Setelah Feng Jia Li melepaskan pelukannya ia menyuruh Feng Ying untuk menunggu sebentar karena ia harus menyiapkan makam malam untuk Feng Ying dan Long Fei karena sebentar lagi ia akan pulang.
"Anakku tolong suruh adikmu keluar setelah kau mandi"
Ucap Feng Jia Li kepada Feng Ying yang berjalan ke lantai atas.
Feng Ying pun mengangguk dan terus berjalan ke tangga, Feng Ying bukan anak satu-satunya karena ia memiliki seorang adik Perempuan yang beberapa jam lebih muda darinya.
Ia bernama Long Ai seorang gadis kecil yang manis dan penuh kasih sayang juga sangat pendiam, Feng Ying yang terbilang kejam di kehidupan sebelumnya pun tidak bisa menahan kecantikan dan keimutan adiknya itu.
"Adik.. bolehkah kaka masuk? "
Ucap Feng Ying sambil mengetuk pelan pintu kamar Long Ai.
Long Ai langsung membukakan pintu dan menyapa Feng Ying.
"Kenapa kaka?"
Jawab Long Ai seorang gadis kecil berusia dua belas tahunan sambil tersenyum ke Feng Ying.
"Aku hanya ingin melihat adikku yang manis, ibu sedang menyiapkan makanan bantu lah dia"
Ucap Feng Ying sambil mengelus kepala adiknya itu.
"Baiklah...aku akan turun"
Jawab Long Ai kemudian mulai melangkah ke arah tangga untuk turun ke dapur.
Feng Ying hanya bisa tersenyum kecil melihat adiknya itu, karena bisa di bilang Long Ai sangat pendiam dan hanya mau berbicara dengan keluarganya saja.
Feng Ying pun akhirnya masuk ke Kamarnya dan mandi agar terlihat lebih segar karena dari siang ia berkeliling kota.
Setelah ia selesai mandi ia keluar dari kamar dan menuju ruang makan, Feng Ying melihat Long Fei sudah ada di meja makan sambil membaca berita di layar HP nya.
"Seperti biasa kau pulang tepat waktu ayah"
Ucap Feng Ying sambil duduk di sebelah Long Fei.
"Memangnya aku memiliki jadwal pulang dan pergi?"
Tanya Long Fei dengan heran.
"Tentu tidak aku hanya mencari topik agar ada pembicara di antara kita"
Jawab Feng Ying dengan santai.
Long Fei pun tertawa kecil dan kemudian menanyakan pendapat Feng Ying tentang Jurus yang ia berikan kepada Feng Ying beberapa bulan yang lalu.
Feng Ying pun menjawab ia sudah menguasai semuanya sejak lama dan siap untuk di uji kapan pun.
Mendengar jawab Feng Ying, Long Fei tersenyum dan mengajak Feng Ying untuk ke tempat latihan karena ia sangat penasaran dengan pencapaian anaknya itu.
"Setidaknya makan lah ini dulu sebelum kalian pergi berlatih"
Ucap Feng Jia Li sambil meletakkan beberapa hidangan daging yang wanginya enak.
Long Fei pun langsung Menyantap hidangan yang istrinya buat itu dengan lahap karena ia juga merasa sangat lapar.
Berbeda dengan lainya,Long Ai makan paling sedikit, karena takut ayah dan kakaknya kekurangan makanan.
"Putriku makan lah yang banyak jangan pikirkan ayah dan kakakmu, mereka juga tidak akan habis seperti biasanya"
Ucap Feng Jia Li sambil mencubit pipi Long Ai.
Long Ai pun mengangguk dan menambah porsi makanya dan mulai makan dengan tenang.
Setelah selesai makan Feng Jia Li langsung membersihkan tempat makan dan Long Fei mulai berbincang dengan Feng Ying.
"jika kau terbukti hebat aku akan mengajak mu berburu para monster di luar kota"
Ucap Long Fei dengan penuh semangat.
Feng Ying pun langsung merasa semangat mendengar ucapan ayahnya itu karena ia sering mendengar dari orang orang bahwa berburu monster adalah hal yang seru bagi pendekar.
"Kalau begitu kenapa tidak kita coba sekarang saja? "
Tanya Feng Ying kepada Long Fei
"Hahahaha ini baru anakku, dua jam lagi kita akan berlatih, aku harus menulis laporan dulu"
Jawab Long Fei sambil melangkah pergi ke ruang kerjanya.
