Dewa Di Dunia Lain
Tanah Prisma adalah nama sebuah wilayah yang di sebut tanah perdamaian karena di sana hanya di tinggali oleh hewan hewan dan tumbuhan surgawi yang melegenda.
Namun kini di tempat itu sudah banyak pertumpahan darah,pohon pohon sudah tumbang dan hewan hewan terbaring tak bernyawa, bahkan para dewa yang di sebut abadi pun bergeletakan di tanah.
Terdengar suara pertempuran yang dahsyat dari berbagai arah, langit cerah berubah menjadi merah Karena api pertempuran.
"Dasar iblis kau sungguh berdosa!!"
"Hari ini adalah hari kematian mu!!"
"Dewa iblis dosa mu sudah tak bisa di maafkan!! "
Ucap sekumpulan orang dengan Aura yang terlihat Suci dan Berkilauan, kepada seorang pria yang sedang berdiri sambil membersihkan pedang dari darah.
"Kenapa kalian berteriak, maju saja hadapi aku jika berani"
Jawab seorang pria sambil mengacungkan pedangnya kepada sekumpulan orang yang memancarkan Aura Dewa.
Terlihat seorang pria berusia 40 tahunan yang di sebut sebagai Dewa Iblis sedang di kepung belasan sosok orang kuat atau Dewa.
Di sekitar pria itu sudah terlihat puluhan tubuh yang tergeletak tak bernyawa.
Tanpa basa basi belasan Dewa itu mulai menyerang sang Dewa Iblis secara bersamaan karena mereka sadar kemampuan individual mereka tidak sebanding Dewa Iblis.
Pertarungan sengit pun terjadi anatar kedua belah pihak, meski di kepung belasan orang pria itu tetap berhasil mengimbangi belasan orang itu, bahkan terlihat masih lebih unggul.
"Tebasan Iblis yang melonjak"
Pria itu mengeluarkan jurus Pamungkasnya secara tiba tiba setelah menangkis dua serangan musuhnya.
Dari tebasan itu muncul energi pedang yang menyeramkan dan berhasil mengenai lima orang musuhnya.
Melihat tubuh rekannya terbelah dengan mudah,delapan orang yang tersisa pun mundur Karena pria itu terlihat akan melepaskan jurus mematikan lagi.
"Kenapa?.. kalian takut? "
Ucap pria itu sambil tersenyum kejam.
Belum sempat menjawab pria itu,tiga sosok yang memancarkan Aura Dewa lebih kuat muncul tiba tiba dari ruang hampa di hadapan mereka berdelapan.
"Feng Ying... kenapa kau melakukanya sampai sejauh ini?"
Ucap salah satu dari tiga sosok hebat sambil melihat situasi yang terlihat sangat buruk, kemudian melihat seorang pria bernama Feng Ying atau di sebut Dewa Iblis.
"Riu... aku sudah bosan dengan kedamaian, aku menginginkan peperangan agar ada keseruan dari membunuh musuh"
Ucap Feng Ying sambil tertawa keras
Semua Dewa yang ada di sekitar pun mengerutkan dahi karena merasa Feng Ying sudah tidak memiliki akal sehat dan jiwanya sudah tidak normal.
"Semuanya.... ciptakan penghalang dimensi,biar aku sendiri yang akan melawan sosok Iblis ini"
Ucap Riu sambil mengeluarkan Aura Dewa perang yang hebat.
Semuanya pun menuruti Riu bahkan dua sosok kuat lainya ikut menciptakan penghalang dimensi tanpa komentar.
"Sepertinya kita sudah tidak berteman lagi Riu.. "
aucap Feng Ying sambil memasang kuda kuda, Riu pun menghela nafas dan bersiap menyerang.
Riu pun akhirnya mulai menyerang Feng Ying dengan kekuatan penuhnya karena yang ia hadapi sama kuatnya dengan dirinya dan termasuk dalam Tujuh Mahluk terkuat di Alam Dewa.
Riu dan Feng Ying sama-sama menggunakan pedang sebagai senjata mereka, namun elemen yang mereka gunakan berlawanan yaitu cahaya dan kegelapan.
Setiap tebasan mereka berdua bertabrakan tercipta ledakan energi yang amat dahsyat, dan dalam waktu singkat keduanya sudah bertukar ratusan jurus dan belum terlihat tanda-tanda siapa yang menang maupun kalah.
"Pedang Dewa Iblis!!"
"Pedang Dewa Perang!!"
Keduanya mengeluarkan jurus yang sama sama hebatnya dan gerakannya pun sama namun energinya jelas berbeda.
"Sepertinya aku akan menang Feng.. "
Ucap Riu sambil melihat perut Feng Ying yang terluka karena jurus Rui.
"Yah kau benar, aku kalah kali ini,namun aku akan tetap bertarung sampai aku mati sodara ku"
Jawab Feng Ying sambil menatap Rui dengan lembut.
Sekejap mereka berdua mengingat masa lalu dimana mereka berdua berada di Sekte yang sama dan menjalin persaudaraan lewat pertemanan, dan di juluki sebagai dua jenius yang di sebut akan menjadi kekuatan utama para Dewa.
"Riu mari kita akhiri ini dengan satu serangan, sudah lama kita tidak melakukan ini"
ucap Feng Ying sambil menyalurkan semua kekuatannya ke pedang miliknya, Riu pun juga langsung mengikuti Feng Ying.
"Baiklah saudaraku ayo kita selesaikan ini!"
Riu langsung bergerak cepat menyerang Feng Ying yang juga bergerak menyerang Riu pada saat yang bersamaan.
"Jurus Terakhir Para Dewa, Energi Tanpa Batas!!!"
Keduanya kembali menggunakan jurus yang sama namun energinya berlawanan, saat kedua jurusnya berbenturan ledakan yang amat dahsyat terjadi hingga ratusan kilometer.
Para dewa yang dari tadi menyaksikan pertempuran dari jauh mulai menggerutu karena penghalang dimensi yang mereka ciptaan bersama mungkin takan mampu menahan gelombang energi yang mulai menghancurkan sebagian Tanah Prisma.
"Mereka berdua memang sinting"
"Yah mereka baru berlatih dua ribu tahun namun kekuatan mereka sungguh luar biasa"
Ucap dua sosok kuat yang datang bersama Riu yang merupakan seorang kakek sepuh dan wanita berusia enam puluh tahunan.
Namun di dalam hati mereka menyayangkan pertempuran itu karena banyak Dewa yang gugur dari peperangan itu.
Setelah ledakan energi itu hilang, terlihat dari kejauhan Riu berdiri tegak namun mengalami luka yang parah di tubuhnya, dan Feng Ying dalam posisi setengah berlutut kemudian mulai berbaring karena tubuhnya penuh dengan luka yang amat parah.
Riu pun langsung mendekati Feng Ying dengan cepat dan memangku kepalanya, mata Rui mulai basah melihat Feng Ying terluka amat parah.
"Riu.... akkk...u...ba-"
Ucap Feng Ying namun tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena sudah terlalu lemah untuk bicara
"Tidak akan terjadi seperti ini jika kau hanya diam dan menikmati hidupmu Feng"
Ucap Riu dengan isak tangis karena ia mulai merasakan kesedihan mendalam dan menyesali perbuatanya.
Feng Ying hanya bisa tersenyum dan memejamkan matanya karena rasa sakit yang luar biasa mulai menyerang tubuhnya.
Ia pun batuk dan memuncrat kan darah dari mulutnya, Riu hanya bisa bersedih dan mulai mengalir energinya ke kepala Feng Ying agar ia bisa mengakhiri rasa sakit Feng Ying.
Para dewa yang menyaksikan itu hanya bisa memejamkan mata kerena mereka pernah bersama Feng Ying meskipun akhirnya menjadi musuh.
Pada akhirnya Feng Ying tewas di tangan Riu dan terlihat wajah Feng Ying yang terlihat damai setelah ia tewas, para dewa yang dari awal. menjauh kini menyaksikan kematian Feng Ying dari dekat.
"Mati dalam pertempuran mungkin adalah kehormatan bagi Feng Ying"
"Hmm ia adalah maniak perang wajar ekspresinya begitu ketiga gugur di pertempuran"
Ucap para dewa mulai bernafas lega dan bercerita, namun mereka juga sedih karena banyak Dewa yang gugur saat berperang melawan Feng Ying dan pasukannya.
Tercatat ada sekitar tujuh puluh lebih Dewa yang gugur dalam pertempuran dan lima puluh Iblis yang gugur.
