Syamir akhirnya membopong wanita itu. Ia memutuskan untuk membawa wanita itu pulang ke rumahnya. Lagi pula jarak dari sini ke rumahnya tidak terlalu jauh. Syamir dengan setengah hati membawa wanita asing itu ikut pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah Syamir lalu membaringkan gadis itu di kursi ruang tamu. Syamir lalu pergi ke dapur untuk mengambil air hangat dan kotak obat.
Syamir tinggal berdua dengan Ibunya di rumah kecil ini. Ayah Syamir sudah meinggalkannya sejak Syamir masih dalam kandungan. Syamir Sudah menjadi seorang anak yatim sejak kecil. Itu membuatnya tumbuh menjadi anak yang mandiri.
Ibu Syamir keluar dari kamarnya, ia langsung syok saat melihat ada seorang wanita yang tengah terbaring di rumahnya. Ibu Syamir lalu mencari Syamir. Dengan wajah yang masih syok ibu Syamir menghampiri Syamir.
“Nak. Jelaskan pada Mbok siapa wanita yang ada di ruang tamu kita itu?” wajah ibu Syamir kini berubah menjadi was-was dan ketakutan. Ia khawatir jika putranya berbuat yang tidak-tidak pada wanita itu.
“Tenang Mbok, dia bukan siapa-siapa. Syamir menemukannya tadi di jalan dekat hutan dengan kondisi kecelakaan. Syamir hanya berniat menolongnya saja Mbok, hanya itu.” Syamir kini membawa baskom berisi air hangat dan kotak P3K nya.
“Tapi dia seorang wanita asing Le. Si Mbo hanya takut jika terjadi apa-apa padamu.”
“Insya Allah enda kok Mbo. Syamir akan segera memulangkannya jika ia sudah sadar. Syamir tak tega jika membiarkannya dengan kondisi seperti ini.”
“Ya Allah, Le-Le. Hatimu itu terbuat dari opo toh? Kamu selalu berempati bahkan ke seekor semut sekalipun. Mudah-mudahan niat baikmu itu dibalas oleh Gusti Allah.”
“Aamiin Mbok.”
“Ya sudah biar Mbok saja yang mengobantinya. Kamu lebih baik istirahat, turu. Esok kan kamu bakal kerja di lahannya Pak Lurah, jadi kamu harus cukup istirahat.”
“enggeh Mbok. Matur suwun.”
“sami-sami.”
Malam itu Syamir pergi tidur, ia membiarkan wanita itu diobati oleh ibunya. Syamir merasa baik-baik saja malam itu. Ia tak akan mengira jika akan terjadi sesuatu keesokan harinya.
Esoknya, di pagi buta Pak Lurah mengetuk-ngetuk pintu dengan keras. Syamir lalu membukakan pintu. Pak Lurah main nyelonong masuk ke rumahnya. Syamir hanya diam tak bisa menghentikannya. Pak Lurah tiba-tiba kaget saat melihat seorang wanita yang tengah terbaring di kursi.
“Astagfirullah! Syam! Ku kira kau seorang yang alim, ternyata...” Pak Lurah syok lalu menutup mulunya dengan lengannya.
“Ini tidak seperti yang anda bayangkan Pak. Saya bisa menjelaskannya.”
“Ndak! Saya tidak akan termakan omongan palsumu. Saya akan memanggil semua warga untuk datang ke sini. Kamu harus diberi hukuman atas apa yang telah kamu lakukan. Berani sekali kamu mencemari desa ini dengan tangan kotormu.”
“Tidak Pak, bukan begitu.” Belum sempat Syamir menjelaskan semuanya Pak lurah malah sudah keluar.
Syamir kini benar-benar panik, ia bingung harus bagaimana. Ia mencoba membangunkan gadis itu tapi tak bangun-bangun. Dalam hati Syamir terus mengucap istigfar sembari berusaha keras membangunkan gadis itu. Tetapi sudah telat, para warga kini sudah di depan pintu rumahnya.
“Lihatlah semuanya! Lihat apa yang sudah ustadz kalian lakukan!” Pak Lurah menggiring opini warga.
Warga begitu marah dengan apa yang telah mereka saksikan. Syamir yang sudah pasrah kini hanya bisa menjadi bulan-bulanan warga. Ia menitikan air mata, saat itu juga ia teringat akan dosa-dosanya. Dalam hatinya ia terus mengucap istigfar sambil memasrahkan dirinya pada Yang Kuasa. Ia terima segala ketentuan takdir yang sudah digariskan untuknya.