Feng Ying pun segera menuju tempat latihan agar bisa bersantai sejenak karena udara di tempat latihan sangat segar, ia tidak sendirian melainkan di temani oleh Long Ai.
Seperti biasa tidak ada perbincangan di antar keduanya jika bukan Feng Ying yang memulainya.
"Adik berada di tingkat apa kau sekarang?"
Tanya Feng Ying sambil menatap gadis manis di sebelah nya.
"Dasar Dua"
Jawab Long Ai dengan singkat.
Feng Ying hanya bisa menghela nafas mendengar jawaban adiknya yang singkat,menurutnya...Long Ai juga memiliki bakat yang tak kalah hebat dari Long Fei karena ia baru mulai berlatih dua tahun.
Ada beberapa hal yang di sayangkan dari Aura di Bumi yaitu sedikit nya Aura untuk berlatih, namun itu menurut penilaian Feng Ying.
Jika meminta pendapat orang lain seperti Long Fei atau pendekar lainya mungkin jawaban mereka jauh berbeda dan menganggap penilaian Feng Ying adalah omong kosong.
Ilmu bela diri di Bumi juga kalah jauh jika di bandingkan dengan ilmu ilmu yang Feng Ying pelajari di Alam Dewa, jarak keduanya bagaikan satu dan seratus.
Setelah dua jam lebih keduanya hanya menatap indahnya malam, Long Fei datang bersama Feng Jia Li, terlihat wajah penuh semangat Long Fei, seakan-akan ia akan melakukan sesuatu yang besar.
Tiba tiba Long Fei langsung melompat ke arena latihan dan memancarkan Aura petarung yang kuat sambil menatap Feng Ying.
"Cepat anakku jangan biarkan ayahmu ini menunggu lama"
Ucap Long Fei sambil memberi tanda untuk maju.
Feng Ying langsung melompat ke arena juga dan memancarkan Aura yang cukup kuat namun bukan apa apa di hadapan Long Fei.
Keduanya pun memasang kuda kuda bersiap untuk menyerang dan Feng Ying yang mulai menyerang lebih dahulu dengan kecepatan penuhnya.
Long Fei tersenyum bangga melihat kecepatan Feng Ying yang sudah menyamai pendekar master tingkat lima.
Long Fei menyambut serangan Feng Ying dengan satu tangan dan menyerang balik juga, tentu saja Long Fei menggunakan kemampuan yang sama dengan Feng Ying karena jika ia mengeluarkan kekuatan penuhnya Feng Ying bagaikan semut di matanya.
Mereka berdua bertukar puluhan jurus dalam waktu singkat Feng Ying menggunakan energi pedang di tangannya yang terbuat dari qi, sedangkan Long Fei hanya menggunakan tangannya tanpa energi sedikit pun.
"Dengan kemampuan mu ini pendekar master tingkat 5 sekalipun akan kesulitan melawan mu"
Ucap Long Fei sambil memukul pedang energi di tangan Feng Ying.
Feng Ying terpental mmundur beberapa langkah dan pedang energi di tangannya pecah karena pukulan Long Fei.
Feng Ying akui perbedaan kekuatan pendekar Bumi dan Master sungguh jauh berbeda dari apa yang ia bayangkan, ia melihat Long Fei juga tidak menggunakan tenaga sedikit pun, lebih tepatnya hanya gerakan ringan.
"Sepertinya aku hanya semut di mata mu ayah"
Ucap Feng Ying sambil memberi hormat kepada ayahnya karena ia tidak berdaya berlatih tanding dengan Long Fei.
"Di mata ku kau adalah anakku dan selamanya menjadi anakku, kerja bagus putra ku"
Ucap Ling Fei sambil menepuk pundak anaknya yang membanggakan itu.
"Besok aku akan mengajak mu berburu, istirahat lah Ying'er"
Ucap Long Fei sambil melangkah keluar dari arena latihan.
Feng Ying pun merasa bahagia karena ia akan mulai berburu besok, sebenarnya ada alasan lain yang membuat Feng Ying sangat ingin berburu, yaitu mengumpulkan Jiwa monster atau makhluk hidup lainya.
"Aku harus banyak memburu monster besok agar bisa mengumpulkan banyak Jiwa untuk berlatih Ilmu dari Bola misterius"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments