nenek dan kaka tiri

"nenek, sebenarnya aku pulang ingin membicarakan tentang pernikahanku , semua barang ini di belikan oleh cucu menantumu sebagai tanda bakti kepada mu, orang yang barusan adalah supirnya! " ucap jila yang belom memberitahukan kebenaranya tentang dirinya sebelumnya

"seorang cucu menantu mampu membelikan begitu banyak barang berharga dan memiliki supir! pasti lebih kaya dari zidan ramaja yang sebelumnya.. (batin rita)

"anak ini benar-benar tidak punya hati, tapi membicarakan masalah pernikahan! seharusnya kedua pelak pihak datang berkunjung kerumah ini, apa mereka tak punya etika sama sekali!?.." cetus ratih dengan wajah juteknya

" sebenarnya, nenek aku hanya lebih dulu pulang dan membicarakan nya langsung kepadamu nek, dan tidak lama lagi mereka akan datang kesini.."saut jila dengan suara khasnya

"pria ini emang murah hati !! benarkan jila !kamu cukup hebat, dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan begitu banyak uang, tidak tau apakah calon adek ipar ku ini adalah paman botak atau pria jelek hidung pesek, kemungkinan laki-laki itu sudah beristri dan mempunyai banyak anak! " sindir raras Rahmawati berjalan dengan angkuhnya menghampiri jila dengan sombongnya..

"saat nya dia datang bersama keluarga nya! kaka akan tau rupanya seperti apa!.." saut jila dengan wajah datarnya melihat kaka tirinya itu yang sudah berdiri di samping neneknya dengan manjanya

"nenek.cobalah lihat jila dia sombong sekali , aku juga akan menikah lebih dulu karena aku kakanya'kan , lagian calon suamiku akan datang besok untuk melamar ku! nenek, dulu pernah berjanji padaku akan menikahkan cucu kesayangan mu ini lebih dulu dari pada jila ! dan akan memberikan ku rumah untuk ku dan perhiasan di saat cucumu ini akan menikah bukan, apa nenek lupa? nenek tidak akan di berikan untuk jila kan? " rayu raras yang manja bergelayutan di tangan neneknya itu seperti anak kecil

"jila, karena suamimu kaya raya, rumah dan perhiasan kau jangan memintanya padaku, sebaiknya kau mengalah untuk kakamu ini , dan jangan bertengkar dengan masalah kecil ini lagian kau bukan cucuku jadi aku cukup merestuimu saja! itu sudah sedikit baik padamu! kalau kau masih bersikeras ingin rumah dan perhiasan lebih baik kau minta saja sama ibumu yang tak berguna itu!.." cetus rita dengan wajah juteknya

" ibu..

"diamlah..

" nenek, sebenarnya dari dulu sampai sekarang tidak ada niat ingin merebut hartamu dari tangan raras!.." saut jila dengan pasrahnya menatap neneknya itu

"baguslah kalau begitu,besok keluarga suami kakamu akan datang melamar, jika ada urusan lain lagi sebaiknya kau bantu ibu mu untuk mengerjakan rumah agar kelihatan bersih dan rapih ,dan jangan lupa bantu juga di dapur menyiapkan makanan sebanyak-banyaknya buat besok!lagian raras tidak pernah berkerja sejak dia masih kecil, dan dia tidak dapat melakukan nya sendiri dengan baik! kamu sebagai adiknya seharusnya membantu kakanya , biar nanti di saat kau mempunyai mertua kau tidak kesusahan mengerjakan rumah atau memasak! dan satu lagi aku tak mau ada orang asing di rumahku dan aku tak mau mengeluarkan uang untuk mereka makan, sebaiknya kau suruh mereka pergi kalau kau ingin tinggal di rumah ini! .." pinta rita dengan juteknya berjalan pergi meninggalkan mereka berdua

"tuan muda ,apa kau sudah mendengar nya dan melihatnya bukan?.. " ucap raja di sebrang sana yang dari tadi video callan bersama majikannya

"sebagai nyonya muda di keluarga batara gruop , bagaimana bisa dia lebih lusuh dan rendah dari pada orang lain, dan menyuruhnya untuk mengerjakan semua nya, ku perintahkan besok harus pergi dengan megah!.. " saut dolken yang sedikit geregetan kepada keluarga rita yang sudah menindas calon anaknya dan ibunya dengan suara tegasnya

1 hari kemudian..

di pagi hari yang sangat sibuk, jila memutuskan untuk tinggal di rumahnya bersama ibunya meski bodyguard dan yang lainya tidur di tempat sewa yang tak jauh dari rumahnya ,tapi mereka selalu mengawasi gerak gerik jila di saat di rumahnya, meski jila selalu menolaknya beberapa kali tapi apa boleh buwat dolken pun mengiyakan apa yang jila inginkan dan tak mau neneknya itu semakin marah padanya dan ibunya, yang saat ini sedang membersihkan isi rumah itu bersama ibunya dengan hati-hati ..