“Kita harus mengawinkannya sekarang!” ucap salah seorang warga.
“Ada apa ini?” Ibu Syamir keluar dari kamarnya.
“anak koe wes macem-macem karo wanita lain.” Ucap Pak Lurah.
“Jangan asal tuduh! Semalam Syamir menolongnya. Wanita itu korban kecelakaan di jalan dekat hutan. Kalian bisa cek mobilnya, mungkin masih ada. Jangan main hakim sendiri.” Jelas Ibu Syamir.
“Ya sudah, kalian cek keberadaan mobil itu.” Pak Lurah memerintahkan kepada beberapa warganya untuk mengecek keberadaan mobil itu.
Amukan warga itu pun berhenti untuk beberapa saat. Suasana berubah menjadi hening dan penuh ketegangan. Beberapa warga kini bisik-bisik. Syamir masih berharap akan kesadaran wanita itu. Jika wanita itu sadar maka ia akan bisa memberikan kesaksian yang sebenarnya pada warga. Tetapi wanita itu tak kunjung sadarkan diri.
Tak lama beberapa warga yang diutus oleh Pak lurah pun kembali. Pak Lurah lalu menghampiri orang-orang itu.
“Bagaimana? Kalian lihat keberadaan mobil yang telah diceritakan oleh Mbok nya Syamir?” Tanya Pak Lurah.
“Tidak Pak. Kami sudah menyisir semua jalan yang ada di hutan tapi kami tidak menemukan apapun.”
Sontak semua warga kaget. Mereka langsung menatap tajam ke arah Syamir.
“Tidak mungkin! Mobil itu ada di pinggir jalan dekat pohon beringin. Demi Allah aku tidak bohong!” Syamir menegaskan kesaksiannya.
“Alah, alasan. Si Mbok, Si Mbok. Kamu percaya begitu saja terhadap anakmu. Padahal ia telah menipumu. Sudah, kita nikahkan mereka sekarang!” ucap Pak Lurah.
Semua warga menjadi histeris. Ibunya begitu syok dengan apa yang terjadi, tak sangka anaknya akan membohonginya. Anak semata wayang yang telah ia besarkan dengan susah payah, begitu pikirnya. Air matanya kini mengalir dengan deras di pipinya. Syamir hendak menghampiri Ibunya, tetapi tidak bisa karena tangannya telah dicekal oleh warga. Tak lama setelah itu wanita itupun bangun. Wajahnya kaget dan heran saat melihat suasana yang ada di sekelilingnya.
“Dia sudah bangun! kalian bisa menanyakan kebenarannya langsung padanya.” Ucap Syamir.
“Kau tak usah takut kami hanya akan bertanya padamu sedikit. Jelaskan darimana kau berasal dan apa yang telah terjadi padamu malam tadi!” Pak Lurah bertanya pada wanita itu.
Wanita itu masih mencoba mengumpukan kesadarannya. Ia lalu mencoba membuka mulutnya perlahan. Ia mulai berbicara,
“Aku tak mengerti apa yang sedang terjadi, tapi baiklah. Perkenalkan namaku Syahira Sadavir, panggil aja Sya or Caca. Did you know my family? Sadavir family? Ah bodo amat. Aku dari Jakarta, aku ke sini karena aku mau ngerayain Birthday Party aku. Semalem aku lagi pulang menuju Villa ku, tapi kalo gak salah aku hampir aja bertabrakan sama mobil. Tapi kok aku bisa sampe ke sini ya? Terus mobil aku di mana sekarang? Aku butuh banget mobilku buat balik ke Jakarta.” wanita itu kini tampak kebingungan.
“Kamu ada di rumah pemuda ini. Dia katanya menyelamatkanmu semalam. Tapi kami tidak percaya, kami takut jika dia melukan hal yang macam-macam padamu.” Jelas Pak Lurah.
“Apa? Aku benar-benar tak ingat.”
“Ah, sudahlah. Mungkin dia telah bersekongkol dengan Syamir untuk menutupi perbuatan busuk mereka. Sudahlah, kawinkan saja mereka sekarang Pak Lurah!” desak salah seorang warga.
“Ya, kami setuju. Kawinkan saja mereka sekarang!” serentak semua waga angkat biacara.