"Riu kami akan kembali ke istana karena harus melaporkan kejadian yang mengecewakan ini"
Ucap sosok Dewa sepuh itu kepada Riu.
"Baikalah Dewa Giok, Dewi pemelihara serahkan ini semua kepada ku"
Jawab Riu sambil menutupi jasad Feng Ying dengan kain yang ia keluarkan dari cincin penyimpananya.
Kedua sosok kuat itu pun mulai pergi dengan portal yang tiba tiba muncul, dan para dewa yang lain mengumpulkan jasad para dewa dan Iblis yang gugur agar bisa di kembalikan ke asalnya.
"Dewa Perang haruskah kita mengembalikan jasad para Iblis ke alam Iblis, bukankah lebih baik menyerang alam Iblis agar kita bisa mengontrol para iblis"
Tanya seorang Dewa dengan penuh hormat karena posisi Riu di alam para Dewa sangat tinggi.
"Para Iblis ini bukan bangsawan tinggi, mereka adalah anak buah Feng Ying, dan bangsawan Iblis tidak bisa di anggap remeh bahkan oleh Dewa Giok sekalipun"
Jawab Feng Ying sambil melihat jasad para Iblis itu.
Tak lama kemudian banyak para Pasukan Dewa yang datang untuk membantu membereskan bekas pertempuran.
Riu pun membawa jasad Feng Ying kembali ke kediamannya untuk di makamkan di halaman rumahnya tepatnya tempat mereka tumbuh menjadi sosok yang hebat sebelum berbeda haluan.
"Feng.... meskipun kau tewas sebagai iblis, aku tetap saudaramu...aku harap kau tenang di sana, keponakan mu pasti amat sedih ketika mendengar kau mati"
Ucap Riu sambil menatap makam Feng Ying.
Setelah mencurahkan perasaan nya ke makam Feng Ying, Riu berpamitan dan pergi karena masih banyak urusan yang harus ia selesaikan.
Setelah Riu pergi, makam Feng Ying kedatangan dua sosok hitam dan putih berwujud seperti bola api.
"Kau sudah memenuhi syarat bodoh cepat keluar"
Ucap bola api berwarna hitam ke makam Feng Ying.
Seketika Roh Feng Ying keluar dari makam dan menatap kedua bola hitam dan putih dengan bingung.
"Bukannya harusnya aku langsung Reinkarnasi, kenapa harus menghadap kalian lagi?"
Tanya Feng Ying kepada dua bola api itu.
"Kami hanya ingin mengucapkan selamat tinggal karena setelah ini kau akan susah kembali ke alam para dewa maupun Iblis"
Ucap bola putih.
"Ya ya ya kau hebat bisa menyajikan perang hebat untuk kami, kami sungguh merasa terhibur"
Ucap bola hitam sambil menari nari di sekitar Roh Feng Ying.
"Sekarang pergilah Reinkarnasi, kau akan berada di alam manusia, para Dewa dan Iblis terkuat sekalipun pun tidak akan bisa datang ke alam manusia jadi buat tontonan menarik untuk kami nanti"
Ucap bola hitam dengan bangga
"Kalian bisa mengamati ku saat di alam. manusia?"
Tanya Feng Ying
"Tentu bisa,namun hanya melihat tanpa bisa ikut campur karena sudah ada di perjanjian kita"
Ucap bola putih.
Seketika muncul lubang portal di belakang Roh Feng Ying yang menunjukan pintu Reinkarnasi sudah terbuka untuknya.
"Kalau begitu sampai jumpa lagi bola misterius"
Ucap Feng Ying kemudian melompat ke portal Reinkarnasi.
Beberapa tahun yang lalu Feng Ying mendapatkan perjanjian misterius dari kedua bola hitam dan putih, kedua bola itu berjanji akan memberikan apapun untuk Feng Ying jika membuat mereka puas.
Saat perjanjian itu Feng Ying meminta agar bisa ber rainkarnasi karena ia mulai bosan dengan kehidupan para Dewa.
Kedua bola itu pun setuju dan berjanji akan membuat Feng Ying Reinkarnasi ke alam manusia dan sudah menyiapkan apapun yang ia butuhkan termasuk kekuatan.
"ALAM MANUSIA AKU DATANG!! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments