbunyi.
Karena hari ini pertama masuk sekolah, maka seluruh siswa berkumpul di lapangan. Setelah upacara bendera, seluruh siswa masuk ke kelas masing-masing.
Beruntungnya Embun tidak satu kelas dengan Raka, karena dia ingin sekolah dengan damai. Embun masuk kelas dan melihat Dewi sahabatnya. Sebelum mereka mengobrol, wali kelas mereka sudah masuk dan seketika kelas jadi hening.
" Anak-anak, sebelum pelajaran dimulai ibu ingin mengenalkan kalian pada murid baru. Silakan masuk, dan perkenalkan diri." Ucap Bu Tika wali kelas Embun.
Semua mata pun tertuju pada murid baru yang penampilannya berhasil menyita perhatian seisi kelas
" Halo nama aku Brian."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
🦋𝖀𝖓𝖓𝖎𝖊 𝕰𝖛𝖎🍀
Lanjut thor
2022-10-25
0