perhatian dolken

"apa makan juga harus di atur!?.. " tanya jila pada dolken dengan raut tak sukanya

"aku tidak perduli apapun yang kau makan, tapi anak yang dikandunganmu tidak bisa aku abaikan dan jangan melihat ku seakan kejam padamu, itu juga untuk kebaikan generasi ke empat keluarga batara gruop.." saut dolken dengan wajah datarnya melihat wanita itu yang sudah cemberut dengan bibir mayunnya

"kauu... hemm... aku gak mau makan lagi seleraku sudah hilang!..

" apa kau nyakin!?..

jila pun yang merajuk sembari melipat kedua tangan nya di dadanya dengan buang muka ke arah lain, yang membuat dolken pun berhenti makan dan menghampiri jila yang sudah membawa makanan di tangan nya..

"buka mulut mu! cobalah ini makanan sup cocok untuk ibu yang lagi hamil seperti mu!banyak protein nya!..aaAaa...

" gak mau!

" buka mulut mu!aku tak mau terjadi apa-apa dengan anak ini!.." ujar dolken dengan suara tegasnya yang membuat jila pun dengan terpaska membuka mulutnya

"Ihkss...ak...aaaAaa.... ehmmmmm...

" gimana apa enak? .. " tanya dolken pada wanita itu yang sudah menatapnya

"orang ini apa rekarnasi dari iblis.. ( batin jila)..

" lumayan! tunggu... biar aku sendiri saja.... ehhmmmm.... pelan sedikit... ehmmm... mulut ku masih penuh... ehmmm....

"anak pintar..

" dasar aneh, ada angin apa tiba-tiba menyuapi ku? gak seperti biasanya!.. ( batin jila) yang tanpa di sengaja memperhatikan wajah laki-laki itu yang saat ini begitu dekat dengan nya..

"apa! ternyata baru tahu melihat dari dekat matanya begitu indah, bibirnya begitu seksi dan imut.. deg..deg.... deg... ehh! kenapa aku membayangi dia disaat kejadian itu!😣 tidak! tidak! kuatt!.. (batin jila) yang tiba-tiba bangun dari duduk nya dengan tangan yang sudah memegang mulut yang ingin muntah dengan tiba-tiba..

" heeyyy.... apa yang kau lakukan! kalau tak ingin makan, setidaknya jangan membuangnya!.." ucap dolken yang berteriak dengan terkejutnya melihat wanita itu pergi begitu saja di saat dirinya sedang menyuapinya

" maaf tuan seperti nya nyonya muda muntah karena efek sedang hamil.." saran salah satu pelayan itu yang sudah berjalan menghampiri majikanya

"apa!!

di dalam toilet..

"uwekkk... uwekkk...

"jila putri kau bodoh sekali dan tidak tahu malunya, bisa memikirkan hal yang terjadi malam itu! tidak boleh! lupakan itu karena itu akan sia-sia bagimu jila.. " ucap jila yang mengerutu sendiri sembari membersihkan mulutnya beberapa kali ,dan berjalan keluar..

" apa kau baik-baik saja?.. " ucap dolken dengan wajah sedikit cemasnya

" iya aku tak apa, hanya sedikit mual saja tadi..

" kalau begitu habiskan sup itu agar kau ada tenaganya! apa kau mau aku menyuapimu lagi?..

" tidak... biar aku saja! .. " ucap jila yang sudah mengambil sup itu dari tangan Dolken dan memakannya cepat sampai habis..

"ahhhh... apa kau sudah puas sekarang!.." ujar jila dengan wajah kesalnya sembari menaruh mangkuk itu di atas mejanya dan dolken pun yang melihat itu dengan santainya tersenyum dengan tangan yang sudah memegang dagunya ..

" kenapa dia tersenyum seperti itu? .. ( batin jila) sembari mengelap sisa kuah sup di sudut bibirnya Dengan tangannya yang membuat pandangan itu membuyarkan di saat henponenya berbuyi begitu saja

drettt.... drett.. drett...📱

"ah.. zidan! dia menelepon ku! aku sudah bersikap dingin padanya tapi kau tidak mau mengerti... (batin jila) yang mengabaikan henpone nya dengan posisi yang sudah di balikan di atas meja..

" kenapa kau tak angkat?.. "tanya dolken pada jila yang sudah membawa minuman di tangannya

" ah.. hanya no tak di kenal..

"baiklah, satu lagi minum ini sampai abis..

" apa!bukanya itu jus sayur?..

" ia kau benar ini untuk mu!..

" tapi... aku tak suka sayur, apalagi di jus seperti itu!.

" apa aku harus menyuapimu seperti tadi agar kau meminum nya!?..

" tidak! tidak! perlu aku bisa sendiri..

" bagus lah! ayo cepat minum aku akan disini melihat mu sampai abis..

" apa!.. tapi aku akan muntah bila di paksakan!..

" tidak masalah, aku akan menyuruh pelayan buwat lagi!

" ihks...ingin rasanya ku lempar! kemulutnya itu!.. (batin jila) yang sudah kesal dengan terpaksa meminumnya dengan perlahan-lahan meski sedikit enek tapi jila tahan dan menelannya sampai habis