“NO! I don’t understand what are you talking about guys. Apa ? kawin? Gak bisa! Aku aja gak kenal dia siapa, kalian jangan asal tuduh dong.” Ucap wanita itu.
“Alah jangan banyak cingcong deh!” warga semakin murka.
“Tolong jangan Pak. Apa yang dia katakan memang benar, saya berani bersumpah dengan Al-Quran atas kesaksian saya.” Bantah Syamir.
“Alah, jangan banyak bicara kamu. Sudah, mari kita kawinkan mereka sekarang. Kita juga telah mendapatkan identitasnya.” Tegas Pak Lurah.
Akhirnya, mau tak mau Syamir pun dinikahkan dengan wanita yang bernama Syahira itu. Syamir tak pernah menduga jika niat baiknya akan berakhir seperti ini. Bagaimana nasib perjodohannya dengan Zulaikha, wanita yang begitu ia kagumi sejak lama. Bagaimana perasaan Ibunya sekarang? Pasti sangat hancur. Syamir tak kuasa melihat wajah ibunya saat ini. Wanita itu juga tengah menangis tersedu-sedu saat ini. Padahal tak pernah sekalipun Syamir menyentuh seorang wanita, tapi kini ia harus menanggung hukuman yang sama sekali bukan karena kesalahannya.
Setelah nikah paksa itu selesai Syamir lalu diusir oleh warga dari desa nya. Ia bingung, harus kemana ia sekarang. Syamir ditemani oleh wanita itu kini meninggalkan desa. Ibu Syamir menangis tersedu-sedu melihat kepergian putranya, entah kapan ia akan bisa bertemu dengan putranya lagi. Syamir menangis, ia tak kuasa atas segala yang telah menimpanya. Ia tertunduk sambil menitikan air mata.
Saat Syamir tiba di gerbang desa ia berpapasan dengan Zulaikha. Nampaknya Zulaikha baru saja selesai berbelanja dari pasar. Ia menenteng keranjang belanjaan yang penuh dengan sayur mayur. Zulaikha kaget saat melihat Syamir berjalan bersama seorang wanita sambil digiring oleh warga. Saking kagetnya keranjang belanjaannya sampai terjatuh.
“Syamir?” ucap Zulaikha.
“Hey Zulaikha! Bilang pada Pak Kiyai agar tidak menjodohkan Syamir dengan kau lagi. Lihatlah, ia telah berbuat yang tidak-tidak dengan wanita lain.” Ucap Pak Lurah.
“Astagfirullah. Tidak! Tidak mungkin. Syamir tidak akan berbuat hal demikian. Aku sudah mengenalnya sejak kecil. Tidak mungkin ia berani berbuat seperti itu.” Zulaikha tidak percaya dengan ucapan Pak Lurah. Ia bahkan hendak mendekati Syamir agar Syamir mau berkata yang sebenarnya dan membela diri di hadapan warga.
Tetapi Syamir hanya tertunduk diam, ia tak bergeming. Zulaikha menggelengkan kepalanya. Ia masih tak percaya atas apa yang baru saja ia saksikan.
“Percuma kau membelanya. Ia sudah kami nikahkan dengan wanita itu. Ia juga telah kami usir dari desa ini. Jadi biarkan ia pergi sekarang degan wanita luar itu. Biarkan mereka pergi dengan membawa dosa mereka.” Ucap Pak Lurah.
“Tidak! Tidak mungkin.” Zulaikha hendak mengentikan Syamir, tetapi warga menahannya. Syamir digiring oleh waga untuk keluar. Zulaikha pun menangis sambil terus melawan cengkraman dari para warga.
Air mata Syamir mengalir semakin deras, ia tak tahan menyaksikan wanita pujaanya kini menangis menyaksikan dirinya pergi. Hantinya semakin pedih saat menyadari bahwa ia juga tak bisa berbuat apa-apa lagi. Ia kini meninggalkan desa tercintanya tapi bukan untuk merantau seperti dulu. Ia kini benar-benar meninggalkan desanya untuk selama-lamanya. Entah akan kemana Syamir sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SYAMIR & ZULAIKHA GK JODOH, TPI ALLAH MMBRIKAN ZULAIKHA YG JUGA MANTAF, SEORANG DOKTER..
2023-08-22
0
Sita Redjeki
langsung kesini aq
2023-01-07
1
Benazier Jasmine
astagfirullah kejam bgt pak lurah, apa mungkin ada persekongkolan buat ngusir ustdz syamir
2022-11-29
1